Istri Pajangan Tuan Dion

Jam menunjukkan pukul 4 sore, semua karyawan pun mulai bergegas meninggalkan pekerjaan nya untuk kembali kerumah masing-masing mengistirahatkan tubuh dan pikiran yang bekerja seharian penuh, ada yang naik mobil, ada yang naik motor bahkan ada juga yang menunggu angkutan umum untuk pulang ke tempat nya....

Begitu pun Tania, Ia merapikan meja kerja nya dan mengambil tasnya, kali ini dia akan pulang hanya berdua dengan Vino menggunakan mobil kantor karna Dion akan mengantar Monika keapartemen nya terlebih dulu....

Ditengah perjalanan, seorang laki-laki yang terlihat terluka para berlari kedepan mobil yang dikendarai Vino dan Tania,....

Bugkkk...

"Astaga Tuan kita menabrak orang.... Teriak Tania panik, Ia pun dan Vino keluar untuk melihat orang yang penuh luka di sekujur tubuhnya...

"Tuan Besar, kenapa ada seperti ini, siapa yang membuat Tuan seperti ini?...."Vino terkejut melihat orang yang ia tabrak, Tania pun menjadi bingun....

"Vino cepat bawa saya pergi dari sini sebelum mereka datang,...."dengan suara parau lelaki yang hampir seumuran dengan ayah mertua nya itu meminta tolong, dengan cepat Vino pun mengangkat tubuh lelakii itu di bantu oleh Tania....

"Siapa Dia? Mengapa Tuan Vino memanggil nya Tuan besar, lelaki itu terlihat sangat mengenaskan, sebaiknya aku tidak perlu bertanya dulu, situasinya sedang tidak tepat....."Sebenarnya Tania sangat penasaran tapi Melihat keadaan lelaki dibelakang dan kepanikan Vino membuat ia urung melakukan nya...

"Vino bawa saya ketempat paling aman, dimana hanya kamu yang tau, saya sudah sangat lelah uhukk,,, uhukk....."Vino mengangguk kemudian menambah laju mobilnya agar segera sampai....

"Tuan dia menutup mata, bagaimana ini apa yang harus kita lakukan?...."Tania panik saat melihat lelaki paru baya itu menutup mata, ia mengulurkan tangannya untuk memeriksa denyut nadinya...

"Bagaimana apa dia masih bernapas?...."tanya Vino terlihat sangat panik....

"Iya dia seperti pingsan, tapi melihat kondisinya sangat tidak baik-baik saja, sebaiknya kita bawa dia kerumah sakit, saya takut nya dia lambat untuk ditangani Dokter...."Tania mengusulkan tapi Vino menggeleng tanda tidak setuju....

"Itu bukan pilihan yang tepat, sepertinya nyawanya dalam bahaya, saya akan membawa nya ketempat dimana tidak seorang pun yang tau termasuk Tuan muda, tapi Nona muda bisa kan menjaga rahasia ini?...."Tania mengangguk perlahan setelah melihat keadaan lelaki itu,....

2 jam lamanya mereka mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi akhirnya mereka telah sampai disebuah Vila milik Vino, Vino membangun nya didalam hutan jauh dari pemukiman warga, hanya dia yang tau Vila ini, ia membawa pria tua itu masuk kedalam setelah nya memanggil Dokter kepercayaan nya....

Sekitar 30 menit menunggu, akhirnya Dokter pun datang dan langsung memeriksa keadaan lelaki itu....

"Bagaimana Dokter Jhon apa dia bisa segera di sembuhkan?...."tanya Vino penuh harap jika lelaki yang ia sebut tuan besar segera sadar....

"Keadaan nya sangat memprihatikan Tidak Tuan Vino, sepertinya ia sudah lama disiksa dan diberikan obat berbahaya sehingga menyebabkan dia koma, kita perlu membawa peralatan yang lebih canggih kesini...."Vino mengusap kasar wajahnya, belum tau penyebab keadaan Tuan besar seperti itu beliau malah koma.....

"Lakukan apapaun Dok yang penting nyawa nya selamat, dia sepertinya mengetahui sesatu, jika perlu bawa beberapa suster terpilih untuk membantu anda merawat nya, kesadaran nya sangat berarti dan sangat penting bagi kami....."Dokter Jhon mengangguk, Vino dan Tania pun pamit setelah memastikan semua nya telah aman....

"Tuan siapa Dia, maksudku lelaki yang kita tabrak tadi?...."Tania bertanya setelah menahan rasa penasarannya sejak tadi, Vino menoleh sejenak kemudian kembali fokus pada kemudi....

"Dia adalah Tuan Bram saudara kandung tuan Tomi,...."jawab Vino singkat....

"Maksud anda dia Om dari Tuan muda Dion, suami saya? berarti dia juga mertua saya donk,...."Tania tampak sangat terkejut, ini adalah pertemuan pertama dengan Om dari suaminya itu, tapi sayang pertemuan pertamanya dalam keadaan seperti ini...

"Maka dari itu saya minta tolong pada Nona muda untuk merahasiakan semua ini, bahkan dari Tuan muda sekalipun, kita cari tau dulu apa penyebab sehingga keadaan Tuan Bram seperti itu, saya takut nya dia mengetahui sesuatu....."Tania mengangguk mengerti, ia pun menyetujui untuk merahasiakan hal ini terlebih dahulu....

"Bukankah dulu Om Bram pergi bersama Monika?,, sungguh saya sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada nya....."pikiran Tania bercabang menerka apa yang sebenarnya terjadi, tapi ia tidak ingin terlalu berpikir keras biar waktu yang menjawab semua nya....

Bugkkk....

Bugkkk...

Bugkk....

Seorang pria menghajar bawahan nya satu persatu, wajahnya merah padam karna amarah yang ingin meledak seketika itu juga.....

"Kalian ini benar-benar tidak becus menjaga orang sekarat saja kalian tidak mampu, pokoknya saya tidak mau tau, bagaimana pun caranya kalian harus menemukan nya, bahkan ke lubang semut sekalipun...."

"Ba-baik Tuan, kami berjanji akan menemukan nya...."kelima pengawal itu pun pergi untuk mencari Bram yang kini sudah berada ditempat yang aman....

Brakkk....

"Akhhh Brengsek, ternyata aku salah menilai mu Bram, aku kira keadaan mu yang sekarat tidak akan membuatmu lepas dariku ternyata aku salah besar, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri sebelum kamu membocorkan semua nya...."Lelaki itu menggepalkan tangan dengan sangat kuat sehingga urat-urat tangan nya terlihat begitu jelas....

.....

"Darimana saja kalian kenapa baru kembali? ini sudah jam 8 malam, apa kalian pergi berkencan dibelakang saya hah....."Baru saja Tania dan Vino turun, mereka sudah mendapatkan percikan Petasan dari mulut Dion, terlihat lelaki itu sangat marah karna keterlambatan Vino membawa Istrinya pulang.....

"Maaf Tuan, tadi saya dan Vino kerumah mama terlebih dahulu, mama menelfon jika Wilda sakit perut jadi kami kesana terlebih dahulu, maaf karna tidak menghubungi Tuan terlebih dahulu, kami semua panik tuan,...."Tania memberikan alasan yang sebisa mungkin dipercaya oleh suami nya, jika mengatakan bang mobil mereka kempes atau bocor pasti Dion tidak akan percaya....

"Baiklah, tapi lain kali kami duduk dibelakang jangan duduk didepan, kamu itu istri saya Nona muda Tania ingat itu baik-baik, dan kamu Vino kembali lah kerumahmu, mataku sakit melihat mu terlalu lama disini...."titah Dion yang langsung dilaksanakan oleh Vino....

"Untung saja Nona Tania memberikan alasan yang bagus sehingga Tuan Dion tidak curiga...."Vino pun kembali kekediaman nya setelah membungkukkan badan pamit undur diri....

"Seenak nya saja menuduh, apa dia tidak menyadari dirinya yang pergi dengan Mak lampir itu, tanpa menghiraukan perasaan ku....."Tania menatap suaminya karna kesal, ia pun berlalu masuk kedalam rumah tanpa mengatakan apapun pada Dion.....