seorang wanita yang berumur 35 tahun
setelah di tinggal suami nya ia menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupkan kedua anaknya
Chintya Amora adalah janda yang memiliki 2 anak ya itu Rendy Azalia Amora dan Cantika Azalia Amora
setelah 3 tahun kepergian sang suami Chintya tetap memilih untuk sendiri padahal banyak lelaki dan duda mapan siap menjadikan nya istri
mau tau lanjutnnya silahkan baca ya , semoga terhibur dan semoga betah ya bacanya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Masitah Putri Asni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 35
setelah kepergian Mike Arlan menyuruh nisa untuk keluar dan sekarang tinggallah ia dan Chintya
" sayang terimakasih " kata Arlan sambil memeluk Chintya dari belakang
" aku semakin mencintaimu " kata Arlan lagi
Chintya terbangun karna sentuhan dari Arlan
" sayang kamu udah bangun " kata Arlan yang melihat Chintya bangun
" hemm " kata Chitnya duduk
" kamu mau makan sesuatu sayang ?" kata Arlan sambil memegang perut Chitnya
" iya aku sangat lapar " kata Chitnya manja
" tunggulah sebentar, aku akan meminta koki memasakkan untukmu " kata Arlan
" sayang jangan pergi tetap temani aku disini " pinta Chintya manja
" baiklah " Arlan kembali duduk di ranjang dan kembali memeluk Chintya
Arlan menelpon riko dan mengatakan untuk menyuruh koki menyiapkan makanan untuk Chitnya
" bilang pada mereka buatkan makanan untuk istriku " kata Arlan
setelah mengatakan itu Arlan memeriksa telpon nya
Tak berapa lama para pelayan datang membawa troli yang berisi makanan yang sangat banyak, setelah menata semua makanan para pelayan pun keluar
" kenapa banyak sekali ?" kata Chintya
" makan saja secukup kamu , aku tidak menyuruh kamu menghabiskan nya " kata Arlan sambil mengisi piring Chitnya
Setelah itu ia pun mengisi piring nya sendiri , mereka makan dengan lahap dan menghabiskan semua makanannya
" sayang aku ingin desert rasa mangga dan alpukat" kata Chintya
" aku akan menyuruh mereka membuatkan " kata Arlan mengambil hp nya
" nisa masuklah " kata arlan lewat telpon
Setelah itu Nisa masuk kedalam
" saya tuan " kata Nisa
" Nisa bawa ini keluar dan katakan pada mereka untuk membuatkan desert mangga dan alpukat dan buatkan aku susu putih " kata Arlan
" baik tuan " kata Nisa sambil mendorong troli makanan itu keluar
" ini aneh tidak biasanya tuan suka susu putih " kata Nisa sambil berlalu
sesampai di dapur nisa menghampiri bi imah
" bi Imah tuan menyuruh Anda membuatkan desert mangga dan alpukat serta membuatkan beliau susu putih " kata Nisa
" susu putih " kata bi Imah bingung
" Hem lakukan saja " kata Nisa
Setelah itu Nisa kembali ke depan pintu kamar Chintya
1 jam kemudian dua pelayan datang membawakan desert dan susu
" sini biar aku saja " kata Nisa mengambil alih
" baik " lalu mereka pergi
" tok tok tok " Nisa mengetuk pintu
Tak berapa lama Arlan keluar membukakan pintu
" tuan desert dan susu nya sudah Siap " kata Nisa
" Hem " Arlan mengambil dan kemudian menutup pintu
Disaat Arlan sedang menikmati desert nya ia mendapat telpon dari Riko
" aku segera ke bawah " kata Arlan lalu menutup telpon nya
" sayang aku ada urusan kamu sama Nisa dulu ya" kata Arlan sambil meminum habis susu putihnya
" Hem hati-hati sayang " kata Chintya yang terus menikmati desert nya
Arlan keluar dan bertemu Nisa di depan kamarnya
" kamu jagalah dia dan jangan sampai lengah jika ia menghilang lagi kepalamu menjadi tumbalnya " kata Arlan memberi peringatan
" baik tuan " jawab Nisa
seorang pria berumur sekitar 35 tahun dalam keadaan hidup dan mati karna mendapat siksaan dari Riko , wajahnya hampir tak dikenali , badannya penuh dengan darah
Arlan yang baru sampai di markas langsung di sambut oleh anak buahnya
Badan tinggi putih dan wajah yang tampan namun memiliki mata yang menyeramkan membuat semua orang takut melihatnya
" selamat malam tuan " kata anak buahnya
" dimana Meraka ?" kata Arlan
" mari tuan " kata jakky sambil menunjukkan jalan
sesampainya di ruangan yang sedikit penerangan itu Arlan bisa mencium bau amis darah yang teramat
" akhhh, sakittt "
" lepaskan aku akhhh"
Suara-suara itu seakan melodi yang indah bagi mereka namun tidak bagi korbannya mereka merasakan neraka dunia antara hidup dan mati bahkan tak jarang diantara Meraka memilih mengakhiri hidupnya Karna tak sanggup menerima siksaan dari anak buah Arlan
" bawa kemari " perintah arlan sambil duduk di kursi nya
" lepaskan aku berengsek, kalian akan menyesal , tuanku tidak akan tinggal diam " kata pria itu
"jadi apakah tuanmu akan suka jika kepala mu aku berikan padanya sebagai ucapan terimakasih " kata Arlan mendekat kearah pria itu
Pria itu melihat Arlan mendekat semakin takut Karna ucapan dan tatapan membunuh Arlan
"jangan lakukan apapun itu yang akan membuatmu menyesal Arlan " kata pria itu
" kamu tahu nama asliku , seperti nya kamu orang yang sangat mengenalku " kata arlan