Sebagai anak perempuan pertama di keluarga Ricardo, Alana selalu dituntut untuk segera menikah karena kedua adiknya yang belum menikah sama-sama sudah memiliki calon pendamping.
Begitu pun dengan Sky, sebagai putra satu-satunya di keluarga Dwight ia dituntut untuk segera menikah dan memiliki seorang penerus.
Bagaimana jadinya jika kedua insan yang sama-sama pernah terluka karena cinta itu membuat kesepakatan untuk menikah selama 99 hari. Akankah cinta datang diantara mereka? Atau pernikahan mereka akan berakhir sesuai kesepakatan.
Jangan lupa Follow.
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
"Tapi Al jika kau melanggar kesepakatan, maka kau akan mengganti uang imbalan yang cukup banyak." Sky mengingatkan Alana untuk tidak bertindak gegabah.
"Aku tidak peduli, lebih baik aku jatuh miskin dari pada meneruskan kesepakatan kita." Alana yang semakin emosi berlari masuk ke dalam kamar untuk mengambil kopernya, untung saja tadi pakaiannya belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Sungguh Alana tidak terima dihina dan diremehkan seperti tadi, sampai wanita itu bermesraan dengan Sky dihadapannya.
"Tunggu Al," Sky menahan lengan Alana. "Kau tidak kasihan pada kedua orang tua kita? Baru kemarin mereka bahagia melihat anak-anaknya menikah, apa kau ingin menghancurkan kebahagiaan mereka?"
Alana terpaku ditempatnya. Ucapan Sky benar, apa dia tega merusak kebahagiaan Mom Daisy dan Dad Antoni yang begitu bahagia melihat putri pertamanya menikah. Tapi jika ia meneruskan pernikahan kontrak ini, bukan tidak mungkin Rachel akan terus menginjak-injak harga dirinya.
"Sebenarnya apa yang membuatmu begitu marah?" Tanya Sky sambil menarik pinggang Alana hingga wanita itu menabrak dada bidangnya.
"Kau masih bertanya kenapa aku marah? Sudah jelas-jelas aku marah karena kau berbohong, kau tidak mengatakan kalau kau memiliki kekasih, dan kekasihmu itu ternyata Rachel Wijaya."
"Aku tidak pernah berbohong. Apa kau pernah bertanya aku memiliki kekasih atau tidak?"
"Kau...!" Alana mengingat kembali bahwa dirinya memang tidak pernah bertanya hal tersebut pada Sky. Lagi dan lagi Alana ceroboh, entah mengapa berurusan dengan seorang Sky dirinya selalu ceroboh. Sampai kejadian tiga tahun lalu pun ia ceroboh tidak menyadari kehadirannya. "Tapi setidaknya jangan Rachel..."
"Memangnya kenapa dengan dia? Bukankah kalian berteman baik?" Tanya Sky dengan bingung.
Alana menghela napasnya dengan berat, sejak kapan mereka berteman baik? Yang ada mereka bersaing dalam segala hal.
"Bukan itu saja kesalahanmu Sky, kau menciumku kau menyentuhku sedangkan kau sudah memiliki kekasih. Kau benar-benar pria brengsek Sky Dwight."
"Ya, aku memang brengsek. Tapi bukankah kita sudah sah menjadi suami istri dan tidak ada salahnya kita melakukan hal yang lebih bukan?" Sky tersenyum.
"See! Kau memang benar-benar brengsek." Umpat Alana dengan kesal.
"Dan si brengsek ini akan menjadi suamimu selama sembilan puluh sembilan hari." Sky semakin mendekat pada wajah Alana, pada wanita yang belum menyadari posisi mereka karena terlalu emosi. "Dengar Al, kau boleh meminta apa pun tapi tetaplah menjalankan kesepakatan kita."
Alana terdiam sesaat sambil berpikir. "Baiklah, aku hanya minta sampai kesepakatan kita selesai jangan pernah membawa Rachel ke apartemen ini. Dimana pun kalian bermesraan aku tidak peduli tapi jangan di apartemen kita, dan jangan sampai keluarga kita ada yang mengetahui."
"Hanya itu?" Tanya Sky yang semakin merapatkan pelukannya.
Alana menganggukkan kepalanya.
"Tapi aku pun punya satu permintaan."
"Apa itu?" tanya Alana dengan sedikit terkejut saat baru menyadari posisi mereka yang begitu intim. "Kau mau apa?" Alana mendorong dada bidang Sky, namun pria itu tak menjauh sedikit pun.
"Dengar Al, aku pria dewasa yang membutuhkan ***."
"Apa maksudmu?" Alana merasa terdesak saat tengkuknya di tahan oleh Sky, hingga hidung mereka kini saling bersentuhan.
"Kau tahu maksudku dengan jelas Al. Kita pernah melakukannya sekali, jadi tidak ada salahnya kita berbagi ranjang selama kesepakatan ini berlangsung." Ucap Sky lalu mencium bibir Alana dengan lembut. Mencium bibir yang sudah menjadi candu untuknya.
Alana sendiri sempat menolak cumbuan yang dilakukan Sky, namun saat mengingat hinaan yang dilontarkan Rachel entah mengapa membuatnya bernafsu untuk memiliki Sky Dwight. Setidaknya untuk sisa sembilan puluh sembilan hari itu akan ia gunakan untuk memiliki Sky, dan setelah itu mereka akan berpisah dan melanjutkan kehidupan masing-masing.