Warning area dewasa!!! Ada adegan kekerasan (action) dan dewasa ...
Thea Luna Robert, seorang wanita kaya bar-bar yang menantang seorang pria gondrong yang bernama Jared Kingsford, untuk berlomba minum bir di bar kecil yang ada di pinggiran kota London.
Pertemuan kedua manusia somplak itu, membuat Thea mengikuti kemanapun Jared pergi termasuk ke tempat tinggalnya di hutan.
Bagaimana kisah bar-bar mereka? Yuk ikutin ceritanya ... ini kisahnya ringan banget dan ga ada konflik berat ...
Seperti biasa ya ... setting LN/barat ... no pelakor, kalaupun ada selalu terhempas ke planet pluto ...hewhewhew
Ini karya dari author receh yang tulisannya jauh dari kata sempurna, tapi alurnya dijamin menyenangkan😆 semoga sukaaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#34
"Kita hanya ke Taman?" tanya Thea ketika Jared menghentikan Harley-nya di parkiran taman kota.
"Hmm, aku sudah rindu dengan pepohonan," jawab Jared.
"Aku lebih suka ke apartemen dan menciummu," ucap Thea dan membuat Jared tertawa lalu menggandeng tangan Thea.
"Ayo beli burger dan minuman dulu di sana. Lalu kita piknik di taman," kata Thea lagi.
"Hmm, menyenangkan. Ayo," sahut Jared.
Lalu mereka pun membeli burger dan minuman di restoran cepat saji yang ada di seberang jalan.
Lima belas menit kemudian, mereka kembali ke area taman dan duduk di atas rumput.
"Untung saja aku memakai celana," ucap Thea dan kemudian merebahkan kepalanya di paha Jared.
"Ini posisi yang terbalik. Seharusnya aku yang tidur di pangkuanmu, Baby," kata Jared.
"Aku suka melawan hukum alam percintaan," jawab Thea.
Jared tertawa pelan dan senang mendengar kembali kata-kata absurd dari wanita vulgaarnya ini.
Lalu Jared mencium bibir Thea dan menyesapnya agak lama.
"Kau merindukanku?" tanya Thea.
"Ya, apakah urusanmu masih lama di sini?" tanya Jared.
"Tidak, besok daddyku akan pulang dari Rusia. Kau harus ke rumahku untuk menemui daddy," ucap Thea dengan tangan mengusap wajah Jared yang penuh jambang sedikit lebat.
"Nanti akan kupikirkan," jawab Jared lalu meminum minuman cola-nya.
"Kau takut menemui daddy?" tanya Thea.
"Tidak, aku tak pernah takut pada siapapun sekalipun hantu," jawab Jared tersenyum.
"Lalu mengapa kau masih berpikir ketika akan menemui daddyku?" tanya Thea.
"Aku hanya akan berpikir baju apa yang akan kupakai. Kau ada saran?" ucap Jared yang membuat Thea tertawa.
"Keluargaku sangat apa adanya. Asal kau memakai baju saja itu sudah cukup," jawab Thea.
Jared memencet hidung mancung Thea dan mengecup bibirnya. "Aku lebih suka tak pakai baju jika masuk ke kamarmu," bisik Jared.
"Hmm, itu bisa di atur," sahut Thea tersenyum nakal.
"Oh ya, apakah kau ada urusan di New York?" tanya Thea.
"Ya, River memaksaku datang. Dia ingin aku menghadiri rapat pemegang saham karena aku sudah tak hadir selama dua tahun," jawab Jared.
"Hebat sekali River bisa membawamu ke kota ini," ucap Thea.
"Dia mengancam akan membuatku miskin jika tak datang," kata Jared yang tentu saja itu merupakan suatu candaan yang biasa dilakukan oleh Jared dan River sejak dulu.
"Dia baru menikah juga, bukan?" tanya Thea.
"Ya."
"Kita bisa menjodohkan anak kita kelak dengan anaknya," ucap Thea.
"Kau ingin memiliki anak dariku?" tanya Jared.
Kemudian Thea duduk dan naik ke atas pangkuan Jared.
"Sudah kubilang, bukan? Bahwa aku sangat serius denganmu. Aku bahkan bisa mengarungi dunia hanya bersamamu," ucap Thea dengan kata-kata gombalnya.
"Kata-kata gombalmu sangat pasaran sekali, Baby. Kreatiflah," ucap Jared.
"Ayo kita ke apartemenmu," rayu Thea dengan menangkup pipi Jared.
"Kau wanita termesum yang pernah kutemui. Wajah dan penampilanmu sangat menipu." Jared mencium gemas bibir Thea yang memang sangat menggemaskan.
Thea memiliki wajah imut seperti tanpa dosa. Orang yang tak mengenalnya pasti mengira dia wanita yang lembut, anggun dan manis.
"Mana ikat rambutmu?" tanya Thea.
"Di kantong celanaku," jawab Jared.
"Aku suka mengambil sesuatu di bagian itu." Thea tersenyum nakal.
"Ambillah," ucap Jared.
Lalu Thea memasukkan tangannya ke kantong celana jeans Jared dan mencari ikat rambut. Thea tampak meraba-raba di dalam kantong dan matanya melihat ke arah Jared.
"Kau cukup kuat juga bertahan," kata Thea dengan senyum tengilnya.
"Aku cukup sering berada di situasi seperti ini," jawab Jared.
"I got it," ucap Thea ketika mendapatkan ikat rambut itu.
Thea lalu duduk kembali di atas pangkuan Jared dan mengikat rambut Jared.
heem ceritanya bagus kak AQ suka 👌😘😘