📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 28 Kecelakaan Kecil
Pagi hari di hari Minggu terlihat Alden sibuk di dapur dari tadi dan belum keluar.
“daak....”
“Suara berisik apa itu ?”gumam Kyra yang mendengar suara berisik dan membuatnya bangun dari tidurnya.
Suara itu berasal dari dapur ada dia pun segera menuju ke sana. Dia melihat Alden yang repot menata.
“Alden... apa kamu butuh bantuan ?”ucap Kyra sambil mengucek matanya yang basah.
“Oh kakak sudah bangun.”balas Alden menoleh ke belakang lalu kembali fokus menata bahan dan perlengkapan lainnya.
Kyra akhirnya menghampiri lelaki itu Karena dia tak meresponnya. Dan dia sudah hafal sikap Alden seperti itu yang tidak mau di bantu.
“Sini biar aku yang melanjutkannya kau pergi mandi saja.”ucap Kyra menarik Alden lalu mendorongnya keluar dari dapur.
“Tapi kak...”jawab Alden membantah sambil menoleh ke belakang.
“Sudah tak ada tapi-tapian cepat mandi sana !”ucap Kyra mendorong Alden lebih keras.
“Apa kau mau aku yang memandikan mu baru kau mau mandi ?”ucap Kyra melihat Aden yang masih keras kepala.
“Auwh... ya aku mandi sekarang !” jawabnya lalu berlari masuk ke kamar mandi.
Kyra membawa bahan ke depan dan memasukannya ke rombong jualan Alden.
“Bahan sebanyak ini... pantas saja dia tak keluar dari dapur sedari tadi.”gumam Kyra menata perlengkapan di sana setelah bolak-balik tiga kali membawanya.
Kyra diam dan menatap rombong jualan online yang tampak penuh dan berat sekali setelah dia mencoba untuk mendorongnya.
“Sepertinya dia butuh bantuan tapi dia tak pernah minta tolong padaku, dasar anak itu.”gumam Kyra berhenti mendorong.
Gadis itu kemudian kembali masuk ke dalam dan berpapasan dengan Alden yang baru keluar dari kamar mandi.
“Ooh... kakak...”ucap Alden yang terkejut saat melihat Kyra masuk dan melihatnya hanya pemakai handuk putih untuk menutupi tubuhnya yang polos.
Karena terlalu gugup Alden tak sengaja melepas handuk yang ia pegang.
“Gya.... aah... !”Kyra ketika berteriak saat melihat seluruh tubuh Alden yang terbuka tanpa sehelai benang pun yang menutupinya.
Kyra segera menutup matanya dan berjalan masuk ke kamar mandi.
“bugh... !”gadis itu membentur lemari saat akan masuk ke kamar mandi.
“Kakak tidak apa ?”tanya Alden sambil mengambil kembali handuk yang jatuh dan memperlihatkan ke tubuhnya menghampiri Kyra.
“Sudah Alden... aku bisa ke kamar mandi sendiri. Kau cepat pakai bajumu saja.”jawab Kyra menolak Alden saat lelaki itu akan membantunya berjalan masuk ke kamar mandi.
Beberapa saat kemudian Kyra dan ada sudah selesai bersiap dan mereka sudah selesai sarapan pagi juga.
Alden berdiri bersiap untuk keluar. Kyra tiba-tiba ikut berdiri dan mengikutinya berjalan.
“Alden... tunggu sebentar jangan tinggal aku.”ucap Kyra sambil menarik bahu Alden.
“Ya... aku mau berangkat, kakak mau kemana ?”jawab Alden berhenti lalu berbalik.
“Aku akan ikut dengan mu.”jawab Kyra lalu segera berganti baju, dan Alden hanya diam saja menunggunya.
“Ayo kita berangkat sekarang.”ucap Kyra menarik Alden berjalan keluar.
Mereka kemudian berjalan bersama dan Alden mulai mendorong gerobak jualannya.
“Kenapa kakak ingin membantuku ?”ucap Alden di tengah jalan.
“Kau ini bagaimana, seharusnya kau senang ada yang membantu. Kau bilang ingin mencari rumah yang disewakan. Jadi jika aku membantumu pasti kau akan pulang lebih cepat.”jawab Kyra menjelaskan panjang lebar alasannya.
Tak beberapa lama kemudian mereka tiba di lokasi tempat Alden mangkal.
Alden sebenarnya merasa sedikit tidak leluasa dengan adanya Kyra di dekatnya, namun dia tak berani mengucapkannya.
“Semoga saja hari ini cepat pulang.”batin Alden menatap Kyra yang terlihat sibuk mempersiapkan semuanya.
“Tolong lima fried potato.”ucap seorang lelaki yang merupakan pembeli pertama.
“Ya tuan, silakan di tunggu sebentar.”jawab Kyra sambil tersenyum pada pembeli.
“Alden apa yang bisa ku bantu ?”ucap Kyra berbisik pada Aldan yang sedang memasak pesanan pembeli.
“Siapkan saja sausnya kak.”jawab Alden lirik menatap Kyra.
Setelah selesai, Kyra akan menyerahkan pesanan itu pada pembeli namun Alden segera merebut dari tangan Kyra.
“Ini tuan pesanannya.”ucap Alden menyerahkan pesanan tadi.
Setelah pembeli itu pergi ternyata banyak pembeli lain yang berdatangan silih berganti dan sambung menyambung.
“Ternyata ramai sekali... pantas saja Alden sering terlihat lelah.”batin Kyra menatap Alden yang berkeringat.
Kyra bermaksud menyerahkan pasanan seorang pembeli lelaki namun Alden kembali merebutnya dan menyerahkannya sendiri pada pembeli itu.
“Sikap Alden aneh... atau hanya perasaanku saja ? Kenapa dia selalu merebut pesanan pembeli lagi dari tanganku saat aku mau menyerahkannya.”batin Kyra sambil menatap Alden sekilas.
Siang hari kemudian tak disangka jualan Alden sudah habis semua berkat bantuan Kyra.
“Ayo kita segera pulang.”ucap Kyra berkemas dan merapikan semua peralatan.
Alden mengangguk dan segera mendorong gerobak jualannya setelah selesai berkemas. Sesampainya di rumah, mereka berdua keluar lagi dan berjalan bersama bersama memasuki beberapa gang nggak ada di sekitar penginapan.
“Kakak sudah 30 menit lebih kita berjalan dan belum menemukan rumah yang disewakan di sini.”ucap Alden menatap Kyra sambil menyeka keringatnya.
“Kita jalan lagi sampai ujung sana, jika tak ada rumah yang disewakan maka kita bisa mencarinya besok.”ucap Kyra sambil menunjuk ke ujung jalan dan memerankan langkah kakinya karena tahu Alden sudah lelah.
Beruntung di ujung jalan sana mereka menemukan sebuah rumah yang disewakan.
“Kak... mungkin saja lelaki di depan rumah itu adalah pemiliknya. Kita datangi langsung saja dia.”ucap Alden berhenti di seberang jalan menatap lagi di depan rumah yang disewakan.
Mereka berdoa kemudian menyeberang jalan dan menemui lelaki tadi yang ternyata memang pemilik rumahnya.
Alden menanyakan berapa harga sewanya. Dia diam dulu tak langsung menyetujui meskipun biaya sewanya terbilang sedang.
“Kak... diam saja dan jangan menyela ucapan ku, nanti.”ucap Alden berbisik di telinga Kyra dan gadis itu hanya mengangguk saja.
Alden kemudian menghampiri pemilik rumah dan bernegosiasi dengannya.
“Tuan...aku hanya punya uang sebesar xxxx.... jika tuan mau memberiku tarif sewa dengan harga itu maka aku akan melunasinya sekarang juga. Namun jika terus sewanya tetap seperti yang tuan tawarkan, kami tak jadi menyewa tempat ini.”ucap Alden.
Pemilik rumah itu terlihat berpikir dan diam.
Alden pun segera menarik Kyra dan mengajaknya pergi dari sana saat melihat pemilik rumah tadi menggeleng menatapnya.
“Tunggu.... kalian berdua jangan pergi dulu. Bagaimana jika tarif sewanya dinaikkan sedikit lagi.”ucap pemilik rumah yang tak ingin kehilangan penyewa karena susah mencari penyewa sebelumnya.
“Bagaimana jika dua puluh dolar saja tambahan nya, tuan. Jika mau aku ambil. Jika tidak kami akan mencari tempat lain.”ucap Alden bersiap pergi dari sana.
“Ya baiklah kalian boleh menyewanya dengan tarif segitu.”jawab pemilik rumah tadi tak mau kehilangan penyewa.
Kyra kemudian mengeluarkan sejumlah uang dari amplop dan menyerahkan pada pemilik rumah tadi sebesar harga yang disepakati. Dan pemilik rumah segera memberikan kunci rumah pada mereka berdua.
Alden dan Kyra kemudian kembali berjalan menuju ke penginapan setelah mendapatkan kunci rumah tadi.
“Alden... aku baru tahu jika kau ternyata pintar menawar juga.”ucap Kyra sambil tersenyum menatapnya.
“Iya kak, separuhnya bisa kita pakai untuk membeli perabotan.”jawab Alden.
Kedua orang itu asik berbicara dan tak tahu jika ada mobil yang melintas dengan cepat dari belakang mereka.
“bugh.... !”mobil yang meluncur dengan cepat itu tak berfungsi remnya meskipun sudah berusaha menginjaknya namun mobil tadi tetap meluncur dan akhirnya menabrak Alden.
“Alden.... !!!”Teriak Kyra saat melihat lelaki itu jatuh terguling di aspal.
BERSAMBUNG....
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??