Duren & Jantik

Matahari sudah begitu terik, panasnya di luar membuat kita berkeringat kepanasan, di kamar yang bernuansa modern ini seorang Pria masih terlelap di dalam mimpinya dengan AC yang masih menyala mendinginkan suhu kamar itu, padahal diluar sudah panas membasahi keringat.

"Eehhmmm...." gumam Oemar menggeliat saat dirinya mulai membuka mata, dia pun bangkit dari tidurnya dan terduduk diatas kasur.

Dia melihat ke sekeliling kamar dan merasa sepi,entah mengapa saat bangun dari tidurnya dia merasa seperti ada yang hilang, dengan cepat dia pun menepis pikirannya dan menyegarkan diri dengan mandi. Setelah usai diapun duduk di sofa kamar itu dan melihat sekeliling lagi, dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi.

"Kok April gak ada dikamar, apa dia uda masuk kerja yaa... " hatinya bertanya-tanya, saat dia hendak mengambil handphone nya di atas nakas dia pun melihat sebuah memo di bawah ponselnya,dengan cepat dia pun mengambil memo kecil itu dan membacanya.

"Mas, maafkan aku, aku pergi menemui almarhum suami ku dulu...."

Tulis dalam memo itu, sontak saja membuat Oemar terkejut dengan perkataannya.

"Lhoo maksud nya apa ini... " Oemar pun langsung meraih handphone nya dan menelfon April namun tak ada jawaban dari sana, handphone nya bahkan tidak aktif.

Dia pun bergegas menuruni tangga sambil meraih kuncinya.

"Lhoo nak mau kemana, buru-buru amat ..." sapa Diva yang melihat Oemar berjalan dengan terburu-buru.

"Mau ke kantor mah ambil berkas tentang April..." ucapnya berlalu

"Tapi nak Ap-..." belum sempat Diva memberi tahu Oemar dia sudah pergi begitu saja

"Yaah.. padahal mau ngasih tau kalo April udah pergi ke kampung halaman almarhum suaminya..." gumam Diva

Oemar yang bergegas menuju kantornya pun mengendarai mobilnya dengan cepat, sesampainya di sana dia langsung menuju ruangannya, saat sedang menunggu di depan lift para karyawan melihat kehadiran Oemar dan semua karyawan yang lewat pun merasa tersihir dengan kedatangannya.

"Pagi menjelang siang pak...." ucap salah satu karyawannya yang tak berkedip melihatnya,

Oemar pun mengangkat alisnya sebelah dan tak menghiraukan sapaan karyawannya itu,

"Pagi pak Oemar..." ucap karyawan wanita yang lain dengan centil

"Si-Siang pak..."

Oemar pun terus menatap handphone nya dan masuk ke dalam lift saat lift didepannya sudah terbuka, dia pun menutup lift itu namun sebelum pintu tertutup dia melihat semua karyawan perempuan menatapnya hingga kepalanya miring mengikuti arah pintu.

"Ada apaan sih sama mereka, tumben amat nyapanya kok kegatelan banget..."ucapnya tak menghiraukan

Sedangkan setelah Oemar menaiki lift dibawah loby terjadi kehebohan antar para karyawan wanitanya itu

"Gila.. pak Oemar sexy banget..." ujar salah satu karyawan yang menyapa tadi

" Iya eight pack nya itu lhooo bikin meleleh..."

"Iya tuh gue mau deh jadi simpanan nya pasti hebat tuh kalo atas ranjang..."ujar wanita berpakaian sexy itu

"Iya tapi sayang banget cowok sekeren dan se Cool pak Oemar masih nge duda aja yah, padahal pada mau lhoo cewek-cewek diluaran sana..."

Disaat mereka sedang asik membicarakan presdir nya tiba-tiba terdengar suara bariton dari arah belakang mereka

"Ehem...."

Sontak mereka pun menoleh ke belakang dan terkejut kala melihat sosok Vino dari belakang mereka

"Kalian mau kerja apa bergosip hah...." ujarnya tegas

"Ma-maaf pak...." ujar mereka semua dengan secepat kilat mereka membubarkan diri masing-masing.

"Ada apaan sih siang-siang gini kok pada heboh..." gumam Vino sambil menaiki lift di depannya

Sesampainya di lantai atas dia pun di panggil Cyntia sekertaris Oemar dan memberi tahu bahwa presdir Oemar baru saja datang.

Vino pun bergegas memasuki ruangan Oemar

*tok tok tok

"masuk.."

ceklek*

"Lah boss ngapain disini... bukannya masih mau liburan di rumah ya, lah ini kok berantakan banget sih file dimana-mana..." tanya Vino sambil mengambil berkas berserakan di lantai itu.

" Gue lagi cari berkasnya si April nih..." ujarnya

"Berkas...."

"Iya.. gue nyari berkas April yang waktu itu gue selidiki, April kagak dirumah dia nemuin mantan suaminya...."

jawabnya gelisah

"yess ketemu..." ujarnya lagi dengan senang

"Lah..lakinya bukannya uda meninggal ya...." tanya Vino lagi

"Lah iya ya.... terus dia mau nemuin siapa ya..." ujarnya bingung

Oemar pun duduk di sofa sambil berfikir memikiran istrinya itu dan diapun membaca filenya

"Disini cuma tertulis daerah Malang...tapi gak ada letak detailnya, gimana dong Vin gue bingung nih..."

"Ya elah brooo timbang bingung-bingung napa kaga tanya teman-temannya sono,siapa tau mereka tau tempat tinggal almarhum lakinya..."

"Ehm... tapi setau gue temennya pada belom tau deh tentang pernikahan kita, bisa-bisa mereka curiga lagi kenapa tiba-tiba gue nanya tempat tinggal lakinya dulu..."

"Ehm iya juga sich.. entar bisa-bisa kayak si Kevin sama Smith marah tuh ma kita..."

Mereka pun tampak berfikir sambil melihat berkas tentang April, dan Oemar terus mencoba memanggil telefon April yang sedari tadi nggak aktif itu.

"Eh..bro Karin kan sababtnya bini loe dari dulu, napa loe kagak tanya aja, siapa tau dia tahu..." ujar Vino

"Oh iya semalem sebelum gue ke club April emang lagi sama Karin,jangan-jangn dia tahu soal ini, cepet lu panggil dia..." titahnya tak sabar

"Iya..iya bawel lu, kagak sabaran amat, loe takut yaa si April gak balik lagi...huahahahhahaa..." ujar Vino tertawa sambil meninggalkan ruangan boss nya itu.

...----------------...

Sementara itu April yang baru saja keluar dari Bandara Abdulrahman Saleh (MLG), dia pun bergegas memanggil taxi, memakan waktu 1jam setengah di pesawat membuat nya lupa untuk mengaktifkan ponsel miliknya.

Dia pun segera memberi tahu sopir taxi untuk segera ke TPU di dekat Kelurahan Arjosari, yaa..disanalah letak dahulunya dia tinggal bersama sang suami.

Pemakamannya pun dekat dengan tempat tinggalnya dahulu.

_________

Vino yang sudah memanggil Karin pun segera membawanya ke ruangan presdir mereka.

"Ada apaan kak manggil dikantor kayak gini, tau nggak nanti aku malah jadi pusat perhatian karyawan lain tau ih.." kesal Karin pada kakaknya itu

"Udah..itu mah urusan belakang cepat kasih tau dimana April sekarang..."

"Wiidih... ada yang nyariin istri nya nih..." ledek Karin

"Iya tuh Rin liatin aja kakak loe saking khawatirnya dia sampe pake casual gitu tuh ke kantor, smape-sampe di lobby pada heboh..." ujar Vino yang ikut meledek sahabat nya itu.

Oemar pun spontan melirik pakaian nya dan dia begitu terkejut kala melihat penampilannya yang hanya memakai celana pendek dan kaos putih oblong saja, pasalnya itu lah pakaian santai dia saat berada di dalam rumah.

Vino dan Karin pun menertawakan Oemar yang tak sadar dengan pakaiannya...

"Udah deh.. gak usah godain kakak, kakak emang sengaja aja Pake ginian biar gak ribet..."

"Bro..broo berapa lama kita kenal dan gue tuh tau banget kalo elu kagak bisa pergi keluar kalo enggak berpakain rapih tau...."

"Ish...." desisnya

"Cepet kasih tau dimana tempat tinggal almarhum suaminya dulu Rin,..."

"Iya..iya Karin kasih tau, tinggalnya di Malang jawa timur, tadi tuh Karin yang nganter April ke bandara,dia mau ziarah ke makam suaminya kak, kangen kali kak..." goda Karin lagi

"Ih...kalo Malangnya mah kakak tau, alamat lengkapnya dimana Karin... Malang tuh luas..." ucapnya kesal

"Kelurahan Arjosari kak.... , nih...Kalo kakak mau nyusul April kesana...."Jawabnya sambil memberikan kertas berisi tiket penenrbangan dan penginapan

"Apaan nih..." tanya Oemar sambil membacanya

"Itu tuh Tiket pesawat kak dan penginapan Hotel di daerah Batu..Karin tau kakak pasti pengen nyusul April kan kesana, nih udah aku bookingin paket honey moon sekalian kak..." tutur Karin

"Ciee...adek.pengertian luu...."sahut Vino sambil

mengacak-agak rambut Karin

"Ih..apaan sih ..."kesalnya

Tanpa berkata apapun Oemar bergegas dan berteriak

"Vin.. cepet anterin gue ke bandara, pake motor ya biar gak kena macet.."ujarnya berlalu

"Noh.. liat abang loe.. gak sabar dia..."

"Iya hihihihi palingan bentar lagi bakalan ada yang bucin kak.."

Mereka pun bergegas menuju bandara, sedangkan Karin dia kembali ke ruangannya.

...****************...

Di kantor pusat

Hari semakin terik, semua karyawan berhamburan meninggalkan meja kerjanya dan keluar kantor untuk mengisi perut keroncongan mereka.

Dikantin ketiga sahabat April pun tengah menikmati makan siang di hadapannya itu.

"Eh gaes.. loe pada ngerasa nggak sih kalo April agak berubah akhir-akhir ini..." Ucap Salsa pada kedua rekannya yang sedang duduk sambil memakan makanan kantin di kantor.

"Ehm... iya sih gue juga sempet mikir gitu, kayak ada yang disembunyi'in gitu..." sahut Frans

"Iya nih April sekarang jadi lebih tertutup ma kita..." jawab Devan

"Eh waktu itu kan aku nganter dia pulang ,katanya mau jemput temennya Melly gitu, tapi aneh deh masak dia tiba-tiba ke Medan kan aneh ya..." ucap Salsa penuh curiga

" Ya udalah kita berfikir positif aja, mungkin April emang lagi di Medan, kan pak Presdir sendiri yang bilang..." jawab Devan

"Justru itu Van yang bikin aneh, presdir kita yang ngasih tau., dan juga April sekarang jadi sering cuti ya.." ucap Frans

Mereka pun menikmati makan siang sambil memikirkan sahabatnya itu.

Setelah menikmati makan siang mereka pun kembali bekerja,sedangkan Devan dia membuntuti Pak Handoko untuk mengikuti meeting di luar.

Saat tiba di lokasi dia pun berpapasan dengan Melki rekan dikantornya, namun beda divisi.

"Hai..Van meeting disini juga.." tanya Melki

"Eh iya Mel nemenin pak Handoko..." jawab Devan

"Lah..tumben gak sama cewek yang biasanya itu, yang cantik itu lhoo siapa sih namanya lupa gue..."

"Oh..April , iya biasanya sama dia tapi sekarang dia lagi di Medan sedang meninjau proyek baru disana..."

"Medan...Proyek real estate yang baru aja di bahas minggu kemaren kan.."

"Iya...yang mana lagi, kan Proyek yang di Medan cuma satu yang baru di rilis..."

"Lha..bukannya yang di Medan si Alim sama Sinta ya, emang April ikut juga ya.. setau gue cuma mereka berdua yang disana, mereka aja baru berangakt kemarin lusa..."

"Serius loe.. kata siapa..." tanya Devan penasaran

"Iya ..seriusan... tanya aja sama Alim disana gak ada April..."

Devan pun tercengang dengan penuturan rekan kantornya itu,

"Lalu..kemana April, kenapa pak Presdir bilang kalau dia lagi di Medan..." ujarnya dalam hati, hatinya penuh akan pertanyaan yang tak dapat dia jawab sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...----------------...

......................

Hai Readers... maaf ya baru up lagi... Authornya ya nulis ngatering, insya Allah akan berusaha untuk tetap up di tiap minggunya, kalo bisa tiap hari ya😊😊.

Jangan Lupa Like,komen dan Vote ya readers...

🍃Happy Reading 🍃

......................