NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Raja Legendaris

Kelahiran Kembali Raja Legendaris

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Misteri / Tamat / Reinkarnasi / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:20.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Daratullaila 13

Blurb :
Ling, seorang Raja Legendaris yang bisa membuat semua orang bergetar saat mendengar namanya. Tak hanya orang biasa, bahkan orang besar pun menghormatinya. Dia adalah pemimpin di Organisasi Tempur, organisasi terkuat di Kota Bayangan. Dengan kehebatannya, dia dapat melakukan apa saja. Seni beladiri? Oke! Ilmu penyembuhan? Oke! Ilmu bisnis? Oke!

Namun, eksperimen yang dia lakukan menyebabkan dirinya mati. Saat bangun, ternyata ia bereinkarnasi menjadi pria bodoh dan tidak berguna yang selalu dihina. Bahkan menjadi tertawaan adalah hal yang biasa.

Popularitas yang selama ini ia junjung tinggi, hancur begitu saja. Mampukah ia membangun kembali nama besarnya? Atau mungkin ia akan mendapat nama yang lebih besar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau Berkata Seolah Kau dari Kota Bayangan

Setelah selesai makan bubur, Lu Yan mengupaskan apel untuk Wuzhou. Ia mencintai Wuzhou sejak kecil karena ia berbakat. Namun ia malah tunangan dengan Chen Ling dengan alasan Ling adalah penerus keluarga Chen. Ia tidak bisa marah saat itu karena ia masih kecil. Lu Yan tidak habis pikir, mengapa dulu ia tak melawan saja. Namun sekarang ia bisa memutuskan sendiri ingin menikah dengan siapa. Ia akan segera membatalkan pertunangannya dengan Ling.

"Ling sampah itu! Aku sudah tidak sabar untuk memutuskan pertunangan. Aku ingin lihat dia mengemis di depan ku," ucap Lu Yan tersenyum sinis.

"Lalu kita akan bersama," lanjut Lu Yan tersenyum ke arah Wuzhou.

"Ya, hal itu akan terjadi," ucap Wuzhou mengacak rambut Lu Yan. Lu Yan yang diperlakukan seperti itu hanya tersipu.

Ia segera teringat sesuatu. "Bagaimana sampah itu memiliki tempat di arena pelatihan?"

"Ini pasti karena kakek dan ibu. Mereka sangat menyayangi sampah itu. Padahal aku jauh lebih unggul daripada dia. Hanya karena aku anak angkat, mereka jadi lebih memilih Ling," jawab Wuzhou menggenggam erat tangannya.

Lu Yan mengerti amarah Wuzhou karena dia juga merasakan hal yang demikian. Ia segera menghibur Wuzhou. "Aku dengar para keluarga besar mengundang orang dari kota Bayangan untuk mengajar. Ini semua berkat tuan Ye yang memiliki banyak relasi di sana," ucapnya sambil menyuapkan apel.

Mata Wuzhou berbinar. "Guru memang sangat hebat," puji Wuzhou seketika lupa akan amarahnya.

Lu Yan tahu hal ini akan membuat Wuzhou bahagia. "Wuzhou, kau harus memanfaatkan kesempatan ini. Orang dari kota Bayangan adalah orang-orang jenius. Jika kau bisa membuat mereka tertarik ataupun menjadikanmu murid, tidak ada lagi orang di kota Urban yang berani meremehkan mu. Bahkan kakek mu akan lebih mementingkan dirimu. Di saat itu terjadi, kau akan memiliki segalanya," lanjut Lu Yan menjelaskan.

Mata Wuzhou memancarkan aura tajam. Tekadnya sudah bulat. "Pasti! Aku akan melakukan yang terbaik saat di arena pelatihan," ucapnya menggenggam tangan Lu Yan yang tak lagi memegang apel.

Lu Yan yang mendengar hal ini tersenyum bahagia. Ia tahu bakat Wuzhou selalu menonjol di kota Urban. Tentu orang dari kota Bayangan akan mempertimbangkan dirinya. Mereka tak mungkin membuang berlian, kan? Kecuali otak mereka rusak.

"Baiklah pulihkan dirimu segera. Aku akan selalu merawatmu," ucap Lu Yan.

"Ya. Aku akan menunjukkan pada Chen Ling bahwa arena pelatihan bukan tempat yang bisa dia datangi karena dia dari keluarga kaya," ucap Wuzhou meremehkan.

*

Keesokan paginya.

Ling sedang jogging tidak jauh dari rumahnya. Dulu ia juga sering jogging. Ia melakukan ini agar memperkuat fisiknya. Ia sudah jogging selama beberapa hari sejak terbangun di tubuh baru. Tubuh ini tidak lemah, tapi tidak sekuat tubuhnya yang dulu. Ia juga masih rutin melakukan latihan untuk meningkatkan levelnya. Kini Ling telah tingkat ke tujuh. Sedikit lagi dia akan mengimbangi level dirinya dulu.

Semakin tinggi tingkatannya semakin sulit lagi untuk naik level. Walau Ling mempunyai liontin giok di tangannya, mungkin tidak akan mudah untuk menembus tingkat ke delapan, tapi itu bukan mustahil. Ia juga tak berburu-buru.

Sudah satu jam Ling jogging sendirian. Ia melihat jalanan mulai ramai. Namun matahari belum sepenuhnya terbit. Ia pun memilih melanjutkan joggingnya.

Tadi pagi Ling bangun pukul 5. Ia hanya melihat beberapa pelayan yang sudah bangun. Namun ia tidak melihat paman Qian. Jadi ia tidak ijin keluar dari rumah.

Hari ini adalah hari dimana dia akan masuk ke arena pelatihan. Menurut ingatan yang ia dapat, Chen Ling di bully oleh teman, bahkan gurunya sendiri karena ia terlalu bodoh. Mengetahui hal ini, Ling tersenyum miris. Kilatan tajam muncul di matanya.

"Ling!" panggil seseorang dari arah belakang. Ling hanya menoleh malas.

"Ada apa?" Ling mengangkat alisnya saat melihat orang itu yang ternyata adalah Liam.

Liam mendekati Ling yang berhenti di jogging. "Hari ini arena pelatihan dibuka. Apa kau akan datang?" tanya Liam melihat Ling berkeringat.

Apa dia jogging? batin Liam.

"Apa aku tak bisa datang?" Ling malah bertanya balik.

Awalnya Liam khawatir pada Ling karena ia ingat Ling dulu selalu di bully. Namun memikirkan sikap Ling akhir-akhir ini tak ada gunanya mengkhawatirkan dia.

"Berhati-hatilah. Wuzhou tak akan membiarkanmu setelah kau mengancam dia. Dia pasti akan melapor pada gurunya, tuan Ye," Liam memperingatkan.

Ling mengerutkan alis. Tuan Ye? Ah dia baru ingat. Itu adalah guru yang ikut menghina Ling dulu.

"Lalu?" tanya Ling cuek.

"Sadarlah. Tuan Ye bukan orang sembarangan. Ia memiliki kemampuan untuk menghancurkan keluarga Chen. Aku tahu kau tak peduli dengan dirimu sendiri tapi pikirkanlah keluargamu," ucap Liam.

"Aku mengerti," jawab Ling mengangguk. Ia kembali ingin berlari.

"Ling tunggu," Liam mengejar Ling. Ia menyamakan langkahnya dengan Ling.

"Apa kau tahu? Orang dari kota Bayangan akan ikut mengajar di arena pelatihan. Orangtuaku menyuruh agar mengambil hati mereka. Jika dapat menjadi bagian dari kota Bayangan pasti segalanya akan mudah," beritahu Liam.

Segalanya akan mudah? Liam tak tahu kota Bayangan lebih kotor daripada kota Urban. Jika ia tak memiliki relasi yang kuat, ia akan disingkirkan.

"Cih," Ling berdecak tak peduli.

"Pasti Wuzhou akan mengambil kesempatan ini. Setelah dia ditolak oleh Chen Company, ia akan lebih fokus mengembangkan Luo Company. Jika bisa mendapat orang dari kota Bayangan di belakangnya, Luo Company akan tak terkalahkan," ucap Liam lagi memberi Ling informasi gratis.

Chen Company menolak Wuzhou? Menarik, batin Ling.

"Apakah menurutmu dia bisa mendapatkan orang dari kota Bayangan? Belum tentu. Kau tidak tahu bagaimana orang kota Bayangan itu," jawab Ling tak peduli.

Wuzhou memang bisa diakui jenius di kota Urban. Namun untuk mendapatkan dukungan dari orang kota Bayangan, bakatnya yang seperti itu tak cukup.

"Kau berkata seolah kau dari kota Bayangan," ucap Liam tertawa akan pernyataan Ling.

*

Di waktu yang sama, di kediaman keluarga Chen.

Chen Qi sudah bangun. Ia sedang duduk di meja makan sambil menikmati teh yang disiapkan paman Qian.

"Dimana Chen Ling?" Chen Qi mengerutkan kening saat tak melihat Ling di rumah.

Brak

Dia menggebrak meja. "Ini tidak seperti yang dia katakan kemarin," ucap Chen Qi marah.

Paman Qian yang tahu kebiasaan Ling bangun siang, segera menenangkan Chen Qi. "Tuan tenanglah. Tuan muda sedikit demam tadi," ucap paman Qian.

"Hanya demam? Wuzhou yang belum sembuh saja mati-matian meminta agar bisa datang ke arena pelatihan. Sedangkan dia hanya demam dan sudah menyerah begitu saja?" tanya Chen Qi.

"Tuan, tidak seperti itu," ucap paman Qian masih mencoba menenangkan.

"Kau terlalu memanjakannya!" ucap Chen Qi lalu bangkit ingin membangunkan Ling.

Saat ia mulai melangkahkan kaki, ia melihat sosok pria berdiri di depan pintu.

"Selamat pagi Kakek dan paman Qian," sapa Ling yang baru pulang jogging.

1
lily
benar kata pepatah penyesalan akan selalu ada di akhir.
Muhammad
Ruang Demensi Lv.5 kan bisa buat Nyimpan buku. gak perlu di angkut ke mobil ..konsisten lah yg buat cerita.. jgn abis di buat troa di lupakan.. yg baca jadi malas
Muhammad
lah katanya chen sin dari kota bayangan di undang Lu yan untuk memenangkan kompetisi.. Biar reputasinya naik.. lah sekarang kok jadi bibi Chen lin yg baru pulang dari luar kota. gk nyambung..
Abdul Latif
thor knp nga langsung bom aja 1 keluar biar hilang. kura gret. kurang bar bar thor
Muhammad
item Box lebih simple harusnya
Entis Sutisna
Luar biasa
wahyu wibowo
menyesal itu di belakang Lu Yaaaan, kalau di depan mendaftaaaaarrr.....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
wahyu wibowo
mampus aja kau pengkhianat lu yan kutu kupret 🤣🤣🤣🤣
Rhembezz
Luar biasa
Agus Dayak
good job 👍👍🙏
⭐⭐⭐⭐⭐
Roy Arnold
kebanyakan drama yg gaperlu makin kesini jadi mls bacanya
Ignatius Sumardi
terima ksh tulisannya utk menjaga kebugaran otak
Nur Maimuna
Luar biasa
TasyaGC
saya menduga,seperti nya chaster adalah hasil dari eksperimen Ling dulu yang selamat
maria handayani
/Proud/
Alamsyah Ujang
ramuan memorinya sudah di wakili author caknya
Aldrianto M. Lasut
baru skrg gw baca MC protagonis Raja legendaris takut sama petugas 😀😀
Aldrianto M. Lasut
kek nya gitu😀
maimo
Luar biasa
Pierany Prahasiwie
Ling di bawa kabur oleh Xia..bgitu sembuh di rmh sakit..knp Xia muncul dan bilang ..aku menemukan mu..cerita mcm apa ini..semoga jadi babi yg nulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!