NovelToon NovelToon
Gadis Munafik Milik Elang

Gadis Munafik Milik Elang

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Arabella adalah gadis yang selalu mendapat julukan gadis apatis, gadis batu, gadis sombong, gadis angkuh dan masih banyak lagi julukan yang melekat padanya karena sikapnya yang antipati, dingin dan acuh tak acuh pada apapun disekitarnya.
Karena sikapnya itu membuat orang-orang di sekitarnya menjauh dan membencinya bahkan banyak yang mencacinya. Hal itu pula yang membuat seorang Elang Bahuwirya sangat membencinya.

Lalu apa jadinya jika Bella menjadikan sikapnya itu hanya sebagai topeng belaka. Topeng yang ia gunakan untuk menutupi segala luka di hatinya.

Dan bagaimana permainan takdir akan membawa Elang yang sangat membenci Bella malah saling terikat sebuah benang merah karena jebakan dari Bella.

"Walau di dunia ini hanya tersisa satu wanita, aku tetap tidak sudi mencintai gadis angkuh dan sombong sepertimu!!" ~Elang~


"Aku juga tidak mengharapkan itu!!" ~Arab

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

"Apa maksudnya ini??!!"

Elang terkejut kala melihat bercak merah yang menodai seprainya. Elang menatap Bella dengan tatapan penuh kebingungan.

"JAWAB BELLA!!"

Elang membentak Bella hingga membuatnya memejamkan mata karena takut dengan kemarahan Elang.

Yang di hadapan Elang kali ini bukanlah Bella yang biasanya, melainkan Bella yang rapuh dan penuh ketakutan. Bella yang biasanya dengan tegas menatap mata milik Elang kini mengangkat kepalanya pun tak mampu.

"Ternyata sejauh ini kau memainkan rencana jahat mu itu Bella!!"

Elang menatap Bella dengan nyalang, seakan ingin melempar Bella hanya dengan tatapannya itu.

"Bukan hanya menjebak ku untuk menikahi mu, tapi kau juga membohongiku?? Kau bahkan tega menghancurkan masa depanku hanya demi tujuanmu yang bahkan sampai saat ini aku tidak tau!!"

Bella menggelengkan kepalanya ingin menyangkal semua yang di ucapkan Elang itu.

"Apa yang ingin kau ucapkan sebagai bentuk pembelaan mu? Apa kau masih ingin bungkam dengan tujuanmu menjebak ku ke dalam pernikahan t*rk*tuk ini?"

Bella masih bungkam dengan kepalanya yang tertunduk. Sebenarnya di balik kepalanya yang tertunduk itu, Bella sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Dan untuk pertama kalinya ia menangis di hadapan Elang.

"JAWAB!!" Teriak Elang.

"Dimana Bella yang keras kepala dan angkuh itu hah? Kenapa kau hanya diam? Apa kau pikir aku bangga telah mendapatkan kesucian mu? Sama sekali tidak!!" Elang meraih bajunya yang berserakan di lantai, lalu memakainya kembali dengan tergesa.

"Setelah kau berhasil membuatku seperti orang gila beberapa hari ini, sekarang kau berhasil membuat hatiku hancur!! Melihat kenyataan ini membuatku semakin yakin jika pilihanku untuk tidak mencintai wanita sepertimu adalah pilihan yang tepat!!"

Elang terus menyakiti Bella dengan kata-katanya itu. Tanpa memikirkan perasaan wanita yang sudah kacau di depannya itu.

"Aku benci wanita sepertimu!! Aku benci wanita yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya!! Aku membencimu Ara ataupun Bella!!"

Elang meninggalkan Bella degan kemarahannya yan masih memuncak. Elang lebih menyingkir dari hadapan Bella daripada harus terus-terus mengeluarkan caci makinya pada istri hang baru saja diperawaninya.

"Hiks... Hiks..."

Suara isakan itu mulai jelas terdengar setelah kepergian Elang.

Bella meringkuk menangisi nasibnya yang begitu mengenaskan. Memang yang dia lakukan itu salah karena telah membohongi Elang. Namun Kenapa Elang hanya melihat dari satu sisinya saja.

"Mama, Papa kapan kalian akan menjemput ku?" Lirih Bella di sela tangisnya.

"Aku sendirian di sini Ma, aku kesepian. Bawa aku pergi Ma!!" Suaranya tercekat tertahan oleh isakannya.

Bella saat ini benar-benar hancur. Sudah cukup rasanya untuk berusaha tetap baik-baik saja. Hatinya tidak sekuat itu sebenarnya.

-

-

-

Sementara itu di sebuah club malam Elang sudah menghabiskan beberapa gelas minuman beralkohol. Elang belum mabuk sepenuhnya hanya kepalanya saja yang sudah mulai pusing dan berkubang-kunang.

Mungkin dengan mabuk seperti ini membuat pikirannya tentang Bella bisa sedikit hilang.

Tapi nyatanya salah, justru bayangan Bella semakin banyak di matanya.

"Kenapa kau selalu memenuhi pikiranku Bella!! Aku membencimu tapi kenapa aku tidak bisa menghilangkan mu dari pikiranku!!"

"Ha ha ha..."

Elang menertawakan dirinya sendiri. Untung saja suasana di club itu penuh dengan suara musik yang keras sehingga tak banyak mengundang perhatian banyak orang.

"Kau sungguh licik Bella!! Bukan hanya telah merusak pikiranku, tapi kau juga sudah mulai memasuki hatiku!!" Elang menggenggam gelasnya dengan sangat kuat.

"Hay, mau aku temenin nggak?" Tiba-tiba datang seorang wanita dengan bibir berwarna merah merona serta bajunya yang sangat tidak pantas di sebut sebagai baju.

"Pergi kau j*lang!!" Desis Elang menatap wanita itu dengan tajam.

"Aku bisa temenin kamu loh!!" Perempuan itu dengan lancang menyentuh dada Elang.

"Singkirkan tangan kotor mu ini, kau tidak berhak menyentuhnya. Yang berhak atas semua ini hanyalah istriku!!" Elang menepis tangan milik wanita itu yang seenaknya menyentuh tubuhnya.

"Ayolah tampan jangan jual mahal!!"

"Pergi atau ku seret kau keluar dari sini sekarang juga!!" Elang meletakkan gelas nya dengan sangat keras dia sudah di puncak kemarahannya.

Dengan wajah ketakutan, wanita malam itupun lebih memilih menjauhi Elang. Hanya dengan melihat tatapan Elang yang sangat menusuk itu siapapun pasti berpikir dua kali untuk terus mengusiknya.

Elang terus menambah lagi dan lagi isi gelasnya hingga kepalanya sudah tidak mampu lagi di topang dengan lehernya. Kepalanya sudah tertunduk di meja bar dengan matanya yang terpejam.

"Tuan, bangun Tuan!!" Salah satu karyawan bar mencoba membangunkan Elang.

"Tuan, adakah seseorang yang bisa ku hubungi? Ada tidak mungkin pulang dengan keadaan seperti ini!!" Karyawan itu mulai mencari ponsel milik Elang.

"Tidak ada, antarkan saja aku ke rumahku. Aku akan memberimu banyak uang" Ucap Elang tak mampu membuka matanya.

"Baiklah Tuan mari tunjukkan dimana mobilmu" Karyawan bar itu memapah Elang menuju ke parkiran dengan sedikit kesusahan karena badan mereka yang berbeda jauh.

-

-

Bella menjatuhkan badan Elang yang berat dan berbau alkohol itu ke atas ranjang. Bella sempat terkejut saat Bi Wati berteriak dari bawah mengatakan jika Elang mabuk berat. Ada seorang karyawan Bar yang mengantarkan Elang dengan selamat dari rumah.

Bella menatap Elang yang sudah tidak sadarkan diri dengan miris. Tidak menyangka jika Elang melampiaskan semua kemarahannya pada alkohol.

"Apa aku sungguh menyakitimu sedalam itu?" Gumam Bella dengan pandangannya tak lepas pada wajah yang selalu tampan dalam kondisi apapun itu.

"Apa kau sungguh tidak tau aku melakukan semua ini hanya demi dirimu? Kau selalu memanggilku batu tapi nyatanya dirimu sendiri yang batu, kau sama sekali tidak bisa melihat dengan hatimu. Kau hanya menggunakan matamu yang b*ta itu!!"

Bella mengajak Elang berbicara walau pria itu sama sekali tidak mendengarnya.

Bella mengambil handuk basah untuk membersihkan badan Elang. Dengan telaten Bella melepas baju milik Elang, begitupun celana panjangnya. Tanpa risih Bella mulai membersihkan tubuh kekar itu.

Sementara Elang yang sudah lemas hanya diam saja walau Bella membolak balikkan tubuhnya.

Bella tersenyum tipis setelah selesai memakaikan baju yang bersih untuk suaminya itu.

Bella duduk di tepi ranjang, tersenyum tipis memandangi pria yang tadi baru saja memakinya. Entah apa yang ada di dalam pikiran Bella, ia terus saja memandangi Elang yang tidak juga membuka matanya.

Sudah lebih dari 30 menit Bella masih melakukan hal yang sama. Hanya terus menikmati wajah suaminya yang tampan bak dewa yunani.

Tapi tak berselang lama bulu mata yang tebal itu mulai bergerak. Hingga kelopak matanya mulai terbuka.

"Bella?"

Nama itu yang pertama terucap dari bibir milik Elang.

"Iya?" Jawab Bella dengan lembut.

"Maukah kamu menuruti satu permintaanku?"

"Apa?" Bella benar-benar sudah menghilangkan wajah dingin dan suara datarnya.

"Bisakah kau pergi dari hidupku? Pergi sampai aku tidak bisa lagi melihat wajahmu? Pergilah sejauh mungkin sebelum aku semakin membencimu!!"

Deg

Deg

Deg

Deg

Jantung Bella berdetak kencang seakan itu adalah detakan terakhir sebelum jantung itu berhenti berfungsi.

"Apa dengan aku pergi kamu akan bahagia?"

Bella kembali mengeluarkan suara lembutnya dengan senyuman tipis tergambar di bibirnya. Bella berusaha menutupi sakit di hatinya dengan senyuman palsunya. Nyatanya dia tetap tidak bisa untuk menunjukkan wajah aslinya. Bella secara tidak sadar tetap tidak ingin terlihat lemah di hadapan siapapun.

"Pasti, aku akan mengejar cintaku. Mengejar impianku yang sebelumnya hancur gara-gara dirimu"

Ucap Elang dengan tawa tak jelasnya. Bella tau kalau sebenarnya Elang belum sepenuhnya sadar dari pengaruh alkohol itu.

"Baiklah jika itu yang kamu mau. Aku janji akan pergi darimu, bahkan dari hidupmu. Tapi beri waktu aku sedikit lagi. Bersabarlah sebentar saja!!"

"Hemm" Elang menutup matanya kembali namun terlihat jelas senyuman kecut dari bibirnya.

Bella bangkit meninggalkan Elang. Mulai malam ini ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Bahkan Bella juga sudah mengemas barangnya sebelum Elang pulang dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Pada akhirnya aku tetap kalah Kak, kalah dalam segala hal. Aku memang lemah walau aku berusaha menutupi dengan sikapku yang keras seperti batu. Tenang saja, hidupmu akan segera bebas dari wanita sepertiku" Bain Bella dengan menahan air matanya yang sudah siap untuk terjun ke bawah.

Bella mulai menarik kopernya, koper yang sama saat ia membawa bajunya pertama kali ke rumah itu.

-

-

-

-

-

Happy reading, jangan lupa berikan dukungan untuk karya ini ya😙

1
retiijmg retiijmg
greget sm elang gak tak tek tak tek gitu😀🤦‍♀️
retiijmg retiijmg
gak rela klo bella trs sm elang.
smoga bella ,dito n mita gak diapa2in mak lampir
retiijmg retiijmg
rasanya klo elang sm bella lanjut kecewa n sedih mending bella buat org lain yg lbh tulus mampu menghargai bella dg kata2 yg baik bukan kaya2 yg pedes
retiijmg retiijmg
salut sama bella. tangguh,kuat,tegas,galak,ketus,teguh pendirian tdk mudah ditindas..
retiijmg retiijmg
sebel bngt sm elang. mau2nya dibodohi marissa. huuuh
retiijmg retiijmg
knp elang gak nyeledikin sendiri?
byk juga ya yg menginginkan nyawa bella.
seprtinya dr kel angkatnya yg tdk terima klo warisan jatuh ke bella semua
retiijmg retiijmg
la nanya kok ke marissa, wong marissa jahat.
jgn2 donor ke elang ya atau ke nadia ya.
nadia pasti tahu siapa yg mengincar nyawa bella
retiijmg retiijmg
kata2 pedas & intimidasi seperti apapun tidak membuat bella lemah krn uda mati rasa akibat srg di bully sm marissa n temen2nya.
justru nanti elang yg bakal bucin akut
retiijmg retiijmg
bella uda mati rasa denger omongan pedas dr elang..
sepertinya bella menyelidiki sebab kematian ortunya..
Euis Julianta
Luar biasa
echa purin
👍🏻👍🏻
Taryumi 2003
lho yg menyelinap ke rmh sakit dan cabut selang ventilator nya Bella waktu kritis siapa.. bukannya marisa..
Taryumi 2003
maunya Bella kali elang harus tetep lembut, tidak berubah sikap , biarpun Bella mengajuin gugatan..
tetep aja bell.. siapa yg ga sewot tau atu dikirim surat cerai..
Taryumi 2003
sebener mau bella apa ya.. elang udh minta maaf mengenai perkataan cerai itu.. Bella ga sadar ya klo selama ini udh bikin elang emosi dan akhirnya elang bicara kasar sama Bella..ditanya kadang diem aja , sekali jwb, jwbannya ga enak..
Taryumi 2003
mungkin kurir nganter surat cerai..
Taryumi 2003
aduuuh . spot jantung mulu akhir akhir ini
Taryumi 2003
palingan bela mulai sadar...
Taryumi 2003
kenong apaan tuh Thor..
Taryumi 2003
mungkin reaksi Bella atas kata kata elang..
Taryumi 2003
utk cari bukti kejahatan mereka, cuma elang harapan satu satunya..
mangkanya hati hati Lang jgn sampe ketauan..bersikap lah biasa aja..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!