Seorang Dewa perang yang begitu di takuti di kerajaan Langit, tiba-tiba terkena kecelakaan saat ia sedang mengemban misi untuk mencari tanaman obat di bumi.
Saat ia terbangun ia terkejut karena mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang menantu keluarga konglomerat yang sangat kejam.
Lalu bagaimana sang dewa perang yang sedang amnesia menjalani kehidupannya, apakah dia akan mendapatkan tanaman obat yang dicarinya dan kembali ke kerajaan Langit, atau dia akan terjebak selamanya menjadi manusia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Melarikan Diri
Berita tentang vaksin yang semakin viral membuat pemerintah mulai risau. Siang itu seorang utusan kementrian kesehatan menemui Owen di lapas.
Pria itu menanyakan tentang kebenaran video tersebut kepadanya.
Dengan lugas Owen menceritakan tentang Vaksin tersebut kepadanya.
"Jika kalian membebaskan aku, maka aku bisa membuktikan semua yang ku katakan dalam video itu benar," ujar Owen
"Baiklah kalau begitu kami akan mempertimbangkannya," jawab pria itu
Bukan hanya utusan dari kementerian bahkan beberapa awak media menemui Owen untuk mencari tahu kebenaran video yang diunggahnya.
Semakin viralnya video yang diunggah oleh Anggini membuat Surya semakin resah. Bahkan obat penawar yang akan dipasarkan secara resmi pun di tunda karena berita tersebut.
Surya melampiaskan kemarahannya kepada Tasya ia memaki habis-habisan gadis itu yang dinilainya tidak becus dalam mengurus berita tersebut.
"Bukankah sudah ku bilang bungkam semua media, dan minta pengunggah video untuk menghapus video itu, tapi apa yang kau lakukan semuanya gagal, dasar tidak becus!"
"Aku sudah menangkap pelaku pengunggah video tersebut, apa kau tahu siapa pelakunya?" jawab Tasya bertanya balik
Surya menatap nyalang gadis itu, "Lalu kenapa kau tidak berhasil menekannya,"
"Bagaimana aku berani menekannya jika dia adalah putrimu, tentu saja aku tidak bisa mengambil resiko untuk menyakiti putri anda bukan?" jawab Tasya
"Jadi pelakunya adalah Anggini?" Surya begitu terkejut saat mengetahui pengunggah video tersebut adalah putrinya.
"Benar sekali, kau pasti tidak menyangka jika putrimu yang dingin itu bisa berusaha membela suaminya bukan?"
Surya segera bergegas keluar meninggalkan Tasya.
Pria itu begitu kesal saat tahu putri kesayangannya membantu musuhnya.
"Sebenarnya apa yang kau pikirkan Anggi, kenapa kau menusuk ayah dari belakang!" seru Surya saat menemui Anggini di kediamannya
"Kenapa ayah tiba-tiba langsung memarahiku, apa ayah tidak tahu apa yang dilakukan oleh Iblis bernama Tasya kepada ku?" jawab Anggini menyeringai
"Kau pantas mendapatkannya karena sudah mengkhianati ayah. Jika benar kamu adalah putriku harusnya kau segera menghapus video itu dan menjelaskan kepada semua orang jika kau meng-upload video itu karena ancaman suamimu,"
Anggini seketika tertawa mendengar ucapan Surya, "Aku tidak tahu apa yang ayah pikirkan sekarang. Kau tahu benar jika Owen bukanlah pria jahat seperti yang kau tuduhkan. Harusnya kau bangga punya menantu seperti dia. Bukannya malah memusuhinya. Suatu hari ayah akan menyesali sikap ayah ini. Aku harap ayah berhati-hati dengan Tasya, karena wanita itu sudah menjelma menjadi iblis yang sangat kejam. Ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya," tutur Anggini
Wanita itu kemudian berjalan tertatih meninggalkan Surya yang masih duduk di sofa. Pria itu masih menahan amarahnya saat mengetahui perubahan sikap putrinya.
Anggini kemudian masuk ke kamarnya, ia membuka pakaiannya dan melihat luka menganga di punggungnya.
"Aku bisa saja mati jika Cailen tidak datang, setidaknya aku masih bisa bertahan," ucap Anggini
Ia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
Tidak lama seorang pria muncul di hadapannya.
"Apa yang bisa aku bantu Dewi?" tukas seorang pria membungkukkan badannya
"Cepat obati punggung ku," jawab Anggini
Wanita itu segera membalikkan badannya dan memperlihatkan lukanya kepada pria itu.
"Rupanya kau terkena tombak Tarakasura, sayang sekali bahkan tabib kayangan belum bisa mengobati luka seperti ini. Kau tahu bukan jika Indra sedang turun ke bumi untuk mencari obat untuk menyembuhkan luka sang Brahma karena terkena tombak Asura?" jawab pria itu membuat Anggini terkesiap
"Apa aku akan mati?" tanyanya sinis
"Jika tidak diobati tentu saja bisa menyebabkan kematian, tapi jangan khawatir aku memiliki ramuan yang bisa mengurangi rasa sakitnya. Berdoa saja semoga Indra berhasil mendapatkan obat yang di carinya," jawab sang Tabib
Pria itu kemudian mengoleskan ramuan herbal ke punggung Anggini yang terluka.
"Terimakasih,"
"Jangan lupa oleskan ramuan itu setiap pagi agar lukanya cepat mengering," ucap pria itu kemudian pamit pergi.
"Kalau begini aku harus segera membebaskan Indra, dia tidak boleh lama di penjara atau aku bisa saja mati karena Iblis sialan itu,"
Anggini segera mengganti pakaiannya dan bergegas untuk menemui Indra di penjara.
"Mau kemana kamu!" seru Surya
"Aku ingin membebaskan Indra," jawab Anggi
"Apa kau ingin ayahmu masuk sel tahanan lagi?" jawab Surya dengan tatapan mata elangnya
"Aku tahu ayah tidak akan masuk bui lagi karena masalah ini, kau adalah orang yang berpengaruh pasti kau punya cara untuk bisa terbebas dari tuduhan itu. Berbeda dengan Owen dia hanya orang biasa yang tak punya kekebalan hukum, jadi ia perlu bantuanku untuk bisa lepas dari semua fitnah yang ayah ciptakan," jawab Anggini
Wanita itu segera pergi tanpa menghiraukan teriakan ayahnya yang terus memanggil namanya.
"Dasar anak durhaka, beraninya dia mengacuhkan ku!"
Surya segera memerintahkan anak buahnya untuk menghadang Anggini agar wanita itu tidak bisa membebaskan Owen.
Sementara itu pihak pemerintah akhirnya membebaskan Indra setelah menerima banyak pengaduan dan tuntutan masyarakat yang meminta penjelasan dari Owen tentang video yang tersebar di media.
Sore itu juga Indra dibebaskan dari tahanan. Dikawal oleh beberapa orang polisi Pria itu di ajak ke sebuah tempat untuk melakukan konferensi pers.
Namun dalam perjalanan mobil yang membawa Indra dihadang oleh puluhan preman yang membawa senjata api.
Semua polisi berhasil dilumpuhkan oleh anak buah Tasya.
"Sayang sekali, sepertinya aku tidak bisa membiarkan mu pergi dokter," ucap Tasya menghampiri Indra
"Mari kita selesaikan urusan kita disini," bisik wanita itu
Ia kemudian menjentikkan jarinya sehingga membuat waktu seketika berhenti.
Asura segera melesatkan pukulannya kearah Indra hingga pemuda itu terhempas beberapa meter darinya.
Asura mengeluarkan tombak saktinya membuat langit seketika menghitam.
Anggini segera menghentikan mobilnya saat mengetahui ada fenomena luar biasa tak jauh darinya.
"Aku harus menyelamatkan Indra apapun caranya,"
Anggini segera melesatkan mobilnya menuju ke tempat Indra berada.
Pertarungan antara Indra dan Tarakasura rupanya membuat Swargaloka terguncang.
Para Dewa di kayangan mulai cemas saat melihat kemunculan sang Asura di bumi. Syiwa yang mengetahui kekuatan Tarakasura yang tak tertandingi mulai diselimuti rasa gelisah. Ia kemudian menghadap Sang Brahma untuk mengetahui apa perintah dari pemimpinnya itu.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Syiwa
"Kita tidak boleh gegabah, jika kita semua turun ke bumi untuk membantu Indra maka dunia bisa hancur karena pasukan Tarakasura. Sekarang kita percayakan semuanya kepada Indra, aku yakin ia bisa mengatasi situasi ini," jawab Brahma
"Baik Yang Mulia,"
Sementara itu Indra harus terseok-seok menghadapi Tarakasura yang luar biasa.
Melihat Indra yang mulai terpojok membuat Asura segera mengambil tombaknya.
Melihat Asura akan menyerang Indra dengan tombaknya membuat Anggini segera melemparkan selendangnya kearah Tarakasura dan melilitnya.
*Buugghhh
Saat melihat Asura berusaha bangkit Anggini kembali mengurungnya dengan kekuatan supranaturalnya.
Ia kemudian membantu Indra berdiri dan membawanya pergi dari tempat itu.