Cerita ini menceritakan tentang perjalanan kisah seorang gadis bernama Afsheera Azalea Mayesha yang mana hidupnya dipenuhi dengan banyak rahasia, walaupun dikelilingi dengan keluarga yang harmonis tidak membuat dirinya terbebas dari masalah dan ujian apalagi dalam cerita asmaranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izarr_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Ternyata Dia Dalangnya
"Dari mana lo tau? Gue aja baru mau ngasih tau lo", kata darren cepat membalas.
"Darimana gue tau itu tidak penting", kata denzel menjawab.
"Tapi yang penting sekarang adalah rencana membalas mereka yang sudah membuat kita mengalami kerugian besar dan membuat mereka memikirkan dua kali jika berurusan dengan Klan Cosa Nostra", kata felix yang memotong ucapan denzel sebelumnya dengan senyuman iblis sambil menatap ke arah denzel dan dibalas oleh denzel dengan seringai yang sama.
Gabriel dan darren yang melihat itupun bergedik ngeri melihat kedua sahabat dinginnya itu. Tidak tau rencana apa yang sedang denzel dan felix rencanakan saat ini.
Kejadian beberapa waktu lalu.
Flashback
Di rooftop sekolah setalah denzel berbicara dengan rayyan pagi itu, tiba-tiba dirinya di telpon oleh felix yang baru saja sampai di ruang kelasnya.
"Hmm?",
"Liat arah jam 12 dibalik dinding, lo jawab panggilan gue seperti lo sedang menjawab panggilan dari asisten lo", kata felix, akhirnya denzel melirik ke arah jam 12 ternyata disana ada seseorang yang tentunya dirinya kenal karena memang mereka satu sekolah bahakn orang itu adalah orang terdekat dari rayyan sendiri.
"Dan barusan darren bilang anggota kita yang ada di markas italia mengabarkan bahwa gudang senjata kebakar", sambung felix lagi.
Dari situlah denzel juga menyimpulkan bahwa ada pengkhianat diantara mereka bahkan mungkin saja itu adalah salah satu dalang dari kejadian 3 tahun silam yang sempat menimpa dirinya dan juga lea sebagau korbannya.
Setelah mengetahui ada orang yang berusaha mendengar percakapan mereka denzel membesarkan speaker suaranya.
"Katakan", jawab denzel seakan-akan menyuruh felix dari seberang sana mengulang perkataan yang dia katakan tadi.
"Tuan muda gudang persenjataan kita yang ada di italia sedang mengalami masalah tuan", katanya dari sana mengikuti permainan yang sedang denzel lakukan.
"Siapkan penerbangan besok pagi", jawab denzel.
"Baik tuan muda", kata felix kembali.
Lalu panggilan pun berakhir setelah mendengar panggilan tersebut orang yang mendengarkan semua percakapan tersebut pergi dari sana dengan sedikit berhati-hati namun hal itu tidak lepas dari pandangan denzel hingga orang itu menghilang dari sana.
Flash End
"Terus apa yang akan kita lakukan selanjutnya?", kata gabriel menyambung kata felix tadi.
Felix menanggapinya dengan mengangkat bahunya tidak tau, gabriel pun memutar bola matanya malas. Lalu menatap ke arah denzel yang sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Ikuti saja permainannya", kata denzel dingin menjawab pertanyaan dari gabriel.
"Lalu bagaimana dengan lea", kata darren.
"Itu urusan gue", kata denzel.
"Sekarang lo semua pergi dari sini, gue mau membereskan tugas gue dulu nanti malam kita akan kembali ke indonesia", sambung denzel lalu melanjutkan kembali pekerjaan.
"Ah gak asik lo, nanti banget kita pulangnya? Bukannya kita mau jalan-jalan dulu ya", kata darren ceplos.
Denzel yang mendengarkan itupun mengangkat kepalanya lagi lalu menatap tajam ke arah darren, darren yang merasa dirinya terancam pun tersenyum kecut lalu dengan cepat pamit lalu pergi dari sana. Dan diikuti felix dan gabriel dibelakangnya.
felix yang melihatnya pun tersenyum geli sedangkan gabriel pun tergelak heboh melihat darren yang berlari seperti itu keluar dari sana.
Setelah kepergian sahabatnya yang lain denzel pun terlihat gelisah ada sesuatu yang membuat hatinya merasakan rindu yang teramat.
Siapa lagi kalau bukan lea, setelah mengirimkan pesan singkat terakhir kalinya lea hanya membaca pesan itu. Sampai sekarang denzel belum sempat menelpon wanitanya itu hingga akhirnya denzel memutuskan untuk menghubungi lea. #(Perbedaan waktu di indonesia dengan italia adalah 6 jam, jadi kalau di indonesia sekarang jam 8 malam maka di italia sekarang masih jam 2 siang).
Tut..
Tut..
Tut..
Lea yang sedari tadi mondar mandir dikamarnya pun mendengar suara hp yang berbunyi. Disana tertera nam denzel yang ternyata menghubunginya lebih dulu.
Memang benar sejak pulang dari mall tadi dirinya tidak tau kenapa sangat gelisah memikirkan denzel saat ini yang sejak terakhir kali memberinya pesan singkat tak lagi ada kabar apapun.
" Halo", kata lea dengan suara sedikit terdengar gugup dan jantung yang berdegup sangat kencang.
"Sedang apa", kata denzel dari seberang sana dengan suara bass yang terdengar seksi di telinga lea.
Lea memegang erat dadanya, rasanya jantung lea ingin copot sekarang juga memang sedikit lebay sih terdengar.
"lea?", kata denzel lagi yang tak kunjung mendengar suara lea dari sana.
"I..Iya ada apa lo hubungin gue? Ini udah malam gue mau tidur!", kata lea gengsi terdengar menjawab pertanyaan denzel, lea sendiri tidak tau apa yang sedang terjadi padanya.
"Hmm mau tidur ya? Ya sudah good night sweety", kata denzel lalu mematikan hpnya sepihak.
"Wah daebak, haaa jantung gue. Lo kenapa sih lea kok bisa-bisanya kayak gini kalau dia geer gimana? Aduhh giman ini terus apa tadi dia bilang apa? Sweety? Manis? Ohh tuhan itu terdengar sangat manis", kata lea sendirian sambil salting brutal lalu mengguling-gulingkan badannya saking bahagianya malam ini.
"Lo bodoh le, aturannya lo tanya dia dimana sekarang dan kapan baliknya bukan malah begini tau gak ah", tiba-tiba lea malah jadi kesal sendiri melihat kebodohannya menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Sudahlah lelah memikirkan semua itu lea pun akhirnya tertidur sendirinya dengan hati yang senang dan bahagia.
Tidak tau kenapa belakangan ini lea lupa bagaimana caranya bersikap dingin dan datar tapi justru kebalikannya dirinya semakin terlihat cerewet dan banyak bicara belakangan ini tapi setidaknya itu kemajuan yang baik bukan? ..
Denzel yang mendengar suara lea yang menahan gengsi sekaligus malu-malu itu pun tersenyum geli dari sana. Denzel merasa lea nya yang lama sudah kembali walau belum sepenuhnya tapi perlahan dan pasti dirinya akan membuat lea kembali ke jati dirinya yang dulu dan membuat semua trauma yang sempat lea miliki hilang sepenuhnya.
Tak lama terdengar ponsel berdering dari hp denzel ternyata yang menghubunginya adalah sang dady.
"Halo dad", kata denzel.
"Halo son, kapan dirimu bali ke Indonesia?", tanya sang dady.
"Malam ini rencananya, kenapa?".
"Ada yang perlu dady bicarakan padamu, dady dan momy mu sudah ada di italia kami baru saja take off nak ini lagi dalam perjalanan ke mansion, jika bisa temui kami nanti sebelum dirimu kembali ke Indonesia karena dady dan dadynya lea ingin mendiskusikan sesuatu padamu", maksud dady denzel menghubungi putra sulungnya itu.
"Baiklah nanti aku akan menemui kalian di mansion, saat ini pekerjaan yang dirimu berikan sangat banyak aku tutup dulu", jawab denzel sekenanya. Membuat charles mendengus kesal dengan sikap putranya itu yang tidak pernah berubah, seenaknya sendiri.