NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:85.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Kompetisi Part 1.

Saat ini adalah pagi hari, harusnya ini menjadi pagi yang indah... harusnya.

Tapi saat bangun Ley langsung dihadiahi dengan beberapa cupang di lehernya, itu tiga.

Dan sekarang dia harus menggunakan kaus dibalik seragamnya, itu kaus hitam leher tinggi yang biasa dia gunakan, itu agar menutupi tanda di lehernya.

Jadi dia langsung melarikan diri tanpa sarapan, Yae yang melihat Ley seperti itu benar-benar hanya tertawa.

Dengan kesialan yang cukup besar pagi ini, dia ketinggalan kereta, untungnya tidak pernah ada yang mengajar di kelasnya, jadi dia bisa tenang.

Ley berjalan dengan tenang ke sekolah, tapi kemudian dia sadar kalau itu membutuhkan waktu. Jika naik kereta yang memiliki kecepatan 320km/j ke sekolah membutuhkan waktu 10 menit, maka berapa menit yang dibutuhkan untuk berjalan?

Jadi dia menggunakan manipulasi gravitasi dan melayang pergi ke sekolah, dia tidak menggunakan teleportasi karena ingin menikmati susana pagi.

Setelah cukup lama terbang, dia turun didepan gerbang Akademi, seperti biasa, menarik perhatian yang tidak perlu, tapi Ley tidak peduli dan langsung masuk.

Tapi saat di lorong, dia ditarik masuk ke ruangan OSIS, Yuri lah yang menariknya.

Diruang OSIS itu sudah ada Rio, Sayaka dan Miyako, dan beberapa anggota OSIS lainnya yang penasaran.

Ley dipaksa duduk, Yuri berdiri dengan menyilangkan lengannya di bawah dadanya.

"Katakan! apakah rubah tua itu mencoba melakukan sesuatu yang buruk?" Mata Yuri bergerak-gerak cepat melihat seluruh tubuh Ley.

"Um... ya, dia bilang hadiah selamat pagi." Ley kemudian menurunkan leher kaus yang menutupi lehernya, dan terlihatlah 3 cupang.

Kemudian mata Yuri, Rio, Sayaka dan Miyako menjadi gelap, mereka mendekat dan mengelilingi Ley.

"Eh, apa yang salah?" Ley tidak bisa merasakan sedikit panik dan bingung.

"Apakah kamu menginginkannya?" Kali ini Rio yang bertanya, sial, matanya yang merah benar-benar tajam dan dingin.

"Ah, aku tidak, saat aku baru bangun tidur, Yae Onee-sama langsung melakukan..."

"Onee-sama bisa memberikannya padamu jika kamu mau, kamu hanya harus meminta!" Wow, perkataan Yuri ini bukan saran, tapi perintah.

"Sudah kubilang..."

"Benar, Onee-san akan melakukannya juga jika kamu menginginkannya." Rio memotong perkataan Ley, matanya mulai melihat ke leher Ley.

"Aku tidak..."

"Bahkan Onee-sama tidak keberatan melakukannya juga jika kamu benar-benar menginginkannya." Sayaka tersenyum, matanya tidak pernah lepas dari leher Ley.

"Kenapa aku..."

"Jika Ley-chan mau, Onee-sama tidak masalah melakukan itu, bahkan jika kamu meminta tanda itu setiap hari." Miyako juga tersenyum, sedikit menjilat bibirnya.

Ley tidak bicara kali ini, itu percuma, sepertinya ini menjadi percakapan satu arah atau mereka tidak bisa menerima sinyal dengan baik.

"Seperti yang aku..."

"Jadi kamu menginginkannya." Yuri memotong perkataan Ley lagi.

"Maksudku..."

"Mau, kan?" Sekarang Rio.

"Apa yang..."

"Hm, Ley-chan benar-benar mau hal itu?"

"A..."

"Ley-chan, berapa banyak yang kamu mau?" Tanpa ampun, bahkan belum satu katapun yang keluar.

Ley menarik napasnya.

"Baiklah, aku mau." Dia akhirnya menyerah.

'Aku menginginkan sesuatu yang sebenarnya bahkan tidak ku ketahui, ini hebat.'

Keempat kakak perempuannya mengangguk dengan senyuman, kemudian mereka kembali ke kursi mereka dan melanjutkan pekerjaan mereka sebagai anggota OSIS.

Ley ditinggalkan begitu saja, dan dia seperti...

'Apa-apaan, jika ternyata semudah itu, aku harusnya mengatakannya dari tadi.'

Kemudian dia keluar dari ruangan OSIS, berjalan ke kelasnya, setelah membuka pintu kelas, yang dia lihat adalah keenam orang gila yang berbaring di lantai, membaca buku, bermain game, makan camilan dan melakukan push-up.

Setelah beberapa pertimbangan, kelas 1-C hanya memiliki 7 kursi dan meja tidak termasuk milik guru, lagipula hanya ada 7 murid.

Baru saja Ley duduk, wali kelas mereka memasuki kelas.

"Baiklah, aku memiliki pengumuman." Mata Ishikawa berkeliaran disekitar kami.

"Tidak ada camilan? atau makanan buatanmu Ley?" Ishikawa bertanya.

"Tidak ada."

Seketika ekspresi Ishikawa dipenuhi kesedihan, seolah dia kehilangan harta yang paling berharga.

"Kalian benar-benar tidak menghormati ku sebagai seorang guru, harusnya kalian.............................................."

Kemudian Ishikawa mulai mengeluh selama beberapa jam, itu hampir dari awal kelas dimulai sampai jam makan siang.

Ley tidak masalah karena dia bisa mengabaikan suara, tapi yang lainnya benar-benar frustasi, Shaori bahkan bersarang di tubuh Ley, berusaha mencegah suara Ishikawa masuk ke telinganya.

Akhirnya Ishikawa berhenti, dia terengah-engah.

"Lupakan saja, aku kesini untuk memberikan kalian pengumuman dari petinggi Akademi, kompetisi untuk peringkat murid baru akan dimulai dua minggu lagi."

"Berusahalah sekuat mungkin, meskipun jumlah kalian hanya 7 orang, kalian adalah monster, kalau kinerja kalian bagus, aku akan mendapatkan bonus."

Setelah itu, dia pergi begitu saja, tidak lupa juga sambil mengeluh, sepertinya itu masih soal makanan.

"Akhirnya neraka ini berakhir." Seiya berdiri dari kursinya dan berbaring di lantai.

"Aku sedikit penasaran dengan Leaderboard tahun ini, aku akan melihatnya sebentar." Ley menyerahkan Shaori kepada Nanami kemudian berjalan ke tembok besar di depan Akademi yang memang dikhususkan sebagai tempat untuk nama-nama yang memasuki Leaderboard.

Yang masuk di sini bukan hanya mereka yang memiliki kekuatan saja, tapi juga kemampuan bertarung yang hebat dan jangan lupakan tentang keberuntungan.

Aturannya seperti ini.

Leaderboard kelas 3 yang sudah lulus akan dihapus dan dipindahkan ke Leaderboard yang dikhususkan untuk Alumni, dan akan digantikan oleh kelas 3 Yang baru, berarti kelas 2 tahun kemarin yang sudah naik kelas.

Begitu juga dengan kelas 2 kemarin yang naik ke kelas tiga, akan digantikan oleh kelas 2 yang baru, sedangkan untuk kelas satu yang baru, masih kosong.

Ley berjalan mendekat untuk melihat siapa saja yang masuk peringkat.

Peringkat Kelas 2

Yukihana Yuri - 2S

Yamikiri Rio - 2S

Yuki Sayaka - 2S

Mizuhana Miyako - 2S

Kaname Aika - 2A

Kaname Aiko - 2A

Genso Takesi - 2B

Fuma Kakeru - 2C

Aoi Ichiro - 2B

Ibuki Hoshino - 2C

...

Takashi Minoru - 2C

Peringkat Kelas 3

Mizuhara Akemi - 3S

Kaminari Kazu - 3A

Manabu Keiko - 3S

Nohara Kuroko - 3B

Michiru Kairi - 3C

Kaminari Sayu - 3S

Mizuki Aoki - 3C

Michiru Komura - 3S

Satou Ichika - 3A

Fuma Izumi - 3B

...

Kazuki Mineda - 3C

'Jadi kelas nya tidak hanya berasal dari satu kelas, yah itu wajar saja.' Ley yang berdiri mengawasi benda itu cukup menarik perhatian.

Tentu saja, dia sepertinya membaca semua nama-nama ini satu-satu, telaten sekali.

Dia tidak terlalu terkejut melihat Kakak perempuannya akan mendominasi peringkat, mereka benar-benar memiliki bakat yang kejam. Tidak menyadari kalau bakatnya lebih kejam.

"Yo, anak baru." Sepertinya seorang Senpai datang dan menepuk pundak Ley, orang ini sangat sok ramah, dia laki-laki berambut pirang.

'Hm.' Ley berbalik, dia tetap tidak membuka matanya.

"Bagaimana itu? cukup termotivasi untuk memasuki Leaderboard? Ngomong-ngomong namaku Manabu Keiko, peringkat ke 3." Dia menunjuk ke dirinya sendiri dengan bangga.

"Dan namamu Yukihana Ley, bukan?" Dia menatap Ley dengan tatapan memiliki suatu niat.

-Lalu?- Ley hanya menjawab satu kata itu, dia benar-benar tidak tertarik.

Kemudian Senpai itu tertawa. "Bagus, bagus. Kau tahu, aku sudah lama tertarik dengan Yukihana Yuri-san, karena kau adalah adiknya, bisakah kau membantuku dekat dengannya? Lagipula, aku adalah kelas S."

-Tergantung.- Ekspresi Ley menjadi dingin.

'Apakah serangga sepertimu benar-benar berpikir layak untuk seorang ratu?'

"Apa maksudnya dengan itu?" Dia mengangkat alisnya dengan bingung.

-Berapa lama kau bisa menatap mataku?- Ley membuka matanya, dan mata merah keemasan Ley terlihat oleh Senpai itu.

Senpai itu, saat dia menatap mata Ley, dia langsung terjatuh dengan tubuh gemetar, apa yang dia lihat bukanlah dunia seperti sebelumnya.

Itu adalah dunia yang gelap dengan langit dan awan berwarna merah, tanah yang berlumuran darah dan mayat monster berserakan dimana-mana.

Mayat monster itu mengeluarkan aura yang sangat kuat, yang jauh melebihi Rank S itu sendiri.

"Serangga, lain kali cobalah untuk menjaga perkataanmu, aku tidak bisa menjamin kau akab hidup lain kali!" Suara Ley tidak keras, tapi ditelinga Senpai itu, itu seperti datang dari kedalaman neraka itu sendiri.

Setelah itu, Ley membatalkan ilusinya, sebenarnya itu bukan sepenuhnya ilusi, sebagian besar adalah masa lalu yang warna langit dan awan nya diubah.

Ley kemudian pergi meninggalkan Senpai yang ketakutan itu, Senpai itu duduk dengan wajah pucat dan tubuh yang gemetar, kemudian dia pingsan.

'Bajingan ini benar-benar berani.'

Ley benar-benar kesal, jadi dia pergi ke kakak perempuannya untuk mengadu.

*Brak*

Suara pintu yang terbuka dengan keras.

"Ada apa?" Yrui bertanya dengan lembut, dia tahu biasanya kalau Ley seperti ini, dia pasti memiliki kekesalan di hatinya.

Ley masuk kedalam, Yuri mendekati Ley dan menepuk kepalanya.

"Ada orang lemah yang mengatakan dia ingin kamu, aku benar-benar kesal sekarang." Ley kesal, tapi ekspresinya hanya mengerutkan kening.

Yuri tersenyum kecil, dan memeluk Ley.

"Benar, mereka tidak layak untukku, untuk kami, hanya Ley-chan yang boleh mengatakan menginginkan kami. Jadi siapa makhluk itu."

"Sepertinya namanya... uh... Mabu Kiko." Ley menjawab dengan yakin, seolah penyebutannya benar.

"Oh orang itu kah." Rio mengangguk seolah sudah mengetahuinya.

"Dia sangat lemah, sangat lemah, bahkan lebih lemah dari Serigala Darah dan Beruang Merah." Ley mendecakan lidahnya dengan kesal.

Anggota OSIS lainnya terkejut, orang yang disebutkan berasal dari kelas S, dan itu sudah kuat untuk usianya. Tapi Ley membandingkannya dengan Monster Rank S.

Sayaka terkikik kecil, menutup mulutnya. "Ley-chan, kamu jahat sekali, di matamu Monster Rank S tidak ada apa-apanya, tapi dimata kami semua, itu sangat kuat. Seperti yang Yuri katakan, hanya Ley-chan yang bisa memiliki kami."

Sayaka berjalan kemudian memeluk Ley, diikuti oleh Yuri, Rio dan Miyako.

'Kenapa malah begini?' Ley yang dipeluk dari keempat sisi menjadi bingung.

Ok, time skip....

Akhirnya dua minggu berlalu, sekarang adalah waktunya untuk Kompetisi Peringkat murid tahun pertama atau murid baru.

Semua murid kelas 1 dari semua tingkat berdiri di arena luar ruangan, tadi guru sudah menyampaikan pidatonya yang menyebalkan selama 2 jam, Seiya hampir meledak dan melemparkan tinjunya ke arah guru itu.

Tapi Ley dan Inoe menahannya, keduanya seperti menahan orang gila yang lepas kendali.

Setelah beberapa saat menunggu lagi, para Mage terpilih dari Akademi membuat sebuah Gate. Menggunakan Mana Core sebagai pusatnya dan menaruhnya dalam pola yang sudah ditentukan.

Apakah tujuannya acak? Tidak, Gate itu akan menuju kesebuah tempat dimana Mana Core itu diambil.

Setelah Gate tercipta, yang pertama masuk adalah kelas 1-S lalu disusul oleh kelas yang lebih rendah, sampai akhirnya giliran kelas 1-C, itu tidak menarik dimata orang-orang yang menonton.

Penonton sangat banyak, mereka sedang mencari jenius yang bisa mereka rekrut. Bagaimana cara mereka menonton? Ini jaman modern bung, akan ada kamera lintas dimensi dimana itu akan menyiarkan secara real-time ke sebuah monitor yang besar.

Dilengkapi dengan sensor yang canggih dimana adegan akan berpindah-pindah ke adegan yang paling menarik.

Dan kelas 1-C masuk dengan... seringai lebar di wajah mereka. Ley sengaja sedikit memanipulasi Gate sehingga kelas 1-C akan terjatuh diatas langit.

Setelah masuk, kelas 1-C terjatuh diatas langit dan melayang, itu sebenarnya sangat disayangkan oleh penonton, tapi yang terjadi berikutnya membuat mereka semua terdiam.

"Elemental Reshaping, Phoenix." Suara Ley jatuh dan kemudian Phoenix yang terbuat dari Elemen Angin mengembun dan memadat, itu menjadi seperti makhluk hidup.

"Mustahil." Itu yang dikatakan oleh seseorang entah siapa.

1
Ikmal
lanjut 👍
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up up
Fendi Kurnia Anggara
ok thor
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up
syirubin nadzri
up kakak
syirubin nadzri
wih ngawur adiknya dibuat eneh nih
syirubin nadzri
sering up thot
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Fendi Kurnia Anggara
up
syirubin nadzri
Luar biasa
syirubin nadzri
kak coba buat skilnya jangan di tampilin terus/Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/
Who am I?: Di bab 60 an udah dipotong
total 1 replies
Dewa~jodoh
indahnya masa muda hoho
Kazuma
keren thor
Fendi Kurnia Anggara
ku vote lagi thor
Fendi Kurnia Anggara
up
coco
masih lembur kah thor?
Who am I?: Kurang sehat, kerja udah beres
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
up up
Who am I?
buset euy, baru lulus review
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!