NovelToon NovelToon
TA'ARUF KELUAR JALUR

TA'ARUF KELUAR JALUR

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Keputusan untuk melanjutkan pendidikan atau menikah, menjadi beban sejak aku menerima surat kelulusan SMA. Ditengah kegundahan hati, kepercayaan keluargaku, membawa penerimaan hatiku akan kehadiranmu yang asing.

Meski perkenalan kita hanya singkat, janji yang kamu ucapkan kala itu begitu manis.

"Gpp, aku tungguin kamu sampai lulus kuliah kok. Kita tunangan saja dulu. Nanti aku juga akan membantu biayanya."

"Tapiiii-"

"Udahlah, nduk percaya sama, Rian. Niat nya kan baik mau mengikat kamu. Dari pada kalian pacaran-pacaran yang gak bener, loh."

"Tapi bu, aku masih ingin kuliah."

"Iya kan bener kalian tunangan dulu, kamu lanjut tuh kuliahnya. Itu nak Rian juga mau bantu biayai, benar kan, nak."

"Iya bener, Bude."

Masih kuingat pancaran mata berapi-api tanpa keraguan yang menatapku. Mata itu pula yang membuat aku jatuh hati. Karena seolah hanya aku di matanya. Saat itu aku hanya bisa menggangguk pasrah.

"Baiklah."

Tanpa kutahu badai yang menerpa akan begitu dasyatnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 45 DIMANA CHERRY??

Ameera akhirnya sampai di depan rumah Cherry, tapi yang Dia temui hanyalah pintu dan jendela yang tertutup rapat. Jendela kaca di bagian depan rumah juga ditutupi oleh gorden. Sehingga Ameera tak bisa mengintip keadaan di dalam rumah.

"Tak biasanya begini," batin Ameera.

Jika hanya karena keadaan rumah yang tertutup rapat. Ameera akan berfikir pemilik rumah mungkin sedang keluar. Tapi lampu teras yang masih menyala terang di tengah hari yang cerah.

Rasa cemas hinggap di hati Ameera. Buru-buru Dia turun dari atas motornya. Dan bergerak ke arah pintu yang tertutup. Tangannya terangkat, mencoba mengetuk-ngetuk pintu, dan memanggil-manggil nama Cherry. "Assalamualaikum,, 'Tok-tok'. Cherr,,, ini aku Ameera. Kamu di rumah kan? 'Tok-tok-tok'. Cherry-Cherry...."

Namun, nihil... sama sekali tak ada balasan atau gerakan dari dalam rumah. Dengan panik Ameera mencari ponselnya, berniat menelpon kontak Cherry. Karena kontak chat Cherry masihlah offline. Ameera langsung menelpon panggilan biasa.

Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan.

Di tengah kepanikan Ameera, salah seorang tetangga Cherry lewat, dan menghampiri sisi dimana Ameera berdiri.

"Temennya Cherry ya, dik."

Ameera menoleh, rautnya masih panik saat dia menjawab, "Iya Budhe. Saya ketuk-ketuk tapi gak keluar. Mungkin kerja kali ya."

"Ohh, enggak kerja. Kamu gak tahu ya,, Cherry-nya kan pergi. Dari dua hari yang lalu itu. Budhe liat Cherry bawa koper besar keluar rumah. Dan dijemput mobil putih."

"Pergi bawa koper? Kemana?"

"Budhe gatau. Pas ditanya anaknya cuma senyum sambil bilang ada urusan. Tapi keliatannya sih buru-buru sekali. Mungkin memang ada urusan penting. Coba kamu hubungi saja ponselnya."

"Eemm, iya Budhe, terima kasih infonya."

"Iya sama-sama. Yaudah Budhe tinggal dulu ya. Mau ke warung nih."

"Iya Budhe."

...----------------...

Kurang dari tiga puluh menit, untuk Ameera berpindah ke tempat lain. Saat ini tujuannya adalah mencari Ratu. Kenapa dia tak menghubungi lewat ponsel. Jawabannya adalah karena Ratu hanya akan memegang ponsel saat jam istirahat makan siang dan pulang kerja saja. Dan sekarang telah lewat jam istirahat. Maka untuk menanyai nya, Ameera hanya bisa menemui langsung.

Ratu bekerja di sebuah toko sebagai kasir. Jadi meski tanpa izin Ameera bisa langsung menemuinya. Keadaan toko nampak sepi, dengan pekerja lain yang sibuk mendisplay barang, Ameera langsung bergerak ke tempat Ratu duduk.

"Ratu," panggil Ameera tak pelan maupun kencang.

Karena ada yang memanggilnya, seketika Ratu menghentikan kegiatan menulisnya, Dia mendongak, dan mendapati sahabatnya telah ada didepan mata. "Loh, Ameera,, beli sesuatu, Ra? Tumben ke toko ini."

"Enggak itu. Ratu,, kamu tahu Cherry pergi?" tanya Ameera tanpa basa-basi.

"Hah, pergi? Pergi kemana?"

Ameera menggeleng, "Ya itu aku gatau. Dia gak ngabarin aku. Kupikir Dia memberitahu mu."

"Enggak, Ra. Kamu kan tahu aku jarang pegang ponsel sekarang. Emm,, ada hal penting ya.... Sudah kamu cari ke tempat biasa kita biasa nongki? Mungkin dia disana."

Nampaknya Ratu masih belum paham maksud dari kata pergi yang diucapkan Ameera.

"Rat, Cherry pergi. Enggak lagi disini. Dia pergi bawa koper, rumahnya ditinggalkan kosong, sejak dua hari yang lalu. Aku gatau dia pergi kemana, ponselnya gak bisa dihubungi."

Ratu seketika dibuat shock, minggu lalu Dia masih sempat bertemu dengan Cherry, meski hanya sebentar. Tapi dibandingkan dengan Ameera, intensitasnya bertemu dengan Cherry lebih sering. Tak ada masalah sahabatnya itu masih seceria biasanya. Lalu tiba-tiba sekarang keberadaan Cherry tak diketahui. Dan itu sudah dua hari.

"Ra, apa Cherry meninggalkan kita?"

"...."

...----------------...

...Room Chat...

^^^Ameera^^^

^^^[Assalamualaikum.]^^^

^^^[Benar ini Sean?]^^^

Sean

[Waalaikumsalam.]

[??]

^^^Ameera^^^

^^^[Ak Ameera.]^^^

^^^[Maaf sebelumnya, ak minta no mu dari Jordi🙏🏻.]^^^

Sean

[Ada apa?]

^^^Ameera^^^

^^^[Aku hanya ingin bertanya padamu.]^^^

^^^[Apa Cherry ada menghubungi mu?]^^^

^^^[Apa Dia memberi tahu mu, dia pergi kemana?]^^^

^^^[Sean, tolong beritahu aku. Aku benar-benar khawatir sekarang.]^^^

Sean

[Sbntar. Ak tdk mengerti.]

[Apa maksudmu Cherry pergi?]

^^^Ameera^^^

^^^[Sepertinya kau juga baru tahu ya.]^^^

^^^[Cherry pergi dari rumah. Komunikasi kami terputus. Aku tidak tahu dia kemana.]^^^

^^^[Aku bener bingung sekarang.]^^^

^^^[Cherry kemana 😭😭😭.]^^^

Sean

[Bisa kita bertemu. Aku perlu bicara langsung denganmu, perihal Cherry.]

^^^Ameera^^^

^^^[Ok-ok, dimana? Aku yang menghampirimu atau bagaiman?]^^^

Sean

[Aku saja yang kesana. Share lock.]

...Ameera mengirimkan lokasi...

...----------------...

Disaat Ameera menunggu kedatangan Sean dengan tenang. Adrian baru saja akan memutuskan sambungan telepon dengan calon ayah mertuanya.

"Waalaikumsalam," ucap Adrian menutup telepon.

"Cieee, Rian ada apa tuh ayah mertua menelpon," goda salah seorang rekan kerja yang duduk di samping kanannya.

Adrian tak repot-repot menoleh, Dia masih asyik dengan ponselnya. Tapi bukan berarti Adrian mengabaikan rekannya itu.

"Pengen tau aja, kepo deh. Kerjain itu tabel nya yang bener," balas Adrian.

"Alah, gampang ini mah," Rio mendengus remeh saat menatap layar laptopnya. Memang kerjanya cukup gampang. Hanya saja dirinya terlalu malas untuk segera menyelesaikannya. "Sekali kedip aja langsung jadi."

Adrian mencibir, "La, itu udah kedip dari tadi kok gak jadi-jadi." Dia lantas menaruh ponsel di sisi kanannya. Dan berniat kembali bekerja.

Yang lain mendengarkan percakapan antara Adrian dan Rio, dibuat tertawa cekikikan.

Memang dasarnya Rio yang tak tahu malu. Wajahnya masih begitu bermuka tebal.

"Kan tanganku lagi males ngetik ini. Jadi yaa,,.... Eh, Rian tau gak sih. Ada berita hott," Rio berbisik di akhir kalimat, sambil mendekatkan kursinya ke meja Adrian.

Adrian memutar bola malas, tangannya masih sibuk mengetik di atas keyboard. Mengabaikan Rio dengan mulut lemes nya.

"Dijamin deh kamu bakal tertarik. Soalnya ini ada hubungannya sama kamu."

"Apasih, tinggal ngomong aja loh," kata Adrian tak sabar.

"Hehe, kan biar menarik. Ituloh, Mbak Naomi mantan pegawai kita. Dulu kan sempet deket tuh sama kamu. Kabarnya nih bulan depan bakalan nikah. Udah bagi-bagi undangan kan. Anak kantor semua diundang," Rio memperhatikan muka Adrian, mencari adakah raut cemburu dari rekan kerjanya itu.

"Terus, apa masalahnya," balas Adrian. Rasanya dia tak habis pikir dengan tingkah Rio yang lebay. Perihal kabar itu Dia sudah tahu dari jauh hari. Bahkan dari sebelum undangan nikah disebar. Dan reaksinya tentu ikut senang dengan kebahagian mantan rekan kerjanya. "Kita cuma pernah deket, bukan masih berhubungan."

"Hehe, iya-iya gak ada hubungannya ma kamu, tau deh yang udah tunangan. Tapi nih ya,,, mbak Naomi kan udah bobol tuh. Calon suaminya tau gak ya," kata Rio semakin mengecilkan suaranya. Takut jika ada yang mendengar selain keduanya. Meski bobrok bukan berarti Dia suka menyebarkan aib orang. Sekalipun Naomi adalah mantan rekan kerjanya.

"Huss, ngomong apa kamu."

"Ihh, kan bener sih. Kira-kira tau gak tuh. Kalau dilihat dari luar kan alim banget, pasti ga ada yang sadar, dalem nya senakal apa. Duhh, moga aja yang kali ini tobat deh itu anak. Serem juga ya cewek jaman sekarang. Cover nya aja alim, cuma buat nutupin keburukan aslinya."

Adrian terdiam, entah kenapa kata-kata Rio menusuk tepat ke dalam sanubarinya. Benih kecurigaan dalam hatinya, seolah mendapat pupuk dan air untuk semakin tumbuh.

"Duhh, ati-ati deh Rian kalau nyari cewek. Eh, iya kamu udah tunangan."

"Sudah-sudah balik kerja sana!"

1
cerry
Yang penting up/Shhh/
cerry
Tanpa sadar seminggu gak up/Grievance//Hammer//Smug/
cerry: Hehehe/Blush/
Ig : moon.moon9921: emang kok, othornya sungguh annu /Grievance/
total 2 replies
cerry
Detail yg hampir terlupa/Toasted/. Adrian sdh pernah melihat Amy tanpa kerudung/Facepalm//Pray/
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf
tolong /Facepalm/... minum air putih dulu
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf: lagi cari hiburan /Facepalm/
cerry: Han kok ad disini 👀👀
total 2 replies
NurAzizah504
Hai, Kak. Ceritanya keren. Mau saling dukung ga, Kak?
cerry: Semangat berkaryanya/Determined/
NurAzizah504: Oalah, baiklah, Kak /Joyful//Good/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!