Sarah, yang tengah hamil 9 bulan, waktu tidur tiba-tiba berada di alam lain, bertemu dengan seorang wanita berambut putih yang ternyata Dewi Bintang, dia memilih Sarah sebagai manusia pilihan untuk diberikan seperempat kekuatannya kepada Sarah dan setengahnya kepada anak Sarah yang ada dalam kandungan. Sarah dan anaknya Safira terpaksa menerima takdirnya untuk mewarisi sebagian kekuatan dari Dewi Bintang.
Saat melahirkan Sarah hanya dibantu oleh ART-nya. Suami Sarah, Firansyah bekerja di luar kota. Sudah 3 bulan belum pulang, bilangnya sibuk kerja tapi ternyata sudah punya WIL.
WIL dari Firansyah ternyata bukan WIL biasa, melainkan iblis wanita bernama Lilith. Mengetahui Firansyah sudah punya istri dan mencintai istrinya, dia melakukan sihir guna-guna terhadap Firansyah. Sarah akhirnya tahu tentang itu.
Mampukah Sarah menyelamatkan suaminya dari pengaruh sihir guna-guna Lilith? Akankah Sarah bersama Safira bisa melawan Lilith beserta anak buahnya? Ikuti terus kisah serunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idazzlea87, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
“Siapa kamu? Mengapa kamu diam-diam mengamati aku hei wanita cantik berbusana serba putih?” Steven langsung bertanya perihal siapa Starla dan alasan mengapa Starla diam-diam mengamati Steven, membuat Starla jadi kelabakan karena ternyata Steven sudah menemukan dia duluan padahal dia sudah berusaha untuk sembunyi supaya tidak ketahuan oleh Steven.
“Eh Tuan Steven, maaf Tuan, sebelumnya perkenalkan saya Starla Dewi Bintang. Maaf kalau saya diam-diam mengamati tuan Steven. Tapi tujuan saya baik kok, saya hanya ingin mengetahui lebih dalam mengenai tuan Steven. Rencana saya, saya ingin mengenalkan tuan Steven dengan murid saya yang sudah saya anggap sebagai saudara juga. Siapa tahu dia cocok dengan tuan. Dia manusia juga tuan, yang mempunyai kekuatan lebih dari manusia pada umumnya, mirip seperti kekuatan yang dimiliki tuan Steven. Bedanya dia mendapatkan kekuatan itu dari saya. Kalau tuan dapat kekuatan dari Candra Dewa Bulan ya kan?”
“Salam hormat Dewi Bintang Starla, suatu kehormatan bagi saya bisa bertemu dengan Dewi bintang yang legendaris ini. Namamu terkenal di seluruh jagat raya. Maafkan saya kalau tadi bertanyanya kurang sopan. Iya Dewi Starla anda benar, saya mendapatkan kekuatan ini dari Dewa Candra. Mohon maaf sebelumnya, mengenai murid Dewi Starla ini, bolehkah saya tahu nama lengkapnya siapa? Karena dia manusia juga, barangkali ternyata saya sudah mengenalnya?”
“Terima kasih Tuan Steven, anda bisa saja, saya tidak seterkenal itu kali,” ujar Starla yang wajahnya memerah karena malu setelah mendengar Steven menyebut Starla Dewi Bintang yang legendaris dan namanya terkenal di seluruh jagat raya. “Nama murid saya Sarah, lengkapnya Sarah Cahya Satriawati. Bagaimana apakah Tuan Steven mengenal Sarah?”
“Emmm… Sepertinya pernah dengar, tapi bukankah dia sudah menikah dengan seorang Desainer Interior kaya?, kalau gak salah nama suaminya itu Firansyah siapa ya?, maaf saya lupa. Soalnya dulu papa saya pernah kerjasama dengan Firansyah. Tapi entah apakah yang dimaksud Dewi Starla ini adalah orang yang sama atau orang lain dengan nama yang sama?.” Steven merasa heran untuk apa dia dikenalkan dengan muridnya yang jelas-jelas sudah menikah dengan orang lain, tapi lalu dia berpikir lagi, mungkin saja yang dimaksud dengan Dewi Starla ini cuma sama di namanya tapi beda orang.
...***...
“Sudah Ayank Siska tenang saja ya, tidak usah bingung, cemas apalagi sampai panik. Semua akan saya atur sebaik dan semewah mungkin. Kita juga bukan manusia yang biasa direpotkan dengan jadwal penghulu ataupun mendatangkan keluarga dari jauh.”
Pernikahan kita ini tidak perlu dihadiri oleh banyak tamu undangan tapi tetap terlihat mewah dan menyenangkan bagi pengantin dan para undangan yang hadir. Yang akan menikahkan kita nanti adalah ayahku, yang menjadi penasihat istana. Untuk adatnya kamu mau adat apa? nanti akan saya carikan perias profesionalnya, beres kan?”
“Fiuh aku jadi lebih lega, maaf ya Abang Tan-tan, kalau aku sempat merasa ragu dan cemas terkait persiapan pernikahan kita yang amat sangat mendadak ini, tapi ternyata Abang dengan mudahnya menjelaskan tanpa rasa bingung atau berpikir dulu. Berarti itu tandanya semua bisa dipersiapkan dengan segera dan cepat.”
“Aku inginnya banyak bunga mawar sebagai dekorasinya, karena aku sangat menyukai bunga mawar. Untuk dress pernikahanku nuansa warna ungu, dengan rok mekrok sampai ke bawah supaya menutupi ekorku. Jujur aku kurang suka dengan tubuh setengah ular setengah mirip manusia, pengennya sekalian bisa seperti manusia yang punya kaki panjang. Terlihat lebih cantik. Berarti Abang juga pakai jas dan celana panjang warna ungu ya supaya senada.”
“Siap ayank Siska, akan aku penuhi permintaanmu. Tapi kalau soal merubah tubuh yang tadinya ekor jadi punya kaki, mohon maaf abang tidak bisa melakukannya. Lagi pula menurut abang kamu sudah sempurna dan abang menerima kamu apa adanya ayank Siska, jadi jangan minder atau tidak suka dengan tubuhmu yang begini, karena justru abang sangat suka, ekormu ini menggemaskan. Kita bahkan bisa menyatukan ekor kita dan membuat bentuk hati dari ekor kita, lucu kan? Manusia tidak bisa melakukan itu pada kakinya, karena kakinya terlalu kaku.”
“Benar juga katamu, abang Tan-tanku sayang. Ternyata kamu bisa seromantis itu juga ya. Jadi makin gemas dan gak sabar untuk bisa menikah denganmu sayang.” Siska mencium pipi Sultan Wuna, membuat kedua pipi Sultan Wuna bersemu merah. “Astaga karena sibuk sayang-sayangan, sampai lupa dengan Tuan Rodhat, maaf ya abang Tan-tan sayang, tolong abang segera lakukan telepati sama Tuan Rodhat, bilang kalau dia tidak perlu mencari tikus-tikus lagi, seadanya aja berapa yang sudah dia dapat, itu yang diserahkan ke abang”.
“Siap ayank Siska, tunggu ya sayang abang mau telepati Rodhat dulu. Kamu kalau ngantuk boleh tidur di kasur abang.”
“Oke abang Tan-tan, jujur aku lelah sekali bang. Kemarin habis cari tikus hampir seharian, terus sama tuan Rodhat aku mau dihukum gara-gara aku sudah nyinyirin dia yang memberikan hadiah ke salah satu penghuni rumah barunya di S-13 yang berhasil mencapai targetnya. Padahal jumlah targetnya sedikit cuma 10. Sedangkan aku disuruh cari tikus sejumlah 50 tikus, paling banyak diantara semua penghuni rumah blok S-13.”
Badanku rasanya masih pegal-pegal bang. Tapi aku senang ternyata hukuman dia sama sekali tidak menyakitkan, malah aku dipertemukan dengan yang menjadi impianku selama ini, yaitu kamu Abang Tan-tan.”
“Begitu ternyata ceritanya, kasihan sekali kamu ayank Siska, pasti kamu sangat kelelahan. Mau abang pijitin sayang? Mulai sekarang Rodhat tidak bisa lagi menyuruh kamu seenaknya. Aku akan memarahi dia karena sudah membuat calon istriku mencari tikus sampai 50 tikus. Padahal kamu wanita cantik yang seharusnya diperlakukan dengan baik, ini malah disuruh cari tikus. Gak terima aku!” Wuna menjadi kesal dengan Rodhat yang sudah membuat calon istrinya mencari tikus hingga kelelahan.”
“Sabar abang Tantan sayang, dia juga kepepet bang, abang juga sih pakai kasih persyaratan yang susah begitu. Lagipula dia kan tidak menghukum aku yang berlebihan, malah berkat dia kita jadi berjodoh kan? Harusnya Abang itu berterima kasih sama dia, tanpa dia kita tidak akan bisa dipertemukan seperti ini. Jadi abang Tan-tan sayang jangan marah sama dia ya? Malah harusnya abang itu berterima kasih dan kasih dia hadiah karena dia sudah mempertemukan abang dengan aku jodohnya abang.”
“Sedangkan mengenai badanku yang masih pegal-pegal ini, abang juga bisa bantu memijatkan badanku, malah senang kan bisa mijitin aku, iya apa iya?” Siska sambil mengerlingkan sebelah matanya, tersenyum manis menanti jawaban dari Wuna.
“Ternyata ayankku ini sangat pintar. Benar juga apa yang kamu bilang ayank. Maafkan abang yang terlalu mengedepankan emosi. Untung abang belum men-telepati Rodhat dan langsung marah-marah sama dia. Terima kasih ayank kamu sudah memberikan masukan yang bagus untuk abang. Ya sudah kamu tidur dulu saja ayank, nanti kalau abang sudah selesai telepati Rodhat abang akan mijitin kamu.”
“Baik abang, aku tidur dulu ya, sudah lelah plus ngantuk juga” Siska segera merebahkan diri di kasur Wuna yang empuk dan enak sekali lalu dia memejamkan kedua netranya, dan dengan cepat tertidur pulas.
“Selamat tidur ayank Siska.” Wuna mencium kening Siska. Lalu segera berpindah duduk di kursi dan mencoba men-telepati Rodhat. Wuna sudah mencoba menghubungi Rodhat melalui telepati beberapa kali, ternyata belum bisa terhubung juga dengan Rodhat. Wuna mulai cemas, jangan-jangan terjadi sesuatu dengan Rodhat. Sultan Wuna bergegas menemui para anak buah terpercayanya dan minta bantuan mereka untuk mencari Rodhat di kawasan hutan Kawata Tonbu.
Mengapa Rodhat tidak bisa dihubungi oleh Wuna melalui telepati? Sebenarnya apa yang terjadi dengan Rodhat? Ikuti terus kisah yang semakin membuat penasaran dan cemas ini.
Firansyah sdh terlihat tua karena energi sdh tersedot oleh si kunti