HELLO GUSY MAMPIR LAGI DI KARYA AUTHOR.
TANDAI TYPO YG BEB😉
UPDATE SAAT ADA WAKTU LUANGGG
LOVEEE SEKEBON BUAT KALIAN SEMUA PARA READER'S KU🥰🥰🥰
kekurangan kasih sayang karena harus menghormati yang tertua dan menjadi teladan bagi adik.apakah itu adil??
semua itu di rasakan oleh Ranivia atau kerap di panggil via adalah anak bungsu yang di sayangi dan anak gadis yang ceria,namun setelah ibunya menikah lagi dengan Damian Alandra pengusaha sukses no 3 dunia,rasa bahagia itu sirna.karena adik tirinya benar-benar tidak menerima kenyataan bahwa ia memiliki saudari perempuan,terlebih dia selalu di bimbing untuk menjadi teladan bagi adik tirinya.
sampai akhirnya takdir membawa nya kepada kebahagiaan melalui kesialan dimana adik tirinya menabrak adik dari seorang pria kejam.
lika-liku kehidupan Ranivia jalani dengan ambisi menunduk kan si pria namun berujung ia malah jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 35
Ranivia sampai di depan kantor AEY group.
"Lukas,Pania apa kalian siap??kerja sama ini menentukan masa depan RV group"ucap Ranivia
"baik"ucap keduanya.
Ranivia memasang masker dan juga memasang kacamata lensa bening,setelah itu Ranivia keluar dari mobil setelah Pania membukakan pintu mobil untuknya.
Ketiganya sampai di depan meja resepsionis.
"ada yang bisa saya bantu nyonya??"ucap resepsionis wanita itu ramah.
"kami dari RV group ingin berkerjasama dengan AEY group"ucap Lukas.
"maaf atas ketidak sopanan kami nyonya,mari saya antarkan ke ruang meeting"ucap resepsionis itu.
Ranivia,Lukas dan Pania sampai di ruang meeting.
-
-
"tuan waktunya meeting tuan"ucap Levis.
"hm"Yoval hanya berdehem lalu bangkit dari kursinya dan keluar dari ruangan di ikuti oleh Levis.
sesampainya ruang meeting Yoval langsung menuju ke tempat duduknya melewati kliennya.
"selamat datang Mr.Alisius"ucap klien wanita yang memakai masker dan kacamata di ikuti oleh dua karyawan nya.
Namun Yoval terhenti saat mencium sebuah aroma yang familiar.
"tuan kita akan memulai rapat kerjasama nya"bisik Levis.
Yoval pun kembali melangkahkan kakinya dan duduk di kursi yang sudah di sediakan untuknya.
Ranivia menjelaskan proyek kerja sama yang mereka ajukan.
Levis sangat terkagum-kagum mendengar proyek yang di sarankan oleh RV group.
sampai akhirnya sekarang saatnya tiba untuk menandatangani kontrak,semua orang menatap ke arah Yoval yang sedari tadi memandang Ranivia.
"sialan,jika dia bukan bos di perusaan ini sudah ku colok matanya" batin Ranivia.
"tuan bagaimana pendapat anda??"ucap Levis.
"keluar dan biarkan aku bicara dengannya"ucap Yoval sambil menatap Ranivia.
Levis mengerti dan kemudian mengajak Lukas dan Pania untuk keluar dan memberikan ruang bagi bos mereka.
kini di ruangan itu tersisa Ranivia dan Yoval.
"tuan apa yang ingin anda diskusikan dengan saya??"ucap Ranivia.
"apakah aroma bunga lavender itu dari kamu??"ucap Yoval datar
Ranivia mengeritkan alisnya.
"ya,itu benar.kalo boleh tau ada apa??"ucap Ranivia.
"apa kau pernah menolong korban kecelakaan di jalan xx??"ucap Yoval.
Ranivia tampak berpikir dalam setengah tahun ini dia hanya bermain-main dengan serangganya.
"banyak hal yang saya alami,tapi sepertinya saya tidak pernah"ucap Ranivia.
"oh"Yoval langsung berdiri dari kursinya dan meninggalkan Ranivia sendiri.
"aneh"gumam Ranivia.
"astaga dia belum menandatangani kontrak,apakah artinya kami di tolak??aggrrr sialan"ucap Ranivia kesal.
Lalu Ranivia mengejar Yoval.
"tuan..tunggu,kontraknya belum di tandatangani"ucap Ranivia.
Yoval menghentikan langkahnya.
"pergi dan jangan pernah kembali,aku tidak ingin melihat wanita seperti mu"ucap Yoval.
Lalu Yoval kembali ke ruangannya dan menguncinya.
Yoval menuju ke arah dinding dan memukulnya.
"cih ku kira dia adalah wanita itu,sialan kenapa sangat sulit mencari mu"ucap Yoval.
***
Sedangkan di mobil Ranivia memijit pangkal hidungnya.
Lukas dan Pania diam tak berani bersuara karena takut kena amukan singa yang lapar.
sesampai di perusahaan Ranivia melemparkan dirinya ke kursi kebesarannya.
"nona"ucap Lukas.
"Lukas bawa apel untuk ku"ucap Ranivia.
Lukas langsung memberikan buah apel itu kepada Ranivia.
Ranivia melempar apel itu kepada Pania dan menarik laci nya.
Keluar lah benda yang sukses membuat Lukas mengaktifkan ruang kedap suara
"berdiri di sana dan Taruh apel di kepala mu"ucap Ranivia.
"huaaaa aku belum mau mati buk bos"pinta Pania.
Ranivia menatap tajam Pania,dengan berat hati Pania menaruh apel di kepalanya dan memejamkan sambil menangis.
DOORRRR.
TBC
Tapi lanjut lagi yah thorrr cerita lanjutannya yah thorrrrr
Semangat lanjutkan up nya yah thorrr 😁😁