Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.
Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8_Ke Mall
Setelah sampai di kantor Inez segera memberikan laporan pekerjaannya yang ia kerjakan kemarin kepada pak Darto.
"Permisi pak," sapa Inez.
"Eh Inez!" ucap pak Darto.
"Ini saya mau memberikan artikel yang sudah saya kerjakan," ucap Inez.
"Kamu taruh di meja saya!" sambung pak Darto.
"Baik, pak."
Setelah selesai menaruh berkasnya Inez pun beranjak untuk pergi dan melanjutkan pekerjaannya.
"Kalau begitu saya permisi dulu pak," pamit Inez.
"Iya."
Setelah itu Inez pun segera untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Nez, elo udah denger belum kalau media kita dapat kesempatan untuk wawancara dengan pebisnis sukses dan muda plus tampan Bara Nahlu Wijaya!" ujar Neta adalah rekan kerja Inez dan cukup dekat.
"Bara Nahlu Wijaya?" tanya Inez.
"Iya, gak mungkin elo gak kenal kan?" sahut Neta karena siapa sih yang enggak tahu Bara Nahlu Wijaya duda hot yang diidam-idamkan oleh banyak wanita.
"Ya kenal lah, siapa sih yang gak kenal sama pebisnis sukses kayak beliau!" sahut Inez.
"Tapi yang aku heran kok bisa ya perusahaan kecil kayak kita bisa mendapat kesempatan untuk wawancara dengan beliau?" tanya Inez bingung karena dibandingkan dengan perusahaan besar lainnya perusahaan ia bekerja jauh berbeda di bawahnya.
"Gue juga gak tahu sih tapi bagaimanapun setelah kita wawancara dengan beliau pasti perusahaan kita akan naik satu level atau langsung meroket tinggi." Neta melanjutkan ucapannya.
"Bener juga sih, udah gak usah gosip mending kita kembali kerja." ucap Inez.
Setelah itu mereka pun melanjutkan tugasnya seperti biasa hingga tak terasa waktu makan siang pun datang.
"Nez, makan siang yuk!" ajak Neta, mbk Risma dan Doni.
"Aku gak bisa, aku ada urusan nih!" tolak Inez.
"Ya udah, kalau gitu aku sama Neta dan Doni pergi dulu ya." pamit mbk Risma rekan kerja Inez juga.
"Iya."
Inez sebenarnya ingin kembali ke rumahnya karena dia baru saja mendapat kabar kalau pemilik rumah datang dan menagih uang bulanan yang belum sempat ia bayar.
Segera Inez pergi ke tempat tinggalnya yang tak terlalu jauh dari kantornya.
"Pak, saya mohon beri saya waktu beberapa hari saja pasti bakal saya bayar!" mohon Inez.
"Oke, saya kasih waktu tiga hari tapi kalau dalam waktu tiga hari tersebut kamu belum bayar juga maka kamu segera angkat kaki dari sini!" bentak pemilik rumah hingga beberapa tetangga mendengar dan ada pula yang menyaksikannya.
"Baik pak, saya mengerti."
Setelah itu pemilik rumah pun pergi meninggalkan Inez sendirian.
"Ehhh, katanya kerja tapi kok bayar uang kontrakan aja gak bisa!" sindir salah satu tetangganya.
Inez hanya bisa pasrah dengan cemoohan tersebut dan memilih tak meladeni hal tersebut.
Dia segera masuk ke dalam rumah dan merebahkan badannya, untungnya hari ini Inez sudah izin oleh pak Darto untuk cuti setengah hari sehingga dia tidak perlu ke kantor lagi untuk hari ini.
Bukan Inez tidak ingin bayar atau bagaimana, itu karena dia sedang membayar hutang kedua orang tuanya karena bisnis sang papa dulu pernah bangkrut dan juga berhutang ke banyak bank sehingga hutang tinggal sedikit lagi akan lunas.
Namun Inez baru ingat kalau dia harus bertemu dengan temannya di salah satu mall, segera dia pergi meninggalkan rumahnya.
🥕🥕🥕
Sedangkan di tempat lain Daniel yang sedang berada di sekolah tiba-tiba saja memukul teman satu bangkunya sehingga membuat Bara di panggil ke sekolahnya.
"Tuan." panggil Mike.
"Iya, ada apa?"
"Tadi mbk indah memberitahukan saya kalau Daniel terlibat perkelahian dengan salah satu temannya dan sekarang gurunya menyuruh orang tua masing-masing untuk hadir ke sekolah," ucap Mike membuat Bara menghentikan aktivitasnya.
"Apa perkelahian?"
"Iya, tuan."
"Kita berangkat sekarang!" perintah Bara.
"Baik, tuan."
Setelah itu mereka pun melajukan mobil mewahnya ke arah sekolah sang anak.
"Daniel!" panggil Bara.
"Papa!" ucap Daniel kemudian menangis di pelukan sang papa.
"Ada apa sayang?"
"Pa, dia ngatain Niel kalau Niel enggak punya mama." ucap Daniel dengan sesenggukan.
Mendengar hal itu membuat Bara melihat ke arah anak dan orang tua bocah si*lan itu, orang tuanya pun dibuat getar getir karena tatapan Bara yang seperti ingin membunuh.
"Maafkan ucapan anak saya tuan Bara, anak saya tidak akan pernah mengulangi lagi." ucap ayah bocah tersebut.
"Iya, tuan. Maafkanlah anak kami." sambung ibunya.
"Kelvin segera minta maaf kepada temen kamu cepat!" perintah sang ayah.
"Daniel aku minta maaf ya," ucapnya.
"Bagaimana sayang?" tanya Bara kepada sang anak.
"Daniel maafin tapi kamu harus tarik ucapanmu tadi kalau tidak maka papa ku yang akan bertindak!" sahut Daniel.
"Iya."
Setelah kejadian itu Bara pun izin kepada guru Daniel untuk membawa sang anak pergi terlebih dahulu.
"Sayang kamu mau kemana sekarang?" tanya Bara.
"Daniel mau ke mall pa!" ucap Daniel dengan antusias.
"Oke, kita ke mall!" balas Bara.
"Yeyyyyy."
"Mbk indah lebih baik pulang dengan Mike biar Daniel pergi dengan saya!" sahut Bara.
"Baik, tuan."
Segera setelah itu Bara pun melajukan kendaraannya menuju ke mall.
"Buruan pa!" ucap Daniel saat mereka baru saja sampai di mall.
"Iya, sayang. sebentar ya!"
Tak sabar rasanya Daniel ingin masuk ke dalam mall tersebut pasalnya sang papa jarang sekali menemaninya karena sibuk bekerja.
Mereka pun masuk ke dalam mall sambil melihat beberapa barang yang di suka oleh Daniel.
.
Sedangkan Inez setelah sampai di mall tempat ia janjian dengan Maya temannya.
Dreett dreeett
[Halo, may kamu dimana? Aku udah sampai nih.]
[Maaf ya Nez, kayaknya aku gak bisa dateng deh soalnya ini ada pasien nih di rumah sakit.]
[Ehh, ya udah deh gak papa.]
[Sekali lagi maaf ya!]
[Iya, may.]
Setelah menutup teleponnya Inez pun menghela nafas panjang karena dia sia-sia saja datang hari ini.
Tidak ingin sia-sia datang ke mall ini Inez pun akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan sendirian di mall sebesar ini.
Karena merasa lelah sudah memutari mall sebesar ini, Inez pun memilih mencari tempat duduk dan kebetulan dia menemukan tempat duduk yang masih kosong.
"Akhirnya duduk juga," ucap Inez pada dirinya sendiri.
Sedangkan Daniel yang sudah memborong banyak sekali mainan pun merasa lelah dan juga lapar.
"Pa Neil lapel!" ucap bocah kecil itu belum sempurna pengucapannya.
"Laper ya sayang?" tanya Bara.
"Iya, la."
"Ya udah, kamu mau makan apa hm?"
"Neil mau ehhhhmm," potong Daniel sambil melihat sekelilingnya mencari makanan yang ia inginkan.
Namun saat matanya sedang menyusuri sekeliling tiba-tiba Daniel melihat sesosok wanita yang sangat ia ingin lihat lagi, seketika Daniel pun berlari menuju ke arah wanita tersebut.
Sedangkan Bara yang sedang membeli minuman di buat kaget karena sang anak yang langsung berlari.
Setelah membeli minuman Daniel pun segera mengikuti sang anak yang berlari menuju ke suatu tempat.
"Mama!" teriak Daniel berhenti tepat di depan wanita tersebut.
"Daniel kan?" tanya wanita tersebut.
Yah wanita tersebut adalah Inez yang sedang duduk beristirahat di bangku kosong sendirian.
"Iya ma, ini Niel!" ucap Daniel dengan antusias.
Sedangkan Bara yang berlari mengikuti sang anak pun berhenti tepat di depan Daniel dan Inez.
"Daniel, jangan lari-lari kayak gitu!" sahut Bara sedikit menaikkan nadanya sambil jongkok mensejajarkan tubuhnya dengan sang anak.
"Maaf pa." ucap Daniel dengan menundukkan kepalanya.
"Iya, papa maafin."
Tak tega juga buat Bara untuk memarahi sang anak.
.
.
Bersambung.....
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
asikkk deh ..