NovelToon NovelToon
TERPAKSA MENIKAHI DIA YANG TELAH HAMIL

TERPAKSA MENIKAHI DIA YANG TELAH HAMIL

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:206.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Dalam istilah kata orang yang makan nangkanya kita yang kenak getahnya.

Apa jadinya jika kita sebagai pria yang harus menikahi wanita yang sudah hamil dan anak yang di kandung wanita itu bukan darah daging kita. Pengabdian seorang pria yang berusia 24 tahun harus menikah dengan gadis 17 tahun yang masih seorang pelajar.

Arhan dan Adara yang terlibat pernikahan dalam perjodohan dan bisa di katakan paksaan dari orang tua Azizie Kalea Adara. Gadis yang masih duduk di bangku SMA itu hamil di luar Nikah.

Arhan harus menikahinya karena perintah dari orang yang paling di hormatinya dan sangat di segani nya.

Mari kita baca bagaimana rumah tangga dari pasangan yang pasti terpaut usia cukup jauh itu dan belum lagi dengan konflik yang akan mereka hadapi.

Jangan lupa koment, Vote dan like.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35 Mau tidak mau tetap pergi.

Mentari pagi kembali tiba. Akhirnya Arhan berangkat juga pagi ini. Tidak ada pamitan dengan Adara dan pasti Adara juga tidak menginginkan hal itu. Karena dirinya yang tidak mau yang kelihatan sedih. Dia masih sangat gengsi dan tidak mau Arhan tau. Jika dia sangat berat hati melepas kepergian Arhan.

Jadi Arhan hanya berpamitan dengan Herlambang di halaman rumah. Supir sudah memasukkan koper Arhan kedalam Bagasi dan tinggal Arhan yang masih berpamitan pada Herlambang.

"Semoga semuanya sukses Arhan! Papa yakin semuanya akan secepatnya kelar," ucap Herlambang memeluk Arhan sebentar dengan menepuk-nepuk punggung Arhan.

"Iya makasih pah. Papa juga di sini baik-baik aja dan jika terjadi sesuatu pada Azizie papa bisa langsung telpon Arhan, maka Arhan akan langsung datang," ucap Arhan.

"Pasti Arhan," sahut Herlambang.

"Ya sudah kalau begitu Arhan pergi dulu ya pah. Jaga Azizie dan jangan menyakitinya," ucap Arhan yang selalu mengingatkan Herlambang.

Karena tidak ada dirinya dan takut saja Herlambang tidak bisa mengendalikan dirinya karena Adara yang suka memancing emosi akhirnya Herlambang khilaf dan bisa kasar pada Adara.

"Jangan khawatir. Arhan papa takut dengan perkataan kamu seperti itu dan pasti papa tidak akan menyakitinya atau kasar padanya. Karena sekarang ada suaminya yang melindunginya dan akan membelanya," ucap Herlambang dengan selorohan kecil.

"Terima kasih pak untuk itu," sahut Arhan yang merasa lega. Jika mertuanya mau mendengarkannya.

"Saya pamit!" ucap Arhan menundukkan kepalanya. Herlambang mengangguk.

Pamitan Arhan dengan Herlambang hanya di saksikan Adara dari atas kamarnya berdiri di teras kamar dan melihat Arhan yang benar-benar akan pergi.

Sudah tidak ada lagi temannya bertengkar, yang mengaturnya dan itu keinginannya. Sekarang Arhan benar-benar pergi dari kehidupan Adara dengan Arhan yang sudah memasuki mobil setelah berpamitan dan Adara hanya diam dengan kesedihan di wajahnya yang sudah di pastikan sangat berat hati dengan kepergian Arhan.

Arhan yang memasuki mobil yang duduk di jok belakang melihat Adara berada di atas sana. Mereka saling melihat. Namun saling tidak ada yang tau. Karena terhalang mobil.

Arhan menghela napasnya dengan perlahan ke depan, "jalan pak!" titah Arhan pada supir dan supir langsung menjalankan mobil dan ternyata Arhan tidak menghentikan langkahnya untuk pergi. Dia juga ingin tau apa Adara bisa mengatasi dirinya sendiri tanpa ada dirinya.

"Semoga semuanya berjalan lancar," ucap Herlambang dengan harapannya yang langsung bergegas masuk rumah. Namun Herlambang melihat ke arah atas dan melihat wajah putrinya yang sedih yang hanya bisa melihat kepergian Arhan.

"Papa yakin Adara. Kamu sudah mulai menyadari. Jika semua yang papa lakukan hanya untuk kamu dan Arhan adalah pria yang terbaik yang sudah papa pilih untuk kamu semua yang papa lakukan hanya demi kebaikan kamu. Kamu akan menyadari saat orang yang kamu anggap musuh sudah tidak berada di sisi kamu lagi," batin Herlambang yang melanjutkan langkahnya memasuki rumah.

Sementara Adara yang ada di atas sana hanya menghela napas dan berbalik badan.

"Kenapa Nona Adara?" tanya Bibi yang sejak tadi ada di dalam kamar yang membersihkan kamar itu.

"Kalau memang tidak ingin mas Arhan pergi. Lalu kenapa tidak menghentikannya?" tanya Bibi.

"Nona Adara nanti adanya menyesal. Nona Adara tau sendiri mas Arhan itu tinggal di luar Negri dan di sini hanya tempatnya saja yang kadang datang untuk bertemu dengan tuan Herlambang. Yang artinya

Tidak tau kapan mas Arhan akan pulang," ucap Bibi.

"Ya sudah biarin aja dia tidak pulang. Lagian apa urusannya. Hidupku jauh lebih tenang jadinya," ucap Adara kesal.

"Ya Bibi juga berharap seperti itu semoga saja non Adara memang jauh lebih tenang dengan tidak adanya mas Arhan di samping Non Adara," ucap Bibi yang hanya mengangkat ke-2 bahunya.

"Katanya sok bertanggung jawab. Apa buktinya dia malah pergi begitu saja. Sama saja," umpat Adara di dalam hatinya.

"Nona Adara!" tegur Bibi.

"Iya Bi!" sahut Adara.

"Nona baik-baik saja?" tanya Bibi.

"Hmmmm," Adara hanya mengangguk menjawabnya.

"Bibi pikir lagi mikirin mas Arhan!" goda Bibi.

"Apa sih Bi," sahut Adara kesal. Bibi hanya tersenyum yang berhasil menggoda Adara yang membuat wajah kesal Adara terlihat.

"Iya-iya non Bibi hanya bercanda," sahut bibi tersenyum.

"Siapa juga yang memikirkannya," sahut Adara kesal.

Mulut Adara mengatakan dia tenang tanpa Arhan. Tetapi dari ekspresi wajah Adara terlihat banyak kekhawatiran. Tatapan mata yang gusar dan sepertinya bibi tau itu. Hanya saja Bi Sri ingin menunggu saja seperti apa Adara nantinya.

************

Adara berada di dalam kamar yang sedang tertidur. Adara sangat gelisah dan tidak bisa tidur dan bahkan dia harus duduk kembali dengan menguap wajahnya dengan ke-2 tangannya.

"Come on Adara apa yang membuatmu tidak bisa tidur. Ada apa Adara!" ucapnya yang terlihat gelisah.

"Kamu kenapa belum tidur!" tiba-tiba Adara melihat kesampingnya dan ada Arhan di sana yang membawa segelas susu yang biasa di minumnya.

"Aku sudah membuatkan mu susu. Di minum ya," ucap Arhan meletakkan susu itu di atas nakas.

"Kamu ada di sini?" tanya Adara dengan wajah terkejutnya.

Arhan tersenyum dan tiba-tiba menghilang membuat Adara lebih kaget lagi dan menatap kesemua arah mencari sosok Arhan yang tadi ada di depan matanya.

Huffffff

Adara menghela napasnya perlahan kedepan dan kembali mengusap wajahnya dengan kasar yang baru menyadari jika dirinya sedang mengkhayal.

"Apa yang kau pikirkan Adara. Tidak mungkin kau menginginkannya berada di dekatmu," ucap Adara dengan suara beratnya yang merasa bimbang dengan hatinya.

Bagaimana tidak Arhan belakangan ini orang yang paling dekat dengannya selalu ada di sisinya dan Adara mungkin juga sudah mulai nyaman dengan Arhan. Eh tapi sudah nyaman malah di ghosting

Adara jadi galau seperti orang kesepian yang sekarang mengelus kandungannya. Biasanya ada saja pertengkaran dengan Arhan di dalam kamar itu dan sekarang sangat sepi. Sebenarnya bukan pertengkaran. Arhan tidak pernah mengajaknya bertengkar. Dia aja yang mencari masalah dan heboh sendiri.

************

Mentari pagi kembali tiba. Adara yang baru bangun langsung mengucek matanya dan menguap sembari menutup tangannya. Adara menghela napasnya dan langsung duduk.

Adara menoleh ke sebelahnya yang ternyata tidak ada apa-apa di atas nakas. Jika biasanya ada susu buatan Arga maka kali ini tidak ada sama sekali.

Tanpa mau memikirkan hal itu Adara langsung turun dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk mandi yang siap-siap ke sekolah. Karena Adara harus kembali sekolah seperti biasanya.

Lagi-lagi dan lagi di kamar mandi. Adara terus saja mengingat Arhan. Saajan ada Arhan di kamar mandi itu dan dia pasti marah-marah pada Arhan.

Eheg. Tiba-tiba Adara mual yang langsung memuntahkan ke dalam kloset dengan Adara terus mengeluarkan isi perutnya.

"Mana airnya!" tiba-tiba Adara meminta air seolah ada orang di kamar mandi itu.

"Arhhhh!" Adara mengumpat sendiri saat menyadari dia terlalu banyak melamun. Adara terus mual-mual.

Waktu itu ada Arhan yang membantunya untuk memijat belakang lehernya agar muntahan Adara lancar. Namun sekarang tidak ada. Bahkan untuk mengambilkan air saja sudah tidak ada dan Adara baru aja satu hari di tinggal Arhan sudah sangat terasa dan mungkin sudah menyadari jika Arhan sangat di butuhkannya.

Bersambung

1
Rochsdha Andriani
mengandung bawang... kali ini
Rochsdha Andriani
ada apa dengan Brian Thor... kok Brian mulu.... fokus dong thorrrr...
Rochsdha Andriani
kok briab trus sih thor
Rochsdha Andriani
Thor keliatanx buru2 banget ya ngetikx, kok bnyak nama yg ketuker sih...
Rochsdha Andriani
serahmu deh Thor... ganggu muluuuuu
Rochsdha Andriani
kok Herlambang sih... thorx ga fokus nih...
Rochsdha Andriani
salah lg kan, kok Heryanto
Rochsdha Andriani
kok salah nama trus sih thor
Rochsdha Andriani
ihhh bibi ganggu muluuuuu
Rochsdha Andriani
uuuuuhhh arhaaaaannn... kusuka gayamuuuu
Rochsdha Andriani
adaraaaaaaa... ihhhhhh nih anak... mau dipites aja kali yaaa... kok primadona sekolah kek gitu sih thor
Rochsdha Andriani
gemmeeeesssssyyy sm adara
Rochsdha Andriani
iya ihhh...Adara keras kepala bat sih...
Rochsdha Andriani
keren Thor
Rochsdha Andriani
jd yg pertama nih komentarx... dr sini suka ceritax, smoga ga bertele2 ya thor
Seri Seri
tidak suka ksrskter andara tidak menghormati org tua,sudah salah tapi ttp merasa benar
sweetpurple
Luar biasa
Shifa Burhan
beda cinta pria dan wanita
pria, karena merasa dicintai dia akan mudah memaafkan istrinya

wanita, karena merasa dicintai dia akan berbuat semau, egois dan akan susah memaafkan suaminya,
Bivendra
ya klo anak dr kecil ya anteng² ja
ya klo anak d ambil ud besar ya berontak shandra
Helda Watie
🤣🤣🤣🤣..senang nya ramon dan isteri..alvian sudah 4 thun..baru muncul kn diri..mengakui alvian ank mereka..di mana mereka semasa adara hamil..melahirkan alvian.sehingga adara hampir ke guguran akibat olah lucia..kenapa baru sekarang muncul kan diri..untuk merebut alvian dari adara..hebat sekali peranan ibu dan bapa seperti ramon dn isterinya..adara betarung nyawa melahirkan alvian ke dunia.tapi ramon dan isteri senang2 mengambil alvian..dasar ibu bapa tiada aklak.terlau sempit pemikiran..bangkit lh adara..perjuangkan alvian.walaupun kau ibu nya..tapi alvian lahir dari rahim mu...dan kau lh membesarkan alvian..bukan mereka..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!