Terpaksa Mewarisi Kekuatan Dewi Bintang
“Sarah, kamu adalah manusia terpilih dari miliaran manusia di dunia ini!” Wanita berjubah putih panjang berkilauan, berambut putih panjang bergelombang memancarkan sinar terang dari kedua tangannya. Matanya sungguh menyeramkan karena tidak terlihat pupilnya, semua putih bersinar.
“Si…siapa kamu? Dimana aku?” Sarah kebingungan sambil melihat ke sekeliling tempat yang terasa asing baginya.
“Aku Starla, Dewi Bintang. Kekuatanku sudah sangat banyak. Aku membutuhkan manusia terpilih untuk menyalurkan sebagian kekuatanku kepada manusia itu supaya manusia itu bisa menolong manusia-manusia lainnya dalam melawan para iblis dan sekutu-sekutunya yang semakin kuat dan membahayakan, kamulah yang aku pilih!” Starla menunjuk Sarah dengan tatapan tajam.
“Apa? Dewi Bintang? Apa aku tidak salah dengar? Selama ini aku tidak percaya dengan adanya dewa-dewi, aku pikir itu hanya mitos belaka.” Sarah tidak percaya dengan penjelasan dari Dewi Bintang yang aneh itu.
“Benar akulah Dewi Bintang, salah satu Dewi terkuat di alam semesta!” Starla menatap tajam Sarah dengan senyum mempesonanya.
“Starla, darimana kau tahu namaku? Ini… dimana?” Sarah penasaran sambil mengamati seluruh tempat yang sangat asing baginya. Di tempat itu terlihat sebagian besar awan-awan putih dan kabut putih yang bergerak perlahan. Dari kejauhan terlihat ada bangunan sangat besar dan megah seperti istana yang mayoritas berwarna putih.
“Tentu saja aku tahu, karena aku Dewi dengan kekuatan maha dahsyat. Aku tahu setiap manusia yang ada di bumi ini, termasuk dirimu!” Starla dengan angkuh berusaha meyakinkan Sarah. “Ini adalah alamku, tempat aku bersemayam, Caelum Regnum.”
“Apa? Bagaimana aku bisa ada di sini? Atas dasar apa engkau memilihku?” Sarah masih penasaran dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan dengar.
“Itu hal yang sangat mudah bagiku. Cukup dengan memikirkan dirimu dan menyebutkan nama lengkapmu Sarah Cahya Satriawati, lalu menjentikkan jariku, kamu langsung muncul di sini!” Starla mempraktikkan cara menjentikkan jari tangannya, “Atas dasar bayi yang ada di dalam kandunganmu!” Starla sambil menunjuk ke arah kandungan Sarah.
“Mengapa bisa bayiku? Mengapa bukan bayi-bayi yang lain?, kalau aku tidak mau bagaimana?” Sarah tidak terima bayinya yang dipilih dibanding bayi-bayi lainnya.
Sarah, wanita yang sangat cantik ini berusia 33 tahun, berkulit kuning langsat yang kini tengah hamil dengan usia kandungan sudah 9 bulan. Dengan rambut panjang dikuncir kuda, berhidung mancung kecil, berwajah tirus yang dahi, pinggiran pipi dekat telinga, dagu dan leher jenjangnya mulai meneteskan keringat terkena sinar panas yang dipancarkan oleh Starla.
“Karena bayimu akan lahir di saat dan waktu yang tepat, dikala matahari berada tepat di atas, dengan pancaran sinarnya yang paling terang dan panas, sesuai periode waktu yang ditentukan!” Starla masih menunjuk pada kandungan Sarah sambil memancarkan sinar putih terang yang panas.
“Kau harus bersedia, karena tidak ada wanita lain yang akan melahirkan benar-benar sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan ini untuk menerima kekuatan dahsyat dariku, kecuali kau!”
Starla tetap memaksa Sarah untuk menerima kekuatannya itu.
“Maaf aku tidak mau, lagipula aku masih bingung dengan semua ini!” Sarah tetap bersikeras menolak dengan tegas.
“Cepatlah bersedia!, aku sudah tidak tahan lagi untuk menyalurkan kekuatan maha dahsyat ini ke dirimu dan bayi yang kau kandung!” Starla masih memaksa Sarah untuk menerima kekuatannya, dari kedua tangan Starla makin memancarkan sinar sangat terang dan semakin panas.
“Tidak!, aku tidak mau!” Sarah berteriak menyatakan penolakan. “Aku hanya ingin bisa melahirkan dengan cara normal, tanpa adanya kekuatan yang aneh-aneh seperti ini!” Sarah menolak dengan keras, kini keringatnya sudah bercucuran terkena pancaran sinar putih panas dari Starla.
“Aneh? Kamu itu yang aneh! Banyak orang mendambakan bisa dapat kekuatan besar seperti ini, supaya bisa melakukan apapun yang mereka suka. Sampai mereka rela melakukan apa saja termasuk mengorbankan diri dan keluarganya, tapi kamu! Aku beri kekuatan secara cuma-cuma malah menolak!” Starla merasa heran dengan penolakan Sarah.
“Tapi aku malah makin yakin kalau kamulah yang pantas aku pilih. Karena selain kamu berbeda dari manusia lainnya, kamu juga diberikan kekuatan tak terlihat dari yang Maha Kuasa untuk bisa menahan energi maha dahsyat yang akan masuk ke tubuhmu. Kamu juga tidak berambisi untuk bisa memperoleh kekuatan seperti manusia lain pada umumnya.” Starla tersenyum sambil tetap memancarkan sinar terang dari kedua tangannya ke kandungan Sarah.
“Yang kamu harus tahu, meskipun kamu menolak kamu tidak akan bisa. Karena ini adalah takdirmu, juga takdir anakmu untuk menerima kekuatan maha dahsyat dariku. Tenang saja aku akan membimbingmu dan anakmu untuk bisa menggunakan kekuatan ini, setelah engkau juga anakmu dapatkan dan bagaimana cara mengontrol serta menguasainya.” Starla melakukan usaha terakhirnya dengan membawa kata takdir untuk meyakinkan Sarah sambil tersenyum.
Sarah berpikir sejenak kemudian berkata, “Baik, meskipun masih berat hati juga sama sekali tak ingin, tapi karena ini sudah takdirku dan takdir bayi dalam kandunganku, aku terima!” Akhirnya Sarah terpaksa menerima kekuatan maha dahsyat dari Starla. Rasa panas makin lama makin menjalar ke tubuh Sarah. “Aah! Panas sekali!” Sarah semakin merasa kepanasan karena pancaran sinar panas dari Starla. Bulir-bulir keringat semakin banyak menetes membasahi sekujur tubuhnya.
“Terima kasih Sarah. Anakmu kelak akan menjadi manusia super dengan kekuatan setengah dewa yang dia miliki. Dia bisa membantu manusia-manusia yang membutuhkan pertolongan dengan kekuatannya itu, sedangkan kamu akan memperoleh seperempat dari kekuatan dewa yang kumiliki, kalian berdua bisa bekerja sama melawan para iblis dan sekutu-sekutunya.” Starla berterima kasih kepada Sarah sambil menjelaskan kegunaan kekuatan yang diberikan Starla kepada Sarah.
“Baik Starla, terima kasih untuk kekuatan yang engkau berikan kepadaku dan anak yang ada dalam kandunganku. Bagaimana kelak aku akan memanggilmu dan berkomunikasi denganmu apabila aku dan anakku membutuhkan bantuan dan bimbingan darimu?” Sarah masih bingung mengenai cara berkomunikasi dengan Starla, tubuh Sarah terasa panas sekali, rasanya seperti terbakar.
“Ini aku beri kau dan anakmu kalung berliontin matahari, simbol ini sama dengan bintang karena matahari juga bintang, dengan batu putih di tengah simbol matahari. Kalung ini apabila dilihat makhluk biasa lainnya akan tampak tak kasat mata, namun apabila makhluk itu memiliki kekuatan yang besar makhluk itu mampu melihat kalung itu dan juga kekuatan yang ada di dalam dirimu dan anakmu. Bila kau membutuhkan bantuanku atau ingin berkomunikasi denganku, sentuhlah bagian tengah putih ini lalu kau katakan apa yang kau inginkan. Aku akan segera datang atau menjawab apapun yang kau pertanyakan atau kau inginkan!” Starla memberikan informasi mengenai dua kalung yang akan diberikan ke Sarah dan bayinya.
Tiba-tiba saja dari tangan kanannya yang bersinar muncul dua kalung berliontin matahari dengan batu putih bulat diletakkan di tengah-tengah simbol matahari, rantai kalungnya yang satu berbahan rhodium dan satunya lagi emas. “Kalung emas ini milikmu, sedangkan yang rhodium milik anakmu!” Starla membuat dua kalung tersebut terbang menuju Sarah lalu mendarat tepat di telapak tangan kanan Sarah yang terulur untuk menerima dua kalung pemberian dari Starla.
“Terima kasih, Starla. Dua kalung ini sangat indah sekali dan sangat berguna untuk aku dan anakku kelak.” Sarah mengamati dua kalung tersebut sambil mengaitkannya diantara telunjuk dan jempol tangannya lalu menyatukan kedua telapak tangannya dengan sikap hormat.
“Sama-sama Sarah, pergunakan kalung itu dengan sebaik-baiknya, jangan sampai jatuh ke tangan orang-orang jahat atau iblis dan sekutu-sekutunya, bisa fatal akibatnya!” Starla memperingatkan Sarah.
“Baik Starla, aku akan berusaha menjaga dan merawat kedua kalung ini sebaik-baiknya. Sedangkan untuk anakku, kalung ini akan kuberikan padanya saat dia berusia tujuh belas tahun. Di saat itu aku pikir dia sudah bisa memiliki tanggung jawab lebih dan bisa menjaga serta merawat kalung yang kau berikan.” Sarah ganti meyakinkan Starla dengan berusaha menjaga dan merawat kedua kalung pemberian Starla.
“Silakan Sarah… Mohon bertahanlah dari siksaan rasa panas ini, aku melepaskan sebagian kekuatanku secara perlahan supaya tubuhmu dan tubuh anakmu bisa menyesuaikan diri. Terimalah takdirmu Sarah dan anak yang akan engkau lahirkan!” Starla sambil menyalurkan kekuatan yang memancar dari sinar yang ada di mata dan kedua telapak tangannya perlahan-lahan ke arah Sarah. Pancaran sinar panas pun terus menghantam Sarah tanpa bisa Sarah hindari.
“Aku akan berusaha menahannya, ahhh! Ini panas sekali!” Sarah berteriak kepanasan, keringat bercucuran dari seluruh tubuhnya sambil kedua tangannya mengarah ke depan menutupi silaunya pancaran sinar yang semakin terang dan sangat panas itu. Lalu dia terbangun dalam keadaan bersimbah keringat yang mengucur dari seluruh tubuhnya, membasahi daster pinknya.
“Astaghfirullah, apakah ini mimpi? Tapi mengapa terasa begitu nyata?... Tunggu...di tanganku ada dua kalung rhodium dan emas berliontin matahari dengan batu putih bulat di tengah matahari, jadi ini bukan mimpi?!” Sarah sangat terkejut melihat di tangan kanannya ada dua kalung pemberian Starla. “Basah! Badanku basah semua seperti diguyur air seember, tapi ini bukan air, ini keringatku sendiri, belum pernah aku berkeringat sampai sebanyak ini…” Sarah memperhatikan seluruh tubuhnya basah, keringatnya mengucur deras, dengan napas tersengal-sengal. Dia menyeka keringat yang mengucur didahinya. Rasa panas masih menyelimuti tubuhnya, kemudian Sarah merasakan kontraksi hebat di perutnya.
Kontraksi hebat di perut Sarah apakah pertanda dia akan segera melahirkan? Mampukah Sarah melahirkan dengan lancar atau malah sebaliknya? Ikuti terus kisah yang membuat deg-degan dan penasaran ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments