NovelToon NovelToon
Time Travel Dokter Modern Ke Zaman Kuno

Time Travel Dokter Modern Ke Zaman Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Zombie / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:249.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lily Dekranasda

Di tengah dunia yang hancur akibat wabah zombie, Dokter Linlin, seorang ahli bedah dan ilmuwan medis, berjuang mati-matian untuk bertahan hidup. Laboratorium tempatnya bekerja berubah menjadi neraka, dikepung oleh gerombolan mayat hidup haus darah.

Saat ia melawan Raja Zombie, ia tak sengaja tergigit oleh nya, hingga tubuhnya diliputi oleh cahaya dan seketika silau membuat matanya terpejam.

Saat kesadarannya pulih, Linlin terkejut mendapati dirinya berada di pegunungan yang asing, masih mengenakan pakaian tempurnya yang ternoda darah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Identitas Linlin

Linlin menghela napas panjang. Tangan dan dahinya sedikit berkeringat, tapi Jang Lei kini telah melewati masa kritisnya. Luka-lukanya telah dibersihkan, dijahit, dan diperban dengan baik.

Linlin menatap peralatan medis modern yang masih berserakan di sekelilingnya. Tak boleh ada satu pun yang tersisa di luar. Dengan pikirannya, ia segera menyimpannya kembali ke dalam ruang dimensi. Seketika, semua benda itu lenyap tanpa jejak.

Ting!

Sebuah suara asing bergema dalam pikirannya. Linlin terkejut, karena suara ini berbeda dari suara sistem biasanya.

"Sistem, suara apa itu?" tanyanya dalam hati dengan waspada.

[Selamat, ruang dimensi pribadimu telah berkembang. Sebuah rumah dengan banyak ruangan telah muncul di dalamnya.]

Linlin mengernyit. "Rumah?" ucapnya dalam fikirannya.

[Benar, Untuk saat ini, rumah itu hanyalah bangunan biasa. Tapi begitu kamu menikah, rumah itu akan berkembang menjadi rumah sakit yang bisa digunakan untuk menyelamatkan lebih banyak orang.]

Linlin terdiam. "Lagi-lagi menikah yang dibahas!"

Yi Hang dan Tabib Kang terpaku di tempat. Mata mereka membelalak, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.

Peralatan aneh yang digunakan Linlin—pisau tajam berkilat, benang halus yang kuat, cairan bening dalam botol kecil—semuanya telah menghilang dalam sekejap mata. Seolah-olah tidak pernah ada di sana.

Tabib Kang bahkan mengucek matanya berkali-kali, memastikan ia tidak berhalusinasi. "Aku tidak salah lihat, kan…?" gumamnya dengan suara nyaris bergetar.

Yi Hang menelan ludah, lalu menatap tabib tua di sampingnya sebelum kembali mengalihkan pandangan ke Linlin. "Tabib Kang, kau juga melihatnya, kan? Barang-barang tadi… menghilang begitu saja…"

Tabib Kang mengangguk pelan, masih belum bisa memahami apa yang terjadi. Seumur hidupnya ia sudah melihat banyak keajaiban dalam dunia pengobatan, tapi ini… ini sesuatu yang melampaui pemahaman manusia.

Mereka berdua saling berpandangan sejenak, seolah mencari kepastian satu sama lain. Lalu, hampir bersamaan, mereka menoleh ke arah Linlin yang tetap tenang.

Linlin dapat merasakan tatapan penuh kecurigaan sekaligus rasa ingin tahu yang membara dari mereka. Ia menghela napas dan berkata dengan suara rendah namun tegas, "Apa yang kalian lihat tadi… lupakan saja. Jangan pernah membicarakannya pada siapa pun."

Yi Hang dan Tabib Kang langsung terdiam. Ada sesuatu dalam nada suara Linlin yang membuat mereka tidak berani membantah. Seolah ada aura tak terbantahkan yang mengelilinginya.

Tabib Kang akhirnya membuka suara, meskipun masih terdengar ragu-ragu. "Nona Linlin… kau… siapa sebenarnya?"

Linlin menatap mereka dalam diam, lalu tiba-tiba tersenyum tipis. Matanya berbinar seolah menyimpan rahasia besar. Ia mencondongkan tubuh sedikit ke depan, lalu berbisik pelan, "Sttt... Jangan bilang siapa-siapa, ya…"

Yi Hang dan Tabib Kang menegang, mendengarkan dengan seksama.

Linlin melanjutkan dengan nada penuh misteri, "Aku… sebenarnya adalah dewi langit yang turun ke bumi untuk menyelamatkan dan membantu umat manusia."

Tabib Kang ternganga. Yi Hang menahan napas, seolah mencoba mencerna kata-kata Linlin.

Namun dalam hati, Linlin hampir tertawa. 'Hahaha! Aku ingin tahu apakah mereka benar-benar akan mempercayainya!' pikirnya sambil menahan ekspresi wajah agar tetap serius.

Tabib Kang menatapnya dengan penuh ketidakpercayaan, tetapi di saat yang sama, rasa hormatnya semakin bertambah. "P-Pantas saja… Metode pengobatanmu begitu ajaib… Apakah… apakah ini kehendak surga?" bisiknya dengan suara gemetar.

Yi Hang, meskipun masih sedikit skeptis, malah tersenyum kagum. "Aku sudah menduga dari awal… Kau bukan wanita biasa, Linlin."

Linlin hanya tersenyum penuh arti, membiarkan mereka menarik kesimpulan sendiri. "Hmm… mungkin mulai sekarang, aku akan dianggap sebagai dewi penyelamat oleh mereka." ucapnya dalam hati.

Ia mengibaskan tangannya santai. "Sudahlah, yang penting kalian ingat… Jangan bilang siapa-siapa. Ini rahasia kita, ya?"

Yi Hang dan Tabib Kang segera mengangguk cepat, seperti dua murid yang menerima wejangan dari guru besar mereka.

"Baik, kami bersumpah tidak akan membocorkan rahasia ini!" ujar mereka hampir bersamaan.

Linlin menahan tawanya lebih keras. "Haha, ternyata mudah juga mempermainkan mereka! Ini juga lebih baik, daripada dianggap monster atau ahli sihir bukan?" ucapnya dalam hati.

Ia melirik ke arah Yi Hang dan Tabib Kang yang masih tampak terpukau dengan apa yang baru saja mereka dengarkan.

"Sekarang kita harus memberi tahu keluarganya," ujar Linlin dengan nada serius. "Orang tua Jang Li pasti cemas, begitu juga dengan warga desa."

Yi Hang mengangguk dan segera berjalan ke pintu, membukanya. Begitu pintu terbuka, orang tua Jang Li yang sudah menunggu di luar langsung menatapnya dengan wajah penuh harap.

"Bagaimana keadaannya?!" seru ayah Jang Li, matanya merah karena terlalu lama menahan tangis dan kekhawatiran.

Linlin melangkah maju dan tersenyum menenangkan. "Operasi sudah selesai. Jang Li selamat."

"Benarkah?! Dewa telah memberkati kami!" Ibu Jang Li langsung menangis haru dan hampir jatuh berlutut kalau saja ayahnya tidak menahan.

Linlin mengangkat tangan, memberi isyarat agar mereka tenang. "Namun, kondisinya masih lemah. Dia butuh waktu untuk pulih. Pastikan dia tidak banyak bergerak, dan jangan biarkan lukanya terkena kotoran."

Ayah Jang Lei mengangguk cepat, sementara sang ibu masih terisak sambil menatap pintu kamar dengan penuh kerinduan.

Di luar rumah, warga desa yang telah berkumpul juga mulai berbisik-bisik. Mereka ingin tahu apa yang terjadi. Seorang pria tua akhirnya memberanikan diri bertanya, "Bagaimana keadaan Jang Li? Apa dia masih hidup?"

Linlin melangkah keluar dan menatap mereka satu per satu sebelum menjawab, "Jang Li selamat. Aku sudah mengobatinya."

Mendengar itu, keheningan sejenak menyelimuti suasana sebelum akhirnya suara sorakan bahagia pecah di antara warga desa.

"Syukurlah!"

"Nona Linlin benar-benar penyelamat!"

"Aku tak pernah melihat ada tabib sehebat ini!"

Linlin tetap tersenyum, tetapi dalam hati ia berpikir, "Hadeh, kalau mereka terus memujiku seperti ini, bisa-bisa aku benar-benar dianggap dewi nanti."

[Ding! Selamat! Pemilik telah berhasil melakukan operasi darurat dan menyelamatkan nyawa pasien. 200 poin telah diberikan.]

[Total hutang 118 poin telah langsung dikurangi. Poin saat ini 82 poin.]

[Hadiah tambahan: Benih tanaman tingkat tinggi. Semua item telah disimpan di ruang penyimpanan dalam ruang dimensi pemilik.]

Linlin terkejut sesaat, tetapi ia segera menenangkan diri. Dalam hati, ia bersorak. "Lumayan, setidaknya hutang berkurang, dan aku dapat benih tanaman tingkat tinggi. Entah apa manfaatnya, nanti saja aku cek."

"Baiklah, tugas sudah selesai. Aku akan pulang sekarang." ucap Linlin tegas.

Ibu Jang Lei buru-buru membungkuk dalam-dalam. "Nona Linlin, kami tidak tahu harus berterima kasih bagaimana! Jika tidak ada Anda, anak kami pasti…"

"Tidak perlu berlebihan," potong Linlin dengan senyum tipis.

Ayah Jang Lei juga ikut membungkuk dengan hormat. "Kami tidak akan melupakan kebaikan Anda seumur hidup!"

Warga desa yang mendengar itu langsung mengangguk setuju. Beberapa bahkan berbisik, mengatakan bahwa Linlin pasti diutus oleh langit untuk membantu mereka.

Tanpa berkata banyak lagi, Linlin menoleh ke Yi Hang. "Ayo pulang."

Yi Hang tersentak, lalu cepat-cepat mengikuti Linlin yang sudah melangkah pergi.

1
Srie Ncii Herdiansyah
kenapa jarang up??sibuk kah?
Ayu Septiani
manisnya Linlin dan Yi Heng..... ayo lanjut up lagi thor.... semangat
Laya Anita
Recomended parah !!!!
EsTehPanas SENJA
wakakaa akhirnya saling inget yah 🤣
Rifal Taura
kasi banyak kak
Tri Wahyuanta
terus semangat
Maima Elfaam
Kecewa
Maima Elfaam
Buruk
Gibran Ganteng
jgn pisahkan mereka thor
Efa Arfa
Aamiin... semoga dilancarkan...
panty sari
lanjut
Osie
wuuuaaaww puaaass bacanya..keren lilin.. gak sabar akunu ggu action lilin menghempas para pengkhianat kekaisaran
Osie
preeet keluarga sampah..blm tau aja kalian siapa itu linln..sekali hempas habis dah kalian semua
Tiara Bella
wow....romantisnya
Osie
iyyaacch ini si putri menteri sok jumawa ntar nyungsep ndiri baru nyahok
Mineaa
yang ke empat...kira kira cahaya nya berbentuk apa ya.... penisirin akuh....,
MIA,ER
dalam mimpi😏
Mineaa
ha...ha..ha....., dasar si Linlin...bisa bisa nya...bikin kehebohan seantero kekaisaran....
Duwianto
q kasih kopi kak biar semangat ngetiknya 🤭🤭
Paramitha Tikva
Wiiiuh hari ini crazy up,, thank you Thor
Besuk isinya manipulasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!