Ameera Ku Sayang

BUGH..

"Apa kamu tahu Ameera diusir oleh alex hah? bahkan selama menikah dengan alex dia selalu di siksa setiap hari apa kau tahu itu!!!" teriak Dio marah setelah berhasil memukul Harsana.

deg!!

Harsana kaget mendengar teriakan dio barusan, hatinya seperti tercubit namun Harsana hanya diam, dia tidak berani menjawab.

"Apa kamu tahu hidupnya menderita alex sama sekali tidak memberinya makan bahkan dia harus bekerja sampai malam hanya untuk mendapatkan sesuap nasi"

"Apa kamu juga tahu setiap hari tubuhnya selalu di penuhi luka memar akibat siksaan alex."

"APA KAMU TAHU ITU SEMUA HAH!!!"

teriak Dio dengan murka tepat di depan wajah ayah Ameera sambil mencengkram kerah bajunya.

"dan kamu tahu penyebab penderitaan Ameera selama ini siapa?" tanya Dio dengan suara melemah.

"KAMULAH PENYEBABNYA!!!" teriak Dio kemudian.

Degg..

Lagi - lagi hatinya merasa tercubit, dadanya terasa sesak mendengar ucapan Dio barusan. apa yang diucapkan oleh Dio adalah kebenaran, dialah orang yang menciptakan penderitaan untuk putrinya sendiri.

BUGH..

"ini untuk sikap acuhmu pada Ameera sejak kecil."

BUGH..

"ini untuk setiap pendertaan Ameera yang kamu ciptakan untuknya."

BUGH..BUGH..

"Dan ini untuk pemikiran dangkalmu yang telah mengorbankan Ameera demi anak tirimu itu."

pukulan demi pukulan Dio berikan pada Harsana, kali ini dia benar - benar tidak bisa menahan emosinya.

" apa kamu pernah berfikir bagaimana perasaan istrimu yang rela mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan keturunan mu. bukankah seharusnya kamu menyayangi nya mencurahkan semua kasih sayangmu untuknya bukan memberi nya kesakitan yang berkepanjangan. aku yakin ibunya Ameera pasti kecewa diatas sana." ucap dio sebelum pergi meninggalkan rumah itu.

.

.Brakk

Dio keluar dengan membanting pintu dan melajukan kendaraannya untuk mencari ameera.

Saat tengah berkendara ponsel nya berdering, ada nama alex disana tanpa menunggu lama Dio mengangkat telponnya.

"Dimana kamu sekarang?" tanya Dio langsung dengan nada bicara yang tidak bersahabat.

"Aku berada di Bali, ada masalah dengan proyek disini jadi aku minta selama aku disini tolong handle semua pekerjaan ku." jawab Alex menjelaskan maksud nya.

"Terserah." kata Dio singkat langsung mematikan teleponnya. dia benar - benar bingung sekarang disaat bersamaan dia harus mencari keberadaan Ameera tapi dia juga tidak bisa mengabaikan perusahaan begitu saja. Rasa - rasanya Dio seakan ingin membelah diri menjadi dua.

.

.

.

**

Setelah menyusuri jalanan hingga malam hari, Dio memutuskan untuk pulang ke apartemen nya, dia segera membersihkan dirinya kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Halo, aku ada tugas baru untukmu." kata Dio di sambungan telepon

"Ada apa lagi bro?" tanya Arsen di sebrang sana.

"tolong cari tahu keberadaan ameera saat ini." jawab Dio.

"maksudmu Ameera pergi?" tanya Arsen memastikan.

"Alex sudah terlanjur mengusir nya sebelum aku memberikan bukti - bukti tersebut." jawab Dio dengan lemah.

"Oke tenang saja serahkan saja semuanya padaku. Oh iya bisa besok kita ketemu aku ingin menunjukan sesuatu padamu." kata Arsen kemudian.

"Baiklah, besok datanglah ke kantor. aku tidak bisa bertemu di luar karena si brengsek itu sedang ke luar kota jadi aku harus mengganti kan pekerjaan nya sementara waktu." jawab Dio yang sebenarnya dia penasaran.

.

.

.

***

" permisi, apa benar ini rumahnya ibu Rini?" tanya Ameera pada Seorang pria paruh baya yang sedang duduk di depan sebuah rumah.

"iya benar saya suaminya, mbak siapa." jawab bapak tersebut.

"perkenalkan pak, nama saya Ameera saya saudaranya mbok sumi yang sekarang tinggal di rumah beliau pak. Apa saya boleh bertemu dengan ibu Rini." ucap Ameera menjelaskan.

"oh.. duduk dulu mbak saya panggil kan istri saya dulu." kata si Bapak kemudian beranjak ke dalam rumah