NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 34. Hantu anak laki - laki itu bernama Jonah.

Raka bilang pada orang tuanya akan membawa motor saja, jadi Jingga mau tak mau membonceng pada Raka juga. Tapi sebenarnya itu adalah tujuan Raka, dia ingin bertanya langsung pada Jingga sebelum nanti sampai sekolah.

"Hati - hati ya, bang." Ujar Delima.

"Iya, ma." Sahut Raka. Jingga sudah membonceng di belakang Raka, dan mereka pun pergi dari sana.

Selain Raka, Jingga juga rasanya ingin sekali bertanya pada Raka tentang kejadian semalam. Tapi Jingga takut Raka marah karena Raka tidak suka saat dirinya banyak bertanya.

Tiba - tiba Raka berhenti sebelum sampai di sekolah, Jingga pun bingung mengapa Raka berhenti. Dan mereka berhenti di bawah pohon yang bisa Jingga lihat memiliki aura suram, angker. Raka terlihat turun dari motor dan menatap Jingga yang masih duduk di boncengan motor.

"Jingga, gue mau nanya sesuatu sama lo." Ujar Raka.

"Nanya apa bang?" Jingga bingung karena Raka berhenti hanya unruk bertanya.

"Semalem.. apa semalem lu manggilin gue?" Tanya Raka dengan ragu - ragu.

Jingga menelan ludah nya dan mengangguk, dan Raka semakin yakin telah terjadi sesuatu pada dirinya tanpa dia sadari.

"Semalem abang tidur sambil berjalan, abang naik ke lantai tiga dan aku manggil - manggil bang Raka berkali - kali, tapi bang Raka nggak merespon." Ujar Jingga.

"Terus?" Raka ingin tahu kelanjutan nya.

Jingga bingung mau bagaimana menceritakan nya pada Raka tentang apa yang dia lihat saat setelah Raka menoleh, kepala buntung itu.. Jingga tidak yakin Raka percaya hal ghoib.

"Terus apa lagi? Gue ngapain ke atas?" Tanya Raka mencecar.

"Bang Raka.. Aku nggak lihat bang Raka lagi." Ujar Jingga, karena setelah dia melihat kepala buntung itu, ia tak tahu Raka kemana.

"Kenapa lu nggak bangunin gue kalo lu tau gue tidur sambil berjalan!? Terus apa maksud nya lu nggak ngeliat gue lagi? gue kemana semalem?" Ujar Raka kesal.

"Bang Raka nggak ngerespon sama sekali, dan aku beneran nggak lihat bang Raka kemana, karena aku turun lagi ke kamar." Ujar Jingga, ia tak menceritakan perihal kepala buntung yang ia lihat.

"Wahhh.. Parah lu! Kalo gue tidur sambil berjalan terus lompat dari atap gimana!?" Ujar Raka, ia makin kesal.

"Lain kali kalo lu liat gue tidur sambil jalan, lo bangunin gue. Kalo gue gak ngerespon di panggil - panggil ya minimal lu geplak aja lengan gue, paham!?" Ujar Raka.

"Iya bang, maaf." Ujar Jingga.

Raka hanya menghela nafas nya lalu kembali duduk di motor, ia masih belum menemukan jawaban dari keanehan pada dirinya. Mereka berdua lalu melanjutkan perjalanan ke sekolah, dan setelah sampai di sekolah Jingga dan Raka berpencar menuju gedung mereka masing - masing.

Jingga berjalan menuju ke kelas nya dan kembali muncul hantu anak laki - laki yang kemarin membuat Jingga kesal, Jingga hanya melirik nya saja lalu masuk ke kelas nya, dan hantu anak laki - laki itu duduk di atas meja milik Jingga.

"Kirain nggak ada yang mau duduk di bangku ini setelah aku, ternyata kamu berani duduk di sini." Ujar hantu anak laki - laki itu. Jingga seketika menatap ke arah hantu anak laki - laki itu.

'Dia pernah di sini?' Batin Jingga.

"Hm, aku pernah di sini." Ujar hantu anak laki - laki itu.

'Astagfirullah, dia bisa denger aku ngomong.' Batin Jingga lagi.

"Dengerlah, itu namanya kita lagi komunikasi dengan batin." Sahut hantu anak laki - laki itu, Jingga pun langgsung terkejut.

"Gasp!!" Jingga terkejut.

"Kenapa Jingga?" Tanya Putri yang duduk di depan Jingga.

"Nggak apa - apa, hehe.." Sahut Jingga, hantu anak laki - laki itu malah menertawakan Jingga.

"Nggak usah kaget gitu lah." Ujar hantu anak laki - laki itu, sambil mengibas tangan nya.

"Aku sekolah di sini, dan tempat yang kamu duduki adalah tempatku. Sebelumnya tempat ini selalu kosong, tapi sekarang kamu yang menempati." Ujar Hantu anak laki - laki itu menimpali.

Jingga tak berkata apa - apa, dia agak heran dengan hantu anak - anak yang seusianya itu, kenapa malah masih berada di area sekolah.

"Namaku Jonah, ayo berteman." Ajak hantu anak laki - laki yang kini memperkenalkan dirinya sebagai Jonah.

Guru datang dan pelajaran pun di mulai. Heran nya hantu Jonah tidak mengganggu Jingga atau duduk di depan Jingga, dia malah berdiri di depan kelas kadang duduk di meja Guru sambil beruncang - uncang kaki.

Jingga lebih terganggu dengan asap hitam yang mengikuti Putri sekarang, Jingga ingin sekali menolong Putri, tapi bagaimana? Jingga kemudian menatap hantu Jonah yang kebetulan menatap ke arah nya juga sambil tersenyum.

Dan bahkan sampai istirahat tiba, hantu Jonah setia berada di kelas. Entah apa sebab kematian nya sampai dia masih terus berada di lingkungan sekolah.

"Jingga, ntar nonton aku lagi kan?" Tanya Putri, kini Jingga berjalan menuju kantin dengan Putri dan di ikuti hantu Jonah di belakang mereka.

"InshaAllah, Put." Sahut Jingga.

Mereka memesan makanan seperti biasanya dan sambil makan, hantu Jonah duduk di sebelah Jingga yang kebetulan kosong.

'Katanya kamu tahu cara bantu temenku supaya selamat dari kematian?' Jingga membatin, bertanya pada hantu Jonah.

"Nah, akhirnya aku nggak di cuekin." Ujar hantu Jonah, ia sumringah.

'Gimana caranya?' Batin Jingga.

"Nggak tau, itu sudah takdir nya dia." Sahut hantu Jonah, Jingga pun menghela nafas mendengar nya.

'Dasar tukang kibul, katanya tau ternyata enggak.' Batin Jingga, menggerutui Jonah.

"Udah telat.." Sahut hantu Jonah.

Jingga sangat ingin menolong Putri, hanya saja dia tidak tahu apapun. Bahkan kemampuan nya melihat hal ghoib pun tidak pernah dia asah karena sejujurnya dia takut, normalnya anak kecil seusianya, dia takut dengan hal - hal mengerikan.

Dan di tempat lain, di rumah Delima.

Delima sedang mengemas pakaian milik suaminya, karena Airlangga akan melakukan perjalanan bisnis lagi keluar kota. Kini Airlangga akan segera meresmikan sebuah hotel besar berkonsep desa yang asri di sebuah daerah di Bali.

Airlangga akan memastikan semuanya di sana sudah benar - benar sempurna baru nanti akan meresmikan hotel itu bersama Delima, Raka dan Jingga tentunya.

"Minggu depan acara peresmian hotel kita akan di lakukan, nanti mama sama Raka dan Jingga nyusul papa ke sana, ok." Ujar Airlangga, sembari memeluk Delima dari belakang.

Delima memakai pakaian tidur berbentuk kimono berwarna putih tulang dengan bahan tipis, Airlangga suka saat Delima memakai pakaian seperti itu di rumah.

"Hm.. Tapi mama sampe kapan itunya? Capek tau pa." Ujar Delima, entah apa yang sedang mereka bahas.

"Nanti mama tahu.." Sahut Airlangga.

Delima hanya menghela nafas mendengar jawaban ambigu dari Airlangga, ia lantas melanjutkan mengepak pakaian Airlangga dan memasukan nya kedalam koper. Setelah lama berkemas akhirnya kini Delima mengantar Airlangga pergi sampai di depan rumah.

Wajah Delima menjadi dingin setelah Airlangga pergi, ia kemudian berbalik dan masuk kembali ke dalam rumah dan melihat pelayan tua yang sedang membawa secangkir teh untuk Delima.

"Nyonya, ini teh nya." Pelayan tua itu meletak kan nya di meja santai.

"Tolong bersihin kamar, bi." Ujar Delima.

"Iya, nyonya." Sahut pelayan tua.

Delima membuka ponselnya dan menerima sebuah pesan dari Fahmi, Delima membukanya dan entah apa isinya dia yang membacanya sendiri. Delima menyesap teh nya sambil berbalas pesan dengan Fahmi, dan setelah teh di cangkir nya habis, ia baru bangun dari duduk nya.

Waktu berlalu dan kembali di sisi Jingga, Jingga sudah selesai sekolah dan saat ini Jingga berjalan bersama Putri menuju ke ruang ganti wanita karena Putri akan berganti pakaian, tapi Putri terlihat lesu, ia tiba - tiba demam dan lemas.

"Nggak usah ikut renang aja lah, Put. Kamu sakit kayaknya." Ujar Jingga.

"Kenapa tiba - tiba pusing sih, padahal tadi pagi masih baik - baik aja." Ujar Putri.

"Panggil supir kamu aja, terus pulang gih." Ujar Jingga.

"Nggak apa - apa lah, paling juga pusing biasa." Ujar Putri, ia tak mau melewatkan latihan renang nya.

Akhirnya Putri ganti pakaian dan pergi ke kolam, tapi Jingga takut karena Putri sakit, dia jadi berpikir berlebihan sekarang.

'Ya Allah, aku musti gimana..' Batin Jingga.

BERSAMBUNG..

1
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
icha amelia
selamat idul adha
Ratna Jumillah: Selamat Idul Adha juga kak..
total 1 replies
lellytasya
k crazy up dong pokoknya love,,,, love,,,,lah
Ratna Jumillah: Akan Othor usahakan ya kak.. 😊💪🏼
total 1 replies
YNa Msa
buah Delima pura" baik x sm Jingga karena Mau d Jadikan Calon Tumbal
Susilawati
apa yg terjadi sama pengasuh Riki yg dulu, kenapa di ganti, mungkin kah juga sdh jadi tumbal.
itu yg gigit jingga pasti si Kunti merah yg masuk ke tubuh nya Riki.
icha amelia
mudah2an besok pagi atau siang up lg thor
Ratna Jumillah: Othor up tiap hari kak, cuma karena othor nya lagi sibuk banget jadi up nya mundur ke jam - jam malem. 😁

makasih udah setia nungguin kak.. 😊
total 1 replies
lellytasya
ok
Susilawati
Raka mulai peka kayak nya nih.

next thor
Susilawati
ada apa dgn paman nya Ika, apa dia juga bisa merasakan kehadiran makhluk2 tak kasat mata kayak jingga.
Ratna Jumillah: Kebanyakan kalo orang desa punya kemampuan khusus kak. 😁
total 1 replies
Susilawati
ngeri ah rasanya nginep di hotel yg banyak hantu nya hiiii seram.
Susilawati
kalo memang sdh takdirnya putri meninggal di usia muda mau bagaimana lagi.
jingga coba lah utk berteman dgn yg lain nya.
Susilawati
jgn2 tuh lukisan emang hidup hiiiiii
YNa Msa
Meninggal juga putri, kasian
Susilawati
penasaran itu keris milik siapa, dan apa mungkin ada hubungan nya sama kemampuan jingga ngelihat hantu
YNa Msa
Sukur lah putri Selamat
Susilawati
hiii serem, sekarang makhluk2 astral nya makin gencar menampakkan diri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!