MENTARI TERTUTUP AWAN

Awan murung dan bibirnya maju kedepan beberapa senti karena penolakan Mamanya tidak boleh ikut ke Asrama.

Mentari yang melihat suaminya ngambek,dia mendekati dan membujuk suaminya agar tidak merajuk lagi.Awan benar-benar seperti Anak kecil yang tidak di izinkan ikut orang tuanya.Kalau Mama Laras sendiri yang pergi Awan tidak masalah asalkan Mentari terus bersamanya.

"Hubby,jangan merajuk ya,aku hanya pergi sebentar saja dengan Mama,aku janji akan cepat pulang,Hubby tidak usah takut,aku tidak akan melakukan apa-apa,aku hanya mencintai Hubby saja,"ucap Mentari merasa geli dengan bujukannya pada Awan.

Mentari terkikik sendiri di dalam hatinya melihat tingkah suaminya yang menjadi bucin padanya.

"Beneran kamu tidak akan pergi dari ku 'kan?dan cepat pulang aku tidak mau sendiri dirumah."Awan pasrah karena bujukan dan rayuan Mentari.

"Iya Hubby ku,cintaku,sayang ku,aku janji akan cepat pulang,"jawab Mentari agar cepat selesai dan dia bisa cepat pergi karena sebentar lagi sudah sore.

"Alah kamu ini,dulu aja saat Adelia tidak se bucin ini,"timpal Mama Laras mengejek Putranya.

Namun dalam hati Mama Laras sangat senang putranya berubah hangat kerena Mentari.

Selesai membujuk suaminya Mentari dan Mama Laras keluar dari rumah nya dan tidak lupa juga beberapa paper bag di tangan nya untuk Fajar yang di beli oleh Mama Laras di Australia saat menangani masalah di perusahaan nya dan juga mengantar Nadia untuk melanjutkan pendidikan nya di Negara itu.

Sementara di perusahan Pak Bagio dan Roni semakin tertekan di dalam ruangan meeting,karena pengaruh dan dan provokasi dari Om Anton semua pemegang saham menuntut ingin di adakan pertemuan meeting dengan CEO perusahaan S' Bagio.

Jika tidak mereka akan menarik saham nya,karena mereka akan takut dirugikan,mereka sudah melihat dan memeriksa penurunan pendapatan dari perusahaan selama Awan tidak memimpin di perusahaan ini.

"Apa yang akan anda lakukan juga pasaran terus menurun?"tanya salah satu pemegang saham pada Pak Bagio.

Pak Bagio tidak tahu harus menjawab apa,karena dia sudah lama vakum di perusahaan,dan di gantikan oleh Awan Putranya.

"Kami akan segera mengatasi masalah ini,dan kamu akan berusaha untuk meningkatkan pasaran agar anda semua tidak di rugikan."timpal Roni selaku asisten Awan yang sering menghandle pekerjaan Awan dan juga meeting.

"Tuan Roni yang terhormat,anda di sini seorang asisten,bukan pemilik perusahaan atau pemimpin perusahaan,bagaimana anda bisa menjamin kalau perusahaan ini mampu meningkatkan pasaran seperti sebelum ini.Apakah bapak-bapak bisa memegang omongan nya?"tanya Om Anton pada semua pemegang saham yang hadir dalam meeting tersebut.

Om Anton sengaja ingin memojokkan Roni dan Pak Bagio agar pemegang saham lainnya menuntut dewan direksi untuk mengadakan pemilihan CEO baru,karena CEO lama sudah tidak bisa memimpin perusahaan lagi.

"Benar Tuan Bagio,kami rasa perusahan harus menggantikan pemimpin,sebelum terjadi ke bangkrutan,karena Pak Awan tidak akan bisa memimpin dengan keadaannya seperti sekarang.

Jadi kami menuntut perusahaan untuk menggantikan CEO baru.dan yang terpenting yang bisa mengatasi masalah ini seperti Alex,Dia juga pintar dan masih keluarga perusahaan ini."usul semua pemegang saham.

Pak Bagio dan Roni hanya bisa diam dan tidak tau harus menjawab apa sekarang.Amanda yang selalu perwakilan dari perusahaan Cakra Dunia yang terkenal hingga ke luar negeri.Tidak ada orang yang tidak tau perusahaan itu.

Amanda sejak tadi menyimak Om Anton bicara,dia dapat menyimpulkan kalau Om Anton memprovokasi semua pemegang saham di perusahaan ini.

"Begini saja,saya selaku perwakilan dari perusahaan Cakra Dunia bisa menilai kalau meeting ini tidak akan selesai hari ini.Apa tidak sebaiknya kita memberi waktu untuk Tuan Bagio dan Pak Roni untuk mengadakan meeting Minggu depan lagi."usul Amanda karena merasa prihatin kepada Tuan Bagio dan Roni.

"Baiklah kalau begitu,tapi ingat masalah ini harus di selesaikan dan kalau tidak silahkan mengganti pemimpin baru."timpal salah satu pemegang saham setuju dengan usul Amanda,padahal mereka semua takut karena mendengar nama perusahaan Cakra Dunia.

Semua akan takut berurusan dengan perusahaan Cakra Dunia Karena pemimpinnya yang sangat arogan dan kejam,pemimpin perusahaan itu tidak akan segan-segan menghancurkan perusahaan yang bermasalah dengan nya.

Pak Bagio dan Roni merasa lega karena meeting di tunda untuk Minggu depan.Pak Bagio dan Roni juga sangat berterimakasih pada Amanda,karena usul darinya lah dia bisa bebas dari tekanan para pemegang saham.

***

Mobil yang membawa Mama Laras dan Mentari sudah terparkir dengan sempurna di parkiran halaman Asrama.Mama Laras dan Mentari turun lalu mereka mengambil papar beg yang akan di berikan untuk Fajar.

Mentari dengan pakaian mahalnya melangkah beriringan dengan Mama mertuanya ke aula Asrama karena pertemuan murid dengan orang tuanya di adakan disana.

Fajar juga melangkah ke aula karena di suruh oleh Pak kepala Asrama tadi saat menemuinya di bilik istirahat nya.

Fajar berjalan ke aula itu,hingga sudah dekat dengan Nyonya Amelia yang masih duduk di meja nya tadi.Nyonya Amelia terpaku melihat wajah Fajar yang begitu mirip dengan suaminya yaitu Bagas Ayahnya fajar.

Nyonya Amelia semakin yakin kalau Fajar Anak nya yang selama ini dia cari.Wajah Fajar sangat mirip dengan Bagas tidak ubahnya seperti foto copy nya Bagas,hanya yang membedakan umur dan tubuhnya saja.

Mata Fajar berbinar senyum di bibirnya merekah seolah dia mendapatkan hadiah yang sangat berharga.Fajar langsung berlari ke arah Nyonya Amelia.Nyonya Amelia sangat senang karena dia pikir Fajar mengenalinya dan berlari memeluknya.

Namun semua pikiran Nyonya Amelia sirna saat Fajar berlari melewati nya yang sudah bangun dari duduknya karena berpikir akan menyambut putranya.

Fajar berlari sembari memanggil nama Kakak kesayangannya yang terlihat begitu cantik dan bersih tidak seperti dulu saat tinggal di kontrakan kumuh.

"Kak Mentari..,"panggil Fajar dan langsung memeluk tubuh Mentari yang sudah berlutut mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Fajar.Mama Laras juga mengusap kepala fajar dengan penuh kasih sayang.

Fajar mendongak dan melepaskan pelukannya dengan mentari.Kemudian dia memeluk Mama Laras yang juga sudah berlutut."Tante,Fajar sangat rindu."ucap Fajar masih memeluk tubuh Mama Laras.

"Eh,jangan panggil Tante lagi,Mama 'kan udah bilang sama Fajar suruh panggil siapa?"tanya Mama Laras.

"Mama,"ulang Fajar memanggil Mama Laras.

"Iya sayang,Mama juga sangat rindu sama kamu,oh ya ini Mama belikan baju dan buku untuk kamu di Australia,"ucap Mama Laras sembari menyerahkan beberapa paper beg ke tangan Fajar.

Sedangkan Nyonya Amelia dan Mike yang tadi menoleh karena Fajar berlari melewati ya.Mereka mengusap air matanya karena melihat adegan di depannya.

Nyonya Amelia masih diam dengan air matanya yang terus keluar,sedih dan bahagia begitu yang tengah dirasakan oleh Nyonya Amelia.

Bersambung.