NovelToon NovelToon
Rahasia Tuan Buruk Rupa

Rahasia Tuan Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa
Popularitas:114.4k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Dianella terpaksa harus menikah dengan pria buruk rupa yang berwajah menyeramkan. Juga terkenal misterius dan kasar. Pria itu tak pernah mau menunjukkan wajah aslinya, ia selalu menutupinya dengan rambutnya yang panjang.

Arsenio, pria yang memiliki banyak bekas luka bakar di wajahnya merasa tak pantas menikmati hidup. Ia selalu mengurung dirinya di sebuah ruangan. Tak mau melihat keindahan di luar. Hingga datanglah Dianella, gadis pemberani yang setiap hari membuat dirinya murka atas kelakuan-kelakuan konyolnya.

Akankah sosok Dianella mampu membuat Arsenio memperlihatkan wajah aslinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35 PERMINTAAN

Setelah dia memikirkan permintaan Derlin untuk tinggal di rumahnya dan akhirnya ia menyetujui. Juga karna Derlin beralasan menunggu kepulangan Papanya yang sedang berobat.

"Mulai hari ini kamu ikut aku ke kantor," ucapnya pada Anell yang baru saja terbangun dari tidurnya. Matanya masih menyipit menyesuaikan akan cahaya ruang kamar. Beberapa kata tak terdengar jelas membuatnya mengernyitkan dahi. Ia mengingat akan perkataan apa yang tadi barusan suaminya katakan.

Tubuhnya membelakanginya sekarang, karna Arsen sedang mengancing kemeja lengan panjangnya. Sejak mempunyai tanggung jawab untuk mengelola perusahaan kakeknya, ia selalu bangun pagi.

"Apa yang kamu katakan barusan?" tanyanya setelah kesadarannya penuh.

"Kamu cepat mandi dan bersiap ke kantor! Kamu harus ikut aku!" titahnya tak mau dibantah. Ia melemparkan sebuah handuk dan menyuruhnya cepat mandi. Arsen membelakanginya lagi saat menyisir rambut panjangnya untuk ia ikat.

"Potong saja rambutmu! Daripada setiap hari repot-repot harus mengikatnya terus. Merepotkan sekali!" gerutunya seraya berjalan ke dalam kamar mandi.

"Kamu tidak ke kantor lagi?" Derlin sudah menyantap sarapan duluan, ia bahkan sudah menghabiskannya. Piringnya telah bersih tanpa sisa makanan. Hanya tersisa kunyahan terakhir di dalam mulut.

Derlin menggelengkan kepalanya pelan lalu meneguk segelas air setelah menelan kunyahan terakhir itu.

"Mau sampai kapan?" tanyanya dengan raut wajah jengkel.

"Sampai mama dan papa bersatu lagi," jawabnya dengan wajah sedihnya. Sebagai anak yang termuda, mentalnya sungguh tergoncang saat melihat kenyataan Papa dan Mamanya berpisah. Ia benar-benar tidak terima dan tidak mau kalau keluarganya hancur. Keluarganya tak harmonis lagi. Keluarganya berantakan.

Mendengar itu, hati Arsen juga mendadak sakit. Ia juga tak terima atas apa yang sudah terjadi di dalam keluarga mereka. Samantha dan Floren memang sudah sejak dulu sering bertengkar. Keduanya memiliki sifat yang sama-sama keras. Tapi jika akhirnya mereka harus berpisah, ia juga tak terima. Takdir yang menyakitkan.

TAK!

TAK!

TAK!

Suara sepatu heels yang beradu dengan lantai. Sosok perempuan datang mengenakan pakaian setelan dengan rok pendek selutut berwarna biru muda. Rambutnya ia ikat keatas dengan bentuk bun.

Riasan tipis menambah kesan anggun dan manis. Ia memakai tas kecil di lengan tangannya berwarna putih.

Kedua pria tersebut terpaku melihat menampilan sosok perempuan itu.

"Kak Anell, cantik bangetttttt ...." Derlin terkagum-kagum dengan mata berbinar-binar. Ia berjalan memutari tubuh Anell seraya memperhatikannya dari ujung kaki sampai ujung rambut. "Cocok jadi Nyonya Arsen," pujinya seraya tertawa pelan.

Arsen pun masih terdiam terpaku melihat sosok Anell yang berbeda dari biasanya. Tak mau Anell menyadari dirinya yang terus memperhatikannya, ia pun menarik sebuah kursi dan langsung duduk. Menghadap makanan yang tersaji di atas meja makan.

"Kak Anell mau ikut ke kantor? Pantes nih jadi sekretaris," ucapnya lagi. Tapi kini tatapannya berbeda. Ia menatap Anell dengan mata yang berbicara. Ia bahkan menyentuh dagunya sekilas saat Arsen tak melihat membuat Anell langsung menghindar cepat.

"Kebetulan di perusahaan ku sedang membutuhkan sekretaris. Bagaimana kalau Kak Anell kerja di perusahaan aku saja? Gajinya lebih besar dari apa yang bisa diberikan oleh Kak Arsen." Derlin tertawa terbahak-bahak saat Arsen langsung menatapnya kesal.

"Gimana, Kak Anell? Apa Kakak berminat?" tanyanya masih memancing

BRAKKK!!!

Arsen menggebrak meja dengan tiba-tiba. Anell yang belum juga duduk akhirnya lekas duduk dan mengambil makanan.

"Bercanda. Bercanda, Kak." Adiknya itu beranjak pergi saat melihat Kakaknya mulai emosi.

***

"Ma, Mama harus minum obat." Tarra tak henti-hentinya membujuk ibu mertuanya untuk mau meminum obat. Tapi Floren masih menolak dengan masih memanggil-manggil nama Derlin.

Tangannya yang ringkih masih memegangi bingkai foto Derlin kecil. Ia begitu menyayangi putranya yang terakhir itu. Karna saat mengandung Derlin, pernikahannya mereka dulu terselamatkan.

"Marvel ....." Putra pertamanya datang, ia lalu duduk di sebelah ibunya saat Tarra memberi ruang untuknya berdekatan dengan sang ibu. Floren memegang kedua tangannya lalu ia genggam erat.

"Perusahaan biar kamu saja yang urus. Mama sudah tidak sanggup. Derlin juga tak bisa diandalkan," ujarnya secara tiba-tiba.

Marvel melepaskan tangannya yang semula digenggam oleh Floren membuat ibunya itu merasa sakit hati. "Kamu marah dengan Mama?" tanyanya dengan suara sangat lirih.

"Tidak, Ma. Hanya saja aku tidak sanggup untuk mengurus dua perusahaan sekaligus," jawabnya membuat Floren tambah lemas mendengarnya.

Ia kembali bersender di dipan ranjang dengan raut wajah yang kebingungan.

"Ma ...." Mungkin ini bukan waktu yang tepat, tapi sampai kapan ia harus menutupinya dari Floren. Walaupun kondisi Floren saat ini masih sakit, tapi ia tak mau menunda-nunda lagi. "Papa sedang sakit, Ma. Papa sedang di luar negeri untuk menjalani pengobatan," lanjutnya saat terjeda lumayan lama.

DEG.

DEG.

"Jangan bercanda, Marvel!" Floren sangat terkejut mendengarnya. Ia tak menyangka bahwa Samantha memiliki penyakit yang parah.

"Gak, Ma. Papa benar-benar di luar negeri sedang berobat."

.

.

Tak peduli seberapa lemas tubuhnya dia. Tak peduli seberapa ringkihnya tubuhnya. Dia tetap pada keinginannya terpenuhi.

"Ma, Mama mau berangkat sendiri?"

Setelah mendengar bahwa Samantha sedang menjalani pengobatan di luar negeri, Floren langsung memesan tiket pesawat untuk menyusulnya. Ia harus terbang sekarang.

Padahal ia sedang sakit, tapi dia tak perduli. Kekhawatirannya pada Samantha jauh lebih penting daripada kesehatannya sendiri.

"Mama, jangan terlalu mencintai papa. Nanti Mama yang akan sakit sendiri nanti," pesan Marvel pada ibunya. Ia memasukkan koper ke dalam bagasi mobil seraya menahan air matanya yang hendak keluar. Dia begitu paham seberapa cintanya Floren pada Samantha. Entah apa yang sebenarnya terjadi antara kedua orang tuanya, Marvel belum terlalu mengerti.

"Cinta gak bisa diatur, Marvel. Dan Mama masih tercatat sebagai istri dari papa. Mama harus menemani papa dalam keadaan dirinya sakit seperti ini."

Floren hanya berangkat bersama satu pelayan dan satu bodyguard. Marvel tak bisa ikut menemani karna ia harus tetap di sini. Apalagi Tarra sedang mengandung.

"Jaga menantu Mama yang cantik ini ya, Marvel. Juga calon cucu Mama yang sangat berharga." Ia mengelus perut Tarra yang masih rata itu.

Seorang cucu akan menambah ramai suasana di rumah. Hal itu sudah membuatnya tak sabar.

Mereka saling berpelukan melepas kepergian Floren untuk menyusul Samantha. Floren sangat keras kepala seperti Marvel.

"Ma ....." Marvel terasa berat melepaskan ibunya.

"Marvel, maafin Mama. Maaf atas segala perilaku Mama yang membuatmu kesal. Mama sangat menyayangi mu dan juga anak Mama yang lain."

Marvel yang semula menunduk kini mulai mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap ibunya yang kemarin membuatnya sangat kecewa.

"Aku akan mengurus perusahaan Mama selagi Derlin belum siap," ucapnya membuat Floren berbalik badan dan menanyakan lebih lanjut.

"Terimakasih, Anakku. Mama beruntung punya kamu. Mama sangat berterimakasih."

1
Nar Sih
ya kok udah end kak ,tetep semagatt dan di tunggu cerita cinta nya kia dan satya
SUNARTI SUNARTI
hadir thor
Symsnr_
Lumayan
Symsnr_
Buruk
Nar Sih
marahan kok lama sekali kia ,dri sd sampai kuliah ,jdi penasarn nih apa mslh mu dgn satya sampai mama anell pun marah
Ainisha_Shanti
Kia merajuk nya sampai kebesar
Tati st🍒🍒🍒
suami mesteriusmu itu yg tf
Tati st🍒🍒🍒
aku masing bingung,blm nemu titik terang
Tati st🍒🍒🍒
cinta
~v
Luar biasa
Ainisha_Shanti
Alahaiii Kia, kecil2 lagi dah gedik 😂😂😂
Nar Sih
lanjutt kakk
Ainisha_Shanti
cara yang bijak dalam membangunkan tuan nya
Nar Sih
ngak terasa udah gede aja ank nya anell ,dam semoga lontang bnr jdi jodoh nya darlin
Tati st🍒🍒🍒
ternyata benar bukan anak kandung
Tati st🍒🍒🍒
masih bingung
Nar Sih
pasangan yg romantis
Nar Sih
sabar ya anell ,doa kan ibu mu tenang disana ,dan semoga kmu juga dedek byi yg di perut sehat smpiai waktu nya lhir,
Tati st🍒🍒🍒
banyak uang tapi pelit sama anak sendiri,sekarang kan jaman dah canggih
Tati st🍒🍒🍒
baru baca lagih,biar semangat buat kaka otornya aku kasih vote
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!