TERPAKSA MENIKAHI DIA YANG TELAH HAMIL
Plak.
Tamparan panas melayang kepipi Adara dan sampai Adara terjatuh dengan terduduk di lantai dengan memegang pipinya.
"Non!" lirih seorang wanita paruh baya yang berpenampilan sederhana menutup mulutnya yang ingin membantu Adara. Namun dia tidak punya kuasa dan hanya melihat Adara yang di tampar oleh Pria yang terlihat penuh dengan amarah.
"Memalukan kamu!" umpat Pria paruh baya itu dengan di penuhi emosi dan Adara hanya menangis dengan memegang pipinya yang merah dan tamparan keras itu juga mampu membuat ujung bibirnya berdarah.
"Anak kurang ajar!" pria itu kembali hendak memukul Adara. Namun wanita paruh baya itu langsung menghalanginya dengan memeluk Adara.
"Tuan tolong tenang. Kasian Nona Adara. Tolong jangan memukulnya lagi tuan saya mohon tuan tolong," ucap wanita itu itu yang berusaha melindungi Adara.
"Minggir kamu Bi Sri. Saya harus memberi anak ini pelajaran. Anak yang mencoreng keluarga ini. Mencoreng nama baik keluarga ini dengan aib yang sangat memalukan!" teriak Pria itu pada pembantunya yang berusaha melindungi Adara.
"Tuan tapi Nona Adara sedang sakit. Mohon jangan memukulnya," ucap Bi Sri.
"Aku tidak hanya akan memukulnya. Tetapi juga membunuhnya. Karena sudah mencoreng keluarga ini dengan berani-beraninya kau hamil di luar nikah," sentak pria itu dengan matanya yang memerah.
Herlambang ingin memukul kembali Adara. Namun sang bibi langsung memeluk kaki Herlambang untuk menghentikan Herlambang.
"Jangan tuan saya mohon. Kasihan Nona Adara," ucap Bibi yang terus memohon pada Herlambang.
"Minggir kamu Bi!" ucap Herlambang merendahkan suaranya.
"Kamu jangan melindungi anak yang tidak tau malu itu. Dia sudah menyebar aib yang tidak bisa di ampuni. Jadi minggir kamu!" teriak Herlambang.
"Ampun pah! Ampun!" ucap Adara yang menangis sengugukan yang mengakui dosanya dan memohon ampun. Bibi melepas tangannya dari kaki Herlambang.
Pria itu berjongkok dan menyinggirkan pembantu yang melindungi Adara. Pria itu memegang kedua bahu Adara dengan menatap tajam yang seperti monster yang kelaparan.
"Katakan kepada papa. Siapa bajingan itu Adara!" teriak Herlambang.
Adara menggelengkan kepalanya yang penuh ketakutan dengan tubuhnya yang bergetar.
"Bagaimana mungkin kau tidak tau siapa yang sudah menghamilimu," teriak Herlambang dengan menjatuhkan kembali Adara dan Herlambang berdiri dengan memegang kepalanya yang terasa berat.
"Papa tidak pernah mengawasimu dan membiarkanmu bergaul dengan sesukamu dan ternyata ini yang terjadi. Kau melakukan pergaulan bebas dan kau hamil tanpa adanya pernikahan. Adara kau masih 17 tahun. Tetapi kau sudah merusak dirimu sendiri dan membuat nama keluarga ini berantakan. Apa kau puas melakukannya Adara! Masa depanmu telah kau hancurkan dengan perbuatan menjijikan seperti ini," teriak Herlambang yang penuh dengan kekecewaan kepada putrinya itu.
"Ampun pah," ucap Adara yang tertunduk lemas yang berurai dengan air mata.
"Papa benar-benar kecewa kepadamu. Kamu anak kesayangan papa. Tapi kamu menghancurkan kepercayaan papa. Lalu apa Adara. Apa yang harus papa lakukan dengan aib yang sudah kamu ciptakan. Apa kesalahan papa Adara. Papa selalu menuruti apa yang kamu mau. Apa yang kamu inginkan. Tetapi kamu membalas semuanya dengan seperti ini," ucap Herlambang dengan suara merendah yang meneteskan air matanya.
Semarah dan sekejam apapun dirinya. Dia tetap orang tua yang lemah dan pasti sangat terluka dengan keadaan Putri kesayangannya yang hamil di luar nikah dan apalagi Adara masih sekolah.
Adara yang kembali di peluk bibi hanya menangis dengan penuh penyesalan yang mana dia mengecewakan sang papa. Dan dia melihat papanya mengeluarkan air mata untuk yang kedua kalinya yang sebelumnya papanya hanya menangis saat mengantarkan almarhum ibunya ke pemakaman saat usianya 8 tahun.
"Bawa dia pergi dari sini. Sebelum aku kehilangan kesabaran dan akan membunuhnya sekarang," ucap Herlambang yang berusaha menenangkan dirinya.
"Ayo Non kita kekamar!" Ajak Bibi membantu Adara berdiri dan membawa Adara pergi sebelum Herlambang kembali emosi dan bisa-bisa Adara akan celaka.
Herlambang memejamkan matanya dengan mengatur napasnya yang meredakan emosinya. Bagaimana tidak dia sangat terkejut dengan mengetahui Putrinya yang hamil.
Sementara di balik dingding ada seorang wanita sekitar berusia 35 tahunan keatas dengan wanita muda yang sebaya dengan Adara yang mereka saling melihat dan sama-sama menyunggingkan senyum mereka.
"Sekarang dia baru melihat Putri kesayangannya yang pada akhirnya yang menghancurkannya," ucap wanita itu dengan tersenyum sinis.
"Mama benar. Selama ini Om Herlambang selalu membanggakan Adara dan membandingkannya denganku dan sekarang dia bisa membanggakan anaknya yang sudah hamil itu," ucap Lucia dengan tersenyum miring.
"Lucia kita harus membuat Om kamu memberi hukuman yang berat atas apa yang di lakukan Adara," ucap Mayang yang tiba-tiba punya rencana buruk.
"Mama tenang aja. Kita bisa menghasut Om Herlambang dan Adara akan di beri hukuman. Agar dirinya tidak bisa menyombongkan dirinya lagi," ucap Lucia dengan menyinggung senyumnya. Ibu dan anak itu sama-sama tersenyum dengan penuh rencana di atas masalah yang di hadapi Adara.
*********
Sebelumnya.
Adara yang berada di sekolah yang duduk di bangkunya tiba-tiba merasa pusing saat guru menjelaskan di depan. Pandangannya pun tidak jelas dan samar-samar dengan melihat kedepan.
"Adara kamu baik-baik aja?" tanya Noni teman Adara yang duduk di belakang Adara yang melihat Adara tampak aneh.
"Kepala ku sakit," jawab Adara.
"Ya udah kita ke UKS aja," ucap Noni.
Adara mengangguk dan baru ingin izin ke UKS tiba-tiba Adara pingsan dan jatuh.
Bruk.
Suara jatuhnya mengejutkan semua orang.
"Adara!" teriak Noni yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan murid yang lain langsung heboh yang mengerumuni Adara.
"Ada apa ini?" tanya guru wanita itu.
"Adara pingsan Bu. Tadi dia mengeluh pusing," jawan Noni.
"Ayo bawa ke UKS!" titah guru dengan panik dan murid laki-laki langsung menggendong Adara ala bridal style mereka semua membawa Adara ke ruang UKS dan bahkan sampai meninggalkan kelas yang padahal hanya satu orang yang pingsan.
Hanya ada 2 wanita yang tertinggal di kelas itu. Ya itu Lucia dan Raya.
"Kenapa sepupu Lo?" tanya Raya.
"Paling caper," jawab Lucia sinis.
"Iya tuh. Semuanya apa harus mengantarkannya ke UKS," sahut Raya yang juga sinis.
"Semoga aja mati di UKS," sumpah serapah Lucia dengan kesal.
Adara memang sangat populer di sekolah. Gadis cantik dan pintar dan siapa yang tidak menyukainya. Adara juga sangat di kenali. Karena sang ayah seorang politikus besar dan sangat di kenal orang-orang dengan kedermawanannya.
Selain kaya raya Adara juga anak tunggal dan semenjak kematian ibunya. Sang papa tidak menikah lagi dan hanya fokus pada Adara yang sangat tenar di sekolah dan di kenal juga sangat ketus dan lebih tepatnya dia sangat tegas dan bukan wanita yang pecicilan atau juga diam. Jadi makanya Adara sangat di segani.
Lucia adalah sepupu Adara anak dari Mayang adik Herlambang yang satu rumah dan satu sekolah dengan Adara. Walau sepupu dan satu rumah mereka tidak akrab dan orang-orang juga tau Lucia sepupu Adara. Tetapi orang-orang tidak segan dengan Lucia.
Jadi Lucia kerap kali kesal dengan Adara yang semua orang peduli kepadanya dan sementara dirinya yang berbanding terbalik dengan dirinya yang tidak ada yang peduli. Jadi itu sebabnya Lucia sangat membenci Adara.
Bersambung.
...Lagi-lagi saya membuat Novel baru dengan harapan yang sama pastinya. Terima kasih untuk para readers yang setia yang selama ini sudah banyak membaca dan pasti meninggalkan komentar yang selalu aku baca. Masukkannya sangat baik membuatku banyak belajar....
...Dan saya mengeluarkan Novel terbaru. Jadi jangan lupa. Like, coment dan vote ya. Terima kasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Uthie
keep dl ya ❤️
2023-10-22
0
Zee✨
bpk nya halal untuk di timpuk.
2023-09-24
0