NovelToon NovelToon
FORGETTING YOU

FORGETTING YOU

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mommy Ghina

Baru sebulan terikat oleh tali kasih pertunangan dengan pria yang selalu Ayasha panggil Om Rafael, pupus seketika di saat tunangannya berbagi peluh dengan wanita lain. Hancur berkeping-keping hati Ayasha, kecewa dengan pria yang masih saudaranya, ternyata Om Rafael sudah menjalin hubungan spesial dengan sekretarisnya, Delia.

"Aku cinta dan benci dirimu, Om Rafael. I will FORGETTING YOU forever!" teriak Ayasha menahan gejolak emosinya.

"Begitu susahnya aku untuk meminta maaf padamu, Ayasha!" gumam Rafael menatap kepergian Ayasha.

Melupakan segalanya termasuk melupakan Om Rafael menjadi pilihan akhir Ayasha yang baru saja lulus SMU, disaat hatinya hancur gadis itu memilih pindah ke luar kota, dan menyelesaikan pendidikannya ke jenjang S1.

5 tahun Ayasha melupakan mantan tunangannya. Mungkinkah Allah mempertemukan mereka kembali? Jika di pertemukan kembali apa yang di rasakan oleh Om Rafael? Masihkah ada rasa di hati Ayasha untuk Om Rafael atau sudah ada pengganti Om Rafael?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dipecat!

Wajah Reni terlihat ketakutan ketika mendengar kalimat pecat, namun Ayasha langsung menyentuh tangan Reni agar tetap tenang.

Ayasha mengulas senyum tipisnya. “Mohon maaf atas perkataan rekan kerja saya jika menyinggung perasaan Ibu. Sebenarnya kami hanya bertugas menjaga privasi tamu yang menginap di hotel kami, termasuk pemilik hotel ini. Untuk memberikan access card kamar, kami butuh persetujuan terlebih dahulu dari pihak yang menginap jadi kami tidak bisa sembarangan memberi access card walau mengaku saudara maupun keluarga. Dan jika memang Pak Rafael suami Ibu, kenapa Ibu tidak menghubungi Pak Rafael terlebih dahulu, atau perlu kami bantu untuk menghubungi line telepon kamarnya?” tutur Ayasha dengan tenang, walau dia berhadapan dengan wanita yang telah merebut tunangannya.

Sudut bibir Delia naik sebelah seakan sedang mencemooh kan sikap sopan Ayasha terhadap dirinya, dan hal itu sangat disadari oleh Ayasha. “Aku tidak butuh penjelasan kamu, cepat hubungi line telepon kamar suamiku, aku ingin berbicara!” perintah Delia dengan ketusnya, dan tak lupa sikap angkuhnya.

Tidak banyak bertanya lagi, Reni yang sigap menelepon kamar 515 bukan Ayasha, tapi sayangnya panggilan telepon tersebut belum diangkat oleh Rafael.

Sembari menunggu, tatapan Delia bak belati yang menghunus Ayasha, akan tetapi gadis itu mengacuhkannya.

“Bagaimana Mbak Reni, teleponnya sudah ada yang menjawab?” tanya Ayasha.

“Belum ada jawabannya Mbak Aya ... teleponnya belum diangkat,” balas Reni, yang masih mencoba menelepon.

Ayasha kembali menatap Delia. “Mohon maaf Bu, kami sudah mencoba menelepon tapi belum ada yang menerimanya. Mungkin Ibu bisa menunggu sebentar, nanti akan kami coba kembali menghubunginya,” tutur Ayasha begitu sopannya.

Delia mendengus kesal. “Kalian kerjanya benar-benar tidak becus!”

Ayasha menghela napas panjangnya, sepertinya butuh extra kesabaran untuk menghadapi keangkuhan Delia.

Selang tak berapa lama Rafael baru saja keluar dari lift dengan penampilannya yang sudah rapi menuju restoran untuk sarapan pagi namun dari kejauhan pria itu melihat Delia dan Ayasha sama-sama berada di bagian resepsionis, dengan langkah yang lebar, pria itu bergegas ke bagian resepsionis, dia mengkhawatirkan keadaan Ayasha. Dan dia teringat tragedi di depan cafe, di mana Delia pernah memaki Ayasha di depan orang banyak.

“Ingat ya kalian berdua, mulai detik ini aku sebagai istri pemilik hotel ini memecat kalian berdua. Kemasi barang-barang kalian! Dan jangan pernah kembali ke hotel ini! Terutama kamu!” Delia menunjuk wajah Ayasha, terlihat sekali jika wanita itu benar-benar membenci Ayasha.

Sekarang Delia tahu penyebab kenapa Rafael bisa lama tinggal di Jogja, rupanya ada Ayasha yang bekerja di sini, dan hal itu bisa menjadi penghalang hubungannya dengan Rafael, apalagi setelah dia menemukan foto Rafael dengan Ayasha di laci meja Rafael, sudah bisa dipastikan jika Rafael belum melupakan mantan tunangannya.

Tubuh Reni mendadak gemetar hebat setelah Delia mengucapkan kata pecat, wajahnya pun mulai terlihat memucat, refleks Ayasha merangkul bahu Reni mencegah sesuatu hal yang tak diinginkannya.

“Ibu tidak berhak memecat kami seenaknya saja, yang berhak itu adalah atasan kami, bukan pasangan dari atasan kami kecuali Ibu sendiri atasan kami secara langsung!” jawab Ayasha dengan tegasnya.

Delia berdecak kesal. “Eh anak kemarin sore, jangan membantah ucapanku! keputusanku pasti sama dengan keputusan suamiku. Jadi kalian berdua angkat kaki dari hotel milik suamiku, kalian berdua dipecat!” bentak Delia.

“APA HAK KAMU MEMECAT KARYAWANKU, DELIA!” suara Rafael naik 4 oktaf, hingga membuat Delia tersentak kaget dan menoleh ke sumber suaranya. Begitu juga dengan Ayasha dan Reni langsung menatap kehadiran owner hotel tempat mereka bekerja.

Rafael terlihat berdiri dengan gagahnya, wajah tampannya terlihat garang, tak ada senyuman yang terukir di bibir tebalnya, tatapannya pun mulai  menyalang. Sungguh ini kedua kalinya Rafael melihat sisi Delia yang berbeda.

“Eh ... Mas Rafael, sudah ada disini.” Yang awalnya Delia suaranya meninggi, tiba-tiba intonasinya turun ke bawah. Wanita itu bergegas menghampiri pria itu, lalu mengapit lengan pria itu, tapi sayangnya pria itu sudah terlebih dahulu menyentak tangan Delia.

“SEKALI LAGI AKU BERTANYA DELIA, APA HAK KAMU MEMECAT KARYAWAN HOTELKU?”

Wanita itu mengulas senyum tipisnya memperlihatkan wajah sisi lembutnya, walau sebenarnya dia tercengang dibentak sama Rafael, karena selama ini tunangannya tidak pernah membentaknya.

“Begini loh Mas, tadi aku minta access card kamar Mas karena aku menekan bel kamar tidak dibuka sama Mas, tapi mereka tidak memberikannya, padahal mereka tahu kalau aku ini istrimu. Mereka berdua juga sudah tidak sopan denganku, mereka berkata kasar ... tidak menghargai sebagai istrimu mas. Dan mereka juga bilang aku ini bukan istrimu, tapi wanita murah, wanita panggilan. Jadi aku tersinggung, dan aku berhak dong memecat mereka berdua tanpa se persetujuan Mas terlebih dahulu sebagai istrimu, lagi pula aku juga akan bilang sama Mas Rafael kok,” tutur Delia sembari menunjukkan raut wajah sedihnya.

Ayasha yang mendengar jelas ucapan Delia, salah satu tangannya terkepal menahan emosi yang mulai ingin meluap ke permukaan gara-gara kata dusta Delia yang tidak sesuai faktanya. Sedangkan Reni yang masih dirangkul bahunya sama Ayasha, nampak menggelengkan kepalanya ... tidak membenarkan perkataan Delia.

Rafael sejenak menatap wajah Ayasha yang menatap mereka berdua, tatapan pria itu seakan minta jawaban dari mulut gadis itu.

“Bohong ucapan Ibu itu, kami tidak pernah menyebut Ibu itu wanita murahan, wanita panggilan ... saya berani sumpah Pak Rafael! Dan sedari tadi Mbak Ayasha berkata sopan dan lembut dalam menjawab, tidak menyinggung istri Pak Rafael,” sanggah Reni, sembari menahan sesak di dadanya.

“Lihatlah Mas, karyawan mu malah membalikkan fakta kenyataannya, dia seperti itu karena tidak diterima dipecat Mas,” sambung kata Delia, dengan sok tenangnya.

“DIAM DELIA, SUNGGUH LANCANG KAMU TELAH BERANI MEMECAT KARYAWANKU, KAMU TIDAK BERHAK!” bentak Rafael didepan orang banyak, Delia pun jadi membisu.

Ayasha menuntun Reni untuk duduk dikursinya terlebih dahulu, apalagi keadaannya mulai terisak menangis. Sri rekan kerja Reni di bagian resepsionis baru saja kembali dari kamar mandi, agak terheran dengan apa yang terjadi akan tetapi dia sigap menenangi Reni.

Ayasha kembali menatap kedua orang yang berada di hadapannya. “Sebelumnya saya minta maaf jika pelayan kami kurang memuaskan untuk istri Pak Rafael yang tidak bisa kami penuhi permintaannya, di sini kami hanya menjalankan pekerjaan kami secara prosedur SOP yang menjadi pedoman kami dalam mengambil keputusan. Kami mohon maaf,” tutur Ayasha penuh kelembutan namun tegas, kemudian gadis itu membungkukkan punggungnya sebagai tanda permohonan maaf.

Entah kenapa hati Rafael kembali seperti ditusuk oleh ribuan jarum secara bersamaan, di depan orang banyak yang menyaksikan ... Ayasha masih terlihat tenang, menjaga kestabilan emosinya dan tidak terpancing atas sikap kasar Delia ... gadis itu menunjukkan sikap elegannya.

bersambung .....

Kakak Readers jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, makasih sebelumnya 🙏.

Lope lope sekebon 🍊🍊🍊🌹🌹🌹🌻🌻🌻

1
Sofiya
semangat kak author👍👍👍
Memyr 67
ahhh happy ending. terima kasih untuk karyanya yg menghibur.
Memyr 67
percaya sih aq, othor bisa juara satu. sudah banyak karya othor yg aq baca, walau belum semua, dan semua karya othor yg sudah aq baca, menarik.
Fitri Dheanova Al-Ghauzan
Luar biasa
Marwah Alfathunnisa
Kecewa
Marwah Alfathunnisa
Buruk
Nahdzatul Az-zahra
Luar biasa
Sofiya
hempas kan plkor🥱🥱🥱
Sofiya
🙈🙈🙈
Memyr 67
terus bagaimana kabar ibunya ibra?
Shanty Tie
Luar biasa
Sofiya
wooooowooo pelet gaes 🤭
Sofiya
ya Allah bikin geregetan 🤣🤣
Sofiya
bagus Aya 👍👍
Sofiya
sangat bagus🥰🥰
Sofiya
ya Allah 😭😭😭
Sofiya
kerenn😎😎
Sofiya
semoga engak ngecewain Thor💪💪
Memyr 67
chapter chapter penuh bawang iris
Memyr 67
nah kan? rafael bingung, aq juga ikut bingung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!