NovelToon NovelToon
Rahasia Suami Lumpuhku

Rahasia Suami Lumpuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:18.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Aozora Jelitha, dikhianati oleh calon suaminya yang ternyata berselingkuh dengan adiknya sendiri. Padahal hari pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Sudah gagal menikah, ia juga dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya, untuk membayar utang-utang papanya dengan menikahi pria yang koma,dan kalaupun bangun dari koma bisa dipastikan akan lumpuh. Kalau dia tidak mau, perusahaan yang merupakan peninggalan almarhum mamanya akan bangkrut. Pria itu adalah Arsenio Reymond Pratama. Ia pewaris perusahaan besar yang mengalami koma dan lumpuh karena sebuah kecelakaan.Karena pria itu koma, paman atau adik dari papanya Arsenio beserta putranya yang ternyata mantan dari Aozora, berusaha untuk mengambil alih perusahaan.Ternyata rencana mereka tidak berjalan mulus, karena tiba-tiba Aozora mengambil alih kepemimpinan untuk menggantikan Arsenio suaminya yang koma. Selama memimpin perusahaan, Aozora selalu mendapatkan bantuan, yang entah dari mana asalnya.
Siapakah sosok yang membantu Aozora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir saja

Waktu baru saja menunjukkan pukul 10 pagi, tapi terapi Arsen sudah selesai, yang biasanya selesai di jam 11. Tentu saja ini karena permintaan Arsenio sendiri. Entah apa alasan pria mempercepat terapinya, hanya dialah yang tahu.

"Mas, tugasku sudah selesai kan? Jadi, aku bisa ke kantor kan sekarang?" tanya Aozora sembari mendorong kursi roda suaminya itu masuk ke dalam kamar.

"Kamu kenapa ingin cepat-cepat pergi ke kantor sih? Apa ada yang membuatmu betah di sana? Atau kamu tidak sabar ingin bertemu Niko?" tukas Arsenio, dengan nada dingin. Pria itu benar-benar merasa kesal, karena dia merasa kalau Aozora tidak betah dekat dengannya.

Aozora menghela napasnya dengan sekali hentakan. Ia benar-benar bingung dengan sikap suaminya hari ini. Mulai dari sewaktu terapi, ia selalu melarang Daren untuk terlalu dekat dengannya. "Apa iya dia cemburu? Tidak mungkin kan?" batin Aozora.

"Hei, kenapa kamu diam? Yang aku katakan tadi benar kan?" sentak Arsen, membuat Aozora terjengkit kaget.

"Mas, kamu apa-apaan sih? tuduhan kamu benar-benar tidak berdasar. Kan Mama yang memintaku untuk mengantikanmu untuk sementara dan kamu juga tidak keberatan kan? Kenapa sekarang nuduh aku yang macam-macam? Lagian kenapa kamu bertanya seperti itu? Jangan bilang kalau kamu itu cemburu!" Aozora memicingkan matanya, menyelidik.

"E-enak saja bilang aku cemburu. Untuk apa aku cemburu," suara Arsenio terdengar gugup.

"Jadi, kalau bukan cemburu kenapa nuduh aku yang macam-macam?"

"Sudah, jangan banyak tanya! Hari ini kamu jangan ke kantor, titik tidak pakai koma!" Arsen akhirnya memilih untuk menghindar.

"Kenapa aku tidak boleh ke kantor sih Mas? masih banyak yang harus aku kerjakan lho, Mas!" protes Aozora.

"Kamu jangan keras kepala! kalau aku bilang tidak boleh ya tidak boleh!" ujar Arsenio, tegas tak terbantahkan.

"Ihh, kamu benar-benar menyebalkan!" Aozora berjalan masuk ke kamar mandi sembari menghentak-hentakkan kakinya.

Arsenio tersenyum tipis melihat Aozora yang ternyata bisa merajuk. Namun, senyum pria itu hanya sepersekian detik. Detik berikutnya, ia pun mengayunkan kursi rodanya menghampiri nakas untuk mengambil ponselnya. Kemudian ia pun terlihat menghubungi seseorang.

"Bagaimana? Apa mereka sudah pergi?" tanya Arsen tanpa basa-basi begitu orang yang dihubunginya menjawab panggilannya.

"Sudah, Tuan. Sepertinya mereka bisa menunggu Nona Aozora lewat," sahut seorang pria yang merupakan orang suruhan Arsen.

"Bagus! Tapi aku tidak mau kalian lengah. Tetap terus awasin kemana pun istri saya pergi!" pungkasnya seraya memutuskan panggilan setelah orang di ujung sana menyanggupi perintahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Apa? Dia tidak keluar sama sekali dari rumah?" terdengar teriakan penuh amarah dari seorang wanita yang tidak lain adalah Dona.

"Iya, Nyonya. Kami sudah mengawasi dari tadi pagi, tapi sampai jam 11 Aozora sama sekali tidak tampak keluar. Makanya kami memutuskan untuk meninggalkan tempat itu,"

"Goblok kalian benar-benar goblok! Bukannya aku sudah bilang, jangan tinggalkan tempat kalian, sebelum Aozora keluar dari rumah itu!" Bagaimana setelah kalian pergi tadi, dia langsung keluar, hah!" suara Dona meninggi. Amarahnya benar-benar sangat memuncak, mengetahui orang suruhannya itu sama sekali tidak bisa melakukan perintahnya untuk melenyapkan Zora.

"Maaf, Nyonya! Kalau begitu kami akan ke sana lagi," panggilan seketika diputus secara sepihak oleh Dona setelah mendengar ucapan orang suruhannya itu.

"Brengsek! Kenapa sih rencanaku selalu gagal?" umpat Dona, dengan mata yang berkilat-kilat penuh amarah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aozora keluar dari dalam kamar mandi dengan bibir yang masih mengerucut.

"Jangan tunjukkan wajah kesalmu di hadapanku!" terdengar suara Arsen dengan nada yang sangat dingin.

Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Arsen, Aozora kembali menormalkan bibirnya.

"Mas, kenapa sih kamu menahanku di sini? Aku harus ke kantor karena banyak yang harus aku kerjakan," Aozora masih tetap keukeh untuk tetap pergi.

Arsen memilih untuk tidak menanggapi ucapan Aozora. Matanya tetap fokus menatap ke arah layar ponsel di tangannya.

"Mas, kamu dengar aku nggak sih? aku itu harus tetap pergi. Walaupun posisiku sekarang menggantikanmu, aku harus tetap profesional dan memperlihatkan pada mereka kalau aku tidak memanfaatkan statusku, yang bisa datang ke kantor sesukaku,"

Arsen yang dari tadi bersikap apatis dengan permintaan Aozora, kali ini mengalihkan tatapannya dari layar ponsel dan menatap ke arah istrinya itu.

"Selain ambisius, ternyata kamu juga sangat keras kepala. Aku tahu, kalau tujuanmu untuk tetap pergi, karena ingin cepat-cepat mengeksekusi rencanamu tentang perusahaan peninggalan almarhum mama kamu kan?" tukas Arsenio dengan tatapan menyelidik.

Aozora sontak terdiam, tidak membantah ataupun mengiyakan, karena apa yang baru saja dikatakan oleh suaminya itu benar adanya.

"Kamu diam, berarti jawabannya, 'iya'." Arsenio mengambil kesimpulan sendiri.

"Baiklah, kamu boleh pergi. Tapi, nanti ingat untuk pulang lebih cepat seperti yang aku katakan kemarin," pungkas Arsen, akhirnya mengizinkan Aozora untuk pergi.

Kedua sudut bibir Aozora melengkung, membentuk senyuman lebar, saat sudah mendapatkan izin dari sang suami.

"Terima kasih, Mas! Aku siap-siap dulu!" Aozora beranjak dari hadapan Arsen untuk cepat-cepat bersiap-siap pergi.

Tidak membutuhkan waktu lama, Aozora kini terlihat sudah siap. setelah pamit lagi pada Arsen, Aozora pun langsung berangkat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aozora melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang keluar dari kawasan kediaman Arsen.

Sembari mengemudikan mobilnya, ia terlihat menghubungi seseorang.

"Siapkan semua berkas yang aku minta tadi malam, dan temui aku nanti di Shigeru jam 1 siang," Aozora menyebut nama salah satu restauran yang menyediakan makanan jepang.

"Baik, Nak Zora!" sahut seorang pria dari ujung telepon.

Tanpa Aozora sadari ada mobil yang membuntutinya, begitu keluar dari kediaman Arsen. Mobil itu melaju melewati mobil Aozora, dan tiba-tiba berhenti tepat di depan mobil wanita itu, hingga membuat Aozora kaget dan tidak bisa menghentikan mobilnya. Alhasil, dia pun menabrak bagian belakang mobil di depannya.

"Astaga, aku menabrak mobil orang!" seru. Aozora dengan wajah panik dan pucat.

Setelah sedikit tenang, Aozora pun keluar dari dalam mobilnya dan menghampiri mobil di depannya. Dia merasa harus tetap bertanggung jawab, walaupun dia tahu kalau insiden itu tidak murni jadi kesalahannya.

Bersamaan dengan dirinya yang keluar dari dalam mobil, pemilik mobil di depannya juga ikut keluar.

"Maaf, Tuan aku tidak sengaja! Anda tiba-tiba berhenti di depanku!" ucap Aozora sembari menghampiri pemilik mobil yang merupakan seorang pria itu.

Pria itu tidak menjawab sama sekali. Melainkan ia langsung berjalan ke belakang mobil, seperti hendak memeriksa kerusakan mobilnya, akibat tabrakan dari mobil Aozora.

"Emm, begini saja. Aku akan bertanggung jawab. Ini kartu namaku. Kamu hubungi saja aku nanti. Sekarang, aku harus segera pergi karena ada hal yang harus aku kerjakan!" Aozora memberikan kartu namanya pada pria itu, karena ingin menghemat waktu.

Pria itu mengeluarkan tangannya dari saku celananya, seperti hendak menerima kartu nama yang diberikan wanita itu. Namun, ternyata dugaan Aozora meleset. Pria di depannya itu justru mengeluarkan pisau, dan menempelkannya di perut wanita itu.

"Jangan berteriak kalau kamu mau selamat! Sekarang masuk ke dalam mobil!" titah pria itu dengan tatapan yang sangat tajam.

"Si-siapa kamu?"Wajah Aozora sontak berubah pucat sekaligus ketakutan.

" Tidak perlu tahu, Ayo masuk!" pria itu membuka pintu mobilnya yang ternyata di dalamnya sudah menunggu satu pria lainnya.

Baru saja Aozora hendak masuk, dari arah depan mobil itu, terlihat ada mobil lain, dan langsung menabrakkan mobil milik pria itu, hingga pria di dalam sana terguncang.

Dari belakang pria yang mengancam Aozora pakai pisau juga, tiba-tiba muncul seorang pria berpakaian hitam yang langsung menodongkan pistol di punggung pria itu.

"Jauhkan pisau kamu dari wanita itu dan angkat tanganmu! Kalau tidak peluru di pistol ini akan menembus jantungmu!" ancam pria berpakaian hitam itu dengan suara yang sangat dingin.

Tbc

"

1
Indah Setyorini
bawang merah lge murah ya thor?? 😭😭
Heni Yanuati
dona manusia ga punya hati. bikin sesenhsara mungkin sen
Heni Yanuati
iya namanya rara
Heni Yanuati
smg dimas bs menyayangi tsania dgn tulus
Heni Yanuati
benerkan tebakanku kalo zora cinta kecilnya atsen ❤️❤️❤️
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
Debby Afriyanti
baiklah.....makin seru .. lanjutkan 😍
Nayla Sasha
mngkin kahh Aozora gadis kecil yg sllu di cari oleh Arsen
Ani Baru
hancur lo dimas..
ad musuh d dlam karung /Facepalm//Facepalm/
Heni Yanuati
hahahahaa yg licik siapa yg teriak lixik siapa .???????
Heni Yanuati
syukurlah aset2 arsen selamat
Nayla Sasha
yg jelas mereka sepupuan dechhh
Heni Yanuati
wong pengalihan atas nama aset2 kok spt mengalihkan pisang goreng ?
Heni Yanuati
tsania yg kuat ya
Violita Andina
Luar biasa
Heni Yanuati
knp orang2 licik spt damian dan dimas kok gak segera di dor sj sm arsen
Heni Yanuati
mama meta spt aku, naif orangnya
Heni Yanuati
walau jujur itu baik tp ada kalanya rahasia iru diaimpan spy tdk jd bumerang
Siti Nurbaya
kasihan papa ya' /Sob/
Heni Yanuati
ternyata dr dulu sebelum ada hanum arsen sdh cinta sm zora. ini kesimpulanku dr baca 2 bab ter ahir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!