Memasuki pertengahan era millenium, dunia berada didalam huru-hara kontradiksi kepentingan para ilmuwan antara memilih demi planet bumi atau antariksa?
Alexey, seorang ilmuwan muda, mendalami sebuah penelitian setelah kasus ayahnya yang hilang secara misterius yang mengarahkan dirinya menuju dimensi kosmos dan akibatnya pada fisika modern.
Bersama dalam satu tekad demi jawaban ilmu pengetahuan astrofisika, namun segelintir ilmuwan mengakhiri ambisinya. Hingga mereka berada dalam puncak konflik, yang mengakhiri segala-galanya.
Apa jawaban untuk mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D. Septian D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6: Kesalahan Fatal
Di dalam wahana satelit Mir, setelah kapsul roket Soyuz melakukan docking, para kosmonot sibuk memperbaiki kerusakan pada satelit Mir. Kapten Kliment dan Lev Jushin berada didalam modul satelit. Sementara kosmonot lainnya berada diluar modul.
“Kapten, saya pertama kali melakukan penerbangan untuk ini.”
“Lantas? Bukankah kamu siap untuk ini bukan?”
“Maksudku, Berapa lama kapten?”
“Paling lama dua hari… waktu bumi.”
“oh… ya…”
Jushin ragu dengan dirinya sendiri. Kapten Kliment melihat Jushin yang kaku melayang didalam modul dan tidak melakukan apa-apa. Meskipun demikian, didalam modul tetap tersedia oksigen. Jadi mereka bisa melepas helm kostum mereka.
“Jushin!” tegur kapten
“Ah siap!”
“Ada apa denganmu?” Tanya kapten pada Jushin.
“Eh siap, baik-baik saja” jawabnya.
Kapten Kliment bergerak melayang perlahan menuju Jushin. Meyakinkan pada Jushin bahwa semua baik-baik saja. Kapten Kliment menganggap ini biasa bagi pemula atau pertama bagi mereka menjadi kosmonot.
Kapten Kliment menyuruh pada Jushin agar segera membuka panel surya dari sistem kontrol modul dan melihat energy satelit Mir. Kapten Jushin kemudian memeriksa bagian lain. Dua orang kosmonot pun selesai dari luar dan masuk dalam modul satelit Mir. Kapten Kliment menyuruh mereka segera langsung masuk dalam kapsul.
Kapten Kliment menyusul segera didalam kapsul. Kapten Kliment mengarahkan pelepasan docking dari Mir. Setelah dirasa cukup jauh dari Mir, roket Soyuz bergerak cepat menuju payload. Kesalahan fatal terjadi.
Kapten Kliment melupakan Jushin di Mir. Sementara mereka sudah cukup jauh dari Mir.
“Kapten, Anda melupakan Jushin!” ucap Novikov.
Kapten Kliment shock mendengarnya, kemudian dengan segera memerintahkan anak buahnya kembali ke Mir.
“Ya Tuhan!, segera kembali ke Mir!” ucap Kapten Kliment.
“Maaf kapten, bahan bakar tidak cukup untuk kembali. Bahan bakar Soyuz hanya cukup untuk kembali pulang.” Jawab Andrizin.
Kapten Kliment frustasi dan menyalahkan dua anak buahnya tersebut.
“Ini salah kalian, kenapa kalian terburu-buru? Bajing*n!”
“Maaf kapten, tetapi Anda yang menyuruh kami untuk pergi masuk secepatnya dalam kapsul ini!” balas Andrizin.
“Kapten, biarkan Jushin memakai satelit Soyuz-TM untuk darurat.” Ucap Novikov untuk menenangkan Kaptennya.
Sementara itu, di wahana Mir…
Jushin merasa dirinya ditinggal di Mir, kemudian ia memeriksa bagian modul docking yang ternyata sudah tertutup. Itu artinya Jushin benar-benar ditinggal pulang ke Bumi. Ia pun akhirnya menghubungi pusat kontrol di Bumi, dan mengirim pesan darurat SOS.
Alexey merespon dari pusat kontrol, kemudian memberi tahu bahwa trjai situasi darurat di Mir. Pesan dari Mir muncul, bahwa Jushin tertinggal dari sana.
Alexey kemudian melacak keberadaan Soyuz MS-22, yang ternyata sudah jauh dari orbit Mir. Dirasa tidak mungkin Soyuz MS-22 berbalik, Alexey mengkoordinasikan menggunakan sistem darurat Soyuz-TM untuk sementara.
Jushin di Mir, segera menggunakan Soyuz-TM, meskipun ia merupakan kosmonot baru. Akan tetapi belajar dari keadaan, tidak ada salahnya.
“Docking dilepas.” Ucap Jushin dalam kontrolnya.
Jushin memulai operasi kendali roket Soyuz-TM. Jushin tidak secerdas Alexey ataupun kaptennya. Hanya bermodal ingatan dari kaptennya ketika mengendarai roket sebelumnya.
“Sepertinya ini menyalakan mesin, kemudian ini…” ujarnya dalam hati.
Whossh….
Roket dikendarai Jushin langsung terbang menjauhi Mir.
Sementara itu di Roket Sayoz MS-22, Kapten Alexey memilih untuk melakukan docking di payload karena menyisakan bahan bakar disana.
“Kapten, itu sulit dilakukan. Payload tidak memiliki kendali disana.”
“Tidak mengapa, kita yang berusaha masuk akses meskipun susah.”
Beralih pada Jushin.
Jushin memilih untuk memasuki atmosfer segera. Namun, karena roket berada diluar jangkauan pusat kontrol dan tidak dalam jangkauan akses kesana, Jushin menyadari bahwa, kaptennya meninggalkan payload. Akhirnya, akselerasi roket Sayoz-TM menuju payload.
Dua roket menuju satu objek. Kapten Kliment dan Jushin tidak menyadari kalau mereka bergerak ke arah yang sama.
Kapten Kliment menyuruh Novikov untuk mematikan mesin dan persiapan docking di payload. Tetapi, Jushin kosmonot pemula, dari kejauhan tidak mematikan mesin dan bergerak sangat cepat menuju payload.
Ketika docking dilakukan hampir sukses, Soyuz-TM yang dikendarai oleh Jushin menabrak payload. Ledakan pun tidak terhindarkan.
Dua roket itu hancur di atmosfer bumi. Empat kosmonot kehilangan nyawa. Misi berakhir gagal.
Tetapi, insiden ini awal dari segalanya.
