Arasya Allidra, pria tampan yang akrab dipanggil Rasya memiliki sebuah harapan ingin menikahi cinta pertamanya yang tak lain merupakan sahabat masa kecilnya jika sudah dewasa dan sukses nanti. Keduanya harus terpisah jauh saat keluarganya pindah ke luar negeri.
Rasya yang bertekad untuk meraih cita-citanya dengan belajar dan bekerja keras sampai sukses. Namun disaat tujuannya hampir tercapai sebuah undangan didapatkannya bahwa Qila akan menikah dengan pria lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Dewi Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35. Maaf dan ikhlas
Lita hanya bisa tertunduk lemah dengan suara isak tangis yang semakin keras. Penuturan Qila benar-benar seperti tamparan untuknya.
"A-aku... aku sudah hancur. Hidupku penuh dosa dan aku tidak berarti. Bu Qila benar, aku memang merusak masa depanku sendiri." Lita berucap dengan derai air mata.
"Aku terlalu takut menghadapi kenyataan ini. Aku egois dan aku takut tidak akan bisa memberikan kehidupan yang layak untuk anakku kelak. Sehingga aku nekat melakukan semua ini. Aku pikir lebih baik dia tak usah lahir di dunia daripada harus tahu kenyataan bahwa ayah biologisnya bahkan tak mau mengakuinya." Lita akhirnya mengungkapkan semua kegundahan hatinya.
"Aku hidup sebatang kara, aku tidak punya keluarga dan siapa-siapa. Dulu Pak Alvian sering menolongku dan dia juga sering memberi perhatian padaku. Lama kelamaan rasa itu muncul di hatiku. Aku mulai serakah dan aku ingin dia tetap menjadi milikku sehingga aku nekat merayunya. Aku sempat merasa senang saat Pak Alvian juga membalas perasaaanku. Tapi ternyata dia hanya menjadikanku pelampiasan karena katanya Bu Qila tidak mau disentuh sebelum sah menikah. Dia juga berbohong saat mengatakan ingin bertanggung jawab terhadap kandunganku. Ternyata dia malah membuangku. Bu Qila sekali lagi maafkan aku.." Lita bersimpuh di kaki Qila.
"Lita, berdirilah jangan seperti ini." Qila tentu merasa tak enak hati jika Lita sampai bersimpuh di kakinya.
"Saya tidak pantas untuk berdiri. Bahkan jika Bu Qila menginjakku sekalipun itu sangatlah pantas untukku." Lita masih teta dengan posisinya.
"Lita berdirilah, saya sudah maafkan kamu." Qila akhirnya menunduk untuk meraih kedua bahu Lita dan membawanya berdiri.
Gadis itu masih menangis terisak sambil menunduk. Rasanya dia tak berani dan tak memiliki keberanian untuk mengangkat kepalanya.
Qila pun mengusap air mata yang membasahi pipi Lita kemudian membawanya ke dalam pelukan.
"Saya tahu ini semua berat buat kamu. Tapi hidup ini terus berjalan Lita, kamu masih muda dan masa depanmu masih panjang. Belajarlah dari pengalaman dan kembalilah ke jalan yang benar." Qila berujar sambil mengusap bahu Lita.
Tangis Lita semakin pecah. Dia benar-benar tak menyangka bahwa orang yang sudah dia benci bahkan dia jebak justru tetap berlaku baik padanya.
"K-kenapa Bu Qila baik pada saya? padahal saya sangat jahat." Lita berujar dengan suaranya yang parau.
"Karena kita sesama wanita, aku memahamimu. Tidak ada manusia yang tak punya masalah. Percayalah semua pasti bisa dilewati." Qila pun mengurai pelukannya dan memegang pundak Lita.
"Allah tidak akan pernah menguji umatnya melebihi batas kemampuannya. Di luar sana mungkin masih banyak yang memiliki masalah lebih besar dari kita.Tapi bagaimana kita harus mengatasinya bukan menghindarinya Lita." Qila terus memotivasi Lita.
"Iya.. saya.. saya akan berubah. Saya ingin berada di jalan yang benar. Bu Qila jika tak keberatan tolong bantu saya, bantu saya untuk menjadi baik." Kini Lita menatap Qila dengan penuh harap.
"Ya, saya akan bantu. Tapi kamu janji harus berniat yang sungguh-sungguh." Ucap Qila. Lita pun langsung mengangguk penuh kemantapan.
"Terimakasih.. terimakasih banyak. Saya ingin bertaubat." Jawaban Lita tentu membuat Qila merasa senang.
Setelah waktu bertemu mereka habis kini Qila kembali keluar dan rupanya Rasya sedari tadi juga menunggunya di luar ruangan.
"Mas disini dari tadi?" Tanya Qila.
"Ya, aku cuma ingin memastikan kamu baik-baik saja." Padahal Rasya tahu apa saja yang sudah Qila bicarakan dengan Lita.
Dan satu hal yang membuat Rasya semakin bangga adalah sikap istrinya yang begitu dewasa dan bijak dalam mengambil sikap.
Rasya yang tadinya sempat khawatir Qila akan lepas kendali dan marah-marah justru kini dibuat kagum oleh tindakan Qila.
"Pulang yuk mas.." ajak Qila yang langsung dituruti oleh Rasya.
Di sepanjang perjalanan pulang Qila lebih banyak termenung. Dia masih memikirkan tentang kejadian yang tengah dia alami juga yang sudah Lita lakukan.
Qila jadi teringat akan kisah masa lalu tentang Mama Karina yang memiliki nasib yang hampir sama dengan Lita, bedanya Mama Karina saat itu yang sedang mengandung harus dipisahkan dengan Papa Sean karena pertentangan orang tuanya.
Beruntung Mama Karina merupakan sosok yang kuat dan tak mudah berpikiran pendek dan tetap mau mempertahankan kandungannya hingga lahir sosok putra dan tumbuh menjadi pria hebat di sampingnya itu.
Qila lantas melingkarkan lengannya pada lengan kiri Rasya dengan manja. Rasya pun menoleh sejenak untuk mengecup puncak kepala Qila kemudian kembali fokus menyetir.
"Mas.. nggak tau kenapa rasanya aku bersyukur sekali atas takdir ini. Allah memang tahu sosok yang aku butuhkan." Qila menatap Rasya dengan penuh cinta.
"Karena Allah sayang kamu. begitupun dengan aku yang sayang kamu." Jawaban Rasya tentu saja membuat Qila semakin membuncah hatinya.
Keduanya akhirnya sampai di kediaman Papa Bagas. Disana semua orang sudah menanti apalagi Papa Bagas dan Papa Sean sudah sampai lebih dulu.
"Sayang, Alhamdulillah semua baik-baik saja." Umma Nizma langsung memeluk Qila dengan perasaan lega.
"Alhamdulillah Umma, semua ini berkat Mas Rasya juga Papa dan tim lainnya. Akhirnya kebenaran terungkap dan aku nggak terbukti salah." Qila pun dengan bangga mengatakan pada Umma nya.
"Kamu memang benar sayang, sejak awal kami semua tidak mungkin percaya kalau kamu sampai tega kepada orang lain." mama Karina pun ikut menimpali.
"Iya Ma.." Qila menatap mama Karina dengan perasaan kagum.
"Ya sudah, ini sudah larut sebaiknya kalian istirahat ya biar nggak capek." Ujar Umma Nizma.
"Iya, Umma.. " Qila pun akhirnya pamit menuju kamarnya. Sementara Rasya masih mengobrol dengan Papa dan papa mertuanya.
Di dalam kamar Qila teringat akan obrolan Rasya tadi di kantor polisi. Apalagi suaminya itu sempat menyinggung tentang anak. Qila pun yang hendak berganti pakaian sempat menatap ke arah cermin.
Dia mengusap lembut perutnya yang masih rata. Dia membayangkan jika dia benar-benar hamil maka akan seperti apa.
Sebuah senyum terulas dari bibir manisnya membayangkan saja sudah sangat menyenangkan apalagi jika sampai dia hamil beneran. Pasti Rasya akan semakin menyayanginya berkali-kali lipat.
"Kalau mau hamil pasti aku harus bekerja keras." Qila bergumam sendiri kemudian wajahnya jadi bersemu merah membayangkan sesuatu yang lebih intim bersama suaminya.
Qila pun berinisiatif memberikan kejutan manis pada suaminya agar dia merasa senang.
Qila pun segera mencari pakaian di lemarinya yang dia ingat ada sebuah baju yang cukup minim yang entah kado pernikahan dari siapa karena selama ini tak pernah dia pakai sekalipun.
Qila menemukan pakaian itu dan dia hendak memakainya. Entah keberanian dari mana Qila akhirnya memakai baju yang cukup menantang itu. Dia menatap dirinya di cermin dan memperhatikan penampilannya yang benar-benar jauh dengan Qila yang biasanya.
"Yaampun, aku kok jadi malu sendiri menatap diri sendiri." Qila mengerjapkan netranya berulang kali.
Dia menghela nafasnya sejenak, lalu kembali membulatkan niatnya yang ingin membahagiakan suaminya, toh ini juga demi kebaikan rumah tangganya.
Qila pun memoleskan sedikit make up di wajahnya, merapikan rambutnya serta menyemprotkan parfum di tubuhnya. Setelah dirasa cukup dia segera mencari outer kimono untuk menutupi tubuhnya yang hanya terbalut oleh pakaian minim dan transparan itu.
Namun sebelum dia berhasil mengambil outer tersebut tiba-tiba Qila dikejutkan dengan pintu yang terbuka begitu saja. Rasya yang mengira istrinya sudah tidur pun asal masuk saja.
"Astaghfirullah.." Pekik QIla secara reflek.
"MasyaAllah.." Rasya langsung ternganga melihat penampilan istrinya yang benar-benar di luar dugaan.
...****************...
semoga triple up nya
ohy Thor papa kandung Qila kasih tau dong Thor di munculi biar seru
sabar ya Qila
semoga up selanjutnya gk lama.
terima kasih thor
semangat untuk up thor
semangat untuk terus thor