Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Kedua pasutri itupun terdiam tanpa kata, sungguh dirinya begitu bingung karena tidak alasan yang begitu mendesak karena alasan mereka jauh-jauh datang dari Semarang untuk menemui putra tunggalnya adalah alasan perjodohan.
Rengga menatap kedua orang tuanya yang hanya bisa terdiam.
"Jangan bilang alasan kalian adalah perjodohan lagi".ucapnya dan membuat kedua paruh baya itu pun langsung melihat kearah putranya.
" Benarkan apa yang barusan aku ucapkan? tanyanya tapi keduanya hanya bisa terdiam.
"Kalau itu alasannya,aku menolak".
" Tapi Ga, ini perintah dari eyang kamu".ucap Mommy nya memberitahu.
Pemuda itu tersenyum smirk.
"Tetap aku tidak akan mau".
" Kalau kamu menolak maka kamu akan di keluar kan dari daftar pewaris ".kata Papi nya ikut nimbrung.
" Aku tidak perduli, mau di keluarkan atau tidak. Bagiku tanpa harta kalian aku bisa hidup dengan caraku sendiri tanpa campur tangan dari kalian ".
" Tap Ga".
"Sekali tidak ya tetap tidak".ucapnya sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Brak
Suara pintu di tutup dengan keras membuat kedua pasutri itu terkejut.
" Sepertinya kita salah ya Pih?
"Papi tidak tau!Tapi yang pasti kedatangan kita mungkin belum tepat."jawab suaminya dengan wajah terlihat bersalah kepada putra tunggalnya yang telah lama tidak mereka temui.Tapi lagi-lagi dia dan istrinya kembali membuat putranya marah dengan memberitahukan kalau sudah di jodohkan oleh Emangnya.
"Seperti nya kita juga harus istirahat".ajaknya kepada istri nya dan istrinya pun mengangguk sambil mengikuti langkah suaminya berjalan menuju kamar tamu.
Pagi pun menyapa Rengga sudah rapih.Pemuda itu terlihat tersenyum saat melihat penampilannya di depan cermin.
"Elo emang tampan Ga."ucapnya sambil merapihkan tataan rambutnya.
Lalu setelahnya dia pun melihat ke arah jam tangan nya.Jam 6,
"Sudah waktunya berangkat".katanya sambil memasukkan ponselnya ke saku celananya dan mengambil kunci mobilnya.
Tapi saat dirinya ingin membuka pintu dia pun kembali lagi ke arah nafas di samping tempat tidurnya.Dengan pelan dia pun membuka lacinya dan mengambil sebuah kotak kecil berbentuk persegi berwarna merah berudru lalu memasukkan nya ke dalam saku celananya.
"Saat berangkat".ucapnya sambil berjalan keluar dari dalam kamar nya.
Saat di luar kamarnya terlihat seseorang yang bertugas membersihkan apartemen sedang bekerja.Pelayan itu dia perkerjakan hanya sampai sore saja kalau malam pelayan itu pun pulang ke rumah nya.Pelayan itu pun melihat nya
" Selamat pagi Tuan Muda".sapanya sambil menundukkan kepalanya tanda hormat.
"Pagi."jawabnya.
"Sarapan pagi Anda sudah siap Tuan Muda".
"Hari ini saya tidak sarapan, tapi ada kedua orang tua saya yang akan sarapan jadi layani mereka dengan baik".ucapnya sambil berjalan kearah pintu keluar.
" Baik Tuan Muda".jawabnya sambil melihat kepergian majikan nya.
Setelah Tuan Muda nya sudah pergi terdengar suara pintu ruang tamu di buka dari dalam,pelayan itu melihat pasangan suami istri keluar dari dalam sana.
Dengan sigap dia pun menghampiri kedua orang tua majikannya.
"Selamat pagi Nyonya dan Tuan Besar".sapanya setelah sampai di dekat pasangan suami istri itu.
Pasangan suami istri itu pun tersenyum dan menyapa balik
" Pagi.Bibi Marta. Bagaimana kabar mu? tanya keduanya.
"Alhamdulillah Nyonya Tuan Besar kabar saya baik".
" Alhamdulilah".
"Nyonya sama Tuan Besar mau sarapan pagi sekarang?
" Iya".
"Silahkan Nyonya Tuan Besar sarapannya sudah tersedia di meja makan".
Tanpa berkata kedua pasutri itu pun bergegas berjalan menuju meja makan dan duduk di kursi.Keduanya pun langsung melihat kearah kursi yang berada di hadapan keduanya yang terlihat kosong.
"Bibi Marta bisa kamu panggil kan Tuan Muda untuk sarapan".perintah sang Nyonya dan membuat wanita paruh baya itu pun langsung menjawabnya
" Maaf Nyonya Tuan Besar, Tuan Muda sudah pergi pagi-pagi sekali ".
Keduanya pun langsung terkejut saat mendengar nya
" Maksud Bibi putra kami tidak ada di apartemen? tanya sang Tuan.
"Iya Tuan Besar".
"Terima kasih Bi sudah memberitahu, sekarang lanjutkan pekerjaan bibi kembali".kata sang Tuan dan diangguki oleh wanita paruh baya itu.
" Saya permisi Nyonya Tuan Besar ".ucapnya sambil berjalan meninggalkan kedua majikannya itu di ruang makan.
Keduanya pasutri itu pun terdiam sambil berpikir sejenak.
" Apakah Rengga masih marah sama kita ya Pih? tanya wanita itu dengan wajah sedikit bersedih.
Suaminya langsung menggenggam kedua tangan istrinya.
"Jangan berpikir negatif,mungkin saja putra kita berangkat sekolah nya pagi-pagi biar tidak terjebak macet".
Wanita itu pun tersenyum
"Iya Papih benar, mungkin Mommy saja yang sedikit mengkhawatirkan nya".
" Lebih baik kita sarapan dulu, perut Papih sudah lapar".
"Iya".jawab istrinya sambil mengisi piring kosong suaminya dengan roti panggang dan keduanya pun menikmati sarapan pagi hanya berdua saja.
Sementara itu di kediaman Nabila.
Gadis cantik itu tengah sibuk memilih-milih baju yang pantas baginya.
"Aku pakai baju apa ya? Pakai rok apa celana levis? tanyanya sambil terus berpikir mau memakai pakaian yang mana.
" Gila elo Bil,ngapain coba elo pusing-pusing dengan pakaian elo.Ini bukanlah kencan Bil jadi elo tidak usah capek-capek memikirkannya, lenih baik elo pakai baju yang membuat elo nyaman ".gerutunya dalam hati sambil mengambil rok yang panjang nya di bawah dengkul dan kaos putih berlengan pendek di padukan dengan sepatu sport dan juga tas selempang kecil untuk ponsel dan juga dompet.Rambutnya pun di kuncir seperti biasanya dan tak lupa kacamata yang selalu di pakai nya.
Sebelumnya dia juga wajahnya sedikit di poles agar tidak terlihat pucat karena hampir pagi dia bergadang menyelesaikan menulis artikelnya.
Di saat dirinya sedang sibuk dengan penampilannya tiba-tiba ponselnya pun berbunyi sebuah notifikasi pesan
"Gue sudah di gerbang".
Gadis itu pun langsung membalas pesannya
" Oke".balasnya sambil memasukkan ponselnya kedalam tas selempang kecilnya lalu berjalan keluar dari kamarnya .
Sampai di ruangan makan terlihat seseorang kini sedang berdiri tidak jauh dari nya sambil memegangi sebuah sapu.
"Non Bila mau sarapan? Bibi sudah buatkan."
Gadis itupun tersenyum
"Sepertinya tidak Bi, Bila sudah di jemput".
" Lah terus sarapan nya ini gimana Non?
"Kan ada Mba Diza Bi, nanti Mba Diza yang makan".
" Non Diza sedang pergi ke luar kota Non Bila, apa Non Bila lupa".
Gadis itu menjitak kepalanya sambil tersenyum
"Oh iya Bila lupa Bi.Sudah daripada mubazir makanannya buat Bibi sama suami".
Wanita itu tersenyum sambil menganggukkan kepalanya tanda iya.
" Sudah Bila berangkat dulu. Assalamualaikum ".
" Iya Non hati-hati. Waalaikumsalam ".jawabnya sambil melihat kepergian majikannya.
Rengga menunggu hampir sepuluh menit tapi gadis itu belum juga datang dan membuat nya sedikit kesal.
Tapi kekesalan nya pun perlahan mereda saat melihat gadis itu datang. Bibirnya pun menyunggingkan senyuman nya saat melihat penampilan gadis itu yang terlihat begitu cantik.
"Ngga nyesel gue nunggu ternyata dia berdandan secantik itu".
bersambung
"