Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepulangan Prasetyo dan Kemarahannya.
"Loh,Mah,mengapa sekarang Mbak Sania yang masak di dapur ? Dania di mana ?" Tanya Tiara sang anak bungsu keluarga Dwindara yang baru saja pulang dari luar kota untuk praktek.
"Udah pergi di usir sama kakak mu Alex." Jawab Bu Linda dengan santai sambil terus memainkan handponenya.
"Kenapa juga harus di usir. Mending dibiarkan saja jadi pembantu gratisan selamanya di rumah ini." Komentar Tiara dengan pedas.
"Assalamualaikum....." Dari arah depan terdengar suara pria paruh baya yang sangat di kenal oleh Bu Linda. Suara dari sosok yang selama ini ia rindukan setelah beberapa lama tak bertemu. Dengan penuh semangat,wanita itu langsung berlari kecil menuju pintu.
"Waalaikumsalam salam Pah.....ternyata mama nggak salah kenal sama suara papa." Sambut Bu Linda sambil mencium tangan sang suami. Hatinya begitu bahagia menyambut kedatangan suaminya yang begitu tiba-tiba.
"Kok nggak bilang kalau papa pulangnya sekarang ? Kan biar mama sama Alex ke bandara buat jemput"Ujar Bu Linda lagi dan mengambil bawaan suaminya ke dalam rumah.
"Sengaja,biar surprise...." Jawab Prasetyo dengan senyum lebar menghias wajahnya.
"Haii,,,,putri ku yang cantik. Apa kabar sayang?" ucap Prasetyo sambil memeluk Tiara. Anak wanitanya itu menggeliat menghindar karena tak ingin di cium sang ayah. Prasetyo hanya tertawa lucu mendapat penolakan seperti itu.
"Mana titipan ku pah ?" Tanya Tiara menyodorkan tangannya.
"Ambil di sana,tunjuk Prasetyo pada sebuah paket kecil yang ia letakkan di atas koper." tanpa menunggu lama,Tiara langsung mengambil paket tersebut. Anak itu langsung berlari kecil menuju kamarnya. Prasetyo yang menggelengkan kepala melihat tingkah laku putrinya yu ang seperti itu.
"Alex sama yang lain ke mana ma ?" Tanya Prasetyo setelah mendudukkan bobot tubuhnya di atas sofa.
"Alex lagi di kamar,sedangkan di dapur adalah Sania."
"Dania di mana ?" Merasa tak melihat menantunya Prasetyo langsung bertanya. apalagi ia merasa heran dengan keberadaan Sania di rumah itu.
Untuk Sania, Prasetyo memang sudah tahu ceritanya. Namun dirinya tak pernah setuju jika Alex ataupun Bu Linda meminta agar Sania dibawa pulang ke rumah. Sekalipun istrinya Bu Linda membujuknya,tetap saja Prasetyo tak mengizinkan.
"Udah pergi Pah. Nggak tau ke mana sekarang anak itu tinggal." Jawab Bu Linda dengan enteng tanpa memperhatikan perubahan wajah sang suami yang kini mulai tampak emosi.
"Bujuk Sania agar kembali pulang ke rumah ini. Bagaimana pun caranya." Prasetyo tampak begitu emosi. Perubahan sikap yang tiba-tiba terlihat penuh amarah tersebut sontak membuat Bu Linda ketakutan. Namun dirinya masih tak perduli dengan kepergian menantunya yang menurutnya sangat tak penting.
"Papah kenapa ? Lagian sekarang kan sudah ada Sania yang menggantikan Dania." Lagi-lagi Bu Linda mencoba mencari alasan agar suaminya tak marah.
Mendengar sang istri masih terus mencari alasan dan tak ingin mendengar perkataannya, Prasetyo segera berteriak memanggil putranya.
"Alex !!!! Teriakan Prasetyo langsung terdengar oleh Alex yang sedang bersantai di kamarnya.
"Apa itu papah ?" Tanya Alex pelan dan langsung turun dari ranjangnya menuju pintu kamar.
"Alex!!!! Cepat ke sini kamu." Sekali lagi teriakan sang ayah terdengar. Setelah memastikan bahwa itu benar-benar ayahnya,Alex bergegas keluar. Dan benar saja,dari kejauhan dirinya melihat wajah sang ayah terlihat memerah karena marah.
"Sekarang juga kamu cari Dania sebelum semuanya terlambat." Perintah Prasetyo terlihat sungguh-sungguh.
"Tapi Pah,Dania nggak mau lagi pulang ke rumah. Alex sudah mencoba untuk membujuknya pulang. Namun ia sama sekali tak mau." Adu Alex berharap sang ayah memaklumi dirinya yang juga sudah berjuang agar istrinya itu kembali. Akan tetapi Prasetyo terlihat semakin marah hingga matanya sampai melotot.
"Dasar bodoh! Dari dulu sudah aku katakan jangan pernah membiarkan Dania pergi dari rumah apalagi bercerai dengan nya. Sekarang siapa lagi wanita itu yang kamu bawa ke rumah ini ?! Tanya Prasetyo terlihat semakin berangkat saat matanya tak sengaja melihat sosok Sania yang sedang menata makanan di atas meja.
"Iiitu......." Alex tak berani lagi melanjutkan kata-katanya. Ia pun menundukkan wajahnya.
"Oh jadi ini penyebab dirimu mengusir Dania dari rumah ? Apa yang kamu lihat dari wanita ini? Dania lebih cantik dari nya!" Hina Prasetyo tanpa sedikitpun merasa sungkan.
Sania yang mendengar kata-kata hinaan keluar dari mulut ayah mertuanya,sejenak merasakan sakit di dalam dada yang teramat sangat.
"Ternyata sedikitpun diriku tak dianggap oleh papa mertua sebagai menantu. Jangankan dianggap,justru diriku dihina olehnya." Gumam Sania dalam hati. Ingin rasanya dirinya melawan semua perkataan itu,akan tetapi dirinya kini tak lagi dicintai oleh Alex seperti dulu. Untuk sementara ia harus berhati-hati dalam bersikap. Jangan sampai Alex pun murka dan mengusirnya dari rumah. Ia tak sanggup melihat putri kecilnya menderita hanya karena disebabkan oleh dirinya. Tak ingin melakukan kesalahan yang menyebabkan dirinya rugi,Sania lebih memilih menghiraukan perkataan ayah mertuanya dan terus melanjutkan pekerjaannya.
"Lex,bagaimana pun caranya,bawa pulang Dania ke rumah ini! Semoga saja wanita itu belum menggugat cerai dirimu di pengadilan. Jika tidak,maka bersiaplah untuk jatuh miskin." Perkataan terakhir dari mulut ayahnya sontak membuat Alex dan Bu Linda ketakutan.
"Apa maksud mu kita akan jatuh miskin ?" Tanya Bu Linda penasaran.
"jangan banyak tanya. Lakukan perintah ku. kamu juga,sudah berapa kali aku pesan kan,jangan pernah mengusir Dania dari rumah ini. Tapi tetap saja dirimu tak mau dengar. Awas saja jika anak itu tak kembali. Anak dan ibu sama saja. Nggak ada otaknya!" Maki Prasetyo pada istrinya dan segera masuk ke kamar.
Sepeninggalan sang ayah,Alex menghampiri ibunya yang terlihat kesal karena perkataan ayahnya.
"Bu,bagaimana ini ? Aku sudah beberapa kali membujuk Dania untuk pulang, Namun ia tetap tak mau pulang." Alex tampak bingung saat berkata pada ibunya yang juga terlihat panik.
"Pikirkan bagaimana caranya Lex. Kamu tahu sendirikan,papahmu itu tak main-main dengan perkataannya." ucap Bu Linda mengingatkan.
"Iya Bu,aku akan berusaha." pada akhirnya Alex mengiyakan perkataan ibunya yang ia sendiri tak yakin bisa mewujudkan itu semua.
Sementara itu,Sania yang mendengar semuanya merasa tak senang karena kakak madunya akan dibawa pulang ke rumah. Ia tak ingin Dania kembali merebut hati Alex. Saat Dania jauh saja ia susah mendapatkan hati suaminya itu,apalagi jika sang kakak madu sering di rumah. Akan tetapi di sisi lain,Sania menyadari bahwa ada hal penting yang sedang disembunyikan oleh keluarga itu. Dan tampak sangat rahasia sampai-sampai ibu mertua dan suaminya tak mengetahui itu semua.
"Aku ingin tahu rahasianya. Sepertinya mereka bukanlah keluarga yang baik. Dania hanya dijadikan alat." Gumam Sania di dalam hati. Lama kelamaan dirinya merasa sakit hati dengan perlakuan ibu mertuanya dan suaminya yang memperlakukan dirinya bak seorang pembantu gratisan. Bu Linda yang dulunya sangat perhatian dan menyayanginya kini terlihat sangat kejam dengan menyuruh Sania mengerjakan semua pekerjaan rumah tanpa berniat membantu. Begitupun dengan Alex yang sama sekali tak menganggap Sania. Pria itu kini tampak semakin kejam. Perlahan-lahan mulai memperlakukan Sania sama seperti saat dirinya memperlakukan Dania.
Salam kenal 💜