NovelToon NovelToon
PUTRI YANG TERSISIH

PUTRI YANG TERSISIH

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nisa saumatgerat

seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.

setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.

lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.

lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. bercerita

Pak bujang yang dulu tersenyum, tiba-tiba menjadi canggung, begitu juga dengan yang lain. Karena yang keluar itu bukan Amelia, gadis penyelamat mereka.

"Maaf, ada yang bisa kami bantu tuan." Ujar Ruby. Ia yang sudah terbiasa merendah seperti itu, menyambut mereka dengan ramah dan juga tak ada tatapan menghina atau merendahkan. Padahal, saat ini mereka semua berpenampilan lusuh.

"Em. Maaf Nona. Apakah benar, ini kediaman nona Amelia.? Saya pak bujang. Dan ini istri dan anak-anak saya yang di bantu oleh nona Amelia." Ucap pak bujang langsung mengutarakan niatnya. Rubi yang tentu tidak curiga, karena sudah dilatih kepekaan oleh Amelia, dan tidak sulit mengenali karakter mereka itu, langsung disuruh masuk olehnya.

"Oh. Kalau begitu, masuk lah dulu tuan. Nona ada didalam." Ujar Rubi. Pak bujang ingin menolak masuk, ia mengamati pakaian mereka. Mereka berpikir, jika mereka masuk, maka mereka akan mengotori kediaman mewah ini. Rubi yang paham pun langsung tersenyum.

"Tidak perlu sungkan tuan. Masuk saja. Nona tidak akan marah. Lagi pula, kotor itu bisa di bersihkan. Masuk saja." Ucap Rubi akhirnya dengan dibujuk oleh Rubi, dan juga setelah melapor kepada Amelia, akhirnya keluarga itu pun masuk. Saat mereka masuk, hal pertama yang mereka kagumi adalah bentuk kediaman yang begitu nyaman dan bahkan sangat nyaman. Mereka juga sangat kagum dengan gaya arsitektur bangunan ini

"Ayah. Kediaman ini sangat indah. Bahkan mereka memiliki kamar langsung dalam rumah. Beda halnya dengan kediaman yang biasa. Kalau kita harus ke kamar, maka harus keluar rumah. Karena terpisah." Monolog si bungsu. Mereka semua mengangguk membenarkan.

"Iya jeft. Kamu benar." Ucap anak tengah. Sementara ruby yang masih menuntun mereka hanya tersenyum.

Siapapun pasti akan terpesona dengan keindahan kediaman ini. Jangankan mereka, Sisil dan ruby saja, masih terkagum-kagum dan bahkan tak akan merasa bosan dengan kediaman ini. Tak terasa, mereka pun sampai.

"Nona. Mereka disini." Ujar Rubi. Amelia yang menunggu kedatangan mereka pun langsung menyambut dengan gembira.

"Oh, terima kasih bi. Pak bujang, ibu Rossi dan para tuan muda. Kalian sudah datang. Ayo duduk dulu." Ujar Amelia mempersilakan mereka duduk. Sementara ruby dan Sisil berlalu dari sana. Mereka pergi untuk membuat minuman dan membawa beberapa cemilan untuk mereka. Sementara itu, keluarga pak bujang masih berdiri. Mereka tak berani duduk di sofa itu. Melihat itu, Amelia kembali menegur.

"Duduklah pak bujang. Anggap saja rumah sendiri." Ujar Amelia lagi. Pak bujang yang merasa tidak enak pun langsung mengajak keluarga nya duduk dengan nyaman di sofa. Lagi lagi, mereka dibuat terkagum-kagum. Empuk dan nyaman, itulah kesan pertama mereka

Setelah mereka dijamu dengan begitu baik. Pak bujang mulai mengutarakan maksud dan niatnya yang masih belum berubah itu. Ia ingin, dirinya dan keluarganya mengabdikan diri kepada nya.

Amelia yang mendengar itupun langsung tegas menolaknya. Namun ia menerima pak bujang dan keluarganya sebagai pegawainya bukan pelayannya. Akhirnya pak bujang senang dengan itu. Amelia juga langsung mengizinkan mereka semua bekerja saat ia sudah membuka rumah makan itu.

Dan karena kekuatan Amelia dan dibantu dengan Alen, yang mengatakan bahwa, pak bujang itu adalah status palsu. Amelia pun langsung meminta kejujuran pak bujang saat itu. Ia tidak ingin, ada sesuatu yang tidak ia tau tentang orang yang bersamanya. Namun, tentu ia tidak akan memaksa.

"Ehem... Pak bujang. Saya meminta maaf sebelumnya. Apakah identitas pak bujang sebenarnya ? Jika pak bujang bersedia memberitahu tahu saya, tapi kalau tidak, juga tidak apa-apa kok." Ujar Amelia. Ia merasa tidak enak. Seolah ia terlalu terburu-buru menanyakan hal itu kepada pak bujang.

Pak bujang yang mendapatkan pertanyaan seperti itu tidak merasa marah atau sebaliknya. Justru tanpa ditanya pun, pak bujang akan menceritakan identitas dirinya dan keluarganya yang sebenarnya.

"Tidak apa-apa nona. Saya akan menceritakan nya." Ujar pak bujang dengan senyum ramahnya. Saat pak bujang ingin memulai ceritanya. Amelia langsung memotong.

"Pak bujang. Apakah anda mengalami kecacatan kultivasi, sehingga membuat anda merasa rendah dan keluar dari pekerjaan anda ?" Tanya Amelia to the point. Tentu, itu bukan masalah besar untuk mengetahui keadaan pak bujang. Bahkan, sebelum kekuatan Amelia menjadi besar, dan ketika datang untuk mengobati keluarga pak bujang, ia telah melihat hal itu. Namun ia tidak ingin bertanya, agar tidak mengandung kecurigaan.

Tapi, setelah melihat pak bujang hari ini, entah kenapa ia merasa prihatin. Karena itu lah ia bertanya. Pak bujang pun terkejut. Bagaimana caranya, nona yang tidak memiliki kekuatan QI dapat mengetahui masalah yang di alaminya. Kecacatan ini, tentu sudah lama, dan menurut pak bujang, itu sudah tidak bisa di obati lagi. Jadi, ia hanya mengharapkan ketiga anak-anak saja. Namun kemalangan malah menimpa mereka sampai Amelia datang, dan menjadi penyelamat mereka.

"Anda benar sekali nona. Saya telah mengalami kecacatan kultivasi, karena itu lah, saya hanya bergantung kepada anak-anak saya. Tapi, ternyata mereka telah diracuni. Tapi, sekarang saya sudah tidak apa-apa. Lagi pula, kami semua telah memutuskan untuk menjadi rakyat biasa saja. Lagi pula, kami juga telah di usir dari kerajaan kami." Terang pak bujang.

Tanpa diminta. Pak bujangan pun mulai bercerita.

Ia juga menyebutkan identitas dirinya dan keluarganya. Ia menceritakan semuanya sampai Amelia mengerti. Setelah bercerita panjang lebar. Amelia pun langsung menawarkan untuk menyembuhkan kultivasi pak bujang dan keluarganya. Dan tak banyak penolakan. Mereka semua langsung menyetujui nya.

Mereka dilatih oleh Amelia dan juga mengobati hal yang menghambat kultivasi mereka. Begitu juga dengan kedua pelayannya dan dirinya sendiri. Sampai akhirnya pak bujang kembali meraih tingkat kultivasi nya yang dulu, dan juga lebih dari sebelumnya.

Flashback off

***

Sementara itu. di kerajaan Venus. raja Christopher pun menerima surat dari para pangeran yang ada diperbatasan. surat itu diantarkan oleh seorang utusan dari kerajaan Merkurius. setelah peperangan usai. para pangeran memilih singgah ke kerajaan Merkurius terlebih dahulu. entah kenapa, tapi kota dari kerajaan itu cukup dekat dari lokasi terjadinya konflik.

"salam yang mulia." ujar salah seorang prajurit memberi salah kepada raja cristopher. sang raja saat ini sedang duduk di kursi kebesarannya dengan beberapa orang petinggi-petinggi istana.

"ada apa pengawal...?" tanya sang raja.

"maaf Yang mulia. di luar ada utusan kerajaan Merkurius, ia meminta izin untuk bertemu." ujar sang prajurit sambil berlutut. raja Christopher pun langsung mengerutkan keningnya. tapi tidak ingin bertanya.

"persilahkan masuk." ujar sang raja. pangawal itu pun mengerti.

"baik yang mulia." ujarnya. setelah itu ia langsung undur diri dari sana dan keluar dari ruangan itu.

tak lama, setelah sang pengawal keluar. seorang utusan dari kerajaan tetangga pun masuk dan memberi hormat kepada sang raja.

"salam yang mulia. hamba utusan dari kerajaan Merkurius, datang mengantarkan surat dari ketiga pangeran untuk yang mulia." ujar sang utusan sambil menyerahkan satu gulung surat di tangan nya. salah satu pengawal yang ada di sisi raja pun langsung mengambil surat itu dan meletakkan nya di atas baki. kemudian menyerahkan gulung itu pada Raja. raja menerima surat itu dan membacanya sekilas.

"baik, kau boleh beristirahat lebih dulu sebelum kembali." ujar sang raja. setelah itu langsung meninggalkan kursi kebesaran nya dan pergi menuju ruang kerjanya sambil membawa surat itu di tangannya. beberapa pengawal juga mengikuti nya. sesampainya di ruangan itu, ia langsung membuka surat itu dan membacanya dengan teliti. raja pun mengerutkan keningnya.

1
Azizah Pen
Kecewa
Azizah Pen
Buruk
lasiana
Kecewa
lasiana
Buruk
sarah arami
seru, di tunggu kelanjutannya
sarah arami
di tunggu part 2 nya
D Purba
buat alice menderita seperti amelia thor
D Purba
ketika kau diangkat jd putri raja bertemanlah dgn putri raja asli, jgn saling menjatuhkan entar ente2 kena karma
Sufiaa Ulfaa
Luar biasa
Mochika mochika
ok
Asti Ariyanti
Luar biasa
Yaser Levi
mampir thor.
Siti Masitah
critanya muter2..
Siti Masitah
zaman dlu tau diskriminatif....
Siti Masitah
kadang bingung ama2 tulisannya...
sunshine
Luar biasa
Narimah Ahmad
👍👍👍
Indri Mariya
critanya maju munfur cantik.../Smile/
A&R
good/Good//Good//Good//Good/
Nani Susilawati
ceritanya seru banget d tunggu part 2 nya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!