Menikah selama 4 tahun, tidak ada cinta di pernikahan Aidan dan Ayana. Mereka terpaksa menikah karena kehamilan Ayana.
Aidan Lakeswara yang mengira Ayana menjebaknya agar bisa menikah dengannya dan masuk ke dalam keluarganya, karena itulah saat malam pernikahan mereka ia langsung pergi ke Amerika bersama kekasihnya dan tidak pernah kembali lagi meskipun itu hanya sekedar untuk meliaht putranya.
Empat tahun kemudian, Barra Lakeswara putra mereka menderita penyakit langka. Oleh sebab itu, nenek Aidan memaksa dan meminta Aidan untuk segera pulang dan membantu penyembuhan putranya.
Bagaimana kisah mereka.......!!
Ayo mampir baca cerita ini🫶
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergian Kai
''kenapa Aidan sulit sekali di hubungi, ini sangat tidak adil dia tidak pernah ke sini dan tidak memberiku uang sebanyak dulu lagi.'' gumam Almira dengan kesalnya
karena merasa bosan berada di apartemen, Almira mengajak temannya pergi berbelanja ke sebuah mall yang ada di kota itu.
namun saat berjalan menyusuri mall mewah itu Almira melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.
''hei apa yang kamu lihat?" tanya sang teman yaitu Nia
''itu Ayana kan?" ujar Almira, sambil menatap ke arah di mana Ayana berada
Almira melihat Ayana, Barra dan Kai sedang makan siang bersama, mereka berbincang-bincang dan tertawa terlihat sangat bahagia.
''apakah Kai ini mempunyai pacar? aku sudah sering melihatnya bersama dengan gadis berponi namanya Jasmine" ucapnya pada sang teman
''menurutku tidak, apa kamu tidak tahu? dia itu bujangan yang paling dicari di kota ini. dia juga sangat kaya dan setiap wanita ingin menjadi pasangannya. dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun kecuali Ayana dan Jasmine, tapi menurutku sepertinya dia memiliki hubungan sepesial dengan Ayana" balas Nia menimpali pertanyaan Almira
saat mendengarkan Nia berbicara Almira melihat Ayana bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah toilet.
''kamu tunggu di sini aku akan ke toilet sebentar" ucap Almira lalu berlalu pergi.
dengan tergesa-gesa, Almira berjalan menuju toilet sambil tersenyum licik. dia melangkahkan ke arah Ayana dan berhenti tepat di hadapan Ayana.
''kebetulan sekali kita bertemu lagi nona Ayana'' sapa nya
''menurutku ini bukan kebetulan, aku yakin nona Almira mengikutiku'' balas Ayana
''ya benar sekali aku mengikutimu ke sini"
''jadi nona Almira meluangkan waktu berharganya hanya untuk mengikutiku yang tidak penting ini?" sindir Ayana sambil menatap Almira ''apa yang kamu inginkan?" lanjutnya bertanya
''aku hanya ingin berbicara padamu, aku masih ingat kapan aku terbaring berlumuran darah saat aku kehilangan anakku. apa kamu tahu bagaimana rasanya kehilangan anak? itu seolah-olah seperti bagian yang paling penting dari tubuhmu dilucuti secara paksa, sungguh menyakitkan!" jelas Almira
''kita sama-sama tahu apa yang terjadi malam itu, apa maksudmu memberitahukan hal ini padaku?" heran Ayana pada Almira yang selalu mencari ribut dengannya.
tanpa menunggu jawabannya, Ayana langsung berjalan melewati Almira tapi dengan ce[at Almira meraih tangannya dan mendorongnya ke dinding.
PLAKK. Ayana melayangkan satu tamparan keras di pipi Almira
''Ayana kamu....!!'' Almira mengangkat tangannya untuk membalas tapi Ayana dengan cepat meraih pergelangan tangan Almira mencegahnya balik menampar.
''ini tempat umum, apa kamu ingin orang-orang melihat ini?" ucap Ayana dengan penuh penekanan
Almira melihat ke sekitarnya dengan gugup apalagi ketika dia mendengar orang-orang lewat.
''aku pribadi tidak peduli karena aku tidak memiliki reputasi yang baik. tapi kau nona Almira, kau adalah seorang aktris terkenal kau tidak ingin orang lain melihatmu menampar seseorang di tempat umum bukan? tapi kalau kau ingin reputasimu rusak, silahkan saja tampar aku?" ucap Ayana sambil melepaskan tangan Almira dengan kasar.
''dengar Ayana, kalau bukan karena kehadiran Barra yang tiba-tiba apakah aku akan kehilangan anakku? biar aku memberitahumu! aku akan selalu mengingat rasa sakit ini dan di masa yang akan datang aku akan membuatmu merasakan rasa sakit seperti yang aku alami" balas Almira dengan emosinya
''buang-buang waktuku saja" ujar Ayana sambil berlalu pergi
Ayana meninggalkan Almira lalu kembali menemui Kai dan Barra yang sudah menunggunya.
''Ayana kamu baik-baik saja? kenapa lama sekali?" tanya Kai
''hmm, aku baik-baik saja. tadi toiletnya penuh" jawab Ayana dengan beralasan
''ibu, aku juga ingin mengantar paman kai ke bandara, apa aku boleh ikut?" ucap Barra meminta pada ibunya itu
''baiklah, tapi sebentar saja ya? ayo kita pergi sekarang" balas Ayana dengan tersenyum hangat pada putranya
''terimakasih ibu. ayo paman gendong aku" ucapnya pada Kai dengan senangnya
Kai pun menggendong Barra keluar dari mall tersebut lalu segera pergi ke bandara. karena kembalinya Kai waktu itu awalnya untuk melihat keadaan Barra yang sedang sakit. sekarang karena anak itu sudah membaik, ia harus berangkat kembali ke luar negri untuk mengurusi pekerjaannya di sana.
saat tiba waktunya Kai chek-in, Barra memeluk lehernya erat-erat dan tidah ingin melepaskannya. anak itu terlihat sangat sedih karena harus berpisah dengan paman kesayangannya secepat ini.
''paman Kai kamu akan segera pulang kembali kan untuk mengunjungiku?" tanya Barra
''paman akan segera kembali, nanti paman akan membawakan hadiah untukmu oke. ini janji paman" balas Kai sambil memberikan jari kelingkingnya tanda berjanji.
''terimakasih paman Kai'' Barra mengaitkan jari kelingkingnya lalu mendaratkan ciuman kecil di pipinya Kai.
saat itu, Jasmine berlari ke arah mereka dengan terengah-engah, dia menghela nafas sambil meletakan tangannya di atas lutut untuk mengatur nafasnya kembali.
''yeahh, berhasil...'' ucapnya
''akhirnya kamu berhasil sampai disini tepat waktu jess" letek Kai pada Jasmine yang hampir terlambat.
''karena aku tidak ingin melewatkan penerbanganmu hari ini" ujar Jasmine
''Ayana bisakah kita bicara sebentar? ada yang ingin kukatakan padamu?" pinta Kai
''hai Barra, kemarilah ikut dengan bibi sebentar" ucap Jasmine mengajak Barra menjauh dari Kai dan Ayana
''iya bibi" Barra melepaskan tangan Kai dan menghampiri Jasmine,
Ayana mengangguk dan mengikuti Kai yang berjalan beberapa meter dari Jasmine dan Barra.
''Kai ada apa?" tanya Ayana dengan penasarannya
''kai membuka tasnya lalu mengeluarkan sebuah kotak dan memberikannya kepada Ayana.
''ini....?" jawabnya sambil membuka kotak yang di berikan padanya
''itu untulmu, kado ulangtahunmu. meski sudah lewat beberapa minggu yang lalu ku harap belum terlambat memberikannya, bukalah saat kamu sudah di rumah" ujar Kai menjelaskan.
''baiklah, terimakasih Kai" ucap Ayana sambil tersenyum ramahnya
''Ayana....'' Kai memanggilnya dengan lembut
''iya?" Ayana menatap mata Kai salam diam tapi dia tidak mengatakan apa-apa
Kai terlihat bertingkah sangat aneh hari ini, dia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi dia tidak tahu bagaimana mengatakannya
''Kai, jika ada yang ingin kamu katakan maka katakan saja" ucap Ayana.
''bagaimana dengan Kakak mu dan Aidan akhir-akhir ini?" tanya kai
''masih sama seperti biasanya'' jawab Ayana
''apa kamu masih menunggu Barra pulih sebelum kmau bercerai dengannya?" tanya Kai lagi
''kai, kamu tidak perlu menghawatirkan aku dan Barra, masalah kita............''
Kai menggeleng dan memotong ucapan Ayana ''sebenarnya kali ini ibuku mendesakku pergi ke Amerika karena dia ingin aki bertemu dengan seseorang" jujur kai memberi tahu
''siapa?"
''aku belum tahu"
''tapi untuk apa?"
''ibuku bilang aku sudah tidak muda lagi, dia ingin aku menikah secepatnya. Ayana bagaimana menurutmu?"
''selama dia baik, punya bakat dan cantik aku rasa kalian berdua akan cocok. kalian harus menikah dan punya anak, bibi pasti akan sangat bahagia"
''Ayana''
''sudah hampir waktunya kamu harus pergi sekarang,'' Ayana memotongnya dan memberinya senyuman.
''maaf Kai sebenarnya aku tahu niatmu mengatakan itu padaku. tapi aku tidak ingin ini menjadi lebih rumit lagi, aku tidak ingin persahabatan kita menjadi semakin canggung" ujar Ayana dalam hatinya.
.
.
Teman-teman untuk Update-nya 2-3 hari sekali ya, tiap minggunya akan ada 3 bab baru yang akan di up
ingt aja kmi butuh buat adik barra aja..menjijik kn sx..
tor aku si aidan klepek2..berdarah2
*pemeran utama wanita selalu dibenarkan dan semua perbuatan salah nya dibela dan benarkan bahkan tidak bisa menjaga kehormatannya, membantah suami demi pria lain, membahayakan diri dan anaknya demi pria lain, mengabaikan perasaan suami demi pria lain bahkan kontak fisik dinggao hal biasa
*pebinor terlalu dipuja2 apapun kesalahannya akan tetap diperlakukan lembut, bahkan melecehkan istri orang akan dianggap hal biasa
miris
sekarang kita lihat author bisa tidak buat sikap egoisnya sebagai novelis wanita
*konflik di episode ini berani tidak author tegaskan ayana salah dan buat juga karakter aidan tegas tidak semudah itu memaafkan
*berani tidak author berhenti jadi pemuja pebinor dan tegas kan perbuatan kai itu salah dan sangat menjijikan berani tidak author tegas dan buat kai dapat balasan setimpal dan buat jasmine tidak semudah itu memaafkan kai
apakah seorang istri (ayana) mengkhawatirkan dan pergi menemui pria lain dan dia mengabaikan (membantah) larangan suaminya itu bukan kesalahan????
disini lah kelihatan pemikiran egois kalian (para author) dalam menyelesaikan sebuah konflik (masalah)
*semua kelakuan (kesalahan2) pemeran utama wanita (istri/ayana) kalian bela dan benarkan dan kalian tutupi hanya karena pemeran utama pria (suami/aidan) melakukan kesalahan
*semua kesalahan aidan kalian jelaskan itu sebuah kesalahan tapi semua kesalahan (kelakuan ayana kalian bela dan benarkan
*kalian melaknat wanita lain (pelakor) yang suka pada aidan tapi kalian malah meja2 pria lain (pebinor) yang suka pada ayana
*semua intraksi aidan dengan wanita lain kalian anggap kesalahan fatal dan tidak ada pembenaran sama sekali tapi semua intraksi ayana dan kai kalian bela dan kalian anggap benar dengan alasan2 egois, pertemanan lah, anggap saudara lah, karena udah menolong lah
*saat aidan melakukan kesalahan kalian tegas tidak semudah itu dimaafkan dan ayana kalian buat tegas tapi saat ayana melakukan kesalahan kalian malah bela dan benarkan dan aidan kalian buat kayak lelaki bodoh yang harus Terima begitu saja
mungkin karya kalian sangat2 bagus dari segi karya seni tapi dari segi keegoisan dan ketidak adilan novel kalian sangat2 jelas keegoisan terpampang jelas
ini enaknya jadi pemeran utama wanita dalam novel semua kelakuan akan dibela dan dibenarkan dengan berbagai alasan2 egois (tapi jika pemeran utama pria alias suami yang melakukan pasti dilaknat karena itu kesalahan besar)
ini juga enak jadi lelaki lain (pebinor) dalam novel diperlakukan sangat lembut dan sangat spesial apapun yang dilakukan selalu dibenarkan dan dia akan diberi wanita yang bucin padanya dan bebas dia perlakukan seperti apapun, dan pemeran utama wanita akan lebih peduli sosok ini dari pada sang suami
*pelakor pasti dilaknat ya
*pemeran utama pria selalu salah, dan akan terus disalahkan dan tempat semua pelampiasan, dan pada akhirnya karakter dibuat bodoh kayak budak cinta yang akan Terima saja diperlakukan seperti apapun
dengan pemikiran egois kalian membuat novel kayak ini dan kalian bangga
miris
pdhl aku cari novel yg beda laki teges, cerai ya cerai mantan buang tnpa toleh lagi. tiap novel judul beda tp intinya sama.