Arinsa, sorang dokter residen tahun ke-4 meninggal karena kelelahan. Tapi dia tiba-tiba membuka matanya dan melihat suasana yang jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya.
" Weeeh dimana ini, bukannya aku sudah mati? Beeeuh diiiingiiin."
Awalnya Arinsa tidak bisa mengetahui situasi nya hingga dia mendapatkan semua ingatan dari tubuh ini.
" Putri terbuang, dasar bajingan. Mereka yang tidak bisa mengendalikan kelaminnya tapi anak yang jadi korban. Tenang saja Arinsa, nama kita sama-sama Arinsa. Aku akan membalas semua rasa sakit hatimu. Dan kamu bisa istirahat dengan tenang. Kerajaan ini, akan aku hancurkan dengan tanganku."
Bagaimana cara Arinsa bertahan hidup dengan status barunya sebagai Putri Arinsa De Rouglas?
Dan bagaimana cara dia membalas dendam pemilik tubuh asli yang sudah diabaikan oleh keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAP 26
" Mulai dari sini, perjalanan yang sebenarnya kita akan dimulai. Semua siapkan diri kalian."
"Baik!"
Arinsa dan Glencia terlihat sudah siap juga. Mereka berdua bahkan menyandang tas mereka sendiri. Dan Arinsa, dia lah yang paling tidak sabar untuk menapaki gunung ber es ini.
Gruduk
Baru berjalan beberapa waktu, Glen mengangkat pedangnya. Tanda kumpulan harus berhenti. Pria bertubuh tinggi dan tegap terlihat sedang memasang telinganya.
Glencia paham apa yang dilakukan oleh kakaknya. Ia lalu mengeratkan tangannya yang saat ini menggandeng Arinsa. Seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Arinsa pun paham reaksi dari Glencia ini. Arinsa melemparkan senyum seraya berkata, " Aku tidak apa-apa Glencia. Aku sudah siap untuk situasi dan kondisi seperti ini."
Ini adalah pilihannya, dan apapun resikonya maka akan ia hadapi.Bahkan jika dirinya mati di sini pun dia rela. Yang terpenting dia sudah berusaha untuk membantu Putri Arinsa yang asli dalam mendapatkan balas dendamnya meskipun jika itu berarti dia lah yang akan terkena bahaya.
" Wuhuuu, rombongan bangsawan. Tapi kami tidak ada soal dengan kalian. Yang kami butuhkan hanya dia."
Muncul segerombolan bandit, atau di mata Glen adalah kumpulan pembunuh bayaran.
Mengapa Glen bisa berpikir demikian? Karena orang itu langsung menunjuk dimana Arinsa berdiri. Seolah dia sudah tahu bahwa di sana ada target yang diinginkan.
" Berapa dia membayar mu, maka aku akan memberimu dua kali lipat lebih banyak." Glen berkata demikian karena dia enggan membuang tenaganya. Tapi sepertinya cara Glen sama sekali tidak berguna. Para pembunuh itu, mereka sepertinya memiliki prinsip.
" Cih, aku tidak membutuhkan uangmu. Yang aku butuhan adalah gadis itu. Aku membutuhkan kepalanya. Jadi berikan saja dia, lalu aku bisa melepaskan kalian semua dengan aman."
Grrrrttt
Gilman jelas merasa marah, ia tahu perbuatan siapa ini. Namun dia pun juga harus bersabar. Saat ini ketua atau pemimpin perjalanan adalah Duke Muda, jadi Gilman akan menunggu instruksi dari Glen untuk bergerak.
" Cih, beraninya kau bicara demikian terhadap keluarga kerjaan.Terima ini. Hiaaat."
Trang trang
Sruuuut
Trang trang
Wusss
Pertarungan tidak terelakan. Glen sudah berjanji kepada ayahnya untuk membawa Arinsa ke depan Naga Es, maka dari itu dia akan menghalau semua penghalang yang ada di depannya.
" Putri, tetap bersama ku!" Pekik Glencia. Saudari kembar Glen itu juga mencabut pedangnya dan mulai melawan para pembunuh bayaran yang ternyata jumlahnya tidak sedikit.
Arinsa berada di antara Glencia dan Gilman. Lama kelamaan Arinsa merasa kesal juga karena dia tampak seperti orang bodoh. Karena dia tidak pandai menggunakan pedang, Arinsa pun memungut sebuah kayu kering yang lumayan kokoh. Ia kemudian menggerakkan kayu itu dan ikut melawan.
Syuuut
Bugh bugh bugh
Pukulan yang Arinsa lakukan berhasil membuat lawan terjatuh. Jika Gilman tersenyum puas, maka Glencia terlihat sangat terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Arinsa bisa melakukan bela diri.
" Woaah, aku tidak menyangka Arin. Belajar dari siapa?"
" Sir Gilman," jawab Arinsa asal.
Gilman yang mendengar hanya bisa menatap dengan tatapan tidak mengerti. Bukannya apa-apa, dia saja baru menjadi kesatria Arinsa belum lama. Tapi saat ini tidak perlu memikirkan hal itu, sekarang yang terpenting adalah melindungi Arinsa dan mengalahkan para musuh.
Bugh bugh
Trang trang
Wuss
Arghh
Craaat
Pedang beradu, darah memuncrat, membuat salju yang putih menjadi berwarna merah.
Sraaat
"Arghhhh!"
" Kembalilah pada yang membayar mu, butuh waktu 100 tahun lagi untuk menerobos pertahanan ku. Aah ini juga bisa ku jadikan alasan untuk menyerang kerajaan ini. Iya kan pesuruh Ratu Beatrix."
Degh!
wow apakah naga es disana? lagi kak jadi g sabar nih /Proud/
ayo reader sawerannya biar othor semangat /Kiss/
semoga tidak akan menjadi bibit hama untuk kehidupan arinsa /Sweat/
kangen banget nih, Ama othor juga walaupun lebih banyak Ama babang Glen /Smirk//Sly/