Korban Rahim Sewaan

Malam itu Eva dan Toni, tengah makan dengan sebuah nasi goreng yang telah di beli Toni di pinggiran jalan tempat kost nya yang baru.

Mereka berdua makan dengan menonton TV bersama. Acara kesukaan mereka baru saja selesai. Kemudian berganti dengan sebuah acara siaran langsung, dan teryata yang ada di dalam acara tersebut adalah Arsana dan Daniel.

Mereka berdua cukup terkejut, pasalnya di acara tersebut tersemat judul bahwa Arsana telah mengalami keguguran. Setelah mereka melakukan konferensi pers ketika Eva di nyatakan hamil dengan mengatakan bahwa Arsana tengah hamil dengan airmata bahagia yang di buat-buat.

Kini ketika mereka tak menginginkan bayi yang di kandung Eva, mereka dengan seenaknya meninggalkan Eva dengan bayi yang sudah di vonis cacat tanpa menjelaskan apapun. Sekarang mereka mengumumkan bahwa Arsana telah mengalami keguguran, di lengkapi juga dengan sebuah akting Arsana menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Daniel.

Arsana juga menangis sambil memegang sebuah gambar USG yang memperlihatkan gambar wajah bayinya kala itu.

Di sebuah ruangan hotel khusus yang sudah di sewa Arsana untuk acara siaran langsungnya kali ini.

Para wartawan, menyorot foto USG yang sedang di pegang oleh Arsana. Beberapa dari mereka bertanya tentang foto USG itu, ada yang bertanya tentang usia kandungannya, ada juga yang bertanya tentang jenis kelaminnya. Semua saling bersahutan hingga Arsana terlihat kebingungan menjawab berbagai pertanyaan itu.

Tapi pada akhirnya Arsana berhasil menyelesaikan siaran langsungnya, tanpa ada kesalahan dan kecurigaan sedikit pun dari para wartawan. Karna akting dan juga berbagai bukti yang sudah Arsana bawa, mampu menghipnotis publik akan kehamilan dan keguguran yang sengaja di buat-buat tersebut.

Siaran langsung telah selesai di laksanakan ,Daniel dan Arsana berada di sebuah ruang VIP untuk berganti pakaian. Mereka akan menghadiri acara makan malam di rumah orang tua Arsana. Yang sudah berkali-kali menelponnya tadi saat sebelum acara siaran langsung Arsana di mulai.

*

3 hari yang lalu Arsana dan Daniel berkunjung ke kediaman orang tua Arsana.

Seperti biasa mereka di sambut dengan hangat, kala itu Arthur dan Ranika sedang duduk santai di ruang keluarga . Begitu juga dengan Arsana dan Daniel yang baru saja datang dan langsung bergabung dengan mereka di ruangan yang sama.

Di tengah perbincangan mereka Arthur tiba-tiba saja bertanya pada Daniel dan Arsana.

"Bagaimana.... apakah program bayi tabung kalian berjalan dengan lancar..."

Daniel enggan menjawab, dia melirik Arsana berharap putri kesayangan Arthur itu sendiri yang menjawab pertanyaannya.

"Itulah pa makanya kami kemari...kami ingin membahas masalah bayi tabung itu...terjadi sedikit masalah..."

Jawab Arsana sambil memakan kue kering buatan Ranika.

"Memangnya kenapa sayang..."

jawab Ranika takut terjadi sesuatu dengan calon cucunya.

"Dia cacat..."

kata Arsana sambil menaikkan kedua alisnya.

"Apaaa..."

jawab Ranika terkaget.

"Cacat...bagaimana itu bisa terjadi..."

kata Arthur tak kalah terkejutnya.

"Iya pa...maa...aku juga gak tau kenapa itu semua bisa terjadi...padahal jika kalian tau dia sangat-sangat mirip dengan Daniel..."

"Apa kalian sudah mengetahui wajahnya.."

tanya Ranika lagi.

"Tentu saja ma...dia sangat tampan...dan menggemaskan..."

jawab Daniel sambil mengeluarkan sebuah foto USG yang di simpan di dalam tas kecilnya.

"Ya tuhan dia lucu sekali pa...."

kata Ranika sambil memegang foto USG yang di berikan Daniel

Arthur pun mendekat pada istrinya dan melihat serta foto di tangan istrinya.

"Apa dia bayi laki-laki...."

tanya Arthur dengan wajah yang antusias.

serentak Arsana dan Daniel menganggukkan kepalanya.

"Lalu apa yang membuat dia cacat sayang...dia sangat menggemaskan.."

"Kakinya ma...dia memiliki kaki sebelah yang tak sempurna...juga jaringan otaknya tidak tumbuh sesuai usianya....jika dia terlahir nanti kemungkinan besar akan menjadi anak yang idiot ma...itu kata dokter..."

"Kapan dia akan di lahirkan...kita akan merawatnya bersama...dan akan mencarikan terapi terbaik untuknya...bukan tidak mungkin dia akan memiliki kelebihan karna kecacatannya itu...Tuhan akan memberikan kebaikan di setiap kekurangan bukan..."

"Dokter bilang mungkin sekitar 20 minggu lagi atau lebih ma...itu juga sudah 1 minggu yang lalu kita melakukan USG dan mengetahui semuanya..."

jawab Daniel menimpali.

"Tidak ma....aku tak akan merawat bayi itu...lagi pula cacat bawaan lahir tidak akan bisa di sembuhkan bukan...mana ada anak idiot mempunyai kelebihan....yang ada kita nanti akan merawatnya seumur hidup dengan kecacatannya itu...sungguh merepotkan bukan..."

jawab Arsana sambil memutar kedua bola matanya.

"Kalian tak bisa bersikap seperti itu...bagaimana pun dia adalah anak kalian Daniel...Arsana...rawatlah dia...lagi pula siapa yang akan merawatnya selain kalian...mungkin ini sudah takdir Tuhan...terimalah...Tuhan akan memberikan kalian lebih nantinya..."

"Tidak ma...dia hanya akan mempermalukanku nanti..masak seorang model mempunyai anak yang cacat..iya kan Daniel...kita sudah memutuskan tak akan merawatnya..."

"Iya ma....mungkin kami akan melakukan program lagi nanti...kini kami berfikir tak akan memikirkan masalah anak dulu....kami akan menghabiskan waktu berdua dulu....kalau kami sudah siap nanti.. baru kami akan melakukan program bayi tabung lagi..."

jawab Daniel sambil memeluk Arsana.

"Ya ma...mereka benar...aku juga tak mau mempunyai cucu yang cacat nanti...bisa-bisa teman-teman bisnisku menertawakan ku nanti...bisa malu aku..."

kata Arthur mendukung Arsana dan Daniel.

"Kalian semua tidak bisa seperti itu...dia sudah merupakan bagian dari keluarga kita bukan...bagaimana pun dia pewaris keluarga ini...dia bahkan sudah memiliki nyawa...dia bayi yang tak bersalah...dia masih suci..bagaimana kalian bisa meninggalkannya...lalu bagaimana dengan wanita yang sedang mengandungnya sekarang..."

"Sudahlah ma...kita bisa mendapatkan bayi lagi nanti...yang sempurna tentunya...iya kan..."

kata Arsana sambil memandang Daniel manja.

"Oh Eva....dia dan prianya itu masih tinggal di villa yang kita sewa ma...dan aku tak peduli lagi dengan dia..."

imbuh Arsana lagi.

" jadi kalian meninggalkannya begitu saja...dengan anak kalian yang masih ada di dalam kandungannya..."

kata Ranika yang semakin kesal dengan kelakuan Arsana.

"Tenang lah ma....Daniel sudah memberikan Eva sejumlah uang untuk meneruskan kehamilan atau mengugurkannya...itu terserah dia...yang penting kami sudah memberikan uang untuk itu...itu adalah pilihan hidupnya sekarang..."

"Kalian bahkan sudah membuat rumit kehidupan wanita itu dengan kehamilan yang kalian ciptakan...mama tak habis pikir kenapa kalian bisa dengan mudahnya meninggalkan anak dan cucu hanya karna sebuah kekurangan..."

Ranika beranjak dari sofanya dan meninggalkan mereka bertiga dengan hati yang kecewa dan kesal.

Bersambung...