NovelToon NovelToon
Fell Harder To You

Fell Harder To You

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Byanzaa

Fell Harder to You
Awalnya Marley merasa biasa saja dengan Elang. Semakin kesini takdir selalu mempertemukan mereka. Berteman dengan kaka dan teman teman kaka nya membuat Marley seperti berada di kebisingan yang tiada henti.
Termasuk Clara ia lah mak comblang bawel nya.

Apakah Marley akan menyukai ketos itu?
atau apakah Marley akan menelan ludah nya sendiri dengan berkata tak akan suka dengan lelaki populer?
Saksikan kisah mereka dii Fell Harder to You yaaa

jangan lupa tinggalin jejakkkk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byanzaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Swalayan

Bell pulang sekolah telah berbunyi. Marley dan Marvel sudah dalam perjalanan untuk pulang ke rumah.

"kak gw mau ke swalayan" ucap nya menepuk pundak Marvel.

Marvel mengangguk dan berhenti di suatu swalayan. " mau nitip ga?" tanya Marley karena ia tau kaka nya males untuk memasuki swalayan.

"nitip susu sama sereal" jawab Marvel sembari merogoh saku nya mengambil atm.

Marley memancarkan senyum bahagia nya "okee penyuka sereal"

Pertama masuk swalayan Marley membeli eskrim, lalu minuman, lalu ciki, lalu ia membeli pesanan sang kakak. Sayang nya rak sereal terlalu tinggi untuk nya.

Marley melihat kesana kemari ingin meminta bantuan tapi swalayan sedang sepi dan pegawai seperti nya sedang tidak ada.

Seseorang mengambil sereal untuk Marley secara tiba tiba "ingin sereal yang ini atau yang mana?" tanya lelaki tinggi yang seperti Marley pernah temui.

Sedikit mengadah kan kepala nya karena lelaki tinggi itu. "iya yang itu kak"

Ketika ia ingat ia langsung kembali melihat paras tampan lelaki tinggi di hadapan nya "kak Elang?"

Lelaki yang merasa terpanggil melihat ke arah Marley sembari memberi sereal "iya saya elang" ucap nya sembari tersenyum hangat.

Sempat terdiam sebentar Marley lalu mengambil sereal yang di beri oleh Elang "trimakasih kak sebelum nya" ucap nya menunduk lalu berjalan ke arah kasir.

Tak di sangka Elang sekarang sedang keadaan tersenyum. Entah apa maksud ia tersenyum seperti itu.

Selesai membayar di kasih dari kartu atm milik Marvel. Marley langsung keluar dari swalayan.

"tumben cepet" ujar Marvel yang sendari tadi memainkan ponsel nya.

Marley langsung menaiki motor milik Marvel "lama salah sebentar juga salah. Ayok kak jalan aku mau rebahan sebelum bimbel"

Jam menunjukan pukul 19.05 malam. Dimana Marley baru saja sampai di kamar nya setelah bimbel.

Meregangkan otot-otot nya ia akan bersih bersih. Setelah itu ia memakai skincare milik nya.

Sebuah kebiasaan Marley ia selalu membaca buku pelajaran untuk hari esok. Ia tahu ia seorang pelupa jadi ia harus lebih giat membaca, itu kata nya dulu.

Tok .. Tok... Tok..

Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar nya. Membuat Marley beranjak dari duduk di kursi belajar nya.

"makan dulu dek, bunda tau kamu belum makan dari tadi" ucap lembut Nadira menyelipkan rambut Marley ke belakang telinga.

Marley tersenyum "oke bunda"

Sebuah kebetulan Daniel sedang di rumah malam ini. Biasanya Daniel jam segini masih di kantor untuk mengurus berkas.

"ayah tumben ga lembur" tanya Marley dengan pipi penuh dengan makanan nya.

"huft pulang cepet salah lembur salah" dramatis Daniel dengan berpura pura menunduk.

Marvel langsung melihat ke arah ayah nya "uda ini mah beneran ayah anak. Tau ga bun tadi marley juga bilang gitu ke kakak"

Daniel dan Marley beradu tatap dan ber tos ria "kita wajib lolos ke pencari ajang karena kita se kompak ini ya yah?"

Nadira menggeleng kan kepala nya "di liat merinding ga di liat penasaran"

"bunda mah gitu, itu ciri ciri orang iri bun" cerocos Marley tak mau kalah.

Terlihat masing masing piring sudah bersih, tanda nya mereka sudah selesai makan.

"bun , yah, kak, besok ade mau bawa motor ah. Ka marvel nya eskul kan besok" izin Marley pada Nadira dan Daniel.

Daniel menatap Marley dengan seksama "motor kamu yang mana? Si black atau si ello?" tanya Daniel. Karena Marley mempunyai dua motor yang satu motor ninja seperti Marvel yang ia beri nama black dan motor Scoopy pink milik nya yang ia kasih nama Ello.

Marley melihat mata Nadira, Daniel dan Marvel "pake si ello aja, nanti kalo ade milih si black kalian ga boleh. Huft dede lelah di kekang seperti enih" dtamatis Marley membuat Marvel membuang muka.

"dramatis banget turunan siapa sih?" tanya Daniel mengusap lembut rambut Marley.

"ade boleh pake si ello, bunda juga ngebolehin ade pake si black" ucap Nadira membuat atensi semua kepada nya "tapi si black keliatan nya ga baik apalagi ade pake rok ke sekulah nya" tutur kata dan nada lembut nya berhasil membuat pendengar nyaman.

Daniel mengangguk kan kepala nya sembari menunjuk pada Nadira "ayah juga setuju dek, mau ayah suruh bodyguard buat nemenin kamu ga besok?"

"ayah ih ade berangkat nya tetep bareng ka marvell, ga usah bodyguard ngeselin bodyguard ayah tuh"

" hahhaa iya deh iyaa putri bungsu ayah" Daniel tertawa sesaat lalu ia melihat ke arah jam di lengan nya yang menunjukan pukul 20.35 "udah jam segini, besok masi sekolah. Good night anak anak ayahh" ucap Daniel bangun dari duduk nya lalu mencium kening Marvel, Marley dan terakhir Nadira lalu ia berjalan ke arah kamar nya.

Nadia tersenyum "siapa yang mau bantuin bunda beres beres meja?"

"mauu tapi aku ada tugas bun, sleep well bundaa" Ucap Marley lalu memeluk tubuh sang bunda.

Marvel tersenyum melihat Marley berjalan ke arah tangga. "bun how's your day?" tanya Marvel sembari memindahkan piring kotor ke wastafel.

"my day? Emm not bad because bunda hari ini ga kemana mana si, cuma jaga toko aja. Lebih suka lagi soalnya malam ini bunda di temani oleh pangeran bunda" ucap Nadira sembari mengusap dagu Marvel lembut, membuat Marvel nyaman atas sentuhan sang bunda.

"how's your day son? Bad or good?" tanya Nadira sembari melihat Marvel mencuci piring.

Marvel melihat sekilas ke arah Nadira "bad bun, tadi kakak kan main basket di lapangan iseng aja banyak yang ikut juga. Tiba tiba ada kaka kelas yang ngerendahin kakak untung nya kaka ga langsung pukul bun" cerita Marvel.

"bagus kak, bunda suka. Nanti bilang ke kaka kelas itu kenapa dia ngerendahin kakak ya? Tapi bunda ga mau nanti wajah tampan kakak ada yang luka" ucap Nadira masi manatap putra sulung nya.

Marvel sudah selesai menyuci piring kotor itu ia juga sudah mencuci tangan nya agar bebas dari sabun. "bun kakak mau peluk" pinta nya dengan mata berbinar.

Nadira tersenyum hangat membuka tangan nya untuk Marvel masuk ke dala pelukan nya. "kak bunda bangga sama kakak udah mengurungkan niat kaka buat ga mukul, terimakasih udah bisa ngatur emosi kaka yaa. Gapapa kak, kakak masi punya bunda" elusan hangat Marvel rasakan di punggung nya. Membuat beban di pundak nya sedikit mengurang, rasa nyaman yang Nadira berikan sungguh membuat Marvel semakin menyayangi Nadira.

Marvel beruntung ia mempunyai keluarga yang sayang padanya. Ia berharap semoga keluarga nya terus seperti ini.

1
Hakim Bohiran
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Táo mèo
Keep up the good work, thor. Ceritamu menginspirasi banyak orang!
Tình nhạt phai
Saya tak bisa berhenti membaca, ingin tahu kelanjutannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!