NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pembantu

Terpaksa Menikahi Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Janda / Pengantin Pengganti / Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:366.1k
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Madava dipaksa menikah dengan seorang pembantu yang notabene janda anak satu karena mempelai wanitanya kabur membawa mahar yang ia berikan untuknya. Awalnya Madava menolak, tapi sang ibu berkeras memaksa. Madava akhirnya terpaksa menikahi pembantunya sendiri sebagai mempelai pengganti.

Lalu bagaimanakah pernikahan keduanya? Akankah berjalan lancar sebagaimana mestinya atau harus berakhir karena tak adanya cinta diantara mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemandangan

"Ma, malam ini Rafi tidur sendiri ya?" ujar Rafi selepas makan malam.

"Hah, kenapa? Emang Rafi nggak takut lagi?"

"Nggak dong. Rafi 'kan mau jadi kakak jadi nggak boleh takut tidur sendiri."

Mulut Ayu seketika menganga. "Apa-apa tadi, Nak? Maaf, Mama nggak denger," ucap Ayu yang merasa mungkin ia salah dengar saja.

"Iya, 'kan sebentar lagi Rafi mau jadi kakak. Jadi Rafi harus belajar mandiri, iya 'kan, Pa?" Rafi menoleh ke arah Madava. Madava pun tersenyum lebar.

"Anak pintar." Madava mengusap rambut Rafi membuat Ayu memicingkan mata. Ia tahu pasti, ini pasti akal-akalan suaminya yang menyebalkan itu.

"Oooh, jadi Rafi mau jadi kakak?"

"Iya, Mama. Makanya Rafi mau tidur sendiri biar Mama dan Papa bisa bikinin adek untuk Rafi," ujar Rafi polos.

"Buat adik?"

"Iya."

"Mama mau 'kan buat adik sama Papa?"

"Mau nggak ya?"

"Mau, Ma. Mau ya! Mama mau 'kan?"

Ayu melirik sinis pada Madava yang sedang tersenyum nakal ke arahnya. Malah ia dengan usilnya mengerlingkan sebelah mata menggigit bibir. Aduh, Ayu jadi merinding sendiri melihatnya!"

'Dasar suami mesum!'

Menjelang malam, akhirnya Rafi yang sudah mengantuk berat pun tertidur. Ia tadi minta ditidurkan dengan Madava. Ayu merasa seakan tersisih semenjak kedua orang itu jadi semakin dekat. Rafi lebih suka melakukan sesuatu dengan Madava. Dan Madava pun dengan senang hati menuruti segala permintaan Rafi. Meskipun merasa tersisih, tapi dalam hati Ayu bahagia. Ia merasa bahagia karena akhirnya Rafi bisa merasakan kasih sayang seorang ayah. Ia juga amat sangat bersyukur karena baik Bu Shanum maupun Madava, keduanya mau menerima Rafi dengan tangan terbuka.

Masuk ke kamar, Madava langsung dihadapkan dengan pemandangan yang luar biasa. Dengan santainya, Ayu melorotkan dress rumahan yang dikenakannya tadi hingga jatuh terkulai di lantai.

Pemandangan yang memantik hasrat itu sontak membangkitkan sesuatu di balik celananya. Madava menelan ludah saat melihat tubuh mungil Ayu yang putih bersih hanya dibalut celana super pendek dan penutup dadanya saja.

Desir-desir halus kian menjadi saat Ayu berjalan melenggang santai menuju lemari untuk mengambil daster tanpa lengan miliknya.

Tak mampu menahan gejolak yang kian menjadi, apalagi tuntutan dari sang rajawali yang sudah menjulang gagah berharap bisa masuk ke sangkar nan hangat dan nikmat miliknya, Madava pun gegas bergerak dan memeluk Ayu dari belakang. Ayu melirik acuh tak acuh. Ia tetap melanjutkan hendak memakai daster miliknya, tapi dengan cepat Madava menyambar daster itu dan melemparnya asal.

"Mas, kamu apa-apaan sih?" protes Ayu.

"Sepertinya kamu sudah mulai berani ya? Berani berbuat berani bertanggung jawab," ucap Madava sambil mengendus ceruk leher Ayu. Baru saja ia hendak menghisap kulitnya, Ayu sudah lebih dulu meletakkan telapak tangannya di mulut Madava.

"Ayu, please! Apa kamu nggak ngerasain ini. Liat, rajawali udah bangun dengan gagahnya. Apa kamu tega sama dia. Ingat lho, dia sumber masa depan kita. Berkat dia juga, adik Rafi akan segera berproses. Ayo, kita wujudkan keinginan Rafi!" bisik Madava sambil menggesek-gesekkan sang rajawali di bokong milik Ayu.

Ayu melirik sinis. "Keinginan Rafi atau papanya Rafi?" sindir Ayu.

Madava terkekeh. "Dua-duanya," jawabnya dengan tangan yang sudah mulai nakal. "Mau ya!"

Ayu membalikkan badannya hingga mereka kini saling berhadapan.

Ayu mengusap pipi Madava membuat laki-laki itu memejamkan mata, menikmati sentuhan yang baru kali ini ia rasakan dari Ayu.

Namun, sentuhan lembut itu seketika berhenti. Madava membuka mata. Ia mengerutkan kening saat melihat Ayu tersenyum lebar.

"Ooops, maaf, bikin adik Rafinya kita tunda dulu ya, Mas."

"Tunda? Kenapa?"

Lalu Ayu meraih telapak tangan Madava dan meletakkan di bokongnya. "Tuh, kamu paham 'kan maksudnya?"

"I-itu apa? Jangan bilang kalau itu pembalut?"

"Yaps, kau benar suamiku! So, untuk hari ini dan beberapa hari ke depan, kamu main sama sabun dulu ya!"

Cup ...

Entah dapat keberanian dari mana, Ayu tiba-tiba mencium pipi Madava.

Madava terpaku. Lalu saat menyadari apa yang barusan Ayu katakan, ia pun berteriak kesal.

"What the fuck! Kamu nggak sedang ngerjain aku lagi 'kan, Yu?"

"Mau bukti? Ayo! Apa perlu aku menunjukkannya padamu?" ucap Ayu santai, tapi mampu membuat Madava frustasi setengah mati.

"Lalu bagaimana dengan rajawali? Lihat, dia sudah nggak sabar masuk ke goa mu, Ayu!"

"Gampang! Tuh, di kamar mandi sabun banyak! Dah ah, aku ngantuk. Mau tidur. Selamat malam suamiku. Emmuach ... " Ayu memberikan ciuman jarak jauh dan meniupnya ke arah Madava.

Madava menjambak rambutnya kasar.

"Punya istri, tapi masih main pakai sabun. Kasihan sekali kau, Rajawali. Kamu sabar ya! Nanti kalau si bulan brengsek itu sudah pergi, kita akan menjajah goa itu sepanjang malam. Oke!" ucapnya pada sesuatu yang masih menjulang di bawah sana.

Madava lantas bergegas masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan sesuatu yang sudah semakin di ujung tanduk. Sementara Madava sedang sibuk menidurkan sang rajawali yang menjulang tegap, di balik selimut Ayu tak henti-hentinya tertawa. Entah sudah berapa lama ia tidak merasa sebahagia ini.

"Ternyata menikah paksa, tidak terlalu buruk. Buktinya aku bisa merasakan kebahagiaan yang tidak pernah aku rasakan dulu. Aku juga bisa makan enak dan tidur nyenyak," ucapnya dengan tawa yang belum mereda di bibirnya.

Sepuluh menit berlalu, tapi Madava tak juga kunjung keluar. Karena sudah terlalu mengantuk, Ayu pun tidur lebih dulu. Beberapa menit kemudian, Madava pun keluar dari kamar mandi dengan wajah dongkolnya. Melihat Ayu yang sudah tidur, membuat Madava mengerucutkan bibir.

"Kurang asem. Suaminya kedinginan gara-gara dia, eh dia malah tidur duluan. Awas saja kamu Ayu! Tunggu pembalasanku."

...***...

Sementara itu, di tempat lain, Asrul sedang melampiaskan kekesalannya dengan menenggak minuman beralkohol. Ia kesal karena kedua orang tuanya memaksa dirinya menikahi Via. Bahkan kedua orang tuanya juga memarahinya habis-habisan karena sudah menghamili Via yang mana merupakan calon istri Madava. Mereka marah sekaligus kecewa. Mereka merasa malu atas perbuatan putra satu-satunya itu.

"Dasar brengsek! Semua gara-gara Dava si brengsek itu," umpat Asrul kesal. "Via, lihat saja! Kau mau aku menikahimu 'kan? Oke. Tapi jangan menyesal kalau pernikahan ini tidak sesuai harapanmu." Asrul menyeringai.

...***...

...Happy reading 🥰 🥰 🥰 ...

1
syaloom
madava semoga lebih bijak,cari tau dulu tentang Gisela.jangan sampai menyesal
Tri Handayani
lama"gedeg jg sama dava,kya'nya kepalanya perlu d pukul biar otaknya bsa mkir dan tau mana yg bnar mana yg salah'apa karena cintamu msh buta sama gisela jdi g bsa mkir.
Yuli Purwati
lanjut.....
Yuli Purwati
nyeseknya.....
Yuli Purwati
lanjut lagi....
Yuli Purwati
lanjut....
Yuli Purwati
lanjut
Kendarsih Keken
Huuu Gisel minta di tendang , perempuan sakit jiwa nggak ada harga diri nya
Menghalal kan segala cara demi kesenangan dan kebahagiaan nya sendiri
hidagede1
dava orng berpendidikan tp gak mikir apa ya, ayu dulu orng gak punya, msh muda, masa mau culik anak bayi, yg memerlukan biaya yg tidak cukup sedikit, dan menyita banyak waktu 🙄
kiya
dasar iblis betina, ga sabar pengen liat balasan kejahatannya yg udah bikin hidup ayu menderita sampe dihina karna mengasuh rafi wktu kecil
ari sachio
mg pas di rmh skit ayu pingsan d ketahuan ayu hamil jd dia bs kuat d tak merasa sendiri lg
ari sachio
klo madava otakny g geser.harusy dia lbh percaya ayu.secara dia tau ayu msh gadis saat nikah ama dia.jadi...mana ada seorang gadis menculik bayi d membesarkannya d dg ikhlas dia merawatyhingga berthn2 padahal tiap hari dihina hamil di luar nikah.diusir dr tempat tinggalny bahkn hidup susah.
Surtinah Tina
di bikin repot sendiri dava
Levhiosha Levhiosha
buat dava tau thor crta yg sebenarnya ...
dan kelicikan gisella
Rabiatul Addawiyah
Dava hrs buka matamu, lihat betapa Ayu sangat sayang pd Rafi, klo dia dibilang penculik, buat apa dia rawat ..klo penculik pasti dijual anak itu biar yg culik dpt duit banyak.
Aprisya
dava seharusnya kamu lebih peka dikit dong,, dan bisa membedakan mana yang pembohong dan siapa yang gak berbohong
Eindah marlina
dasar gisela licik😡
bener² beg* si madava kalo emang dia percaya sama dramanya gisela😤😡😡
Uthie
perempuan egois 😡
Sugiharti Rusli
konfliknya lumayan bikin emosi, apalagi setelah kehadiran si Gisele mantan Dava yang ibu kandung Rafi putra yang Ayu rawat dari bayi
Sugiharti Rusli
anak sekecil Rafi mana paham siapa yang melahirkannya, yang dia tahu dan rasakan siapa yang uda bersama dia dan merawat dia selana ini,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!