Darren Alfred, seorang mafia kejam yang berkedok Ceo tidak pernah merasakan jatuh cinta dalam hidup nya. Bahkan terhadap ibu dan adik kandung nya sendiri ia bersikap dingin dan ketus.
Bukan tanpa alasan, penyakit aneh yang di deritanya membuat pria itu tidak bisa melihat dengan jelas wajah seorang wanita.
Hingga akhirnya ia di pertemukan dengan Jean, wanita yang pertama kali menarik perhatiannya karena hanya wajah Jean lah yang bisa dilihat oleh Darren. Sampai pria itu terobsesi dan ingin menjadikan Jean miliknya.
Akankah Jean menerima cinta Darren ataukah sebaliknya?
#Cast pemeran bisa liat di Ig @meyda_30
Up 1-2 bab/hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Tamparan
Mereka sudah berada di ruangan pribadi Willy. Dimana Darren sedang menggenggam erat tangan Jean. Begitu juga sebaliknya. "Jadi apa yang membuatmu ingin menikahi putriku?" tanya Willy menatap tajam calon menantunya tersebut.
"Tentu saja karena aku mencintainya," jawab Darren tegas, Jean yang mendengar itu menahan senyumannya karena bahagia.
Berbeda dengan Willy, pria itu terlihat tak suka melihat putrinya yang seakan begitu mencintai Darren dan bahkan mengacuhkan dirinya. "Apa kau pikir cintamu cukup membuat putriku bahagia? Kau tau sejak kecil Jean selalu hidup berkecukupan tanpa kekurangan sedikitpun. Lalu apa yang punya dengan berani menculiknya dan tiba-tiba memintanya padaku. Dasar tidak sopan.''
Darren terdiam. Ia sadar kalau selama ini dirinya bersalah karena sudah menculik Jean dan memaksakan cintanya pada wanita itu. Meskipun sekarang perjuangan nya berbuah manis. Karena Jean membalas perasaannya.
''Daddy aku dan Darren kami....''
"Aku tidak setuju kau menikah dengannya,'' tegas Willy membuat Darren dan Jean shock.
"Daddy tidak bisa melakukan ini padaku. Aku akan tetap menikah dengan Darren dengan atau tanpa persetujuan Daddy," Jean berdiri dari duduknya dan menarik tangan Darren.
"Apa kau tau siapa pria yang ada di sampingmu ini sayang? Dia itu...."
"Ya aku tau bahkan sangat tau Dad maka dari itu aku menerimanya menjadi suamiku.''
Willy tersenyum kecut. Dia tidak menyangka kalau putrinya sudah di buta kan oleh cinta. Sejak kapan ia tidak mengenal seorang Jean. "Kau tau pria yang kau banggakan ini sudah menghabisi saudara tiri mu?"
Deg!
"Saudara tiri? Apa maksud Daddy aku tidak mengerti," Jean menatap Darren dan Willy bergantian seakan menunggu jawaban dari keduanya.
Darren menghela nafas kasar. Dia sudah menduganya jika Willy pasti akan mengetahui dan menanyakan ini padanya. Belum lagi kalau Maria dan James tau. Tamatlah riwayat hubungan mereka.
Apalagi kalau sampai Jean lebih percaya padanya.
Willy memberikan sebuah rekaman video dimana saat itu Jean sedang berada di hotel bersama Darren. Itu adalah saat dimana ia ditarik oleh seorang pria dan dibawa ke tempat sepi.
"Dia Axel, Kakak tiri mu," Willy kembali menceritakan semuanya pada Jean. "Kau tau sekarang Mommy tidak ada disini karena apa?"
Jean terdiam mematung.
"Mommy mu mengurung diri di kamar saat mengetahui semuanya di tambah lagi ria yang menghabisi putranya adalah calon menantunya sendiri. Menggelikan sekali bukan."
Darren pasrah jika Jean ingin mengakhiri hubungan mereka dan lebih memilih kedua orang tuanya. Ia tau posisi wanitanya sekarang.
"Semua terserah padamu Jean, aku akan menerima semua keputusanmu."
Plak!
Satu tamparan keras mendarat di pipi Darren. Bagaimana bisa ia menyerah saat semuanya sudah sejauh ini. "Aku benar-benar kecewa padamu Darren, aku pikir kau akan memperjuangkan cinta kita. Tapi sepertinya aku salah"
"Dan anda Tuan Willy Ashley. Bukankah sudah jelas disini siapa yang bersalah bukan? Ku tidak bisa memojokkan calon suamiku!" bentak Jean kasar dan menarik tangan Darren pergi dari sana.
"Breengsek! Kenapa bisa jadi begini. Aku pikir putriku akan meninggalkan keturunan Alfred itu. Ternyata aku salah."
*
*
"Sayang kau marah padaku?" tanya Darren karena sejak keluar dari mansion Ashley, Jean mendiamkan nya. "Aku minta maaf jika membuat mu marah, tapi jangan diamkan aku seperti ini.''
Jean mengalihkan wajahnya dan menatap ke luar jendela. Ia masih marah pada Darren karena ucapannya tadi saat berada di hadapan Daddy nya.
'Ada apa dengan mereka berdua, bukankah tadi sebelum berangkat mereka baik-baik saja, bahkan kecup sana sini' gumam Steve dalam hati.
"Sayang aku.....''
''Cukup Darren aku sedang idak ingin bicara apapun padamu, dan kau Steve! Apa bisa kau lebih cepat sedikit. Aku lelah hari ini," Jean memijat pelipisnya yang terasa pusing.
"Baiklah Nona.''
''Tidak! Kita akan pergi ke tempat tujuan kita Steve," perintah Darren dengan nada menekan.
"Baiklah Tuan.''
''Kau mau membawaku kemana Darren, aku tidak mau!''
Darren menyeringai tipis tanpa menjawab ucapan Jean. 'Kau akan tau saat berada di sana nanti my sweetie' batinnya dalam hati
Maaf banyak typo🤭