Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[35] Pekerjaan Baru Rina
Kamu itu pembohong, dulu saat kita bersama, bahkan setelah kita selesai bercinta, kamu selalu menyakinkan ku, kalau kamu akan selalu ada untukku, kapanpun, di saat aku membutuhkan kamu, kamu pasti akan datang. Tapi nyatanya apa?"
POV Author
Maira menatap Bastian tajam, dan Bastian sendiri menggeleng saat mendengar semua yang keluar dari mulut Maira.
"Menurutmu kenapa sekarang aku masih ada di sini? di hadapanmu? yang jelas-jelas karir nya sebentar lagi akan hancur karena akibatnya sendiri. Aku bisa saja meninggalkanmu saat ini juga. Aku tidak menyangka perlakuan mu akan seperti ini padaku.Aku pikir kamu akan lebih lembut, setidaknya kamu tidak sampai marah-marah padaku! sekarang aku menyesal karena masih peduli padamu.
Kalau kamu marah karena perlakuan mereka padamu, kenapa kau harus melampiaskan amarahmu padaku. Aku manusia dan aku punya hati dan bisa saja aku sakit hati dengan apa yang kamu lakukan padaku" ucap Bastian marah dia langsung berdiri dan meninggalkan Maira.
Maira tidak percaya Bastian meninggalkannya begitu saja.
"Aargghh! kenapa dia harus pergi sih ?" tanya Maira.
Bastian tidak peduli dengan teriakan Maira, dia terus saja berjalan dan akhirnya sampai di parkiran.
"Dasar perempuan tidak tahu diri!, Dasar bodoh! kenapa juga masih mendekati wanita yang sudah jelas-jelas tidak pernah menghargai kamu! kamu bodoh Tian! Bodoh" Runtuk Bastian pada dirinya sendiri.
Di dalam ruangan itu, Maira merasa kesal karena Bastian sudah pergi meninggalkannya.
"Dasar lelaki bodoh! Tidak bisa di andalkan! Dasar pembohong, bisa-bisa nya dia meninggalkanku seorang diri setelah dia berjanji akan selalu menjagaku. Dasar lelaki Gila!" Runtuk Maira.
...----------------...
Saat ini Rina memutuskan untuk menemui seseorang yang mengiriminya pesan, tidak ada pilihan lain dirinya butuh pekerjaan dan butuh banyak sekali uang untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya merawat ibunya yang sedang sakit.
Sekarang Rina sedang menunggu pesanan ojek online yang akan mengantarkan ke alamat yang dituju.
Tidak lama kemudian ojek online pun datang, dia naik ke kendaraan beroda dua itu.
"Sesuai aplikasi yah mas" ujar Rina.
"Baik mbak".
Rina berpikir sepanjang jalan, ia masih mengira-ngira siapa yang akan ia temui. Namun sekuat apapun ia berpikir ia tetap saja tidak menemukan jawabannya. Hingga motor yang di tumpanginya berhenti di sebuah hunian elite di daerah Jakarta Selatan ini.
"Sudah sampai mbak" ujar tukang ojek itu.
Rina turun dari motor, "Terima kasih mas," ucapnya pada ojol.
"Sama-sama".
Lalu Rina menatap pagar di depan nya, pagar nya tinggi dan ada pos satpam di sampingnya, bahkan rumah nya tidak terlihat karena jarak rumah dan pagar depan lumayan jauh.
"Permisi" ucap Rina pada satpam penjaga yang sedang menikmati makanannya.
"Maaf mengganggu, saya mau bertanya" ucap Rina yang sedikit membungkukan badan nya.
Satpam keluar dari pos lalu menghampiri dirinya, "Ada yang bisa saya bantu neng?" tanya Satpam itu.
"Apa benar ini dengan kediaman Nyonya Aisyah?" tanya Rina.
"Iya benar, neng. Sudah buat janji?" tanya Satpam itu sekali lagi.
"Ini saya di suruh untuk datang kemari, Ini!" Ucap Rina sambil memperlihatkan pesan di handphone nya.
"Baik neng. Silahkan masuk" Satpam pun membukakan pintu pagar, lalu Rina masuk dan berjalan menuju Rumah mewah sambil melihat sekeliling.
Sungguh Rina baru pertama kali melihat hunian elite ini, dia sebagai wanita karir yang terbilang sukses belum mampu membelikan hunian yang layak untuk dirinya dan Ibunya. Dia hanya mengontrak rumah ,walaupun gaji nya sebagai asisten manajer terbilang besar. Tapi dia tidak pernah menikmati hasil kerja kerasnya itu, dia sibuk membayar hutang keluarga nya dan membayar biaya rumah sakit ibunya. Rina hanya memiliki seorang ibu dan tidak punya siapa-siapa lagi, jadi dia mengusahakan untuk kesembuhan ibunya itu. Bahkan sampai menerima tawaran licik Dimas.
Mengingat itu dia jadi menyesal, benar kata orang 'penyesalan selalu datang di akhir'.
Tiba di depan pintu rumah, dia menekan bel. Tidak lama kemudian seorang wanita paruh baya membukakan pintu.
"Silahkan Masuk non, sudah di tunggu di ruang tamu" ujar wanita paruh baya itu.
"Baik bi, terima kasih" ujar Rina. Rina mengikuti langkah kaki assisten rumah tangga itu masuk. Dekorasi rumah yang indah, kapan dia bisa punya rumah seperti ini?, batin Rina.
Saat tiba di ruang tamu, dia melihat dua orang wanita cantik sedang duduk di sofa sambil mengobrol-ngobrol ringan. Rina mengerutkan keningnya karena merasa dirinya pernah melihat kedua orang itu.
Rina tipe orang yang jarang bergaul bahkan di tempat kerja, tapi jika mengenai urusan pekerjaan ia sangat teliti dan handal, hingga ia bisa menempati kursi assisten manajer berkat kerja kerasnya.
Aisyah yang melihat tamu nya sudah hadir lalu mempersilahkan Rina duduk, "Duduklah!" ucapnya.
"Perkenalkan Nona Rina, Saya Aisyah Saraswati pewaris sah perusahaan S.K grup dan istri dari Dimas Anggara" sambil mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan dengan Rina.
Deg
Rina yang tadinya sedang menunduk terkejut mendengar ucapan wanita di hadapannya lalu kepalanya mendongak melihat sosok cantik berbalut gamis yang tampak terlihat berwibawa itu.
Rina membalas uluran tangan Aisyah tampak terlihat jelas dirinya gemetar ketakutan, entah bagaimana nasib nya kini. Apakah ia akan di penjara dan meninggalkan ibunya yang sedang sakit? pikiran itu terus bergelanyut di kepala Rina.
"Ri.. rina, Nyonya"
"Iyah saya tahu, Apakah kamu tahu niat saya memanggil kamu ke sini?" tanya Aisyah pada Rina.
"Tidak Nona, saya tidak tahu". jawab Rina.
"Bukankah kamu yang memperlancar aksi Dimas suamiku di perusahaan?" tanya Aisyah sedikit mengintimidasi.
Mendengar itu Rina kemudian bersimpuh di kaki Aisyah dengan berurai air mata, dia menangis dan memohon ampun atas kesalahannya pada Aisyah "Ampun Nyonya, saya minta maaf. Saya tidak bermaksud melakukan itu!" ujar Rina menangis tersedu-sedu.
Aisyah hanya diam, dia menatap Rina yang bersimpuh di kakinya. Dan membiarkan Rina melakukan itu. Aisyah hanya ingin melihat apakah Rina benar-benar menyesal melakukan itu.
Setelah cukup lama Rina meminta maaf pada Aisyah. Lalu Aisyah berkata, "Cukup Rina, kamu jangan seperti ini. Aku meminta mu datang ke sini adalah supaya kamu bisa bekerja menjadi assistenku".
Rina mendongak dengan air mata yang membasahi wajah cantiknya. "Benarkah? Apakah itu artinya Nyonya memaafkan saya?, Tapi mengapa Nyonya? bukan maksud saya tidak ingin Nyonya memaafkan saya, tapi setelah mengingat kesalahan saya yang begitu fatal bahkan hampir membuat perusahaan rugi. Tapi kenapa Nyonya masih mau memaafkan saya?" tanya Rina begitu mendengar Aisyah memaafkan dirinya.
"Kalau saya tidak memaafkan kamu, bukankah seharusnya kamu sekarang berada di penjara? Tapi buktinya kamu masih di sini, di hadapan saya.
"Aku tahu masalah yang kamu hadapi Rina, kamu butuh biaya untuk operasi ibumu kan dan Dimas memaksamu melakukan semua perintahnya termasuk menggelapkan dana perusahaan. Tapi tetap apa yang kamu lakukan itu salah. Ibu mu pasti akan sedih melihat anak nya melakukan berbagai cara yang salah walaupun demi dirinya." lanjut Aisyah.
"Bagaimana Nyonya tahu?" tanya Rina, lalu dia melihat Aisyah melirik wanita sebelahnya.
"Tapi bagaimana bisa?" tanya Rina bingung.
"Saya melihat anda menangis saat saya sedang melakukan pekerjaan audit di perusahaan Nyonya Aisyah. Saya tidak sengaja mendengar keluh kesah anda saat itu. Jadi saya berinisiatif untuk menghubungi nyonya Aisyah terlebih dahulu, namun saat itu beliau sedang ada masalah jadi saya bicarakan soal ini bersama pak Hakim" jelas Fina pada Rina.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih karena sudah memberikan kesempatan kedua untuk saya. Saya berjanji saya tidak akan membuat Nyonya kecewa" ucap Rina dengan penuh kesungguhan. Saat ini dia sudah bisa mengendalikan tangisan nya, ada gurat senyuman tampak di wajah ayu itu.
"Saya nantikan itu" ucap Aisyah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,