NovelToon NovelToon
Wanita Janda Istri Sang Dokter

Wanita Janda Istri Sang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Fahmi yang sudah bertunangan dengan Sesil terpaksa harus menikahi Saras yang seorang janda. Bukan karena cinta melainkan karena rasa kasihan dan kepeduliannya terhadap janda miskin beranak satu.

Lantas bagaimana dengan Sesil setelah tahu tunangannya sudah menikah lebih dulu ?

Lalu bagaimana dengan Saras yang telah menjadi istri seorang dokter itu, akankah ia mendapatkan cinta yang tulus darinya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbongkar -2

Bidan Risa tetap bungkam seribu bahasa meski polisi berkali - kali menanyai tentang siapa klien nya yang aborsi terakhir kali di klinik nya. Dan setelah kesabaran polisi habis, mereka menggunakan cara kasar untuk membuat bidan itu bicara. Dari awal polisi sudah curiga jika ada keterkaitan antara aborsi dengan tindakan kriminal tempo hari. Sampel darah yang ditemukan di tempat klinik sedang dalam pengecekan apakah ada kecocokan dengan darah korban atau tidak. Setelah cara terakhir itu dilakukan, bidan Risa akhirnya menguak fakta baru yang membuat semua orang tercengang.

Seorang mertua dan menantu bersekongkol untuk menggugurkan kandungan madunya dengan merekayasa sebuah penjambretan sebagai akibat keguguran itu.

"Bagaimana keadaan korban saat itu?" selidik polisi.

"Aku memberinya suntikan bius dosis tinggi, jadi ia tertidur saat aku melakukan aborsi." Risa tidak punya pilihan lain selain membongkar rahasia temannya yang bernama Sesil meski ia sudah dibayar mahal untuk hal ini. Tapi, pikirannya masih waras ingin hidup juga. Paling tidak ia hanya menerima hukuman kurungan di penjara.

"Lalu, siapa pelaku seorang lagi!" polisi menduga jika rekayasa ini pasti ada orang ketiga.

"Aku tidak tahu, pria itu memakai topeng." terang Risa yang masih kesulitan bicara, bibirnya pecah karena dihajar polisi, tak hanya itu saja, tulang belulangnya terasa remuk. Sejumlah luka lebam juga ia dapatkan di lengan dan kaki.

Anggota polisi lain datang memberikan berkas jika pelaku kriminal tempo hari adalah buronan yang kabur dari penjara bernama Joni. Terdapat kecocokan antara sisik jari di barang korban dengan buron. Mereka juga mengantongi informasi baru, jika menantu dengan buron adalah teman saat SMA dulu. Bukti lain juga ditemukan transaksi uang yang terakhir masuk di buku rekening sang bidan.

Lantas polisi bergerak cepat sambil membawa berkas penangkapan. Tak lama kemudian, polisi mendatangi rumah pelaku.

Sementara itu di kediaman Saras.

Fahmi baru saja menunaikan kewajibannya di sore hari dan diakhir sholat itu ia bermunajat menyampaikan keresahan hatinya. Tiba - tiba ketukan pintu terdengar yang membuat ia harus mempercepat doanya.

Fahmi melipat sajadah dan bergegas melihat siapa tamunya, mungkinkah itu Sesil ?

Saras juga mendengar suara ketukan pintu, ia menurunkan kedua kakinya dari tempat tidur lalu mencoba berjalan meski perlahan untuk sampai di muka pintu kamarnya.

Fahmi yang lebih dulu membuka pintu. "Pak Polisi?" Fahmi pikir kedatangan polisi itu untuk menyampaikan kabar pencarian Bagas.

"Saudara Fahmi, kami perlu menyampaikan berita terbaru terkait kejahatan yang menimpa ibu Saras." ujar polisi yang kemudian dipersilakan masuk.

Saras mengintip dari balik pintu, ia samar - samar mendengar namanya disebut.

"Apakah ada kabar dengan penangkapan pelaku?" tanya Fahmi.

"Ini lebih utama lagi. Dari pihak kami, menentukan jika ibu dan istri anda adalah dalang dari kejahatan tempo hari." terang polisi yang seketika melemaskan semua sendi si pendengar.

Fahmi sampai mendelik kedua bola matanya, "Apa ! Itu tidak mungkin. Bukankah ibu saya sebagai korban juga,"

"Menurut penyelidikan kami, itu adalah rekayasa semata. Kami juga sudah mengamankan seorang bidan sebagai tersangka utama yang melakukan aborsi pada korban."

Bagai tersambar petir seketika itu juga rasanya. "Aborsi !" Dadanya teramat sesak. Ditambah kepalanya ikut berdenyut mendengar kabar yang menohok ini. Jadi, Saras bukannya keguguran melainkan diaborsi.

Apalagi dengan Saras, ia cukup jelas mendengar ucapan polisi itu. Hatinya sangat sakit. Bagai ditusuk - tusuk pisau yang begitu tajam. Anak yang ia kandung tidak berdosa kenapa menjadi pelampiasan kebencian mereka terhadapnya.

Fahmi masih tidak percaya. Setelah polisi itu pergi ia membalikkan badan dan betapa paniknya ia melihat Saras yang sudah berdiri mematung di belakangnya. " Sejak kapan ia sampai di sini," batinnya gusar.

" Mbak Sa-ras !" seru Fahmi cemas.

Saras sudah terlihat sembab kedua matanya. Itu artinya ia mendengar semua yang disampaikan polisi tadi.

Saras mengusap perutnya yang tidak buncit lagi. "Mereka sangat keterlaluan. Aku pikir mereka tulus menerimaku. Nyatanya ada udang di balik batu. Sebenarnya apa yang mereka inginkan dariku," Saras menyeka bulir air matanya yang terus saja berjatuhan padahal ia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak cengeng lagi.

Fahmi menghambur dan sontak mendekapnya erat. "Mbak Saras, aku tahu sekarang kamu sangat marah atas sikap mereka yang telah membunuh janinmu yang tidak berdosa. Biarkan hukum yang bicara. Aku mohon agar kamu tidak ikut turun tangan."

Saras sudah geram dan amarahnya sampai di ubun - ubun. Jika marah mungkin bisa digambarkan seperti son goku di film dragon ball itu.

Fahmi mendekap erat dan merasakan tubuh Saras menegang hebat.

"Aku bukan Tuhan yang tidak berhak mengadili mereka. Kamu benar mas Fahmi, hukum yang akan bicara. Aku tahu. Mereka membenciku karena kita terikat sebuah tali pernikahan. Dan aku akan membuat mereka merasa menang dengan usaha yang telah mereka lakukan untuk menghancurkanku."

Fahmi mengerutkan dahi lalu mengurai dekapannya. "Apa maksud kamu?" tanyanya tak mengerti.

"Mas Fahmi tidak mengerti juga ? Karena kita menikah, mereka menjadi membenciku bahkan anakku yang belum lahir juga mereka musuhi. Dengan kita bercerai maka tidak akan ada lagi dendam."

Fahmi sangat takut dengan ucapan Saras yang terakhir. Bagaimana bisa ia ingin bercerai dengannya sementara hatinya sudah terpaut olehnya. "Tidak ! Ku mohon jangan katakan tentang perceraian." Fahmi mengiba. Haruskah ia mengatakan sebenarnya jika ia sudah jatuh hati?

"Sudah tidak ada alasan lain bukan ?"

Fahmi meraih kedua pundak Saras agar bisa menatap kedua matanya. Fahmi agak canggung, tapi detik berikutnya ia bisa menguasai keadaan.

"Alasan aku harus mempertahankan ikatan pernikahan kita adalah ...." Fahmi menunda ucapannya untuk mengambil nafas dengan tenang. " Karena aku mencintaimu." tiga kalimat yang sukses keluar dari mulut nya.

Saras mengedipkan kedua matanya. Jantungnya yang teralihkan tadi kini berpacu begitu hebatnya mendengar kalimat yang begitu indah itu.

"Mas Fah - mi," seolah amarahnya menguap terbang bebas ke udara.

"Aku tidak bohong. Bahkan aku berani bersumpah dihadapan Tuhan kalau aku mencintai kamu." Fahmi memperlihatkan dua jemari yang sejajar.

"Itu alasan yang pas agar kamu mengerti." imbuh Fahmi.

Saras tidak bisa mengimbangi dengan kata - kata. "Sejak kapan?"

"Aku tidak tahu, rasa itu perlahan tumbuh dengan sendirinya."

"Mas Fahmi," Lalu Fahmi memeluk sang istri yang kini tengah menangis.

Saras juga sudah jatuh hati padanya, karena amarah yang mengusai keadaan jadi hati tidak bisa berkata.

Kembali ke Amira dan Sesil.

Kedua wanita beda usia itu tengah kabur melewati pintu belakang.

Bik Yem masih ragu untuk menekan tombol kontak majikannya. Polisi mengambil alih ponselnya lalu menghubungi Amira.

Tidak terdengar sahutan tapi seperti samar nada dering tak jauh dari tempat itu.

Atasan polisi memberi isyarat untuk menyebar. Dan mereka menelusuri rumah dan bagian luar rumah.

Amira yang gugup melihat ponselnya berdering segera menonaktifkan.

Sesil memberi kode agar Amira tidak membuat keributan yang menyebabkan tertangkapnya mereka.

Mereka sudah sampai di luar dan berhasil kabur.

"Kita berhasil Ma!" seru Sesil girang.

"Ayo, kita naik taksi itu !" tunjuk Amira pada sebuah mobil kuning.

1
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Saras hamil juga semoga kandungannya baik baik saja jgn sampai terjadi hal yg tak diinginkan dan semoga saja anaknya kembar.
Ma Em
Fahmi kamu jgn terlalu percaya sama Sesil dia itu mau agar kamu membenci Saras, jgn sampai nanti kamu menyesal karena telah membuat Saras sakit hati sama kamu Fahmi
Ria Nasution
selalu emosi yang dominan terbawa
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Yg sabar ya Saras
Lagian di rumah ada CCTV tinggal lihat aja
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Begitulah kalau Poligami
Susah suami utk bs adil sama kedua istrinya
DinDut Itu Pacarku Mampir
Yati Susilawati
istri dua.. serumah.. ?
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kyknya Saras juga hamil
Toker mah Pak dokter
Dua istri nya Hami5
Ria Nasution
kapok. sesil tunggu aja kabar bahagia juga dari Saras pasti akan terbakar api 🔥🔥🔥 cemburu yang lebih....
muna aprilia
lnjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Fahmi harus mendidik Sesil krn itu tugas Suami
DinDut Itu Pacarku mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
betul itu Saras jgn di bebaskan penjahat
DinDut Itu Pacarku Mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kira2 Siapa nih
DinDut Itu pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Bentar lagi Riko bakal tertangkap dan masuk Hotel Prodio
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sebentar lagi Riko pasti tertangkap
DinDut Itu pacarku mampir
Ma Em
Semoga Bagas segera ditemukan dan selamat dari Riko, segera tangkap dan penjarakan Riko
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Semoga Bagas bisa selamat
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Jadi Cinta pertama Rehan itu saudara Saras ya
DinDut Itu Pacarku mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!