Ajari Aku Hijrah

BRAAAKKK!

BRAAAAK!

BRAAAAKKK!

DUUUG!

Azizah mengayunkan tongkatnya ke handle pintu salah satu kamar sampai terlepas, dan menendang pintu itu hingga terbuka.

Nampak sepasang manusia tanpa akad, tengah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun dan masih menyatu diantara selangkangan mereka.

Keduanya menjerit karena pintu terbuka dalam kondisi mereka yang tak pantas.

Azizah tak peduli dan kembali berjalan ke arah kamar lain yang ada di depannya.

Dia lagi-lagi melakukan hal yang sama, hingga sekitar lima kamar menjadi targetnya.

Suasana gaduh terjadi karena pelanggan dan para wanita penghibur berhamburan keluar oleh ulah Azizah.

Dia lalu berjalan kembali ke arah depan, dimana bar dan diskotik berada.

Azizah nampak melihat ke sekeliling, memperhatikan manusia-manusia biadab, yang tengah bersenang-senang ketika seseorang dikorbankan demi keuntungan tempat itu.

Dia berjalan ke arah meja-meja di bilik minum, dan mulai berulah disana.

Sekat pemisah yang terbuat dari kaca tebal pun menjadi sasaran berikutnya.

BRAAAKKK!!

BRAAAKKK!!

BRAAAKKK!!

Para pengunjung yang ada di area bilik pun panik melihat amukan Azizah. Terlebih para wanita yang histeris melihat penyerangan yang dilakukan wanita berambut kemerahan itu.

Kegaduhan pun terjadi di area tersebut, diiringi bunyi musik yang sangat keras hingga jeritan manusia tak terdengar jelas.

Semuanya di bilik minum telah hancur. Meja yang dipenuhi alkohol pun telah porak akibatan hantaman tongkat besi Azizah.

...☘️☘️☘️☘️☘️...

Sementara di ruangan lain, Mirna yang tengah menghabiskan minuman dalam gelasnya, dikejutkan dengan datangnya seorang wanita malam yang tergesa-gesa dan nafas yang terengah-engah, menemuinya dengan hanya terbalut selimut.

“Promosi model baru lu?” sindir Mirna.

“Mih, itu Zee... Zee dibawah ngamuk,” tuturnya terbata.

Mirna pun sontak bangun dari duduknya, dengan kening berkerut sempurna.

“Apa lu bilang? Zee ngapain?” tanya Mirna memastikan.

“Semuanya ancur, Mih. Zee udah ngancurin semuanya,” ungkap Wanita tadi.

“Si*lan! Doni! Doni!” Mirna memanggil-manggil penjaganya dengan kesal. “Gimana sih tuh penjaga. Kerjanya ngapain aja? Doni!” pekiknya lagi.

“Iya, Bos,” sahut penjaga bernama Doni yang baru masuk.

“Tangkep Zee dan bawa dia kemari!” seru sang mucikari.

Doni pun langsung berbalik pergi dan menuju ke bawah.

...☘️☘️☘️☘️☘️...

AziAh yang masih berada di diskotik, terlihat kelelahan setelah mengamuk. Namun sepertinya dia belum puas mengobrak abrik tempat itu.

Satupun tak ada yang berani mendekat, karena setiap yang mencoba menghentikannya, akan dipukul dengan keras hingga kesakitan dan memar oleh wanita itu.

“Jangan coba-coba hentiin gue!” serunya pada semua orang.

Dia terus mengacungkan tongkat besinya dan memukul apapun yang ada di depannya.

“Zee, tenang. Lu nggak boleh kayak gini,” bujuk Anton, sang bertender yang cukup dekat dengan Azizah.

“Tenang lu bilang? Saat temen gue sekarat dan lu pada nggak tau diri di sini, lu nyuruh gue tenang?Minggir lu,” ucap Azizah, sembari mengayunkan kembali tongkatnya ke arah depan.

Melihat jalan yang terbuka, Azizah menoleh ke arah DJ dan dengan cepat berjalan naik ke panggung pemutar musik itu.

Namun kali ini, dia tak bisa melancarkan aksinya, karena para penjaga telah lebih dulu menangkapnya.

“Lepasin gue. Biarin gue kasih lihat apa yang namanya rugi ke bos kalian,” ronta Azizah.

Kedua tangannya telah dipegang kuat oleh dua orang penjaga, dan diseret ke belakang untuk menemui Mirna.

Dia terus meronta mencoba melepaskan diri dari orang-orang itu, akan tetapi kekuatannya tak sebanding dengan orang bertubuh kekar tersebut.

Di bawah tangga, terlihat Doni dan temannya baru turun, dan melihat Azizah yang sudah diamankan oleh penjaga yang ada di area depan.

“Bagus. Bawa dia ke atas. Bos marah besar gara-gara lu, Zee,” ucap doni.

“Gue nggak peduli.” Azizah terus bersikap angkuh.

Dia pun kembali diseret ke atas oleh kedua penjaga tadi, diikuti doni dan temannya.

“Lepasin gue bangs*t!” pekik Azizah.

Namun tiba-tiba...

PLAK!

Bersambung ▶️▶️▶️

Jangan lupa like, comment dan rate novel aku ya 😄, kasih dukungan banyak-banyak ke sini 🙏