"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.
"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.
Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.
Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BEDA PERASAAN
Setelah meletakkan tasnya diatas meja belajar, Killa merebahkan diri diatas ranjang. Rasanya nyaman saat punggungnya bisa merasakan nikmatnya kasur empuk itu. Beberapa kali Killa meregangkan ototnya sambil menguap. Killa menatap langit langit kamar sambil memikirkan kejadian hari ini disekolah, kalau ingat hal itu, rasanya dia malu sekali. Tapi dia juga sangat menghargai keberanian Manu.
Killa bangun untuk mengganti seragamnya, sangat tidak nyaman jika harus tidur menggunakan seragam.
Killa melepaskan seragamnya lalu mengambil daster gambar unicorn favoritnya.
Ceklek
"Astaga." Pekik Killa sambil reflek menutup dadanya menggunakan daster yang masih terlipat itu.
Dia terkejut melihat Del yang masuk dari pintu balkon.
"Sengaja mau menggoda gue lo?" Cibir Del sambil menatap Killa yang hanya menggunakan dalaman.
"Maaf, Killa tak tahu kalau kakak ada dibalkon." Ujar Killa sambil tertunduk malu.
Ternyata Del sudah pulang lebih dulu daripada Killa. Dia memilih duduk dibalkon karena sedang merokok. Sejak ada Killa, dia tak bisa lagi merokok di dalam kamar. Del paham kalau asap rokok tak baik untuk wanita hamil.
"Ck, alasan. Emangnya lo gak liat tas gue diatas meja belajar?" Del berdecak sambil geleng geleng.
Killa merutuki dirinya sendiri. Kenapa dia tak menyadari jika tas Del sudah ada diatas meja.
"Kenapa lo malah diem, cepet pakai baju lo." Titah Del sedikit membentak.
Lagi lagi Killa merutuki kebodohannya sendiri. Bukannya segera lari ke kamar mandi, dia malah mematung ditempat.
"Buang jauh jauh niatan lo buat goda gue. Gue sama sekali gak minat sama dada lo yang kecil itu." Ledek Delmar sambil tersenyum sinis.
Killa menurunkan tangannya yang sejak tadi menutupi dadanya. Sambil membawa daster yang masih terlipat, Killa berjalan mendekati Del.
"Ngapain lo." Del mulai panik dan mundur beberapa langkah.
"Kenapa Kak? katanya gak tertarik, tapi wajahnya kok merah gitu?" Killa kian mengikis jarak diantara mereka, membuat Del terus mundur hingga kakinya menyentuh tepian ranjang.
"Cepet pakai baju lo." bentak Del.
"Gak mau."
"Jangan gila, cepet pakai atau gue perkosa." Tekan Del dengan tampang frustasi.
"Silakan aja." Killa justru makin semangat menggodanya.
Del terus mengumpat dalam hati. Jantungnya bedegup sangat kencang dari tadi. Berkali kali dia menelan salivanya dengan susah payah. Tubuh Delmar terasa panas dingin saat melihat dada Killa yang masih terbungkus bra warna pink terpampang tepat didepanya.
Tahan Del, tahan. Lo gak mungkin napsuu sama dia kan? Jangan jatuhkan harga diri lo dengan jatuh dalam rayuannya.
Killa terus maju sambil menurunkan satu persatu tali branya. Dekat, dan semakin dekat jarak mereka hingga tinggal beberapa centi saja.
"STOP." Teriak Del sambil memejamkan kedua matanya.
"Kok malah ditutup matanya? Buka dong, Killa udah naked." Lirih Killa dengan suara menggoda tepat didepan wajah Del.
"Shitt." Del hanya bisa mengumpat dan diam. Mengingat Killa yang tengah hamil, mana mungkin dia mendorongnya.
Tubuh Del seperti tersengat aliran listrik saat nafas Killa menyapu wajahnya. Darahnya mulai berdesir, hingga tubuh bagian bawahnya mulai bereaksi.
"Killa udah naked." Killa kembali mengulang kata katanya.
Tak mampu lagi menahan diri, Del mulai membuka matanya.
"Damn, lo ngerjain gue." Maki Del saat melihat Killa yang berdiri didepannya sudah mengenakan daster motif unicorn.
"Hahaha.... " Killa tak mampu lagi menahan tawanya. Dia terpingkal pingkal melihat wajah merah Del. Sebenarnya saat Del menutup mata, Killa cepat cepat memakai daster yang sejak tadi dia pegang.
Dugh
"Awww." Killa meringis saat Del menjitak kepalanya.
"Seneng lo udah berhasil ngerjain gue?"
"Sumpah, ekspresi kak Del lucu banget tadi, hahaha." Killa kembali menertawakannya sambil menutup mulut.
"Gak lucu." Desis Del sambil melotot.
"Kak Del, beneran gak tertarik ngeliat tubuh Killa?"
"Enggak."
"Ibarat kucing dikasih ikan. Cowok juga gitu kalau dikasih liat tubuh cewek gak bakal nolak. Tapi Kok Gak Del enggak ya? Jangan jangan_____"
"Jangan jangan apa?" potong Del.
"Kak Del belok ya?" Ujar Killa sambil bergidik.
Dugh
"Aduh sakit." Killa mengelus kepalanya yang sakit akibat di jitak Del untuk yang kedua kalinya.
"Kalau gue belok, gak mungkin tuh perut lo ada babynya." Sungut Del sambil menunjuk dagu kearah perut Killa.
"Hehehe.... becanda Kak. Beperan amat, lagi dapet ya?" Goda Killa sambil mengedipkan matanya.
"Begok, dapet pala lo. Lagi engasss gara gara lo." Teriak Del sambil berlalu menuju kamar mandi.
"Engasss??? Apaan sih engasss? gak jelas banget bahasanya." Killa mengedikkan bahu lalu tiduran diranjang sambil bermain ponsel. Dia mengecek akun sosmednya yang sekarang makin ramai pengikut. Akun @song_killa itu sudah memiliki pengikut 100k lebih.
Killa membuka satu persatu DM yang kebanyakan dari laki laki yang mengajak kenalan. Killa juga membaca kolom komentar pada postingannya yang baru dia unggah kemarin. Killa mengunggah vidio dirinya yang mengcover lagu milik jamie miller yang berjudul here's your perfect.
Postingan itu mendapat 12k lebih like dan hampir 1k komentar. Killa membuka kolom komentar dan membacanya beberapa. Rata rata komennya berisi pujian dari mayoritas kaum adam. Ada juga sedikit komen pedas dari orang yang tidak dia kenal, sebut saja haters.
Killa sampai cekikikan saat membaca beberapa komen yang lucu. Beberapa bahkan ada yang menyatakan cinta di komen.
"Gila lo ketawa sendiri?" Cibir Del saat keluar dari kamar mandi.
"Sini deh kak, ikutan Killa baca komen. Lucu lucu tauk." Killa menepuk sisi ranjang disebelahnya.
"Follower Killa banyak loh sekarang, 100k lebih." Killa menunjukkan akun ig nya saat Del sudah duduk disebelahnya. Sekarang Killa sudah mulai terbiasa berdekatan dengan Del. Dia tak lagi jantungan seperti awal menikah dulu.
"Dih, baru segitu aja bangga. Follower gue bahkan udah 1juta lebih." Ujar Delmar dengan nada sombong.
"Lihat deh kak, banyak banget cowok yang nge DM Killa ngajak kenalan. Bahkan ada juga yang terang terangan nembak Killa." Ucap Killa dengan wajah berseri seri.
"Idih, digituin di dunia maya ada baper lo." Del tertawa mengejek.
"Enggak lah." Sangkal Killa.
"Lo udah jadian sama Manu?" Raut wajah Del tiba tiba berubah serius.
"Kak Manu nembak Killa, tapi Killa belum kasih jawaban."
"TOLAK." Ucap Del tegas tanpa ingin dibantah.
"Kenapa?" Killa mengernyit bingung.
"Kenapa lo bilang? Ada otak buat mikir gak sih lo?" Del menaikkan nada bicaranya. "Lo itu lagi hamil anak gue. Bagaimana kalau sampai Manu tahu? jadi mending lo jaga jarak dari dia."
"Kenapa kakak gak jaga jarak juga dari Laura?"
"Hubungan gue sama Laura beda. Kita udah pacaran sebelum lo masuk di kehidupan gue. Lagi pula yang hamil itu elo, bukan gue. Jadi gue gak harus nutupin apa apa. Gak masalah gue mau deket sama siapapun."
"Tapi Killa sakit hati kalau liat kakak sama Laura." Mata Killa mulai berkaca kaca.
"Urusan hati, itu masalah lo. Lagian gue udah bilang buat gak cinta sama gue. Lagi pula lo bilang kuat kan? jadi gak usah sok protes."
Killa menghela nafas. Dia sadar tak bisa memaksa Del. Dia tak ingin Del justru ilfeel sama dia kalau terlalu mengurusi hubungannya dengan Laura.
Sabar Kil, orang sabar disayang Delmar. wkwkwk
"Kakak sayang gak sama dia?" Tanya Killa sambil menatap perutnya dan mengusap perlahan.
Del paham yang dimaksud Killa adalah janin dalam kandungannya.
"Saat ini belum. Gue hanya sebatas ngerasa wajib melindungi dia. Karena gimanapun dia anak gue, dan dia gak salah apa apa. Dia hanya korban dari kesalahan gue."
Killa tak kuasa menahan air matanya. Mendegar Del merasa wajib melindungi janinnya, sudah lebih dari cukup untuk Killa. Baginya, waktu yang akan merubah perasaan Del. Killa yakin Del akan menyayangi bayi mereka jika sudah lahir nanti
"Lo bebas deket dengan cowok manapun setelah kita cerai. Tapi gue harap, lo gak ngejalin hubungan dengan siapapun saat status lo masih istri gue. Mungkin menurut lo gue egois, gak adil. Tapi ini demi kebaikan lo. Lo juga harus memikirkan perasaan cowok yang dekat dengan lo. Dia pasti merasa dibohongi jika tahu lo sedang hamil anak cowok lain. Apa lo pikir Manu gak sakit hati jika kalian pacaran tapi lo mengandung anak dari cowok lain?"
Dalam hati, Killa membenarkan ucapan Del. Dia pasti akan terlihat sangat kejam jika pacaran dengan cowok tapi sedang mengandung anak cowok lain.
Lagipula, Killa tak mau membohongi perasannya. Dia sama sekali tak ada rasa pada Manu ataupun cowok manapun. Karena seluruh hatinya hanya milik Delmar. Cowok itu sudah mengambil seluruh hatinya.
"Lo tahu Kil, LDR an yang paling jauh itu, selain beda alam, adalah beda keyakinan. Dan gue gak mau nantinya hubungan lo sama Manu bermasalah karena kalian beda keyakinan." Del yang songong, tiba tiba menjadi bijak.
"Masih ada lagi LDR an yang paling jauh."
"Apa?"
"Beda perasaan."
Kayak aku sama Kakak saat ini. Raga kita dekat, tapi hati kita jauh. Aku terus berlari menuju kamu, tapi kamu terus berlari menjauhiku.
🥹😭😭dada aq Thor sesak juga baca chapter ini
belajar dri sikapnya Del yg terdahulu, awalnya manis berakhir dengan kata2 yg bener2 GK masuk di akal saking sakitnya.