Tolong " teriak seorang wanita bercadar itu ketika mulut berlapis cadar itu didekap seorang pria. setelah berhasil menutup pintu itu ia langsung melempar perempuan itu ke sofa.
Pria asing itu membuka paksa cadar perempuan yang menjadi mangsa saat ini. Ia mendekam wanita ini dengan tubuh besarnya.
pria itu mulai mencium leher wanita itu, gadis itu terus saja memberontak dengan memalingkan wajahnya. Ciuman yang sangat begitu kasar dan sangat brutal.
Ia membuka paksa baju panjang yang perempuan ini kenakan. Dan sekarang nampak perempuan ini itu sudah menampakkan tubuh polosnya tanpa busan.
Gadis itu terus saja memberontak, ia mencoba memukul dan semau cara ia lakukan tapi tidak berhasil. Tenaga pria ini lebih kuat dari dirinya.
Gadis itu terus menangis dan meminta pertolongan. tapi tidak ada sama sekali yang datang menolongnya.
" aku mohon jangan lakukan itu " ucapnya dalam tangisnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
" Makan yok, ini waktu makan siang yok!!" Ajak Selfi, karena waktunya makan siang.
" Iya, tunggu bentar" Ucap Aira mengambil dompet dan handphonenya.
" Nanti pulang kantor kamu ada acara gak?" Tanya Selfi, sambil berjalan menuju kanti.
" Gak ada sih, Palingan pulang kantor, ya pulang ke rumah." Jelas Aira apa adanya.
" Rumah kamu dimana sih? Biar pas libur bisa main ke rumah kamu gitu!! "
" Aku gak punya rumah, aku hanya numpang di rumah kerabat aku "
" oh iya, Kenapa gak sewa apartemen gitu, atau kos-kosan gitu"
" Kamu tahu sendiri, kalau orang tahu bilang ini, tugas kita sebagai anak nurut"
" Iya juga sih, Tapi Kalau di pikir-pikir hemat uang sewa juga ya wkwk"
" Itu kamu tahu haha" sesampainya di kanti mereka langsung memesan makanan. " Nih kanti gak pernah sepi ya " Kata Aira melihat sekeliling.
" Ya nama juga kantin, apa lagi kerja disini itu harus on time, Jadi pada males keluar kalau cuma buat makan siang"
" Iya juga sih ya "
" Nanti pulang kantor kamu gak kemana-mana kan?"
" Iya, aku langsung pulang"
" Ya udah, temani aku ke mall dulu ya "
" Gak ah males, pasti kamu lama"
" Bentar doang, janji gak lama!"
" Iya dah"
***
Setalah seharian berkerja, Aira sama sekali tidak memikirkan tantang kepulangan suaminya. kepulangan Suaminya ke tanah Air pun, bukannya memilih pulang cepat tapi ia memilih untuk pulang terlambat.
Sesampainya di rumah besar ini, Aira menghela napas. Cukup satu minggu tidak bertemu dengan pria itu, dan hari ini pasti ia akan melihatnya.
" Dari mana saja kamu?" Tanya Kenzo yang menuruni anak tangga dan melihat Aira berjalan ke arah tangga. " saya kira wanita seperti mu, akan paham tugas mu sebagai istri, tahu cara memperlakukan suami seperti apa tapi nyatanya tidak " Ucap Kenzo, mendengar itu Aira hanya diam dan tak mau menanggapi apa yang di ucapkan Kenzo.
" Semua wanita sama saja, Mengambil uang dari laki-laki dan tidak tahu terimakasih " Sindir Kenzo pada Aira, Kenzo melihat paper bag yang di bawa Aira.
" Saya pikir anda orang yang berpendidikan dan tak akan berucap sebelum mengatakan sesuatu yang anda belum tahu kebenarannya. " Jawab Aira, apa laki-laki yang di tidak pernah ia anggap suami ini, mengira ia mengunakan kartu yang di berikan ya melalui perantara Andre.
"Cih... Dan satu lagi nona Annisa Humaira, saya pikir anda wanita yang taat pada Tuhan anda, tapi hari ini saya meragukannya" Ucap Kenzo berdiri tepat de hadapan Aira namun memiliki jarak.
" Tuan perlu anda ketahui, semua orang terlihat taat pada tahun ya tapi tidak ada yang tahu dalam mereka seperti apa!"
" Dan itu persis seperti anda nona Annisa Humaira!!" Ucap Kenzo penuh ejekan dan senyum kemenangan.
" Apa sebenarnya mau laki-laki ini?"
" Kenapa anda diam nona, apa yang saya ucapkan benar adanya, dan membuat anda tertampar?"
" Terserah anda mau bilang apa taun, Karena yang tahu pribadi saya sendiri hanyalah saya dan tuhan saya!"
" Kenapa wanita ini sangat pandai menjawab, tapi kenapa aku suka melihat dia seperti ini ?"
" Jika anda sudah selesai bicara, saya pamit untuk ke kamar saya." Aira berjalan melewati Kenzo yang masih terdiam dengan muka datarnya.
" wangi parfum ini mengingatkan ku malam itu " Gumam Kenzo ketika mencium parfum itu.
Apa sebenarnya yang di inginkan tuan Kenzo ini. Sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu, tapi ia mulai dengan basa basi, yang membuat pernikahan yang tidak di akui ini, menuju jalan gelap.
" Wanita bercadar tak seperti yang ku kira!" Ucapan Kenzo berhasil menghentikan langkah Aira. Aira membalikan badannya dan melihat ke arah suaminya tak di anggap itu.
" Emangnya anda berpikir wanita bercadar itu seperti apa ?"
bnyk musuh a
kasih ad n