"mel aku serius mau jadi pacara ku?"
"se..serius kamu rud?"
"aku serius mel"
"aku ga tau harus bagai mana, jika kita pacaran bisa saja kita asing dan aku ga mau itu"
"bukan kah pertemanan ini juga akan menjadi asing mel"
"Rudi!!!.. ini bukan hanya sekedar kita yang akan menjadi asing!"
"terus?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak ryamel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Siang yang terik setelah amel menyelesaikan jam pelajaran nya dia ke perpustakaan untuk meminjam buku saat di perpustakaan dia memilih beberapa buku untuk dia baca, dia duduk di kursi perpustakaan dekat jendela dia membaca dengan fokus tanpa memperdulikan hal lain yang asa di sekitar nya.
"eh amel!"
Amel melirik "kak tania!" amel meletakkan buku nya di atas meja dan menyelipkan jari di halaman yang dia baca.
Tania adalah kakak sepupu amel yang paling dekat dengan nya, mereka beda satu tahun, mereka sudah sering main bersama dari kecil, namun saat SMA Tania sekolah di luar kota karena pekerjaan ayah nya.
Tania duduk di sebelah amel dan memeluk nya dalam melepas kan semua rasa rindu nya.
"ya ampun mel!! Ini beneran kamu" ucap tania melepaskan pelukan memegang kedua pundak amel.
"ini amel kak" ucap amel "kakak kok bisa di sini bukan nya di luar kota".
"aku setelah lulus SMA ga langsung kuliah mel, aku nungguin kerjaan ayah kelar buat pindah ke sini biar bisa kuliah di sini".
"artinya kita seangkatan dong sekerang kak?".
"iya,,,,,,, tapi jangan karena seangkatan kamu ga sopan ya".
"siap kak" ucap amek tersenyum.
"aku pulang ke sini biar bisa ketemu kamu sama ketemu rudi, rindu banget sama dia"
ekpresi amel seketika berubah "rudi? rudi yang mana kak?"
"kamu enggak tau? Tania mengambil jp dari dalam tas nya kemudia membuka galeri nya dan menunjukkan foto rudi" ini orang nya.
amel terdiam lama saat melihat foto itu dia membeku dada nya terasa sesak namun dia tetap tenang.
"kak tania suka ya sama dia? Makanya sampai ke sini"
"suka sih!!! Tapi itu dulu sekarang kalau liat dia mungkin aja perasaan suka yang dulu bisa muncul kembali"
"maksudnya kak?" ucao tania kurang faham dengan ucapan tania.
"dulu tuh aku kakak kelas dia mel, waktu smp, karena ada kegiatan sekolah terus kita jadi panitia nya, dari situ kita mulai kenal, dia orang nya ga banyak omong tapi banyak kerja" ucap tania dengan wajah bahagia nya mengingat masa lalu nya.
Dada amel makin sesak, dia melepaskan buku yang di tangan nya dan memperlihatkan cincin yang longgar di jari manis nya "kayak nya sekarang orang yang kak tania suka udah suka sama orang lain" ucap amel menatap tania.
Tania terdiam tatapan matanya berubah ekspresi nya tiba-tiba mendatar "maksudnya mel?"
"kurang lebih 1 bulan yang lalu dia memasangkan cincin ini di jari ku kak" ucap amel seolah-olah mengatakan berhenti menyukainya.
"hahahaha" tania tertawa namun dada nya terasa sesak "yahhh cinta pertama ku sudah punya orang lain" ucap tania dengar nada yang agak berat.
"maaf ya kak, kita udah dekat dari SMA dulu"
"ya mau di bagaimanakan lagi mel, terus dia sekarang di mana?"
"dia sekarang pergi kerja kelua negri jadi tukang kayu kak"
"hahhh!!! Anak yang seserius rudi pergi kerja bukan nya kuliah?" ucap tania terkejut.
"aku juga ga faham sama dia, tapi ini keputusan nya kak,,,,,, maksud nya *seseriu*s memangnya dulu dia orang nya bagaimana kak?"
ring ring ring....
Hp tania berdering
"sorry yang mel kita lanjut nanti, nanti aku main ke rumah mu"
"okey kak"
Tania mengangkat telpon nya dan pergi keluar perpustakaan.
Amel hanya melihat nya dengan rasa penasaran yang masih tertinggal, dia melanjutkan membaca bukunya, karena dia lupa dan sekarang sudah sore dia memutuskan untuk meminjam buku itu kemudian pulang.
Di perjalanan pulang dia singgah di taman, dia duduk di kursi taman mengeluarkan buku yang dia pinjam tadi dan membaca nya.
Di bawah payung taman kursi yang di duduki amel terasa nyaman, amel membaca dan sesekali memperhatikan sekitarnya kemudian lanjut membaca.
Dret dret dret
Hp amel berbunyi dia memeriksa nya dan itu pesan dari nomor yang tidak di ketahui
saat amel membuka pesan itu isinya
"Selamat sore permaisuri ku, di sini pangeran yang menjadi ikan asin dan mengalami hari yang berat karena tidak bisa bertukar mendengar suara mu, maaf ya aku kerja nya jauh di pelosok jaringan di sini sulit ini aja aku harus keluar hutan untuk mengambil persediaan, dah ya bye bye permai suri muah muah muah".
Amel terdiam matanya berkaca-kaca dada nya sesak namun tidak terasa sakit, dia menunduk dan menutup buku yang iya baca, air matanya mulai membasahi pipi nya dan menetes satu persatu.
"entah perasaan apa ini aku bahagia namun aku menangis" gumam amel sambil memegang dada nya yang terasa sesak.
