NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Bunuhh Wanita Ini

Seorang wanita bersama putranya mendatangi Lu Group untuk bertemu dengan Jordan. Mereka adalah ibu dan anak yang beberapa hari lalu si anak membuat mata kanan Jordan terluka dan cedera. Mereka datang untuk meminta maaf.

"Maaf, apa Anda sudah membuat janji dengan Presdir Lu?" tanya sang resepsionis pada wanita itu.

"Untuk apa membuat janji? Kami tidak ada janji dengan Paman itu. Lagipula, apa pentingnya membuat janji? Sebaiknya panggilkan dia dan katakan padanya jika kami datang untuk bertemu dengannya," pinta si anak dengan sombongnya.

Resepsionis itu menggeleng. "Maaf, tapi Presdir kami adalah orang yang sangat sibuk, dan tidak sembarang orang bisa menemuinya," ucap sang resepsionis dengan tegas.

"Kau~"

"Danni, cukup. Biar Mama saja yang bicara dengan pegawai rendahan ini. Kami memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presdir kalian, dan dia sendiri yang meminta kami untuk datang kemari. Aku adalah calon istri Presdir di sini, jadi jangan mempersulit kami untuk bertemu dengannya," ujar si wanita dengan nada angkuh.

"Siapa kau, berani-beraninya mengaku-ngaku sebagai calon istri Presdir di sini?" Sahut seseorang dari belakang. Resepsionis itu langsung membungkuk ketika melihat siapa yang datang.

Wanita itu menoleh dan melihat Celine berdiri dengan tatapan tajam. "Kau siapa? Berani-beraninya menginterogasi kami?" Tantangnya.

"Aku adalah Celine Lu, istri sah Jordan Lu. Dan aku ingin tahu siapa yang berani-beraninya mengaku-ngaku sebagai calon istri suamiku," jawab Celine dengan tegas.

Wanita itu terdiam, wajahnya memerah menahan malu. "Kami datang untuk meminta maaf atas insiden beberapa hari lalu," akhirnya ia berkata dengan suara yang jauh lebih pelan.

Celine tetap memandangnya dengan dingin. "Minta maaflah dengan sopan, atau kau tidak akan pernah mendapatkan kesempatan kedua," ucapnya dengan tegas.

Tapi Danni justru memaki Celine dan menyebutnya cerewet. "Kau tidak layak bersanding dengan Paman Jordan. Kau hanya membuatnya terlihat buruk," ucap Danni dengan nada sinis.

Celine mendengus, menatap bocah laki-laki itu dengan sinis. "Kau benar-benar tidak terdidik dengan baik dan tidak tahu sopan santun," balas Celine dengan tajam. "Anak sekecil kau sudah berani berkata seperti itu. Tidak heran kau menyebabkan masalah."

Wanita itu mencoba menenangkan anaknya. "Maaf, Nona. Danni masih kecil, dia tidak mengerti."

"Tidak ada alasan untuk perilaku buruk. Ajari anakmu sopan santun," ujar Celine dingin. Celine tidak berhenti di situ, dia mulai menceramahi wanita itu dengan panjang lebar. "Sebagai seorang ibu, tanggung jawabmu adalah mendidik anakmu. Bagaimana dia bisa tumbuh dengan perilaku seperti ini kalau kau sendiri tidak menunjukkan teladan yang baik?"

Wanita itu merasa tersinggung dengan ceramah Celine. "Sudahlah, kami datang untuk meminta maaf, bukan untuk mendengarkan ceramahmu," balasnya dengan nada tidak suka.

Danni, merasa ibunya didesak, mulai menyerang dengan kalimat kurang sopan. "Paman tampan itu pasti lebih suka jika kau pergi. Kau tidak pantas bersamanya!"

Celine menghela napas panjang, menatap bocah itu dengan penuh penyesalan. "Hei Nak, kau benar-benar sudah tidak tertolong lagi. Seorang anak kecil seharusnya diajari untuk menghormati orang lain, terutama yang lebih tua. Tapi kau tidak punya sedikit pun sopan santun."

Wanita itu semakin marah. "Jangan ceramahi anakku! Kau tidak tahu apa-apa tentang kami!"

Celine menatap wanita itu dengan dingin. "Aku tahu cukup banyak. Dan yang aku lihat, anakmu tumbuh dengan perilaku yang buruk karena tidak ada disiplin dari orang tuanya. Jadi, kau yang harus introspeksi diri."

Danni kembali menyerang dengan kata-kata kasar, "Kau bukan siapa-siapa! Pergi dari sini!"

Celine menatap bocah itu dengan tajam. "Anak kecil yang berani bicara seperti itu pada orang dewasa? Ini benar-benar keterlaluan. Kau harus diajari batas. Karena dunia nyata tidak akan mentolerir perilaku seperti ini."

Jordan datang dan menengahi perdebatan mereka bertiga. Kemunculannya membuat senyum Celine mengembang lebar. "Ada apa ini?" tanyanya tanpa basa-basi. "Sayang, kau datang?" ucapnya sambil menatap Celine.

Wanita itu mengangguk. "Aku datang membawakanmu makan siang. Ge, apa mereka ibu dan anak yang sudah membuat mata kirimu cidera?"

Jordan mengangguk. Dia kemudian menatap ibu dan anak itu dengan dingin. "Kalian berdua, apa yang sedang kalian lakukan di sini?" tanyanya dengan pandangan tajam.

Sarah mencoba menjawab dengan sopan, "Tuan, kami datang untuk meminta maaf atas insiden beberapa hari lalu."

Danni malah menyela dengan nada sombong, "Seharusnya kau yang berterima kasih karena kami berinisiatif datang untuk meminta maaf, Paman."

Jordan mengerutkan kening. "Kau ini benar-benar tidak tahu sopan santun ya? Dan kau, sebagai ibunya, harusnya mendidik anakmu lebih baik," katanya sambil menatap Sarah dengan tegas.

Celine menambahkan, "Ge, mereka tadi bersikap kasar padaku. Si bocah ini bahkan meminta aku meninggalkanmu."

Sarah berusaha membela diri, "Maaf, Tuan, tapi kami tidak tahu kalau istri Anda ada di sini. Kami hanya ingin menyampaikan permintaan maaf."

Jordan tidak terima. "Permintaan maaf kalian tidak berarti apa-apa jika masih bersikap kurang ajar. Jangan pernah berani kurang ajar lagi pada istriku."

Danni mengejek, "Aku tidak peduli dengan kalian. Yang penting aku tidak salah."

Jordan menatap bocah itu dengan marah. "Kalian lebih baik pergi sekarang sebelum aku benar-benar marah. Aku tidak ingin melihat kalian di sini lagi." Tegasnya.

Jordan kemudian menarik tangan Celine dan membawanya pergi dari sana. "Ayo, kita pergi," katanya. Sebelum pergi, Jordan memberi instruksi kepada petugas keamanan. "Pastikan mereka berdua tidak masuk ke perusahaan ini lagi. Jika mereka datang, langsung usir saja," ujarnya.

Celine merasa lega dan mengikuti langkah suaminya. "Terima kasih, Ge. Kau selalu melindungiku," ucapnya sambil tersenyum.

Jordan menatapnya dengan lembut. "Tentu saja, Sayang. Aku tidak akan membiarkan siapa pun bersikap kurang ajar padamu."

Dengan itu, mereka berdua berjalan menuju kantor Jordan, meninggalkan Sarah dan Danni yang kebingungan dan marah di lobi.

🌺🌺🌺

"Bunuh wanita yang ada di foto ini. Ini bayaran kalian, aku kasih setengahnya dulu. Setelah pekerjaan kalian berhasil, aku akan memberikan sisanya."

Rossa menyerahkan amplop berisi uang kepada para pembunuh bayaran yang dia sewa untuk menghabisi Celine. Dia mulai menjalankan rencananya untuk menyingkirkan Celine dari sisi Jordan untuk selama-lamanya, sehingga dia bisa masuk ke dalam kehidupannya. Rossa berencana melakukannya dengan cara halus agar kematian Celine terkesan alami.

Salah satu dari ketiga pembunuh bayaran itu membuka amplop dari Rossa, mencium isinya, dan menyeringai. "Tenang saja, ini masalah sepele," ucapnya dengan nada percaya diri.

Rossa menatap mereka dengan tajam. "Jangan sampai ada kesalahan. Pastikan semuanya berjalan lancar dan tidak ada yang mencurigai."

Pembunuh bayaran itu mengangguk. "Kami sudah sering menangani pekerjaan seperti ini. Kau akan mendapatkan hasil yang kau inginkan."

Rossa tersenyum tipis. "Bagus. Aku tidak ingin ada masalah. Pastikan wanita itu tidak kembali hidup-hidup."

Setelah menyampaikan instruksinya, Rossa pergi meninggalkan tempat pertemuan dengan perasaan lega. Dia yakin bahwa rencananya akan berjalan lancar dan Celine akan segera hilang dari kehidupan Jordan.

Namun, dalam hati, dia merasa sedikit gugup, berharap para pembunuh bayaran itu benar-benar dapat menjalankan tugas mereka tanpa hambatan. Rossa memandang langit malam dengan perasaan campur aduk, berharap segalanya sesuai rencana.

Pembunuh bayaran itu melihat Rossa pergi dan mengangguk kepada rekannya. "Kita mulai rencana ini malam ini. Pastikan semua berjalan mulus," ujarnya tegas. Mereka bertiga kemudian mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, memastikan tidak ada jejak yang tertinggal.

🌺🌺🌺

Bersambung

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!