Rachelia alviana ruslan terpaksa menjadi pengantin pengganti dan menikah dengan calon kakak iparnya yang lumpuh aldeandra hadi kusuma, teman sekolahnya sewaktu SMP. drama masa lalu dan problema keluarga menjadi kan rachel wanita yang mandiri tapi insecure terhadap lingkunganya karena terlahir dari istri kedua. akankah ada cinta diantara mereka? teman lama yang kembali dekat setelah ikatan pernikahan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aldeandra hadi kusuma.
Masa dulu.....
Malamnya aku minta papa agar aku bisa pindah sekolah aku tak mau tiap hari bertemu dengan angel dan dua anteknya hingga berakhir dibully, untungnya papa menyetujuinya dan aku pun bisa pindah sekolah dua hari setelah mengurus segalanya.
Hari pertama ku masuk ke sekolah baru sangat gugup wali kelasku membawaku kekelas baru dimana disana aku tak kenal siapapun, saat aku masuk diantara wajah wajah asing ternyata ada wajah yang aku ingat pernah bertemu denganya.
Dibangku paling belakang jajaran ke dua tampak sosok laki laki yang sempat ku anggap tukang ojek duduk sendiri disana berbeda dengan yang lain yang satu bangku berdua.
" baiklah murid murid kita ada siswa baru dikelas ini jadi berteman yang baik dengannya ya " ucap guru bernama renita.
" silahkan perkenalkan diri kamu pada semuanya " ucap bu guru dengan senyuman.
" hai namaku rachelia alviana ruslan panggil saja rachel, semoga kita jadi teman sekelas yang baik " ucapku memperkenalkan diri.
" kamu duduk dibelakang ya dengan aldeandra gak apa apa kamu sebangku dengan cowok " ucapan bu reni membuat semua siswa bersorak pasalnya hanya ada satu kursi kosong dan itu disebelah sosok lelaki tampan itu.
" iya gak apa apa bu " ucapku lalu berjalan kebangku itu lalu duduk disana.
" ok anak anak kita mulai pelajaranya " ucap bu guru dengan nada yang sedikit tinggi agar kami mulai fokus belajar.
" hai kita jumpa lagi kak dean " bisiku padanya yang tampak dingin dan cuek.
" ish cool boy" dean menoleh padaku tapi aku hanya tersenyum menunjukan gigi putih yang tertata rapi juga aku tahu dia pasti terkesan dengan lesung pipitku.
Sekali kali narsis bolehkan...
" dasar cewek aneh " gumamnya pelan lalu melihat kedepan dimana disana bu reni sudah menulis dipapan tulis.
Aku hanya manyun melihat sikapnya yang dingin begitu tapi tak menyurutkan rasa sukaku padanya karena oppa dean yang ganteng sempurna.
lonceng berbunyi pertanda jam istirahat tiba aku hanya duduk saja karena dean masih duduk dikelas dan tengah mengobrol dengan dua teman cowok yang duduk di bangku depan kami.
Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan karena sungguh aku sangat gugup, tapi itu tak lama.
" hei rachel " sapa salah satu dari teman lelaki yang duduk di depan dengan bergaya rambut ala batok dan berkaca mata bulat seperti bobo ho itu.
" iya ada apa ?" tanyaku sopan.
" boleh kenalan aku chiko " ucapnya sambil mengulurkan tanganya untuk berjabat.
" aku rachel " jawabku membalas jabatan tanganya.
" aku nathan " ucap teman satunya lagi dengan model rambut khas tentara dan suara khasnya orang sunda.
" aku rachel " kami berjabat tangan.
" nah kalo dia aldeandra biasa dipanggil dean kalo butuh bantuan jangan kedia dia mah orang nya dingin dingin cuek " ucap nathan.
" kamu bisa minta bantuan ke aku rachel aku ini cowok baik baik kok gak neko neko" seloroh chiko.
" berarti boleh minta ditraktir bakso dong kan cowok baik baik itu rajin sedekah " celetuk gue dengan songong nya dan itu sukses membuat nathan tertawa sedangkan aldeandra hanya tersenyum sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Wajah chiko mulai menciut mendengar ucapanku " aku bukanya pelit ya chel cuma lagi boke "
" jangan minta ke chiko dia mah namanya aja keren kaya horang kayah tapi realitinya miskuin " ledek nathan sambil tertawa.
aldeandra masih tetap dalam posisinya yang dingin dan cuek bahkan tak bersuara sama sekali padahal gue pengen banget denger suara maskulinya itu.
" kalo gitu biar aku aja yang traktir kalian gimana " tanyaku pada tiga cowok itu menatap mereka bergantian.
" kalo gue sih hayo aja mumpung gratis" celetuk chiko sambil tersenyum senang.
" gue juga mao atuh tapi lo gimana dean " kami menatap dean menunggu jawaban apa dia ikut atau tidak.
" boleh " ucap aldeandra dan kita mulai bangkit.
" tapi beneran ya elo traktir " ucap chiko meminta keyakinan.
" iya gue traktir tapi elo yang bayar " celetuk gue yang membuat chiko menganga.
" sumpah chel gue lagi boke " ucap chiko segera.
" ya gimana nih rachel bercanda padahal kita udah seneng gini " ucap nathan kesal.
" gue bercanda kok sorry " ucapku sambil terkekeh "kayanya kalian lagi pada boke atau emang gak dikasih jajan sama orang tua sih, miskin banget "
" dih nie orang songong amat " umpat chiko .
" tunjukin duit loe chel ntar di amuk si mbok jum lagi pas kita udah jajan duitnya kagak ada " ujar nathan dengan gaya yang seakan memalak gue sambil memainkan tangannya meminta duit.
aku merogoh saku rok dan menunjukan lima lembar duit merah yang membuat nathan dan chiko lega sekaligus keheranan.
" itu duit loe apa ngutang " tanya nathan masih tak percaya.
" duit utang " canda gue dengan terkekeh " udah ayok mau jajan gak "
" maulah...." seru nathan dan chiko kala itu.
Aldeandra hadi kusuma laki laki yang pernah aku kejar cintanya sejak pertama bertemu , sikap dingin dan cueknya membuatku tertantang sudah berapa kali aku mengucapkan perasankudan sudah banyak cara aku mengajaknya pacaran.
Namun dia menolak dengan alasan yang tak pernah masuk akal bagaimana tidak dia bilang...
" sorry gue gak mau pacaran sama cewek aneh kaya lo"
" sorry cewek bodoh kaya lo lewat aja"
Hari hari gue disana tampak berwarna walaupun banyak cewek yang naksir seorang aldeandra hadi kusuma tapi kami saling bertanding dengan adil.
Dengan duduk sebangku dengannya seakan memberi harapan padaku untuk bisa dekat denganya tak apa jika hanya cuma jadi teman sebangku siapa tahu kan nanti jadi teman seranjang serumah dan sebuku nikah.
...****************...
Masa kini....
Aku melihat wajah tampan aldeandra kini begitu pucat suhu tubuhnya pun masih tinggi padahal sudah diberi obat demam, hanya ada aku dan dia dikamar ini dan dia terbangun lalu duduk bersandar pada kepala ranjang.
Aku duduk ditepi ranjang saat dia ingin duduk dan membantunya untuk minum air putih menatapnya tanpa berpaling sama sekali.
" kamu darimana?" tanya dean dengan nada lemah dan sedikit serak setelah ia meneguk habis air dalam gelas.
" tadi ngobrol sama nathan... Kamu dah gak apa apa ?" aku menyentuh dahinya lagi dan suhunya masih tinggi.
" gak apa apa cuma demam aja nanti juga sembuh sendiri " jawabnya dengan sikap tak bisa aku artikan.
Kami terdiam tak ada yang memulai pembicaraan mungkin karena semalam dia masih marah, aku sendiri takut salah bicara dan takut dia drop.
Waktu berlalu ...
Aku hanya menemaninya saja seharian ini entah tuh gurita menor dikantor bagaimana karena tadi chiko bilang akan mengurus cuti ku sampai dean sembuh.
jika kubayang kan pastì gurita itu sudah ngamuk atau tumpukan map dan berkas di meja kerjaku.
Hari sudah sore dan aku sudah mandi bahkan sudah berganti baju dengan pakaian santai, dean menatapku dengan kesal sambil sesekali mendesah sebal dan bibir manyunya yang tak hilang hilang.
" lo mandi gak ngajak gue" ujar dean dengan ketus.
Kalo udah lo gue lagi artinya dia emang lagi ngambek apalagi wajahnya.
" mau gue mandiin " tanya ku sambil menatapnya manis dengan menunjukan lesung pipitku.
" siapa yang mau nolak dimandiin istri apalagi berendam bareng" ujarnya dengan wajah nakal .
" huh dasar mesum, mandi sendiri gue siapin airnya" ucapku sambil melengos pergi.
Enak aja mau mandi dimandiin mayat juga bukan dia....
Aku kembali lalu memapahnya kekamar mandi lalu aku menutup pintu dan pergi dari kamar mandi , namun baru beberapa saat aku tinggal....
Aaaaaarrrrggghhhhhh