NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU TIDAK INGIN DIA

Setelah makan malam romantisnya Awan dan Senja kini sedang nonton drama genre romantis. Awan sengaja menyewa bioskop privat disana untuk mereka.

Saat ini Awan benar-benar ingin menikmati waktunya bersama istri tercintanya itu tanpa gangguan mana pun.

Hingga akhirnya waktu kini sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Mereka pun kembali ke penginapan mereka dengan hati yang bahagia.

"Makasih ya mas, aku bahagia banget punya mas" ucap Senja kini sedang bermanja-manja didalam kamar hotel mereka. Gadis itu sekarang tidak begitu malu-malu lagi menunjukkan perasaannya. Saat ini Senja sedang berbaring diatas kasur bersama Awan, kepalanya menyender mesra didada laki-laki tampan itu. Sedangkan Awan mengelus Rambut Senja penuh kasih dan cinta.

"Mas yang harusnya berterimakasih, karena kamu sudah mau jadi pendamping mas. Kamu wanita yang istimewa bagi mas" Awan pun mengecup kening Senja dalam.

Lalu mereka berpelukan menyalurkan cinta yang mereka punya.

"Kita tidak perlu berjanji apa pun beib, cukup selalu kita setiap hari selalu membuktikan bahwa kita saling mencintai dan memiliki setiap harinya. Mas hanya ingin kita menua bersama hingga kelak maut memisahkan" ucap Awan lagi.

Senja pun menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang diucapkan Awan.

"Aamiin, semoga Allah selalu menjaga hati dan pernikahan kita" balasnya.

"Sudah sangat larut ini malah sudah dini hari ayo kita tidur,besok kita akan jalan-jalan sepuasnya sesula hatimu"

"Iya mas, love you" ucap Senja dengan mengecup singkat bibir suaminya.

"Love you too beib" Awan juga mengecup singkat bibir istrinya itu. Lalu membawa Senja dalam pelukannya didalam selimut tebal nan hangat. Kini akhirnya mereka tertidur dengan pulas. Itu terbukti dari terdengarnya dengkuran halus yang teratur dari nafas mereka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dilain tempat, kini tubuh ringkih Felisya sedang dilarikan kerumah sakit. Tadi dia ditemukan pingsan dihalaman belakang mansionnya. Semua Maid yang ada disana begitu panik saat melihat sang nona mereka tak sadarkan diri. Memang sudah tiga hari terakhir ini Felisya seolah tak menyentuh makanannya. Hanya mual muntah hebat yang sedang menderanya.

Di mansion itu pun kedua orang tua Felisya tidak ada, mereka masih di Amerika proses pengobatan papa Felisya yang sedang sakit jantung. Sedangkan Marco suami Felisya sudah pergi entah kemana, bahkan saat ini mereka sedang mengurus proses perceraian mereka.

Sudah tiga bulan terakhir Felisya tidak berkomunikasi sama sekali dengn laki-laki itu. Sejak Felisya mengetahui Marco telah menghamili sekretarisnya Felisya menutup semua akses komunikasinya dengan Marco. Hanya saja Marco masih terus menafkahi Felisya dengan memberikan uang fia transfer setiap bulannya dengan nominal yang cukup fantastis. Entahlah bagaimana sebenarnya hubungan mereka.

Hingga akhirnya ambulance pun membawa tubuh ringkih wanita cantik itu kerumah sakit saat ini. Dia hanya ditemani asisten kepercayaan keluarga mereka.

Miris memang kini nasip Felisya, dia seakan hidup sebatang kara disaat yang tidak tepat.

"Dokter tolong selamatkan Nona saya" ucap Asisten Felisya kepada seorang dokter yang akan menolong Felisya.

"Kita periksa dulu ya Bu, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Owh iya ibu ini hubungannya apa dengan pasien"? ucap sang dokter.

"Saya orang kepercayaannya dok" balasnya.

"Baiklah, ibu bisa melakukan administrasi terlebih dahulu sembari menunggu perkembangan pasien" ucap sang dokter lagi.

"Baiklah Dok kalau begitu saya titip Nona Felisya" lalu dia pun pergi ke rung administrasi untuk menyelesaikan urusan administrasi Felisya disana. Setelah selesai Asistennya pun kini kembali di ruangan dimana Felisya sedang dirawat.

"Bagaimana Dok" tanya pada Dokter itu.

"Nona Felisya kini sedang mengandung, kehamilannya menginjak 8 minggu. Tapi kondisinya tidak apa-apa, janinnya cukup sehat. Beliau hanya dehidrasi karena kekurangan cairan saja. Nanti setelah diinfus dan sadar sudah baik-baik saja. Saya akan resepkan obat dan vitaminnya nanti bisa diambil diapotek. Saya permisi dahulu" begitulah penjelasan dari sang dokter.

Setelah dokter pergi dari ruangan sang Asissten pun menelpon sang majikan besarnya. Dia mengabarkan jika Nona mereka sedang dirawat intensif dirumah sakit karena kehamilannya.

Terdengar diseberang sana melalui sambungan telepon mama Felisya itu menangis sesenggukan begitu kawatir dengan putri semata wayangnya itu.

Lalu tak beberapa lama sambungan telepon pun terputus. Dan Felisya perlahan membuka matanya, kepalanya terasa sakit, pandangannya masih berkunang-kunang menelisik seluruh ruangan serba putih dan berbau obat itu. Dia melihat Maid dengan setia menungguinya disamping dia sedang berbaring.

"Maid, aku dimana"? Tanyanya

"Non jangan banyak gerak dulu, non tadi pingsan dihalaman belakang" ujar Maid

"Tapi aku kenapa maid"? rasanya tadi Felisya begitu lemas karena terus memuntahkan cairan dalam perutnya. Hingga akhirnya dia ingin menghirup udara segar saja, dia putuskan ke halaman belakang disana banyak bunga-bunga cantik yang tumbuh subur dan terawat. Taman milik mamanya yang memang setiap harinya dirawat oleh pekerja khusus mereka.

Namun tiba-tiba pandangan Felisya berkunang-kunang dan akhirnya menggelap. Setelah itu Felisya sudah tidak ingat lagi dengn apa yang terjadi pada dirinya.

"Non mengalami dehidrasi, saat ini Non Feli sedang hamil. Kandungan non Feli sangat sehat dan berusia delapan minggu. Itulah tadi yang dikatakan dokter pada saya Nona Feli" jawab Maid Feli.

"A..apa aku hamil maid? Ti..tidak, aku tidak mau hamil Maid. Aku tidak mau"! Ucap Felisya dengan nada tingginya

"Sabar Nona, Nona pasti akan baik-baik saja" ucap Maid menghibur Felisya.

Namun Felisya terus menggelengkan kepalanya, air matanya kini sudah mengucur deras. Bagaimana bisa dia menerima kehamilannya, sedangkan dia dalam masa proses perceraian dengan Marco. Dan Felisya tidak yakin siapa ayah dari anaknya itu.

"A.... Bayi sialan, kamu harus lenyap. Kamu tidak boleh tumbuh dirahimku"! Felisya histeris dan memukul-mukul perutnya. Sang Maid pun panik seketika, lalu dia memanggil dokter.

"Aku tidak mau hamil, tolong bantu lenyapkan bayi ini"! Teriaknya masih dengan memukuli perutnya dengan kasar. Dan tak lama dokter pun masuk dalam ruangan Felisya. Melihat kondisi Felisya saat ini dokter pun sangat prihatin, biasanya seorang wanita sangat akan bahagia jika mendengar kabar kehamilannya. Tapi ini berbeda, justru sangat histeris karena tidak bisa menerima kehamilannya.

"Sus, tolong suntikkan obat penenangnya agar pasien bisa istirahat" ucap Dokter pada suster disebelahnya.

"Baik Dok" jawab si suster itu.

"Nyonya Felisya harus beristirahat agar kondisi Nyonya bisa stabil" ujarnya pada Felisya.

Dan sebelum Felisya menjawab matanya sudah terasa sangat ngantuk, dan akhirnya dia tertidur.

Semua orang disana pun keluar ruangan Felisya menunggui Felisya diluar ruangan.

Dan tak lama terlihat Nyonya Arumi datang menjenguk Felisya. Ibu Felisya sahabat Nyonya Arumi tadi beliau mendapat telepon dari mama Felisya, meminta tolong menjaga Felisya selama di rumah sakit. Karena mama Felisya belum bisa pulang ke Indonesia. Nyonya Arumi pun menyanggupi permintaan sahabatnya itu. Beliau memang tidak menyukai Felisya tapi bukan berarti harus melupakan kemanusiaannya. Apalagi Felisya adalah putri dari sahabatnya sendiri, jadi setidak suka apa pun Nyonya Arumi selalu berusaha berbuat baik padanya.

1
Cappie
lanjut
Diana Larasati: semngat..
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
hallo kak salam kenal ya, aku baca sampai sini dulu, next lanjut baca lagi
Cappie: mangat! thanks juga sudah mampir
Diana Larasati: terimakasih kak..sudah mau mampir
total 2 replies
🎧✏📖
semangat
Diana Larasati: terimakasih
total 1 replies
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!