Pernah dengar orang bilang tidak ada yang namanya pertemanan antara laki laki dan perempuan. Percaya nggak sihh? Bingung juga yaa. Banyak yang bilang kalau laki laki dan perempuan berteman tuhh, pasti salah satu dari mereka memendam rasa suka. Bener nggak sih?
Salma dan Nathan bakal jawab itu semua. Ikuti terus ceritanya yaa😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenni Dea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Pagi pagi sekali Kenzie sudah rapi. Dengan senyum yang terus terukir di bibir, Kenzie menapaki satu persatu anak tangga menuju meja makan.
"Pagi ma"sapa Kenzie.
"Tumben kamu udah rapi jam segini"ucap sang mama heran. Pasalnya Kenzie sering bangun kesiangan yang membuatnya terlambat ke sekolah.
"Aishh, mama ini, anak rajin di bilang tumben, giliran kesiangan aja di omelin"sahut Kenzie seraya mencebikan bibirnya.
"Jelas mama curiga, kamu itu biasanya bangun kesiangan, ke sekolah telat. Lha ini? hari libur udah rapi aja. Mau kemana kamu? Hahh"ujar sang mama panjang lebar.
"Ck, mama nihh, Ken lagi seneng nihh, jangan bikin Ken bad mood deh"kesal kenzie.
"Udah ahh, daripada dengerin mama ngomel, mending Ken berangkat, bye mama"lanjut Kenzie seraya meninggalkan sang mama yang berteriak.
.
.
.
Di tempat yang berbeda, Salma dan keluarganya tengah sarapan. Namun ada yang berbeda kali ini, jika biasanya mereka hanya bertiga, kini berempat karena Nathan masih di sana.
"Nath, nambah ya"ucap Heni, mama Salma.
"Makasih tante, ini aja udah cukup"sahut Nathan sopan. Dan Heni pun hanya mengangguk paham.
"Nath, papa mama kamu berapa lama di luar kota?"tanya Abimana.
"Kurang tau om, katanya sih cuma 3 hari, paling besok atau lusa om udah pulang"jawab Nathan.
"Ya udah, daripada kamu sendirian di rumah, kamu nginep di sini aja selama orang tua kamu di luar kota"saran Abimana.
"Nggak usah om, ntar malah ngrepoti om sama Tante"jawab Nathan.
"Sok sokan loe ngrepoti"sahut Salma mengejek.
"Sstt, Salma"ucap Heni menatap Salma menegur. Salma hanya nyengir saja.
"Nath, kamu udah kita anggap seperti anak kita sendiri, jangan sungkan seperti itu, pokoknya selama orang tua kamu di luar kota, kamu nginep di sini"putus Abimana.
"Makasih ya om, Tante"ucap Nathan tulus.
Jujur saja Nathan senang saat berada di rumah Salma. Karena Nathan merasakan kasih sayang yang begitu tulus dari orang tua Salma. Bukan karena orang tua Nathan tidak menyayanginya, namun karena kesibukan kedua orang tua Nathan, membuatnya tak begitu memiliki banyak waktu bersama.
.
Selesai sarapan, Nathan dan Salma duduk di depan tv. Salma sibuk dengan acara gosip di tv, sedangkan Nathan sibuk dengan game di hpnya. Lalu kemana kedua orang tua Salma? Mereka berdua tengah pergi belanja kebutuhan mingguan.
Saat keduanya tengah sibuk dengan aktivitas masing masing, terdengar bell rumah. Mendengar hal itu Salma segera beranjak dari sofa untuk membukakan pintu.
"Kenzie, ada apa?"tanya Salma saat melihat Kenzie lah yang bertamu.
"Pagi Sal, weekend gini boleh kali gue main"ucap Kenzie.
"Ehh, boleh kok, yuk masuk"ajak Salma tersenyum canggung.
Salma pun mengajak Kenzie masuk untuk bergabung dengan dirinya dan Nathan di depan tv.
"Duduk Ken"ucap Salma mempersilahkan.
Dengan senang hati Kenzie langsung duduk di sofa dimana Nathan berada. Berbeda dengan Kenzie, Nathan langsung memasang muka garang saat melihat Kenzie berada di sana.
"Ngapain loe kesini" ketus Nathan.
"Kita kan temen, boleh kali main"ujar Kenzie menyunggingkan senyum licik.
"Cihh, gue bukan temen loe"sahut Nathan ketus. Bahkan dengan sengaja Nathan mendorong Kenzie hingga Kenzie sedikit oleng ke sofa. Sedangkan Nathan segera berpindah tempat duduk.
"Nath, loe apa apain sih, jangan gitu dong"ucap Salma saat melihat Nathan mendorong Kenzie.
"Sorry ya Ken, Nathan emang gitu"ucap Salma seraya melirik tajam Nathan.
"Tenang aja, gue nggak apa apa kok"sahut Kenzie seraya melirik Nathan dengan senyum remeh seolah dia menang.
"Mending loe pulang deh, ganggu aja"usir Nathan.
"Nggak usah dengerin Nathan Ken, dia emang gitu orangnya"bela Salma. Kenzie pun hanya mengangguk dengan senyum kecil.
Salma pun kembali pada acara di tv. Sedangkan Nathan sudah tidak mood lagi untuk bermain game. Pria itu memilih diam saja sambil sesekali melirik gerak gerik Kenzie.
"Libur gini loe betah aja Sal di rumah"ucap Kenzie.
"Iya Ken, capek gue, makanya pilih di rumah aja"jawab Salma.
"Om sama Tante mana?"tanya Kenzie lagi.
"Mereka lagi keluar"jawab Salma.
"Kita keluar juga yuk, nonton mau nggak?"tanya Kenzie.
"Nggak"sahut Nathan ketus.
"Gue ngajak Salma"ujar Kenzie.
"Ehh, asal loe tau ya, Salma itu nggak bakal mau di ajak keluar sama cowok selain gue"ucap Nathan seraya menatap tajam Kenzie.
"Emang iya Sal?"tanya Kenzie seraya melirik Nathan remeh.
Salma pun terdiam. Pada dasarnya Salma memang tak punya banyak teman. Apalagi teman laki laki. Meskipun Salma ingin merasakan apa yang remaja umumnya rasakan, namun Nathan selalu membuatnya merasakan semua hal itu. Mulai dari nonton, camp bareng, bahkan jalan bareng.
Namun hari ini, entah kenapa ajakan Kenzie sedikit membuat Salma tertarik.
"Boleh dehh, kayaknya ada film baru deh"ucap Salma tersenyum.
"Sal"panggil Nathan dengan nada tegas.
"Apa sih Nath? Kenzie ngajak nonton, dan kebetulan ada film baru"ucap Salma.
"Bentar Ken, gue siap siap dulu"ucap Salma segera berlalu ke kamarnya untuk bersiap.
"See"ucap Kenzie menatap Nathan dengan tatapan mengejek.
"Loe inget baik baik, Salma itu punya gue, cuma punya gue"ucap Nathan tegas dengan mata menatap tajam Kenzie.
"Loe liat aja"sahut Kenzie tak mau kalah.
Nathan hanya berlalu meninggalkan Kenzie sendiri. Nathan ingin melarang Salma pergi bersama Kenzie, namun Nathan tak mau ribut juga. Akhirnya Nathan memilih mengalah sejenak.
TBC
ngak bagussss