NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Abadi

Legenda Pendekar Abadi

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mr. Lim's

NOVEL LUAR BIASA





Perjalanan seorang pemuda bernama Lei Tian, ia adalah pewaris Klan Lei di Ibukota Provinsi Sinchuan. Ketika masih bayi ia dibawa pergi ke sebuah Desa yang sangat jauh dari Ibukota, setelah ia tumbuh menjadi anak-anak ia mengalami penghinaan dan penindasan. Hingga Ia dewasa dan menemukan sebuah rahasia besar di dalam tubuhnya, barulah ia mulai mendapatkan titik terang tentang jati dirinya.
Pada saat usia delapan belas Tahun barulah ia menuju Ibukota untuk berpetualang sekaligus untuk mencari tahu tentang asal usulnya.
Namun setelah ia mengetahui tentang keluarganya, berbagai peristiwa pembunuhan dan pengkhianatan mulai terkuak.
Hingga suatu hari ia membawa Klan Lei sebagai Klan yang disegani di Dunia Biru dan mencatatkan namanya sebagai Legenda Abadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kericuhan Di Aula Murid Luar

Tidak lama kemudian barisan murid yang menempati sepuluh besar sudah terisi, hanya Tao Ming yang tidak nampak di barisan tersebut. Para murid kemudian duduk dengan rapi menunggu kedatangan Penatua Fan Guo yang mengetuai Paviliun Luar.

"Apakah kau punya rencana?" tanya Wu Ching berbisik kepada Li Chin.

"Aku rasa kita harus mempermalukan murid baru tersebut di depan Penatua" jawab Li Chin sambil tersenyum jahat.

"Bagaimana caranya?" tanya Wu Ching.

"Aku akan meminta bantuan dari yang lain dan mengatur sebuah rencana" jawab Li Chin.

"Baiklah jika begitu, intinya mulai sekarang anak itu sudah menjadi target kita" ucap Wu Ching dengan geram.

Shui Niao dan Shui Qing yang mendengar dialog Wu Ching hanya menggeleng kepala. Shui Niao hanya bisa merasa kasihan namun ia tidak peduli dengan nasib murid baru tersebut.

Tidak lama kemudian Penatua Fan Guo datang diikuti oleh beberapa orang murid inti yang menjadi pembantunya dalam menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada murid luar.

"Hormat pada Penatua Fan" ucap ratusan murid secara bersamaan.

"Hemph"

Tatapan penatua Fan Guo menyapu seluruh murid sebelum dirinya duduk di mimbar kehormatan khusus pemimpin Paviliun murid luar.

"Nona Shui, sepertinya promosi kalian berdua untuk menjadi murid dalam akan tertunda setelah pergelaran pertandingan antar murid luar" ucap Penatua Fan Guo kepada Shui Niao dan Shui Qing.

"Tidak apa-apa Penatua Fan, kami bersedia menunggu" jawab Shui Niao dengan hormat.

"Baiklah jika begitu, namun pada pertandingan kali ini kalian berdua tidak bisa ikut berpartisipasi. Kekuatan kalian sudah melebihi ambang batas sebagai peserta" ujar Penatua Fan Guo.

Mendengar ucapan dari Penatua Fan Guo, kedua kakak beradik itu hanya mengangguk ringan tanda mengerti. Keduanya sudah berada di ranah Pendekar Kaisar tingkat awal, sedangkan batas kekuatan untuk mengikuti pertandingan tersebut adalah Pendekar Raja.

"Baiklah untuk materi kali ini aku akan mengajarkan teknik serangan tunggal dengan menggunakan senjata. Oleh karena itu, segera siapkan belati kalian dan buatlah beberapa barisan" ucap Penatua Fan.

"Hai, apakah kamu sudah memiliki belati?" tanya Yun Zixin pelan.

"Sudah" jawab Lei Tian.

"Baguslah kalau begitu. Aku lupa membawamu ke aula perbendaharaan sebelumnya untuk mengambil belati standar murid" ucap Yun Zixin dengan rasa bersalah.

Setelah mendengar arahan dari Penatua Fan, para murid segera membentuk beberapa barisan. Setiap baris berisi lima puluh orang dengan seorang Diaken yang mendampingi.

"Kalian perhatikan baik-baik" ucap Penatua Fan Guo.

Di bawah tatapan para murid, Penatua Fan mulai mengeluarkan belati panjang lalu membentuk kuda-kuda. Dalam sekejap tubuhnya melesat dan menebas leher sebuah manekin yang sudah disiapkan oleh Diaken sebelumnya.

"Ingatlah teknik belati adalah serangan cepat dan menghabisi musuh tanpa memberikan musuh kesempatan untuk menyerang" ucap Penatua Fan penuh penekanan.

Sebagai murid luar, seorang murid wajib memiliki keahlian seperti yang Penatua tunjukkan. Teknik tersebut dinamakan serangan tunggal, teknik yang sangat efektif dilakukan pada saat pertarungan jarak dekat.

"Apakah ada yang mau mencoba?" tanya Penatua Fan sambil melirik ke arah murid peringkat teratas.

"Izinkan saya mencobanya Penatua" ucap Shui Qing dengan suara lembut.

"Silahkan maju" ucap Penatua Fan.

Shui Qing segera maju dan mengalirkan Qi di tangan dan di kakinya. Dengan belati panjangnya ia mulai bergerak dan membentuk kuda-kuda yang sama dengan Penatua Fan, dalam sekejap tubuhnya bergerak dengan sangat cepat dan berada tepat di depan manekin.

"Sslaazz"

Sebuah sayatan horizontal dengan halus menyayat leher manekin tersebut hingga terputus.

Para murid yang menyaksikannya kini tercengang, gerakan yang diperlihatkan oleh murid peringkat kedua tersebut sangat mengerikan. Membuat beberapa orang memegangi lehernya yang terasa dingin akibat momentum yang baru saja diciptakan oleh Shui Qing.

"Bagus" ucap Penatua Fan Guo memuji keterampilan Shui Qing.

"Selanjutnya siapa lagi?" ucap Penatua Fan Guo sambil menatap ke arah murid lainnya.

Namun tidak ada yang berani bersuara untuk tampil di depan seorang penatua, biasanya mereka hanya belajar bersama seorang Diaken pembimbing setelah kelas selesai.

"Auw" tiba-tiba terdengar suara kegaduhan di belakang.

Pada saat ini Lei Tian menjadi perhatian banyak murid. Penatua Fan Guo juga merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

"Majulah ke depan dan jangan hanya membuat kegaduhan di belakang" ujar Penatua Fan Guo dengan ekspresi tidak baik.

"Mohon maaf Penatua" ucap Lei Tian kemudian.

Yun Zixin dan Shan Yuze hanya menarik napas dengan dalam saat Lei Tian kini menjadi pusat perhatian. Sebelumnya Lei Tian yang terlalu fokus pada gerakan yang diperlihatkan oleh Shui Qing, sehingga ia tidak memperhatikan jika ada seorang murid yang mendorongnya dengan keras.

"Majulah ke depan" ucap Penatua Fan.

"Hahaha.. Rasakan kau akan dipermalukan di depan para murid" gumam Li Chin dalam hati.

"Hah.. Konyol" ucap Shui Niao dengan nada pelan namun terkesan meremehkan.

Dengan ekspresi rumit Lei Tian akhirnya maju ke depan, beberapa orang memandangnya penuh keheranan.

Para murid yang hadir tentu tahu, bahwa teknik serangan tunggal membutuhkan penguasaan karakteristik angin. Murid yang bisa memahaminya dengan baik adalah orang-orang yang sudah berada di ranah Pendekar Kaisar seperti yang dilakukan oleh Shui Qing sebelumnya.

Teknik serangan tunggal terlihat sangat sederhana namun sebagai teknik tingkat tinggi tidak banyak yang bisa menguasainya. Bahkan Wu Ching yang sudah berada di peringkat tiga murid teratas tidak berani bersaing di depan Shui Qing.

"Sepertinya kau murid baru" ucap Penatua Fan Guo setelah memperhatikan Lei Tian.

"Betul Penatua, nama saya adalah Lei Tian" jawab Lei Tian dengan penuh rasa hormat.

"Aku paling tidak suka jika ada yang membuat kegaduhan di kelas yang aku ajarkan, sekarang kau bisa pilih untuk ke Aula kedisiplinan atau kau tunjukkan bakatmu. Namun jika tidak dapat memuaskan ku maka aku akan mengirim mu ke Aula Kedisiplinan" ucap Penatua Fan Guo dengan serius.

Mendengar perkataan yang penuh penekanan tersebut, ekspresi Lei Tian semakin buruk. Keduanya bukanlah pilihan yang baik baginya. Bukannya ia tidak mampu memperagakan gerakan yang baru saja diperlihatkan oleh Shui Qing namun ia teringat pesan dari kakek Song.

"Aku tidak boleh menonjolkan bakatku di depan orang. Setidaknya tunggu sampai aku bisa menjaga diri" gumam Lei Tian dalam hati.

"Mohon maaf Penatua, murid belum bisa mempraktekkan gerakan yang seperti Penatua ajarkan" ucap Lei Tian sambil menunduk.

"Penatua, murid ini yang sebelumnya membuat keributan di depan Aula Perbendaharaan" ucap seorang Diaken memberi masukan dengan setengah berbisik.

"Hmmph.. Rupanya hanya murid pembuat onar" ucap Penatua Fan Guo dengan senyum datar.

"Segera hubungi Aula Kedisiplinan. Berikan murid baru ini hukuman agar dia bisa merenungi perbuatannya" ucap Penatua Fan Guo.

"Baik Penatua" jawab seorang Diaken yang tadi melapor.

1
Arwin Atune
memburuk
Arwin Atune
beladiri
Arwin Atune
sekte belati
Arwin Atune
jenius
Arwin Atune
dijebak
Arwin Atune
mustika naga petir
Arwin Atune
cemburu
Arwin Atune
mampor
Wito Haha Wito Haha
Kecewa
Wito Haha Wito Haha
Buruk
Nares Salma
Biasa
Kuma Bear
Luar biasa
Kuma Bear
Lumayan
Anom Wibisono
Luar biasa
Aldo Alfonsus Hasan
Untung bukan Khu Cluk
Aldo Alfonsus Hasan
masokkkk wkwkwk
noah
Luar biasa
Anonymous
keren
setyo adi
Luar biasa
baim aja
wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!