NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berpura-pura

Erundil mengucapkan kata-kata menyakitkan kepada Agha, saat dia memutuskan untuk pergi. Erundil melahirkan di usianya yang ke-19 tahun. Disana, hati Agha hancur.

Agha memeluk Erundil dari belakang saat dia memutuskan untuk pergi bersama bayinya.

"Tidak, tetaplah di sini. Aku akan menikahimu. Sungguh! Aku menerima anakmu juga...." Agha memohon kepada Erundil.

Bagi Agha, Erundil sangatlah spesial. Erundil banyak berpengaruh di masa kecilnya. Dia satu-satunya tempat rumah bagi Agha.

Bayi berambut perak itu menangis dengan kencang karena pelukan dari Agha.

"Agha, ada orang yang seribu kali lebih baik dariku" Nada suara Erundil begitu datar. Begitupula dengan ekspresi yang dia keluarkan sambil melepaskan diri dari Agha.

Agha berlutut dihadapan Erundil.

"Bagaimana dengan usahaku selama ini? Usaha kita? Tanah ini?" Agha sungguh tulus kepada Erundil.

Saat itu, Erundil memang sudah menyadari bagaimana sifat Agha saat ini. "Hiks!" Erundil menahan suara tangis di batinnya. Dia menutup matanya dengn lembut. "Ini bukan cinta Agha, kamu hanya terobsesi denganku. Aku hanya ingin kamu sadar"

"Ini yang ku benci darimu. Berhenti terobsesi denganku! Jangan mencariku mulai sekarang. Suatu saat nanti, aku yang akan datang padamu" Ucap Erundil sambil membuka matanya dan melihat ke arah Agha tanpa ekspresi apapun.

Kedua mata Agha terbelalak. Air mata Agha menetes ke pipinya tanpa tanda.

Erundil pergi bersama bayi yang dia bawa itu.

...♧♧♧...

Kyle mengantarkan Rosalyne ke klinik terdekat. Kaki Rosalyne di perban karena keseleo.

"Jika Anda tidak bisa menggunakan sepatu hak tinggi, jangan gunakan lagi" Ucap Dokter di Klinik itu.

Rosalyne tersenyum di dalam hatinya, dia memaki Dokter itu. Rosalyne sengaja membuat kakinya keseleo. Rosalyne keluar bersama dengan Kyle.

"Haruskah aku mengantarmu?" Tanya Kyle.

Rosalyne memandangi Kyle. "Jika aku pura-pura mengatakan tidak, dia akan sungguhan meninggalkanku. Manusia ini, tipe yang harus mengatakan permintaanku dengan jelas" Suara yang ada di pikiran Rosalyne.

"Apa, tidak merepotkan Anda?" Tanya sopan Rosalyne.

Kyle melihat arlojinya. "Itu memang merepotkanku" Jawab Kyle.

Rosalyne terasa tertohok. "Bagaimana manusia seperti ini bisa menjadi seorang Kolonel yang ditakuti dan orang yang sangat disayangi Tuanku???" Rosalyne menunjukkan senyumannya meski alisnya sudah berkedut karena urat marahnya.

"....Tapi, tidak masalah. Aku juga sedang mencari sesuatu. Barang kali kau tau" Lanjut Kyle sambil mengulurkan tangannya pada Rosalyne.

Rosalyne menerima uluran tangan itu dan menggunakan kruk kayu dengan perlahan.

Di perjalanan, Rosalyne kewalahan dengan Kyle yang selalu membuatnya mati topik di setiap perbincangan. Dia kesulitan menggunakan sihir hipnotisnya kepada Kyle karena tanda dari Lucian itu.

Hingga, Kyle sampai di depan rumah Rosalyne.

"Lalu, bagaimana dengan sesuatu yang sedang Anda cari???" Rosalyne tidak menyerah. Dia terus mengawali topik untuk berkomunikasi dengan Kyle agar menemukan sela untuk menghipnotisnya, tanpa menyentuh batas yang dibuat oleh Lucian.

"Sialan! Ini kesempatan terakhirku! Jangan membuat luka di kakiku ini sebagai perjuangan yang percumaaaaa" Batin Rosalyne menangis dengan geram.

Kyle duduk di kursi depan rumah Rosalyne. Dia mengeluarkan buku catatan kecilnya yang berisi beberapa alamat keluarga korban dari insiden manusia yang terbakar.

"Aku mencari jalan menuju daerah yang bernama Satarus. Rumah nomor 16" Jawab Kyle.

"Satarus?!" Rosalyne terkejut.

Satarus adalah area yang rawan. Penyerangan Iblis tanpa ruh disana meledak-ledak. Daerah itu menjadi daerah mati sejak Minggu lalu.

"Eh? Kenapa Anda mau kesana? Mungkin, orang yang Anda cari sudah pindah" Rosalyne tidak ingin berurusan dengan ruh Iblis di sana. Mereka berada di luar kontrol Rosalyne.

"Itu privasi. Aku juga tau itu area yang mati. Tunjukkan saja jal- PSTTHH!!!"

Rosalyne menyentuh kedua pipi Kyle dan wajah mereka begitu dekat. Mata Rosalyne berubah menjadi merah dan mulai menghipnotisnya.

"Beasley Kyle, Aku Rosalyne Imogene bawahan Putra Angkatmu, Chaiden Agha. Mulai hari ini, kamu akan berada di bawah kendaliku. Apapun yang kau butuhkan, tanyakan semua padaku dan apapun yang aku minta kau akan menuruti semuanya" Sekejap, iris mata Kyle menjadi merah, kemudian berubah lagi menjadi warna kuning savana. Dia mengangguk.

"Ah, pria yang pintar~" Ucap Rosalyne sambil menepuk ubun-ubun Kyle dan mengusap pipi Kyle dengan lembut.

Bengkak di kaki Rosalyne langsung pulih dan dia melepaskan perban itu. Dia menyuruh Kyle untuk masuk ke dalam rumahnya dan Kyle membuntuti Rosalyne dengan halus.

Rosalyne melepas jubah dan scraft di lehernya. Dada Rosalyne terbuka. "Haaaa, leganya...." Rosalyne langsung menjatuhkan dirinya di sofa.

"Duduklah, informasi apa yang kamu butuhkan sekarang???" Tanya Rosalyne.

Kyle kehilangan kesadarannya. Dia duduk dan mengatakan tujuannya. "Mencari tanda-tanda korban sebelum mereka terbakar" Jawab Kyle sambil membaca catatannya itu.

Rosalyne meletakkan kaki kanannya di atas lutut kirinya. Rok panjang Rosalyne yang memiliki sobekan panjang, menunjukkan pahanya yang bersih dan putih.

"Oh, aku tidak nyangka kau akan berfikir sampai sejauh ini" Rosalyne menumpukan kepalanya pada telapak tangan kanannya dan ujung jari telunjukknya menyentuh ujung alisnya yang kecokelatan.

"Mereka mengalami fenomena kerasukan terlebih dahulu sebelum tubuh mereka terbakar. Di jangka waktu itu, tubuh manusia yang tidak memiliki ini mana, akan memproses dan menerima energi sihir dengan cepat. Jika pengesktraan tidak berhasil, tubuh mereka terbakar" Jelas Rosalyne sambil menepuk-nepuk jari telunjuknya di alisnya sendiri.

Kyle melihat ke arah Rosalyne saat mendengar penjelasan itu. Dia mulai menulisnya.

"Lalu, apa ada ketentuan lain yang bisa membuat mereka 'bayangan Iblis' untuk merasuk ke dalam tubuh Manusia?" Tanya Kyle.

Rosalyne berdiri mendatangi Kyle. Dia berada di hadapan Kyle lalu meletakkan lutut kanannya di paha kiri Kyle.

"Tidak ada ketentuan khusus. Tubuh manusia memang sangat menarik di mata Iblis tanpa raga" Jelas Rosalyne sambil duduk di pangkuan Kyle dan menghadap dadanya.

Kyle menatap mata Rosalyne. Kemudian dia melihat catatannya dan mulai menulis jawaban itu.

"Kenapa bisa begitu?"

Kepala Kyle tiba-tiba berat dan pusing. Hipnotis Rosalyne melemah tanpa Rosalyne sadari, karena keberadaan tanda dari Lucian.

Rosalyne mengalungkan lengannya pada leher belakang Kyle. "Tentu saja, Manusia begitu istimewa. Iblis manapun, tetap akan tertarik dengan tubuh lemah mereka" Jawab Rosalyne sembari memegang pipi kiri Kyle untuk melihat ke arahnya.

Kesadaran Kyle kembali saat Rosalyne menyentuh pipinya. Rosalyne masih belum menyadari itu.

Kedua mata Kyle terbelalak melihat wanita yang dia tolong sebelumnya sudah ada di pangkuannya. "A..apa yang terjadi??" Kyle tidak segera mendorongnya.

"Iblis juga terbagi menjadi dua"

Kyle menunduk. Dia melihat notenya yang penuh dengan tulisan tangannya. Dia juga, melihat belahan dada Rosalyne tanpa sengaja. Dia kembali melihat Rosalyn untuk mengalihkan pandangannya melihat buah terbela itu.

Saat itu, Kyle menyadari sesuatu. Kyle memilih suatu pilihan yang mungkin bisa merugikannya. Dia memilih untuk tetap berpura-pura demi mendapatkan informasi tentang Iblis.

"Dua?" Tanya Kyle.

"Iya.... dua, Iblis itu ada yang memiliki raga sepertiku, seperti Putra angkatmu"

"Lucian?" Kyle terkejut saat Rosalyne menyindir Lucian.

"Lalu, mereka yang tidak memiliki raga adalah Ruh Iblis. Pengikut Tuan Chaiden Agha. Mereka adalah Iblis dari 1000 tahun yang lalu. Yang terbunuh demi melindungi tanahnya dari Manusia seperti Erundil" Jelas Rosalyne sambil mengusap pipi Kyle.

"Erundil? 1000 tahun yang lalu? A...aku sungguh tidak mengerti. Apa maksudnya ini?" Tanya Kyle dengan kesadaran penuh.

Rosalyne tersenyum dengan manis. "Sudah waktunya pulang~ Aku mau tidur~ Nanti malam, setelah makan malam, datanglah kemari untuk lanjutannya. Muach!" Rosalyne mengecup pipi Kyle dan kembali berdiri dari pangkuan Kyle.

Kyle tercengang dengan apa yang barusan dia alami. Dia baru saja di cium oleh perempuan dan diusir begitu saja. Kyle melihat ke arah pintu rumah Rosalyne yang baru saja ditutup setelah dia keluar.

"Hah?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!