NovelToon NovelToon
Miss Culun Meet Mr Perfect

Miss Culun Meet Mr Perfect

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:76.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: mommy tree

Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2.

Dila yang di besarkan dari keluarga paling kaya no dua di dunia, selalu di jaga ketat oleh sang Daddy. Membuat Dila menjadi sosok gadis yang culun, dengan tampilan khas kacamata besar, rambut di kepang dua, dan selalu memakai pakaian yang longgar. Selain penampilannya yang culun, Dila juga seorang gadis yang sangat ceroboh.

Dibalik tampilannya yang culun, Dila adalah gadis yang sangat cantik dan pintar. Membuatnya di terima bekerja sebagai sekertaris di perusahaan terkenal di Inggris.

Di perusahaan itulah Dila bertemu dengan atasannya yang tampan dan gagah yang di juluki Mr Perfect yang ternyata sudah memiliki seorang putri yang sama angkuhnya! Bagaimana kehidupan gadis culun dan ceroboh ketika bertemu dengan seorang pria yang perfect? Yuk baca ceritanya😍



Cerita ini seri ke 3 dari Novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2 dan Mr Arrogant. selamat membaca🥰🥰🥰

Ig : mom_tree_17

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7

"Tuan, kau itu mengagetkanku saja," ucap Dila dengan menaikan kacamatanya yang turun.

"Kau yang mengagetkanku, kenapa kau mendekat padaku?" hardik Aiden yang tak kalah terkejutnya, sampai-sampai dirinya langsung bangun dari kursi dan berdiri di samping Jack. "Jack, kenapa kau diam saja?" bentak Aiden pada tangan kanannya itu.

"Hem, Nona Dila kau sudah tahu aturan yang aku berikan?" tanya Jack sambil menahan rasa ingin tertawanya melihat kejadian antara Tuan Aiden dan Nona Dila.

"Aku tahu, tapi aku tidak kelihatan jika dari jauh. Makannya aku mendekat." jawab Dila dengan tenang.

"Matamu itu sudah empat, kenapa masih tidak kelihatan!" seru Aiden dengan emosi menatap pada kacamata yang di pakai oleh Dila.

"Itu karena mataku minusnya besar," jawab Dila. Membuat Aiden menggelengkan kepalanya.

"Jack apa kau tidak bisa memilihkan sekertaris yang benar untukku? tadi pagi dia sudah membuatku terjatuh. Dan sekarang -- "

"Hampir tuan, belum terjatuh." Dila mengkoreksi ucapan Tuannya itu.

"Diam kau... !" bentak Aiden masih menatap tajam kearah Dila. "Mulai detik ini kau aku pecat, sekarang keluar dari perusahanku... !" Aiden berkata dengan suara yang tegas.

"Aku di pecat .. !" pekik Dila, dengan wajah yang terkejut. Namun ekspresi terkejutnya langsung berubah menjadi sebuah kebahagiaan. "Oke Tuan, dengan senang hati aku keluar dari perusahaan aneh ini!" seru Dila, melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

"Tunggu Nona Dila, kalau kau pergi dari perusahaan ini. Maka anda akan terkena denda penalti sebesar tiga ratus miliar," ucap Jack.

"What?" Dila yang terkejut, langsung membalikkan tubuhnya menatap tak percaya pada apa yang dikatakan oleh Jack.

"Jack, mana ada peraturan yang seperti itu?" Aiden yang terkejut pun ikut menanyakan pada Jack.

"Tentu saja ada Tuan, jika Nona Dila berhenti kerja sebelum masa kontraknya. Maka dia akan terkena denda sebesar tiga ratus miliar," ucap Jack dengan ekspresi datarnya menatap pada Tuan Aiden dan Nona Dila.

"Tunggu dulu! Aku mengingat betul isi perjanjian yang aku tanda tangani, dan aku tidak membaca bunyi pasal seperti itu?" tanya Dila yang berusaha mengingat kembali isi point dari surat kontrak kerjanya.

"Anda pasti lupa Nona? Kalau anda tidak percaya aku akan membawa berkas copy nya." ucap Jack.

"Tidak perlu Jack," ujar Aiden. "Aku tidak akan meminta uang denda sepeser pun darinya. Sekarang pergilah... !" Aiden menggerakkan tangannya, mengusir sekertaris barunya itu.

"Anda juga tidak bisa membatalkan isi kontrak tersebut tuan, jika tuan membolehkan Nona Dila pergi tanpa membayar dendanya. Maka Tuan yang akan membayarkan denda itu dan di berikan pada Nona Dila," ucap Jack masih dengan ekspresi datarnya.

"What?" kini Aiden yang terkejut dengan isi kontrak kerja Dila. "Kau gila, aku tidak pernah menandatangani surat kontrak kerja seperti itu. Lagi pula di sini aku bosnya, jadi aku berhak untuk membatalkan isi surat kontraknya."

"Tidak bisa tuan, karena surat kontrak kerja tersebut sudah di serahkan pada Nyonya besar. Jika Nyonya besar sampai tahu anda atau Nona Dila melanggar surat kontrak tersebut tanpa membayar denda, anda tahu betul akibatnya.

Aiden yang tidak mau berurusan dengan Neneknya yang cerewet itu, hanya terdiam dengan menghela nafasnya sambil menatap wanita yang berkacamata didepannya itu. Aiden menatap penampilannya yang terlihat sederhana. Dan rasanya tidak mungkin sekertaris barunya itu punya uang sebanyak itu untuk membayar denda.

"Sampai berapa lama kontrak kerjanya?" tanya Aiden dengan memijat keningnya.

"Satu tahun Tuan," jawab Jack.

"What? satu tahun!" teriak Aiden dengan wajah yang gusar. "Apa aku bayar saja uang tiga ratus miliar itu padanya?" gumam Aiden dalam hati. "Tapi sayang juga jika uang sebanyak itu di berikan pada wanita yang belum bekerja satu hari pun." gumam Aiden kembali, masih dengan menatap Dila.

"Tuan Aiden yang terhormat, jadi aku di pecat olehmu atau tidak? kalau aku dipecat oleh mu, maka sekarang juga anda harus memberikanku uang tiga ratus miliar." Dila menengadahkan kedua tangannya pada Aiden. Walaupun Dila tidak kekurangan uang, tapi uang tiga ratus milliar itu jumlah yang sangat banyak untuk bisa dia miliki.

"Kau itu ternyata gila harta juga... !" ejek Aiden dengan senyum sinisnya. Sementara Jack hanya bisa menahan tawanya, karena baru kali ini Tuan Aiden mendapatkan lawan yang sepadan.

"Batas antara matrealitis dan realistis itu sedikit tuan, mendengar uang sebanyak itu membuat jiwa miskin ku meronta," ucap Dila dengan santai.

"Dasar wanita tidak tahu malu, sama seperti Miranda." gumam Aiden dalam hati. "Aku tidak jadi memecatmu, tapi kau harus jaga jarak dariku!" perintah Aiden.

"Hilang sudah uang tiga ratus miliarku," gumam Dila setelah mendengar keputusan Tuan Aiden. Dengan langkah gontai Dila berjalan hendak keluar dari ruangan itu.

"Kau mau kemana?" bentak Aiden.

"Tentu saja keruanganku Tuan," jawab Dila.

"Bawa sekalian cangkir teh ini!" perintah Aiden yang masih berdiri di samping kursinya.

Dengan cepat Dila pun mengambil gelas tersebut, namun karena gerakannya yang terlalu cepat. Membuat gelas tersebut langsung terjatuh diatas berkas yang ada di atas meja Aiden.

"Maaf Tuan," lirih Dila sambil membersihkan berkas tersebut yang sudah basah terkena air teh.

Jack yang melihat kecerobohan Dila langsung ikut membantu membersihkan berkas itu. Sementara wajah Aiden sudah memerah karena emosinya.

"Keluar dari ruangan ku.... !" teriak Aiden dengan sangat keras. Membuat Dila dan juga Jack menutup kedua telinganya.

Dila yang tahu tuan Aiden marah, langsung berlari dengan cepat keluar dari ruangan atasannya.

"Jack, bisa-bisanya kau menerima orang ceroboh dan jelek itu bekerja menjadi sekertarisku!" hardik Aiden.

"Maaf Tuan tapi Nona Dila, adalah orang yang sangat pintar."

"Orang ceroboh seperti itu, kau bilang pintar!" seru Aiden dengan marah dan menghela nafasnya dengan panjang. "Apa isi surat kontrak itu kau yang menambahkan pasalnya Jack?" tanya Aiden dengan penuh menyelidik.

"Tentu saja tidak Tuan, mana berani aku berbuat semua itu padamu," jawab Jack.

Aiden pun hanya bisa menghela nafasnya dengan berat. "Sudahlah, cepat kau urus berkas yang rusak ini... !" perintah Aiden yang kembali duduk di kursi kerjanya sambil memijat keningnya.

Sementara itu di dalam ruangan lainnya, Dila yang masih terkejut dengan teriakan Tuan Aiden mengelus-elus dadanya, kalau dirinya tidak mengingat Tuan Aiden adalah atasannya. Sudah dari tadi Dila melibas Tuan Aiden dengan ilmu beladirinya.

Mansion Keluarga Mateo.

"Bagaimana hari pertamamu kerja?" tanya Dimitri saat melihat putrinya berjalan dengan langkah gontai.

"Hari pertama di tempat kerja ku sangatlah menyenangkan," jawab Dila dengan wajah yang bersemangat. "Atasanku sangat baik, dan teman-teman kerjaku baik semua." Dila tersenyum dengan menampilkan deretan giginya yang memakai kawat gigi.

"Baguslah kalau atasanmu orang yang baik, kalau dia kasar padamu kau harus melaporkannya pada Dad." Dimitri menatap Dila dengan tajam.

"Siap Dad," Dila memperagakan gerakan hormat seperti saat upacara bendera disekolah. "Boleh aku masuk ke kamarku? aku sangat lelah." pinta Dila.

"Masuklah dan beristirahatlah,!"

"Thank you Dad." Dila langsung beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya kedalam kamar.

"Sorry Dad, aku sudah berbohong padamu." gumam Dila dalam hati. "Kalau aku mengatakan yang sebenarnya, kalau atasanku galak Dad pasti menyuruhku keluar dari pekerjaanku, sedangkan aku sudah tanda tangan kontrak dan akan terkena penalty tiga ratus miliar jika aku keluar dari pekerjaanku." Gumam Dila melempar tas kerjanya.

Uang tiga ratus miliar memang tidak ada apa-apanya bagi seorang Dimitri Mateo, tapi bagi Dila itu adalah uang yang sangat banyak. Dila tidak ingin Dadnya harus mengelurkan uang sebanyak itu untuk sesuatu yang konyol.

1
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
Ruzita Ismail
Luar biasa
Lalisa
😅😅😅😅😅
Lalisa
jadi mewek bacanya 😭😭😭
Lalisa
😔😔😔
Lalisa
bahagia doonggg.jupiter Otewe 👍
Lalisa
😂😂😂😂
Lalisa
telat datang bulan ya 😂😂
Lalisa
ujungnya ujungnya bucin akut ke kejora hhh
Lalisa
calon suami 😅
Lalisa
kejora bukan ya
Lalisa
dan wanita itu adalah Kejora 🥰🥰
Lalisa
udh kebaca ya ce modus s B mah 😅😅
Lalisa
ehh surprise Jack sama Miranda bukan sama viola ya
Lalisa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Lalisa
iya bener 😂😂😂😂
Lalisa
kompak amat 🤣🤣🤣🤣🤣
Lalisa
asyeek 😂🤣
Lalisa
ehh kalian ya masih pada kecil udah tau cewek 😅😅
Lalisa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!