Karena ditinggalkan oleh kekasihnya dalam keadaan hamil, Felinova terpaksa setuju menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya untuk menutupi aib keluarga.
Faisal Ramadhan, lelaki pekerja keras yang hidup sebatang kara dan pernah diasuh oleh keluarga Handoko pada akhirnya menikah dengan putri tunggal keluarga konglomerat itu sebagai bentuk balas budinya.
Kehidupan pernikahan yang dingin dan tanpa cinta membuat Feli tersiksa, terlebih setelah ia diasingkan di desa kecil bersama suaminya yang lebih tua 15 tahun darinya.
Sanggupkah Feli bertahan dan jatuh hati pada ketulusan Faisal? Atau pernikahan itu akan usai setelah si bayi lahir seperti kesepakatan di awal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiLovi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dari Hati ke Hati
"Kamu belum tidur?"
Feli tersentak kaget. Tadinya ia tengah menikmati pemandangan malam di balkon sembari menunggu Faisal mandi.
"Belum ngantuk," sahut Feli lirih seraya merapatkan jaketnya.
Suasana malam yang hening dengan pemandangan danau yang diterangi lampu temaram membuat Faisal teringat pada masa kecilnya di panti. Dulu semasa kecil, ia suka menghabiskan malamnya dengan memandangi bintang di langit.
"Kak Ical nggak tidur? Katanya tadi capek?" Feli menoleh sekilas ke arah suaminya yang kini ikut berdiri di balkon.
"Aku tidak bisa tidur kalo tidak meluk kamu."
"Cih!" cibir Feli terkekeh. "Kak Ical tuh sekarang hobinya menggombal!"
"Aku tidak menggombal, aku serius!"
"Iyaaaa, tahu! Tapi kenapa to the point banget ngomongnya," protes Feli gemas.
Faisal menggaruk keningnya bingung, ia tak tahu harus berkomunikasi dengan style seperti apa lagi. Bila bicara secara tersirat seperti tempo hari, Feli tak paham pada maksudnya. Bicara to the point juga ternyata salah!
"Kayanya aku terakhir kali lihat danau gini pas di vila hutan, Kak Ical masih inget nggak?" Feli menoleh pada suaminya. "Aku seneng banget di situ, selain hawanya yang adem, pemandangan danaunya juga bikin betah ngelamun seharian."
Keluarga Handoko yang kaya raya memang memiliki banyak rumah dan vila. Salah satu vila berada di tengah hutan dan hanya dimiliki oleh beberapa konglomerat tertentu. Semasa kecil Feli dulu, mereka sering berlibur di vila itu.
"Kapan-kapan kita ke sana yuk! Pasti seru kalo ke sana lagi tapi status kita sudah suami istri hihihi ..." tawa Feli lirih.
"Memangnya kalo suami istri kenapa?" Wajah Faisal nampak tersinggung.
"Ya nggak kenapa-kenapa, sih! Kalo dulu kan mau meluk Kak Ical masih sungkan, sekarang udah gak sungkan lagi ..." Feli beringsut mendekat ke tempat Faisal dan merangkulnya dengan manja sebelum suaminya itu ngambek.
Terdengar helaan napas berat Faisal, ia balas merangkul Feli dengan erat.
"Aku malah inget sama panti kalo suasananya seperti ini."
"Panti?" Feli mendongah, menatap manik mata teduh itu dengan penasaran.
"Iya, Panti tempatku dibuang dan dibesarkan."
Merasa Faisal sedang mellow, Feli mengeratkan pelukannya untuk memberinya kekuatan.
"Kan sekarang Kak Ical sudah punya keluarga, ngapain nginget masa lalu yang nyakitin!"
"Karena sampai sekarang aku masih penasaran, kenapa aku dibuang? Ibu seperti apa yang tega meninggalkan darah dagingnya di kursi panti asuhan? Apakah aku setidak berharga itu? Apakah aku sesampah itu?"
"Iiih, Kak Ical kok ngomong gitu sih! Aku jadi sedih," protes Feli sembari membenamkan kepalanya di dada hangat Faisal.
Tatapan tajam nan dingin ketika mengingat masa lalunya membuat bola mata Faisal memerah. Ada rasa sakit hati yang tidak pernah ia ungkapkan, yang ia simpan rapat-rapat selama puluhan tahun.
"Berjanjilah kamu akan selalu berada di sampingku, Feli. Aku tidak tahu akan jadi apa hidupku bila tanpa kamu, Papi dan Mami," pinta Faisal memohon.
"Aku janji, aku nggak akan pernah ninggalin Kak Ical. Kecuali ..." ucapan Feli yang menggantung membuat Faisal menunduk dan mengawasi istri kecilnya itu.
"Kecuali apa?" tanya Faisal gusar. "Kamu masih mengharapkan laki-laki itu kembali?"
"Bukan itu! Aku bahkan sudah nggak kepikiran sama Jonas. Kenapa Kak Ical selalu bahas dia, sih!" sungut Feli emosi.
"Lalu kenapa ada pengecualian? Apa kamu berniat meninggalkan aku?"
Feli menggeleng cepat. "Aku nggak akan ninggalin Kak Ical, kecuali Kak Ical yang memintaku untuk pergi."
"Tidak akan! Aku tidak mau kehilangan kamu dan bayi kita. Aku masih ingin memiliki banyak anak bersamamu, Feli."
Feli tersenyum lega, ia hanya takut suatu saat Faisal akan bosan pada sifatnya. Ia kembali memeluk suaminya dengan sangat erat hingga perutnya terjepit.
"Aku sayang sama Kak Ical."
"Aku juga sayang sama kamu." Tangan Faisal meraba perut Feli dengan penuh kasih. "Aku juga sayang bayi kita."
Feli semakin membenamkan kepalanya di dada hangat suaminya, ia bisa merasakan detak jantung yang berdegub konstan dan berirama, sangat mendamaikan.
"Kak Ical."
"Hmmm ..."
"Kenapa Kak Ical mau menerimaku dengan kondisiku yang seperti ini?" tanya Feli penasaran. "Apalagi bayi ini bukan darah daging Kak Ical, kenapa Kak Ical menyayanginya?"
"Apakah kamu ingin jawaban jujur?"
Feli mengangguk di dekapan Faisal, ia terhipnotis oleh bunyi detak jantung dan hangatnya pelukan itu.
"Awalnya aku merasa tidak memiliki pilihan lain selain menikahi dan menyelamatkanmu." Faisal membelai rambut Feli dengan lembut.
"Kak Ical merasa terpaksa?" selidik Feli.
"Sedikit. Tapi setelah itu aku malah bersyukur bisa menikahi kamu."
Feli mendongah, ia menatap Faisal dengan bingung. "Bersyukur? Kan aku sudah nggak perawan lagi, terus apa yang Kak Ical harapkan dariku?"
"Aku tidak berharap apapun, aku tulus menyayangimu, Feli. Kamu adalah satu-satunya perempuan yang aku sayangi sejak pertama kali melihatmu."
"Tapi kan aku sering bikin Kak Ical marah, nyebelin dan juga cerewet. Apa Kak Ical nggak akan bosan dengan semua sifat burukku?"
"Apa kamu juga akan meninggalkanku bila suatu saat bosan denganku?"
Feli menggeleng cepat. Ia tak bisa membayangkan seandainya hidup tanpa Faisal. Ia sudah sangat bergantung pada lelaki ini. Lelaki yang sudah mengorbankan banyak hal untuk kebahagiaannya.
"Baiklah. Kalo begitu jangan khawatir dengan perasaanku. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Sebosan dan semarah apapun aku, tetap kamulah rumahku."
...****************...
wahh sumpah y kak ical jd knytaan mlh lgsung nikah y jg ma kak ical bkn dgn yg mirip sma dia🤣🤣🤣
ku fkir jonas mw bicara klo dia ga akn bw feli k amerika degh krn dia jg ga tega misahin feli n love dr haikal